Siklus Berahi
Lama (hari) 21 (14-29) 21 (18 – 22)
Estrus (jam) 18 (12-30) 21 (17-24)
Ovulasi
Tipe Spontan Spontan
Waktu dari onset (jam) 30 (18-48) 32 (18-45)
Jumlah sel telur yang dilepas 1 1
Lama hidup korpus luteum (hari) 16 16
Lama hidup untuk dibuahi dari sel telur (ova) (jam) 20-24 ??
Pubertas
Ejakulasi
Gambar 1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan dimulainya pubertas pada domba dan kambing jantan
• Betina
– Pubertas atau pertama kali terjadi ovulasi terjadi pada usia 5-7 bulan pada
kambing betina.
– Pubertas pada domba betina terjadi pada usia 6-9 bulan.
– Faktor yang mempengaruhi munculnya usia pubertas pada domba adalah
genetis dan faktor lingkungan seperti breed dan perbedaan strain, kualitas
pakan dan waktu lahir.
– Berahi pertama pada domba dara terjadi pada berat badan 30-50 kg yaitu 50-
70% berat domba dewasa.
• Siklus Berahi
– Lama siklus berahi:
• Lama siklus berahi domba: 17 hari
• Lama siklus berahi kambing: 21 hari.
• Lama siklus berahihi yang lebih pendek biasanya terjadi pada awal musim kawin yang
disebabkan oleh prematur lisis korpus luteum atau an-ovulasi.
– Lama berahi
• Lama berahi pada domba: 24-36 jam
• Lama berahi pada kambing:24-48 jam
• Faktor-faktor seperti breed; usia, musim dan kehadiran pejantan mempengaruhi lamanya
berahi.
• Domba breed wool memiliki periode berahi yang lebih panjang dibandingkan breed pedaging.
• Kambing angora memiliki lama berahi yang lebih pendek (22 jam) dibandingkan breed kambing
perah.
• Lama berahi lebih pendek pada domba dan kambing yang terjadi pada awal dan akhir musim
kawin, saat hadirnya pejantan dan betina muda pada musim kawin yang pertama.
• Gejala-gejala berahi
– Gejala berahi lebih jelas terlihat pada kambing betina dibandingkan domba betina.
– Gejala berahi pada kambing meliputi: gelisah, menggoyang-goyangkan ekornya secra konstan
dan cepat
– Nafsu makan menurun
– Produksi susu menurun
– Sering bersuara (mengembik)
– Gejala berahi pada domba kurang jelas
– Berahi pada domba tidak jelas terlihat saat tidak ada domba jantan.
– Vulva domba dapat oedema;
– Leleran mukosa servik dapat terlihat pada kambing dan domba yang berahi.
– Kambing betina yang berahi dapat memperlihatkan gejala homoseksual tetapi tidak terjadi
pada domba.
– Domba dan kambing berahi memperlihatkan keinginan yang kuat untuk mencari pejantan dan
selalu ingin dekat dengan pejantan.
– Tanpa kehadiran pejantan sangat sulit untuk mendeteksi gejala berahi pada kambing dan
domba betina.
• Ovulasi
– Baik domba dan kambing betina adalah ovulator spontan.
– Domba betina biasanya ovulasi menjelang akhir berahi kira-kira 24-27
jam setelah dimulainya berahi.
– Kebanyakan breed kambing ovulasi antar 24-36 jam setelah onset berahi.
– Kambing Nubian ovulasi lebih lama kemungkinan karena siklus berahinya
yang lebh lama.
– Ovulasi tanpa memperlihatkan gejala berahi terjadi sebelum dimulainya
musim kawin pada kambing Nubian dan breed kambing lain.
– Urut-urutan kejadian hormonal selama siklus berahi sama pada kedua
spesies, tetapi kambing betina memiliki fase progesteron yang lebih lama
dibandingkan domba betina.
• Tingkat Ovulasi
– Pada kebanyakan breed domba dan kambing, ada 2 atau lebih sel telur yang
akan dilepas saat ovulasi.
– Tingkat ovulasi sebesar 1,2 pada domba Merinos dan 3 pada domba Finnish
Landrance.
– Pada kedua spesies tingkat ovulasi akan meningkat seiring dengan perjalanan
usia dan mencapai maksimum pada usia 3-6 tahun kemudian menurun dengan
cepat.
– Lebih sering ovulasi pada ovarium kanan (53,4%) dibandingkan ovarium kiri
(46,6%)
– Diantara faktor lingkungan yang mempengaruhi tingkat ovulasi; faktor seperti
kualitas pakan dan musim sangat berpengaruh.
– Umumnya tingkat ovulasi lebih tinggi pada awal musim kawin.
– Faktor-faktor lain seperti ukuran badan, berat badan dan kondisi dan genotif
mempengaruhi tingkat ovulasi.