KB.

3 KONSEP DAN
APLIKASI TEKANAN

DWI PUTRI PASINGGI

 PETA KONSEP

KONSEP DAN APLIKASI TEKANAN

KONSEP HUKUM TEKANAN

HUKUM APLIKASI KONSEP
TEKANAN PASCAL GAS
ARCHIMEDES TEKANAN ZAT PADA
MAKHLUK HIDUP
TEKANAN ZAT
CAIR PENGANGKUT
AN AIR DAN
NUTRISI PADA
TEKANAN ZAT TUMBUHAN
PADAT TEKANAN
DARAH PADA
SISTEM
PEREDARAN
DARAH
MANUSIA
TEKANAN GAS
PADA PROSES
PERNAPASAN
MANUSIA
 MATERI MISKONSEPSI
1. TEKANAN ZAT CAIR DAN ZAT PADAT
• SISWA MENGANGGAP SEMAKIN BESAR PERMUKAAN BIDANG SENTUH BENDA,
MAKA TEKANAN YANG DIBERIKAN JUGA SEMAKIN BESAR DAN SEBALIKNYA.
• SISWA MENGANGGAP SEMAKIN BESAR MASSA JENIS ZAT CAIR MAKA TEKANAN
YANG DIBERIKAN AKAN SEMAKIN KECIL
• SISWA MENGANGGAP BENDA DENGAN MASSA YANG SAMA AKAN BERADA PADA
POSISI YANG SAMA DALAM ZAT CAIR
2. HUKUM PASCAL
• BANYAK SISWA YANG BERANGGAPAN BAHWA BENTUK BEJANA DAN LUAS
PERMUKAAN BEJANA MEMPENGARUHI TEKANAN HIDROSTATIS YANG DIBERIKAN.
• SISWA JUGA MEMILIKI SALAH KONSEP MENGENAI PENGUKURAN KEDALAMAN
YANG SEHARUSNYA DARI PERMUKAAN KE DASAR BEJANA BUKAN SEBALIKNYA
• SISWA BERANGGAPAN BAHWA TEKANAN PADA BEJANA TERTUTUP DIPENGARUHI
OLEH KETINGGIAN ATAU KEDALAMAN.
 MATERI MISKONSEPSI

3. HUKUM ARCHIMEDES
• BANYAKNYA ZAT CAIR MEMPENGARUHI KEDUDUKAN BENDA SEPERTI
MELAYANG, MENGAPUNG DAN TENGGELAM.
• SISWA MENGANGGAP GAYA APUNG HANYA DIPENGARUHI OLEH MASSA
BENDA DAN VOLUME ZAT CAIR, BUKAN MASSA JENIS ZAT CAIR
4. TEKANAN GAS
• SISWA BERANGGAPAN BAHWA SEMAKIN RENDAH SUATU TEMPAT MAKA
SEMAKIN RENDAH JUGA TEKANAN UDARA YANG DIBERIKAN. HAL INI TIDAK
SESUAI DENGAN KONSEP TEKANAN UDARA DIMANA SEMAKIN TINGGI SUATU
TEMPAT MAKA TEKANAN UDARA SEMAKIN BERKURANG
 MATERI HOTS
KONSEP TEKANAN ZAT PADA MAKHLUK HIDUP

• KELEBIHAN : MATERI APLIKASI KONSEP TEKANAN MERUPAKAN MATERI

YANG BERADA PADA TINGKATAN BERPIKIR MENGANALISIS DAN
MENGEVALUASI. SEHINGGA AKAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
PESERTA DIDIK. PENGETAHUAN TENTANG SISTEM PEREDARAN DARAH DAN
SISTEM TRANSFORTASI TUMBUHAN ADALAH SYARAT UNTUK DAPAT
MEMAHAMI MATERI TERSEBUT, DIMANA PESERTA DIDIK AKAN MENGAITKAN
SEMUA PENGETAHUAN AWAL TERSEBUT AGAR DAPAT MENGKONSTRUKSI
PENGETAHUAN BARU YAITU KONSEP TEKANAN PADA MAKHLUK HIDUP
• KELEMAHAN : UNTUK DAPAT MEMAHAMI MATERI KONSEP TEKANA PADA
MAKHLUK HIDUP, PESERTA DIDIK HARUS MENGUASAI PENGETAHUAN AWAL
YANG TERBILANG KOMPLEKS SEHINGGA MEMBUTUHKAN METODE KHUSUS
UNTUK DAPAT MENGAJARKAN MATERI TERSEBUT KEPADA PESERTA DIDIK
 ANALISIS LINGKUNGAN BELAJAR SISWA
1. FAKTOR INTERNAL
a. SISWA BELUM MEMILIKI PENGETAHUAN PRASYARAT
DISEBUT JUGA LACK OF KNOWLEDGE ATAU KURANGNYA INFORMASI
YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMAHAMI SUATU KONSEP. LACK OF
KNOWLEDGE DAPAT DISEBABKAN SISWA TIDAK MEMPUNYAI CUKUP
INFORMASI ATAU TIDAK MAMPU MEMBANGUN PENGETAHUANNYA
KARENA TIDAK MEMILIKI DASAR ILMU YANG DIBUTUHKAN.
KONDISI TERSEBUT TERUTAMA DAPAT DISEBABKAN RENDAHNYA
MINAT BACA SISWA BAIK PADA SELURUH MAUPUN TOPIK
TERTENTU.
b. LEVEL KOGNITIF : ADA YANG LAMBAT MENERIMA INFORMASI, ADA
YANG CEPAT MENERIMA INFORMASI.
c. MINAT, MOTIVASI, RASA PERCYA DIRI DAN KEBIAAN BELAJAR.
 ANALISIS LINGKUNGAN BELAJAR SISWA
. FAKTOR EKSTERNAL
a. SUMBER BELAJAR BERUPA BUKU PELAJARAN YANG DIJADIKAN PEGANGAN
SISWA TIDAK MEMBERIKAN INFORMASI YANG TEPAT DAN LENGKAP TERKAIT
MATERI YANG SEDANG DIPELAJARI OLEH SISWA.
b. INFORMASI YANG TERDAPAT DALAM INTERNET
BANYAKNYA INFORMASI YANG ADA DI INTERNET MEMANG MEMBERIKAN
KEMUDAHAN BAGI SISWA UNTUK MENEMUKAN INFORMASI YANG
DIBUTUHKAN. NAMUN, INFORMASI YANG DIDAPAT BELUM TENTU TEPAT
TERUTAMA BERKAITAN DENGAN KONSEP YANG BERSIFAT ILMIAH.
KETIDAKTEPATAN INFORMASI TERSEBUT JUSTRU MENYEBABKAN
MISKONSEPSI
C. METODE PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN KURANG SESUAI DENGAN MATERI
PEMBELAJARAN.
 KAITAN MATERI KONSEP DAN PENERAPAN
TEKANAN DENGAN KONDISI LINGKUNGAN
BELAJAR SISWA
1. FAKTOR INTERNAL
 SISWA YANG TIDAK MEMILIKI MOTIVASI BELAJAR YANG TINGGI TENTU SAJA AKAN KESULITAN MEMAHAMI
MATERI TEKANAN KARENA UNTUK MEMAHAMI MATERI INI SISWA PERLU BANYAK MEMBACA LITERASI
 SISWA YANG KURANG BANYAK MELAKUKAN STUDI LITERASI AKAN MENYEBABKAN SISWA AKAN
KEKURANGAN INFORMASI UNTUK MEMBANGUN PENGETAHUAN
 BEBERAPA SISWA MEMILIKI LEVEL KOGNITIF YANG KURANG DALAM BIDANG TERTENTU, SEPERTI UNTUK
HAFALAN, MAKA SISWA AKAN KESULITAN MEMPELAJARI KONSEP DAN APLIKASI TEKANAN.
2. FAKTOR EKSTERNAL
 SUMBER BELAJAR YANG TIDAK TEPAT DAPAT MENIMBULKAN MISKONSEPSI PADA MATERI INI

 METODE PEMBELAJARAN YANG TIDAK TEPAT DAPAT MENYEBABKAN SISWA KURANG MEMAHAMI MATERI
SEHINGGA DAPAT MENIMBULKAN MISKONSEPSI TERKAIT PENERAPAN HUKUM PASCAL, ARCHIMEDES SERTA
TEKANAN GAS,CAIR DAN PADAT.
 PENERAPAN DALAM PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
3.8 MEMAHAMI TEKANAN ZAT DAN
PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN
SEHARIHARI, TERMASUK TEKANAN DARAH,
OSMOSIS, DAN KAPILARITAS JARINGAN
ANGKUT PADA TUMBUHAN
4.8 MENYAJIKAN DATA HASIL PERCOBAAN
UNTUK MENYELIDIKI TEKANAN ZAT CAIR
PADA KEDALAMAN TERTENTU, GAYA
APUNG, DAN KAPILARITAS, MISALNYA
DALAM BATANG TUMBUHAN
TUJUAN
1. MEMAHAMI TEKANAN ZAT PADAT
2. MEMAHAMI TEKANAN ZAT CAIR
3. MEMAHAMI TEKANAN ZAT GAS
4. MAMPU MENERAPKAN PRINSIP TEKAN-
AN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
5. MENYAJIKAN DATA HASIL PERCOBAAN
UNTUK MENYELIDIKI TEKANAN ZAT CAIR
PADA KEDALAMAN TERTENTU
6. MENYAJIKAN DATA HASIL PERCOBAAN
UNTUK MENYELIDIKI GAYA APUNG
7. MENYAJIKAN DATA HASIL PERCOBAAN
UNTUK MENYELIDIKI KAPILARITAS
MODEL : DISCOVERY LEARNING
MEDIA : VIDEO ANIMASI, PPT, LEMBAR DISKUSI
ASSESMEN :
PENILAIAN SIKAP :
1. LEMBAR OBSERVASI
2. LEMBAR PENILAIAN DIRI SENDIRI DAN
PENILAIAN ANTAR TEMAN
PENILAIAN KOGNITIF :
3. PENILAIAN HARIAN
4. LEMBAR DISKUSI
5. PENUGASAN
PENILAIAN KETERAMPILAN : PRESENTASI
TERIMA KASIH