Anda di halaman 1dari 70

Pertemuan 2

Fase Pengambilan
Keputusan
HAIRANI, S.Kom.,
M.Eng.
MODEL

 Definisi (Efraim): Representasi/abstraksi sederhana


dari suatu kondisi nyata (sesuai dengan lapangan).
 Tetapi untuk membuat representasi yang sederhana
dari kondisi nyata yang kompleks adalah tidak
mudah.

2
BENTUK MODEL

Model Iconic (Skala)

Model Analog

Model Matematika
3
MODEL ICONIC

 Definisi (Efraim): Model fisik yang berbentuk replika dari


sistem. Biasanya mempunyai skala yang berbeda dari
aslinya. Biasanya berupa tampilan 3 dimensi (airplane,
Jembatan kendaraan dan jalur produksi).
 Contoh Lainnya :
 Fotografi adalah model skala tetapi hanya 2 dimensi.
4
MODEL ANALOG

 Definisi (Efraim): Model ini tidak nampak seperti kondisi aslinya (replika)
dan lebih bersifat abstrak dibandingkan dengan model iconic.
 Biasanya berbentuk diagram (diagram) dan bagan (chart) 2 dimensi.
 Contoh:
 Bagan organisasi yang menggambarkan hubungan antara struktur,
wewenang dan tanggung jawab.
 Peta dengan bangunan warna berbeda untuk merepresentasikan
obyek daratan, gunung dan air.
5
MODEL MATEMATIS

 Definisi (Efraim): Kompleksitas hubungan antara beberapa


sistem organisasi tidak dapat direpresentasikan dengan
model iconic dan analogis. Untuk itu direpresentasikan
secara matematis melalui eksekusi data numerik.

6
KEUNTUNGAN PEMODELAN

 Keuntungan pemodelan pada sistem penunjang manajemen (managemen support


system):
 Biaya analisis pemodelan jauh lebih murah dari biaya eksperimen (sesuai
dengan kondisi lapangan/nyata).
 Hemat waktu (Operasional tahunan dapat dimodelkan beberapa menit
dengan komputer).
 Manipulasi pada pemodelan lebih mudah dan hemat dibandingkan dengan
simulasi lapangan.
 Biaya trial and error dengan pemodelan lebih murah dibandingkan dengan
kondisi real. 7
Fase Pengambilan Keputusan

 Turban (2005) mengusulkan empat tahapan yang harus dilalui


dalam proses pengambilan keputusan

Fase
Fase Desain
Inteligensi

Implementasi Fase Pilihan


8
Fase Pengambilan Keputusan

• Pada tahap ini merupakan proses scanning


Fase Inteligensi (pemindaian) lingkungan secara intermiten maupun
terus menerus.
• Pada tahap digunakan untuk proses menemukan,
Fase Desain mengembangkan, dan menganalisis alternative
tindakan yang bisa di lakukan.
• Pada tahap digunakan untuk proses pemilihan
Fase Choice diantara berbagai alternative tindakan yang mungkin
di jalankan.

• Pada tahap ini digunakan untuk membuat suatu


Fase Implementasi solusi yang direkomendasikan bias bekerja 9
Fase Pengambilan Keputusan

10
Fase 1
Inteligensi

11
Fase Inteligensi (contoh kasus)

 Pimpinan perusahaan ingin memanfaatkan sisa dana


perusahaan pada alternatif terbaik berdasarkan beberapa
kriteria yang ada.

12
Fase Inteligensi

 Tujuan organisasi
 Prosedur pemindaian dan penelitian
 Pengumpulan data
 Dekomposisi masalah
 Kepemilikan masalah
 Klasifikasi masalah
 Pernyataan masalah 13
Tujuan organisasi

 Alternatif yang mungkin adalah:


 Mobil pimpinan
 Lahan untuk pendirian gudang baru
 Mobil box untuk sarana pengangkutan barang dari
pabrik ke gudang
 Pengembangan produk baru
 Maintenance infrastruktur IT 14
Tujuan organisasi

 Kriteria yang harus dipertimbangkan adalah


 Harga
 Daya dukung terhadap produktivitas perusahaan
 Nilai investasi dalam 10 tahun ke depan;
 Prioritas kebutuhan
 Ketersediaan barang. 15
Fase Inteligensi

 Sasaran organisasional
 Prosedur pemindaian dan penelitian
 Pengumpulan data
 Dekomposisi masalah
 Kepemilikan masalah
 Klasifikasi masalah
 Pernyataan masalah 16
Prosedur pemindai dan penelitian

 Prosedur pengumpulan data dan fakta yang baik dan benar


 Prosedur untuk memastikan bahwa alternatif yang akan
dipilih benar-benar alternatif yang memiliki prioritas tinggi.
 Prosedur untuk mengidentifikasi resiko yang dimungkinkan
akan terjadi manakala suatu alternatif akan dipilih.
 Prosedur untuk memastikan bahwa semua kriteria yang
berpengaruh sudah diakomodasi. 17
Fase Inteligensi

 Sasaran organisasional
 Prosedur pemindaian dan penelitian
 Pengumpulan data
 Dekomposisi masalah
 Kepemilikan masalah
 Klasifikasi masalah
 Pernyataan masalah 18
Pengumpulan data

 Alternatif yang mungkin adalah:


 Mobil pimpinan
 Lahan untuk pendirian gudang baru
 Mobil box untuk sarana pengangkutan barang dari
pabrik ke gudang
 Pengembangan produk baru
 Maintenance infrastruktur IT 19
Pengumpulan data

 Kriteria yang harus dipertimbangkan adalah


 Harga
 Daya dukung terhadap produktivitas perusahaan
 Nilai investasi dalam 10 tahun ke depan;
 Prioritas kebutuhan
 Ketersediaan barang. 20
Pengumpulan data
 Kriteria harga
Alternatif Harga
Mobil pimpinan (CRV) 450 juta
Tanah yang berokasi di Jl. Slamet Riyadi, Rp 1.500.000/ meter
persegi, 500jt-900 juta
Mobil box (Daihatsu) 150 juta
Pengembangan produk baru (Marketing 50 juta
online)
Maintenance infrastruktur IT 10 juta
21
Pengumpulan data
 Kriteria Daya Dukung terhadap Produktivitas Perusahaan

Alternatif Daya Dukung


Mobil pimpinan Kurang
Tanah untuk gudang Cukup
Mobil box Cukup
Pengembangan produk baru Sangat
Maintenance infrastruktur IT Sangat
22
Pengumpulan data
 Kriteria nilai investasi untuk 10 tahun ke depan
Alternatif Nilai investasi
Mobil pimpinan Harga akan turun 20%
Tanah untuk gudang Harganya naik 2x lipat
Mobil box Harganya turun 15%
Pengembangan produk Biayanya tidak akan berdampak signifikan dengan
baru nilai saat ini
Maintenance Akan mengalami depresiasi (penyusutan) sebesar
infrastruktur IT 10%
23
Pengumpulan data
 Kriteria prioritas
Alternatif Prioritas
Mobil pimpinan Ketiga
Tanah untuk gudang Kedua
Mobil box Kedua
Pengembangan produk baru Pertama
Maintenance infrastruktur IT Pertama

24
Pengumpulan data
 Kriteria ketersediaan barang

Alternatif Ketersediaan
Mobil pimpinan Sangat mudah diupayakan
Tanah untuk gudang Cukup mudah diupayakan
Mobil box Sangat mudah diupayakan
Pengembangan produk baru Cukup mudah diupayakan
Maintenance infrastruktur IT Sangat mudah diupayakan

25
Fase Inteligensi

 Sasaran organisasional
 Prosedur pemindaian dan penelitian
 Pengumpulan data
 Dekomposisi masalah
 Kepemilikan masalah
 Klasifikasi masalah
 Pernyataan masalah 26
Dekomposisi Masalah

 Aktivitas ini diperlukan apabila permasalahan yang timbul


terlalu kompleks sehingga perlu dipecah lagi menjadi
beberapa sub permasalahan.

27
Fase Inteligensi

 Sasaran organisasional
 Prosedur pemindaian dan penelitian
 Pengumpulan data
 Dekomposisi masalah
 Kepemilikan masalah
 Klasifikasi masalah
 Pernyataan masalah 28
Kepemilikan Masalah

 Artinya permasalahan dianggap ada apabila ada seseorang atau


sekelompok orang yang tanggap untuk mengatasi permasalahan
tersebut dan organisasi merasa mampu untuk menyelesaikan
masalah tersebut
 Contoh:
 “Perusahaan memandang ada permasalahan, yaitu kesulitan
dalam menentukan alternatif mana yang akan dipilih untuk
memanfaatkan sisa dana akhir tahun”. 29
Fase Inteligensi

 Sasaran organisasional
 Prosedur pemindaian dan penelitian
 Pengumpulan data
 Dekomposisi masalah
 Kepemilikan masalah
 Klasifikasi masalah
 Pernyataan masalah 30
Klasifikasi Permasalahan
Klasifikasi Permasalah Menurut Turban, dkk:

Semi Tidak
Terstruktur
Terstruktur Terstruktur

31
Permasalahan Terstruktur

 Permasalahan yang sering dilakukan secara berulang-


ulang sehingga menjadi hal rutin karena seringnya
bertemu dengan situasi keputusan seperti itu
 Jenis permasalahan ini otomatis telah mempunyai standar
prosedur pengambilan keputusan yang didasarkan pada
pengalaman-pengalaman serupa sebelumnya.
32
Permasalahan Terstruktur

 Contoh:
 Permasalahan seputar penjadwalan kerja
 Permasalahan seputar layanan Kampus
 Cash Flow perusahaan
 dll
33
Permasalahan Semi Terstruktur

 Permasalahan yang memiliki sifat struktur dan tidak strukturnya.


 Contoh
 Pemberian bonus berdasarkan kinerja pegawai.
 Penetapan anggaran pemasaran untuk sebuah produk.

34
Permasalahan Tidak Terstruktur

 keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu


terjadi.
 Permasalahan ini otomatis tidak mempunyai standar prosedur
pengambilan keputusan yang didasarkan pada pengalaman
pengalaman serupa sebelumnya
 Terkadang Permasalahan tidak terprogram di suatu tempat
merupakan permasalahan terprogram di tempat yang lain.

35
Permasalahan Tidak Terstruktur

 Contoh:
 Pembelian Software
 Pengembangan Usaha baru

36
37
Fase Inteligensi

 Sasaran organisasional
 Prosedur pemindaian dan penelitian
 Pengumpulan data
 Dekomposisi masalah
 Kepemilikan masalah
 Klasifikasi masalah
 Pernyataan masalah 38
Pernyataan Masalah

Hasil akhir dari tahap ini adalah pernyataan masalah secara


formal (formal problem statement).
 Contoh:
 “Perlu dipilih alternatif terbaik untuk memanfaatkan sisa
dana akhir tahun perusahaan berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu”.
39
Fase 2
Desain
40
Fase Desain

1. Formulasi sebuah model


2. Menentukan kriteria untuk dipilih
3. Mencari alternatif
4. Memprediksi dan mengukur hasil akhir

41
Formulasi Model

 Pada tahap ini kita akan memformulasikan masalah kedalam model


normatif atau deskriptif

Normatif
Formulasi
Model
Deskripstif

42
Formulasi Model (Normatif)

 Normatif
 Model dimana alternatif yang dipilih merupakan alternatif
terbaik dari semua alternatif yang tersedia.
 Untuk menemukan alternatif terbaik, maka perlu
dilakukan pengujian terhadap semua alternatif yang
tersedia
43
Formulasi Model (Normatif)

 Pemilihan mahasiswa teladan berdasarkan kriteria:


 IPK tertinggi
 Semester pertengahan
 Aktivis mahasiswa
 Bisa bahasa Inggris

44
Formulasi Model (Normatif)

TUJUAN

Kriteria-1 (W1) Kriteria-2 (W2) Kriteria-3 (W3) Kriteria-4 (W4)

Alternatif-1 Alternatif-2 Alternatif-m


45
Formulasi Model (Deskriptif)

 Deskriptif: menggambarkan
berbagai hal sebagaimana adanya.
 Berguna untuk menyelidiki
konsekuensi Formulasi
Normatif Simulasi

 Contoh: Model
Deskripstif
Deskripsi
Matematis

a. Simulasi Naratif

b. Deksripsi matematis
c. Naratif 46
Simulasi

 Tiruan dari sebuah sistem dinamis dengan menggunakan


model komputer untuk melakukan evaluasi dan
meningkatkan kinerja sistem
 Tujuannya: untuk meminimalisasi resiko kerugian yang
besar dan kesalahan yang fatal dalam kehidupan nyata.

47
Flight Simulator

48
Traffic Light Simulator

49
Deskripsi Matematis

 Membantu pengambil keputusan untuk mensketsa faktor-faktor


kualitatif penting dan hubungan- hubungan klausal dalam sebuah
situasi pengambilan keputusan yang rumit.
 Contoh: Plus Minus Interesting (PMI)
 Diperkenalkan oleh Edward de Bono
 Pengambil keputusan mengidentifikasi: hal-hal baik (nilai positif),
hal-hal buruk (nilai negatif), konsekuen, ketidakpastian, atribut-
atribut yang tidak dipertimbangkan baik buruknya (interesting
points ). 50
Plus Minus Interesting (PMI)

 Seorang lulusan STMIK Bumigora memutuskan dimana ia akan


bekerja.
 Pertanyaannya adalah “Apakah sebaiknya ia pindah ke Jakarta”
 Dia menyusun tabel PMI di bawah ini:

51
Plus Minus Interesting (PMI)

52
Plus Minus Interesting (PMI)

Plus Minus Interesting


Banyak teman bekerja Harus Beradaptasi (-5) Lebih Mudah Mendapat
di Jakarta (+5) pekerjaan? (-2)
Dapat bertemu dengan Biaya hidup lebih tinggi (-5) Gaji lebih besar? (+3)
orang-orang baru (+5)
Mendapat tantangan Kepadatan penduduk
baru (+3) dan polusi udara (-3)
Tingginya tingkat
kriminalitas (-3)
+13 -16 +1 53
Plus Minus Interesting (PMI)

Plus Minus Interesting


Banyak teman Harus Beradaptasi (-5) Lebih Mudah Mendapat

skor PMI=  P   M   I
bekerja
pekerjaan? (-2)
di Jakarta (+5)
Dapat bertemu Biaya hidup lebih tinggi (- Gaji lebih besar? (+3)
dengan 5) skor  13  ( 16)  1  2
orang-orang baru
(+5)
Mendapat tantangan Kepadatan penduduk
baru (+3) dan polusi udara (-3)
Tingginya tingkat
kriminalitas (-3)
+13 -16 +1
54
Plus Minus Interesting (PMI)

 Apabila skor PMI bernilai positif, berarti bahwa tindakan


tersebut direkomendasikan untuk diambil (YA), sedangkan
apabila skor PMI bernilai negatif mengindikasikan bahwa
tindakan harus dihindari (Tidak).

55
Naratif

 Ketika diceritakan membantu seseorang pengambil


keputusan untuk menangani berbagai aspek penting dari
situasi tersebut dan memimpin pada pemahaman dan
kerangka yang lebih baik.

56
Fase Desain

1. Formulasi sebuah model


2. Menentukan kriteria untuk dipilih
3. Mencari alternatif
4. Memprediksi dan mengukur hasil akhir

57
Penentuan Kriteria

 Kriteria adalah hal-hal apa saja yang menjadi bahan pertimbangan


bagi pengambil keputusan untuk memutuskan alternatif terbaik.
 Kriteria yang harus dipertimbangkan adalah:
a. Harga;
b. Daya dukung terhadap produktivitas perusahaan;
c. Nilai investasi dalam 10 tahun ke depan;
d. Prioritas kebutuhan;
e. Ketersediaan barang. 58
Fase Desain

1. Formulasi sebuah model


2. Menentukan kriteria untuk dipilih
3. Mencari alternatif
4. Memprediksi dan mengukur hasil akhir

59
Pencarian Beberapa Alternatif

 Misalnya:
 Pembelian mobil pimpinan
 Lahan untuk membangun gudang baru
 Mobil box untuk mengangkut barang ke gudang
 Pengembangan produk baru
 Maintenance infrastruktur IT 60
Fase Desain

1. Formulasi sebuah model


2. Menentukan kriteria untuk dipilih
3. Mencari alternatif
4. Memprediksi dan mengukur hasil akhir

61
Memprediksi dan mengukur hasil akhir

a. Mobil pimpinan belum mendesak untuk diganti, sehingga


alternatif ini tidak akan dipilih.
b. Maintenace infrastruktur IT tidak butuh biaya banyak,
sehingga sangat mungkin untuk dipilih.

62
Fase 3
Pilihan
63
Fase Pilihan

 Pada tahap ini akan dilakukan pencarian cara yang paling tepat
untuk melakukan aksi, melakukan evaluasi dan pemilihan terhadap
solusi yang paling cocok.
 Untuk melakukan pencarian cara yang paling tepat untuk
melakukan aksi dapat dilakukan melalui:
 teknik-teknik analitik;
 menggunakan algoritma.

64
Fase Pilihan

 Secara rinci, pada tahap pemilihan ini akan dilakukan beberapa


aktivitas antara lain:
1. Menghasilkan solusi dari model yang diformulasikan pada
tahap perancangan.
2. Melakukan analisis sensitivitas.
3. Menyeleksi alternatif-alternatif yang terbaik.
4. Melakukan perencanaan untuk tahap implementasi.
65
Solusi dari model yang diusulkan
 Bisa menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) dan Technique for
Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
Memanfaatkan sisa dana
anggarana akhir tahun

Daya dukung Nilai investasi


Priorotas Ketersediaan
Harga (W1) terhadap dalam 10 tahun
kebutuhan (W4) barang (W5)
perusahaan (W2) ke depan (W3)

Mobil Lahan untuk Pengembangan


Mobil box Maintenance IT 66
pimpinan gudang produk baru
Menyeleksi Alternatif Terbaik

 Diselesaikan dengan MADM (Multi Attribute Decision


Making)

 Dalam MADM ini akan ditentukan atau dihitung alternatif


terbaik yang dimana hasil yang diperoleh nantinya dapat
mencapai tujuan yang diharapkan
 Contoh Simple Additive Weighting (SAW),
67
Fase 4
Implementasi
68
Implementasi

 Pada tahap ini akan diimplementasikan hasil (solusi) yang


telah diperoleh dalam tahap pemilihan

69
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH 70

Anda mungkin juga menyukai