Anda di halaman 1dari 31

PENGAWASAN PEMILU

TAHUN 2024
OLE
H
ADRI SULAKSONO
PANITIA PENGAWAS PEMILU KELURAHAN/DESA PUCANGSIMO
KECAMATAN BANDARKEDUNGMULYO
KABUPATEN JOMBANG

PUCANGSIMO, 08 NOVEMBER 2023


DASAR HUKUM
UU No 7 Tahun 2017 Pemilihan Umum

UU No 7 Tahun 2023 Perubahan UU


7/2017 Ttg Pemilihan Umum

Perbawaslu No. 11 Tahun 2023 ttg


Pengawasan Kampanye

PKPU No. 15/2023 Kampanye dan


PKPU No. 20/2023 Perubahan
OBYEK PENGAWASAN
 DATA PEMILIH
 PENCALONAN
 KAMPANYE
 MASA TENANG
 PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN
SUARA
bawaslukabtrenggalek

 REKAPITULASI SUARA
DASAR PENGAWASAN
TAHAPAN PEMILU
ELEMEN PENTING PEMILU dan
PEMILIHAN
REGULASI
01 aspek regulasi dan norma pengaturan sebagai
pedoman para penyelenggara pemilu dalam
menjalankan semua tahapan pemilu
PEMILIH
02
Warga yang sudah memenuhi syarat sebgai
pemilih
PENYELENGGARA
Lembaga yang menyelenggarakan Pemilu, terdiri dari

03 KPU, Bawaslu, DKPP

PESERTA
Partai Politik atau Perseorangan yang memenuhi

04 syarat sebagai peserta dalam Pemilu atau Pilkada


TAHAPAN
KAMPANYE

bawaslukabtrenggalek bawaslutrenggalek Bawaslu Trenggalek


PROGRAM DAN JADWAL TAHAPAN
KAMPANYE PEMILU 2024
JADWAL
NO PROGRAM/KEGIATAN
AWAL AKHIR
I KAMPANYE
a. Selasa, 28 Sabtu, 10
Pertemuan Terbatas, Tatap Muka, Penyebaran bahan November Februari 2024
kampanye ditempat umum, Pemasangan APK, Debat Capres 2023
Cawapres, dan Media Sosial

b. Kampanye rapar Umum, Iklan Media Massa Cetak dan Minggu, 21 Sabtu, 10
Elektronik dan Media Daring (21 hari) Januari 2024 Februari 2024

c. Masa Tenang Minggu, 11 Selasa, 13


Februari 2024 Februari 2024

KAMPANYE PEMILU CAPRES DAN CAWAPRES II


a. Kampanye Pemilu Minggu, 2 Juni Minggu,22 Juni 2024
2024

b. Masa Tenang Minggu, 23 Jui Selasa, 25 Juni 2024


2023

Sumber PKPU No. 15/2023


KAMPANYE
PELAKSANAAN METODE SUMBER PENDANAAN

PERTEMUAN TERBATAS Tanggungjawab


Parpol/Gabungan
PERTEMUAN TATAP MUKA /DIALOG Parpol/Paslon
PASLON/
PARPOL/ PENYEBARAN BK
TIM BAB IV Psl. 26
KAMPANY s/d Psl. 45 PKPU
PENCETAKAN APK
E 15 Tahun 2023
KEGIATAN LAIN

KAMPANYE IKLAN KAMPANYE (MEDSOS & DARING)

PASAL 50 PKPU 15/2023


DEBAT PUBLIK/DEBAT TERBUKA

FASILITASI PASAL 35 PKPU 15/2023 BAB IV Psl. 46


KPU FASILITAS PEMASANGAN APK s/d Psl. 55 PKPU
15 Tahun 2023
Pasal 41 PKPU 15/2023
PENAYANGAN IKLAN KAMPANYE DI MEDIA MASSA
CETAK, ELEKTRONIK, dan/atau
MEDIA DARING
KEGIATAN LAIN
KAMPANYE
DEKLARASI/KONVENSI

PENTAS SENI

OLAHRAGA

BAZAR
KEGIATAN
LAIN
PERLOMBAAN

BAKTI SOSIAL
LARANGAN KAMPANYE PEMILU

Pasal 69 PKPU 15/2023 menyebutkan “ Partai politik yang telah ditetapkan sebagai Peserta Pemilu
DILARANG melakukan Kampanye Pemilu sebelum dimulainya masa Kampanye Pemilu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2).

Pasal 70 (1) Bahan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 yang dapat ditempel dilarang
ditempelkan di tempat umum sebagai berikut: a. tempat ibadah; b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
c. tempat pendidikan, meliputi gedung dan/atau halaman sekolah dan/atau perguruan tinggi; d. gedung atau
fasilitas milik pemerintah; e. jalan-jalan protokol; f. jalan bebas hambatan; g. sarana dan prasarana publik;
dan/atau h. taman dan pepohonan.
(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf g termasuk
halaman, pagar, dan/atau tembok.

.
Sumber: Bab VIII Psl. 69-76 PKPU 15/2023
Pasal 73
Pejabat negara, pejabat daerah, aparatur sipil negara, pejabat struktural, dan pejabat
fungsional, kepala desa/lurah atau sebutan lain DILARANG membuat keputusan dan/atau
tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu.

Pasal 74
(1) Pejabat negara, pejabat daerah, aparatur sipil negara pejabat struktural dan pejabat
fungsional, dan aparatur sipil negara lainnya DILARANG mengadakan kegiatan yang
mengarah kepada keberpihakan terhadap Peserta Pemilu sebelum, selama, dan sesudah
masa Kampanye.
(2) (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pertemuan, ajakan, imbauan,
seruan, atau pemberian barang kepada aparatur sipil negara dalam lingkungan unit
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

Pasal 75
Pelaksana Kampanye Pemilu dan/atau tim Kampanye Pemilu DILARANG menjanjikan atau
memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta Kampanye Pemilu
secara langsung atau tidak langsung untuk: a. tidak menggunakan hak pilihnya; b.
menggunakan hak pilihnya dengan memilih Peserta Pemilu dengan cara tertentu sehingga
surat suaranya tidak sah; c. memilih Pasangan Calon tertentu; d. memilih Partai Politik
Peserta Pemilu tertentu; dan/atau e. memilih Calon Anggota DPD tertentu.
IMBAUAN SEBELUM TAHAPAN KAMPANYE

1. Bahwa agar Partai Politik Peserta Pemilu mematuhi ketentuan yang telah diatur dalam
Bab X mengenai Sosialisasi dan Pendidikan Politik, khususnya Pasal 79 Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 dalam melakukan sosialisasi dan
pendidikan politik yang pada pokoknya mengatur hal- hal sebagai berikut:
a. Partai Politik Peserta Pemilu dapat melakukan sosialisasi dan pendidikan politik
di internal Partai Politik Peserta Pemilu sebelum masa Kampanye Pemilu;
b. Sosialisasi dan pendidikan politik sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dilakukan dengan metode:
1) pemasangan bendera Partai Politik Peserta Pemilu dan nomor urutnya;
2) pertemuan terbatas, dengan memberitahukan secara tertulis kepada KPU,
KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya dan Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota sesuai tingkatnya paling
lambat 1 (satu) Hari sebelum kegiatan dilaksanakan;

Sumber : Bab X Psl. 79 PKPU 15/2023


.

c. Dalam pelaksanaan sosialisasi dan pendidikan politik yang dilakukan oleh Partai Politik
Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, Partai Politik Peserta
Pemilu dilarang memuat unsur ajakan;
d. Selain dilarang memuat unsur ajakan sebagaimana dimaksud dalam huruf c, sosialisasi
dan pendidikan politik sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b juga tidak
mengungkapkan citra diri, identitas, ciri-ciri khusus atau karakteristik Partai Politik
Peserta Pemilu dengan menggunakan metode:
1) penyebaran bahan Kampanye Pemilu kepada umum;
2) pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu di tempat umum; atau media sosial.
yang memuat tanda gambar dan nomor urut Partai Politik Peserta Pemilu di luar masa
Kampanye Pemilu sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (1) Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023;

Sumber : Bab X Psl. 79 PKPU 15/2023


.

e. Pemasangan bendera Partai Politik Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam huruf b
angka 1) agar tidak dilakukan di tempat-tempat yang dilarang (merujuk pada tempat yang
dilarang untuk dilakukan Kampanye Pemilu berdasarkan ketentuan Pasal 280 ayat (1)
huruf h Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 dan ketentuan Pasal 71 Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023), di antaranya:
1) tempat ibadah;
2) rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
3) tempat pendidikan, meliputi gedung dan/atau halaman sekolah dan/atau
perguruan tinggi;
4) gedung milik pemerintah;
5) fasilitas tertentu milik pemerintah; dan
6) fasilitas lainnya yang dapat mengganggu ketertiban umum;

Sumber : Bab VIII Psl. 71 PKPU 15/2023

Bawaslu Trenggalek
2. agar pemasangan spanduk, baliho, dan/atau umbul-umbul atau sejenisnya yang
dilakukan oleh Partai Politik Peserta Pemilu (termasuk pengurus dan anggota
Partai Politik Peserta Pemilu) memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Substansi yang termuat dalam spanduk, baliho, dan/atau umbul-umbul atau
sejenisnya tidak mengandung ajakan dan/atau unsur-unsur Kampanye Pemilu
(merujuk pada ketentuan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
15 Tahun 2023); dan
b. Spanduk, baliho, dan/atau umbul-umbul atau sejenisnya tidak dipasang di
tempat-tempat yang dilarang (merujuk pada tempat yang dilarang untuk
dilakukan Kampanye Pemilu berdasarkan ketentuan Pasal 280 ayat (1) huruf h
Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 dan ketentuan Pasal 71
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023)

www.trenggalek.bawaslu.go.id Bawaslu Trenggalek bawaslukabtrenggalek bawaslutrenggalek Bawaslu Trenggalek


PUTUSAN MK Nomor 65/PUU-XXI/2023

Larangan Kampanye
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan
tempat pendidikan, kecuali untuk fasilitas pemerintah dan
tempat pendidikan sepanjang mendapat izin dari penanggung
jawab tempat dimaksud dan hadir tanpa atribut Kampanye
Pemilu;

Hasil Pengujian atas Pasal 280 (1) huruf h UU 7/2017


PKPU 20/2023 tentang Perubahan PKPU 15/2023 tentang
Kampanye Pemilihan Umum Tahun 2024

Ketentuan huruf h ayat (1) Pasal 72 diubah dan di antara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 72
disisipkan 2 (dua) ayat, yakni ayat (1a) dan ayat (1b) sehingga Pasal 72 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 72
1) Pelaksana Kampanye Pemilu, peserta, dan tim Kampanye Pemilu dilarang:
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta
Pemilu yang lain;
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat;
e. mengganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan
kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau Peserta
Pemilu yang lain;
g. merusakdan/ataumenghilangkan alat peraga Kampanye Pemilu Peserta
Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat
pendidikan, kecuali untuk fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan
sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab tempat dimaksud dan
hadir tanpa atribut Kampanye Pemilu ;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari tanda gambar
dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta
Kampanye Pemilu.
Fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan yang dikecualikan sebagaimana
(1a) dimaksud pada ayat (1) huruf h digunakan sepanjang tidak mengakibatkan
fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan terganggu fungsi atau
peruntukannya, serta tidak melibatkan anak.
Atribut Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h
(1b) merupakan alat dan/atau perlengkapan yang memuat citra diri, visi, misi,
dan
program.
2) Pemilu, peserta sebagaimana
Selain larangan Kampanye Pemilu,
dimaksud dan
padatimayatKampanye PemiluKampanye
(1) Pelaksana dilarang
menggunakan fasilitas gedung perwakilan pemerintah di luar negeri.
3) Petugas Kampanye Pemilu dilarang melakukan kegiatan Kampanye
Pemilu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).
4) Pelaksana Kampanye Pemilu dan/atau tim Kampanye Pemilu dalam
kegiatan Kampanye Pemilu dilarang mengikutsertakan:
a. ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah
Agung,dan
hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan hakim
konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
b. ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
c. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia;
e. pejabat
d. negara bukan anggota
direksi,komisaris, partai politik
dewan pengawas, dan yang menjabat
karyawan badansebagai
usaha
pimpinanmilikdi lembaga nonstruktural;
f. Aparatur
negara/badanSipil Negara;
usaha milik daerah;
g. prajurit Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
h. kepala desa;
i. perangkat desa;
j. anggota badan permusyawaratan desa; dan
k. warga negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.
5) Setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilarang ikut serta sebagai
Pelaksana Kampanye Pemilu dan tim Kampanye Pemilu.
Di antara Pasal 72 dan Pasal 73 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal 72A dan Pasal
72B sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 72A
1) Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) huruf h
merupakan tempat yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan di
lingkungan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
2) Fasilitas pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. gedung;
b. halaman;
c. lapangan; dan/atau
d. tempat lainnya ,
yang ditentukan oleh penanggung jawab fasilitas pemerintah.
3) Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) huruf h
meliputi:
a. gedung;
b. halaman;
c. lapangan; dan/atau
d. tempat lainnya ,
yang ditentukan oleh penanggung jawab tempat pendidikan.
4) Tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
perguruan tinggi, yang meliputi:
a) universitas;
b) institut;
c) sekolah tinggi;
d) politeknik;
e) akademi; dan/atau
f) akademi komunitas.
5) Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat
dilaksanakan
pendidikan pada Hari Sabtu dan/atau Hari Minggu.
6) Metode Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan
meliputi:
a) pertemuan terbatas; dan
b) pertemuan tatap muka.
7) Peserta Kampanye Pemilu di tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) merupakan sivitas akademika yang tidak dilarang ikut serta kegiatan Kampanye
Pemilu sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 72B
1) Petugas Kampanye Pemilu menyampaikan permohonan izin kegiatan Kampanye
Pemilu kepada penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan.
2) Penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dalam memberikan izin
kegiatan Kampanye Pemilu harus menerapkan prinsip adil, terbuka, dan proporsional, serta
tidak berpihak kepada salah satu Peserta Pemilu.
3) Penanggung jawab tempat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi:
a. rektor pada universitas dan institut;
b. ketua pada sekolah tinggi; dan
c. direktur pada politeknik, akademi, dan akademi komunitas .
4) Izin dari penanggung jawab fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan berupa
surat izin, paling sedikit memuat informasi:
a. Hari;
b. tanggal;
c. jam;
d. tempat kegiatan;
e. metode Kampanye Pemilu;
f. tema materi Kampanye Pemilu; dan
g. Peserta Pemilu.
5) Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah memberikan izin sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu menyampaikan salinannya kepada kementerian
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri paling lambat 1 (satu) Hari
sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu.
6) Dalam hal penanggung jawab tempat pendidikan memberikan izin sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu menyampaikan salinannya kepada
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan atau
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama paling lambat 1
(satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu.
7) Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dan Peserta Pemilu calon anggota DPR
disampaikan salinannya paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye
Pemilu kepada:
a. KPU;
b. Bawaslu; dan
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai tingkatannya.
8) Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu
calon anggota DPRD provinsi dan Peserta Pemilu calon anggota DPD disampaikan
salinannya paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu kepada:
a. KPU Provinsi;
b. Bawaslu Provinsi; dan
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai tingkatannya.

9) Dalam hal penanggung jawab fasilitas pemerintah atau tempat pendidikan memberikan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), petugas Kampanye Pemilu bagi Peserta Pemilu
calon anggota DPRD kabupaten/kota disampaikan salinannya paling lambat 1 (satu) Hari
sebelum pelaksanaan Kampanye Pemilu kepada:
a. KPU Kabupaten/Kota;
b. Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai tingkatannya.
MASA TENANG

Larangan dalam masa


• Masa Tenang
berlangsung 3 hari
sebelum hari dan

tenang
tanggal Pemungutan
Suara
• Dalam Masa Tenang
Peserta Pemilu /
Pilkada dilarang
melakukan Kampanye
dalam bentuk apapun
Thank You…!

Selamat Berjuang !!!

Anda mungkin juga menyukai