Babi memiliki dua buah testis (sepasang) yang berada di luar tubuh
dan terbungkus oleh scortum.
Testis memiliki beberapa fungsi yaitu :
Memproduksi sperma
Menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi untuk
:
Memilihara kedewasaan
Memilihara organ reproduksi
Menumbuhkan nafsu sexual
Menimbulkan sifat atau ciri kelamin
TUBULUS SEMINIFERUS
• Kebuntingan
• Lama bunting rata-rata 114 hari
(112-119 hari)
Penyapihan
• Memisahkan anak dr induk
• Secara alami 8 minggu (2 bulan)
• Penyapihan dilakukan berdasarkan :
• Umur
• Berat badan
• Konsumsi pakan 0.4 kg/ekor/hari
• Penyapihan dini 14, 21, 47 hari, dst
• Umur sapih 21 hari Frekuensi beranak
• Bunting 115 hari = 365/(21+115+7)
• Menyusui 21 hari = 2.55 kali/tahun
• Sapih-kawin 7 hari
2 tahun = 5.1 kali
Babi
betina Umur babi
Laju
dara
kebuntingan
dikawinkan
Deteksi
Pemacuan
birahi dan
(flushing)
waktu
pengawinan
1. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan Leptospirosis dan Brucellosis kira-kira tiga
minggu sebelum dikawinkan
2. Dewasa kelamin atau Birahi Pada Babi Dara
Ditandai dg babi dara melepaskan sel telur (ovulasi) dan
mengalami birahi pertama kalinya (umur 190 – 200 hari).
Babi dara sebaiknya dikawinkan saat berumur 8 bulan atau pd
birahi kedua dg bobot badan 90-100kg.
Beberapa cara utk merangsang pencapaian dewasa kelamin
• Melepaskan babi dara ke pejantan menjelang umur 150-
170 hari
• Pejantan yg digunakan harus berumur lebih dari 10
bulan sehingga aktif merangsang birahi
• Rangsangan yg diterima babi dara lebih efektif utk
mencapai umur dewasa kelamin
• Pengeluaran babi pejantan dilakukan setiap hari
selama 15-30 menit
• Penggunaan sejumlah pejantan dg merotasikannya
tiap hari dapat meningkatkan pengaruhnya.
Pemacuan adalah pemberian ransum terhadap ternak babi dg
kandungan energi yg tinggi beberapa waktu sebelum dikawinkan.
Pemacuan diperlukan utk meningkatkan laju pelontaran sel telur.
Menjaga
Penyiraman
suhu
Kesejukan
Tata Laksana Induk Babi
Pemberian Pakan
Perlu
pembatasan
Peberian makanan
sesuai kebutuhan
babi
Pertumbuhan
embrio tergantung
zat makanan dari
induk
Pakan
berlebihan
Induk babi
kegemukan
Distokia
Pengurangan
jumlah embrio
Pemborosan
pakan
Persiapan kandang babi induk
beranak
Siklus penyakit dlm kandang induk beranak
diputus dg cara kandang di desinfektan
Kandang dibersihkan dg menyapu,
menggosok, mencuci lantai dg air
bertekanan tinggi.
Pemindahan induk bunting ketempat yg baru
harus dilakukan secara hati-hati,
penanganan yg kasar dapat mengakibatkan
keguguran.
Persiapan Induk Beranak
• Induk dipindahkan ke kandang induk beranak 5-7 hari
sebelum tanggal beranak
• Induk/dara dibersihkan terutama bagin putting susu
dan belakang
• Waktu melahirkan 1 – 8 jam
• Kandang dibersihkan tujuh hari sebelumnya
• Kontrol penyakit dan parasite
• 10 hari sebelum melahirkan
diberi obat cacing
Induk
membuat
sarang
Ambing Alat
terentang kelamin
penuh basah
Induk Menyusui
• 12 jam sebelum dan sesudah beranak dipuasakan
• Induk diberi suntikan vit. B-complex dan antibiotika
• Induk di beri pakan 2.5 kg + (0.25 kg x jumlah anak)
• Pakan anak diberikan anak umur 5-
7 hari
• Induk kehilangan lemak 7.5 % dari
bobot hidup
• Beberapa hari sebelum disapih
ransum dikurangi 1/3 – ½ kg
Tatalaksana Anak Babi Menyusu
Tatalaksana yg dilakukan setelah anak babi
lahir adalah:
Memotong tali pusar
Memotong gigi
Memotong ekor
Mendapatkan kolostrum
Makanan tambahan
Catatan
Tatalaksana Pemeliharaan babi
Periode Bertumbuh Pengakhiran
09/06/2022 18
Pemberian Ransum
Perubahan ransum harus dilakukan secara
bertahap utk mempertahankan tingkah laku
makan normal
Ransum babi grower mengandung 14%
protein kasar, 3300 kkal energi dapat dicerna,
0,5% kalsium, 0,4% posfor.
Ransum babi finisher sama dg grower, hanya
ada perbedaan jumlah protein kasar yaitu
pada finisher 13%.
09/06/2022 19
Tabel 1. Kebutuhan Konsumsi Ransum dg Umur dan Berat yg Berbeda
Umur babi Berat hidup Konsumsi ransum
(minggu) (kg) harian
(kg)
10-12 20-25 Sampai 1,2
12-13 25-30 1,2-1,4
13-16 30-35 1,4-1,6
16 35-40 1,6-1,8
17 40-45 1,8-1,9
18 45-50 1,9-2,0
19 50-55 2,0-2,1
20 55-60 2,1-2,2
21 60-65 2,2-2,3
22 65-70 2,3-2,4
23 70-75 2,4-2,5
24 75-80 2,5-2,6
25 80-85 2,6-2,7
26 85-90 2,7-2,8
09/06/2022 20
28 95-100 2,9-3,0
Tabel 2. Rataan Konsumsi Ransum dg Frekuensi
Pemberian Ransum yg Berbeda
09/06/2022 21
Pemberian Obat Cacing
Cacing gelang atau askaris adalah jenis
cacing pada ternak babi
Pemberian obat cacing 1-2 minggu setelah
disapih sangat dianjurkan
Pemeriksaan hati setelah dipotong atau
pemeriksaan kotoran dapat memberi
petunjuk adanya askaris dlm tubuh ternak
babi
09/06/2022 22
Vaksinasi Terhadap Kolera Babi (Hog Cholera)
09/06/2022 24
Tabel 3. Pengaruh Mencret Terhadap Laju Kematian dan
Pertumbuhan
Tidak
mencret 1648 6,3 182 393
1 hari 275 8,7 171 388
2 hari 90 12,2 161 380
3 hari 59 18,6 154 377
7/4 hari 34 21,8 135 370
09/06/2022 25
Kontrol Terhadap Radang Paru-paru
Radang paru-paru disebabkan oleh
Mycoplasma hyopneumonia dan
Haemophylus pleuropneumonia
Pengobatan dilakukan dg memberikan
antibiotik
Merubah ventilasi kandang
Mengurangi jumlah ternak perluasan tertentu
09/06/2022 26
Penyapihan Anak Babi
• Penyapihan adalah tindakan pemisahan anak
dari induknya atau sebaliknya yg dilakukan pd
umur tertentu.
• Dasar penyapihan :
• Kemampuan induk
• Ada beberapa peternak yg membuat
batasan pemeliharaan anak maksimal 10
ekor anak per induk
• Dilakukan awal saat hari pertama anak
babi lahir
• Mempercepat induk kawin kembali
Penyapihan dilakukan berdasarkan :
• Umur anak babi
• Capaian bobot anak babi
• Konsumsi pakan
Umur Penyapihan.
• Secara alami anak babi disapih umur 8
minggu
• Ada penyapihan dini (early weaning)
• 14 hari
• 21 hari
• 30 hari
• 56 hari
• Penyapihan dini memungkinkan induk babi
beranak kira-kira 4-5 kali dlm dua tahun
• induk biasanya birahi pd hari ke 3-7
setelah penyapihan.
Prosedur Penyapihan.
• Anak babi dipindahkan dari tempat induk
beranak ke kandang anak babi sapihan.
• umumnya anak babi dari beberapa induk yg
disapih pada hari yg sama digabung dan
dikelompokkan menurut ukuran dan atau
jenis kelamin.
Mudahnya pengelolaan dan pengawasan
Memodifikasi iklim dan menghasilkan
suatu lingkungan yg lebih baik.
› laju pertumbuhan yg lebih cepat dan
penggunaan makanan yg lebih efisien
› Terutama bagi induk babi yg melahirkan.
sebab anak babi yg baru lahir sistem regulator
panasnya belum berfungsi sempurna
Sedikit tenaga kerja
Lingkungan lebih
terkendali dan stabil
Sedikit parasit
Masalah penyakit
berkurang
Produksi meningkat
KERUGIAN
• Bangunan dan perlatan sangat
mahal
• Energi tinggi dan mahal
• Masalah reproduksi
• Masalah penanganan limbah
Kandang ternak babi harus
dirancang dan dibangun scr baik
utk menjamin penampilan
maksimum dr ternak babi dan
efisien dlm penggunaan tenaga
kerja.
Kandang yg baik belum tentu dpt
memperbaiki kondisi kesehatan
ternak, akan tetapi perkandangan
yg jelek (buruk) sudah pasti
meningkatkan masalah penyakit
Ternak mengalami stress
Cenderung menulari atau tertulari penyakit
Menurunkan laju pertumbuhan, dan EPM
Menimbulkan hal lain dlm menejemen
• Lokasi Peternakan
• Penduduk sekitarnya toleran
• Jauh dr pemukiman
• Akses jalan yg baik
• Sumberdaya air yg cukup
• Tersedia bahan pakan
• Topografi & drainase yg baik
• Tenaga kerja trampil
• Ada pasar
• Syarat kandang
• Cukup sinar matahari
• Bahan kuat, tahan lama, murah dan mudah
didapat
• Tersedia tempat pakan dan minum
• Luas kandang disesuaikan dg babi
• Pola kandang
• Lokasi
• Lingkungan usaha
• Luas & kondisi topografi
• Sistem Produksi
• Sistem pengelolaan
• Skala usaha
Lantai harus dibangun di atas tanah yg keras, bebas
dari bahan organik, di atas batu kerikil atau pecahan
batu
Lantai harus miring minimum 1,2 cm/m, dan lebih baik
3,75 cm/m ke arah selokan atau kesaluran
pembuangan kotoran
Lantai harus setebal 8,75-10 cm.
Lantai yg kuat: perbandingan bahan campuran yg
digunakan utk membuat lantai yg kuat adalah kira-kira 1
bagian semen: 2/3 bagian air: 9/4 bagian pasir: 3
bagian bahan yg kasar/kerikil
Kalau belum kuat rubah porsi/proporsi pasir dan kerikil
Tinggi kandang babi betina, pejantan,
dan sapihan masing-masing 90, 122,
dan 76 cm.
Tinggi bangunan yg dianjurkan utk
semua kelas ternak babi adalah 2,22-
2,54 m dari lantai ke puncak kuda-kuda
Pintu dg lebar 86 cm dan tinggi 122 cm
utk semua kelas ternak babi sudah
memadai
Bentuk kandang
• Kandang kelompok
• Induk atau dara 4-6
ekor/kandang
• Sapihan, grower, dan finisher
30 ekor/kandang, syarat :
• Perbedaan berat 10 kg
• Seumur
• Kandang individual
Manure disposal is a critical part of raising pigs in total
confinement.
Typical methods of handling waste in confinement
buildings include:
› Gutter flush to a lagoon
› Manure pit
› Mechanical scraper
Solid concrete
Partially slotted
Total slotted
Expanded metal
Plastic coated expanded metal
Plastic
In the past individual farrowing houses were quite
common when sows and pigs were raised on pasture
Today most farrowing houses are ‘central’ in design.
Central farrowing houses consist of one or more
rooms that accommodate groups of sows
Most producers use farrowing crates
Years ago the majority of sows were kept in individual
pens prior to and after farrowing
Crates are preferred today because they result in
more pigs weaned per litter
Nursery barns often contain several rooms with each
room designed to accommodate the number of pigs from
an individual farrowing room
Small pens designed to handle 6 to 8 pigs are very
common although some pens may be large enough to
handle 16 to 25 pigs
The facilities are designed to provide a fairly stable
environment
These facilities may be designed to accommodate 3
week old pigs or perhaps 10 d old pigs
Supplemental heat is provided via heat lamps, radiant
heaters or perhaps heat in the floor
Nipple waterers are very popular in confinement
Water cups are also popular
Some buildings (particularly gestation buildings) may
use a concrete feed trough as a place to provide water
after feeding
Rule-of-thumb = provide one waterer/15 pigs
Self feeders are generally used for nursery and grow-finish
pigs
Breeding stock are generally limit fed via floor feeding or in
self feeders
Pigs per feeder space range from 2 for nursery pigs to 4-5
for finishing pigs.
• Jenis Kandang
• Kandang pejantan
• Kandang babi bunting
• Kandang melahirkan
• Kandang anak sapihan
• Kandang pertumbuhan –
pengakhiran
Ukuran Kandang
Kriteria Luas lantai (m2)
Pejantan 5.0
Induk + anak 5.0
Induk/dara 2.0
Pejantan muda 2.5
Berdasarkan bobot badan
5 – 15 kg 0.3
15 – 30 kg 0.5
30 – 45 kg 0.6
45 – 65 kg 0.75
> 65 kg 1.0
Tinggi atap 4 m
Tinggi ujung atap dr lantai 2.5 m
Anjungan atap 1.5 m
Tinggi dinding 1.20 – 1.5 m
Lingkunga panas dr seekor ternak babi
adalah kombinasi dr temperatur udara,
kelembapan, kecepatan udara di atas
ternak babi, tipe lantai dan perobahan
pancaran panas
› mengontrol keseimbangan energy ternak
babi tersebut
Berapa energi ransum yg digunakan utk
pertumbuhan dan utk tubuh agar tetap
hangat.
Ruangan/bentuk dan ukuran kandang
lebih mudah diatasi menempatkan babi/luasan
tertentu.
Ternak babi menggunakan ruangan/space
kandang tergantung pada:
1. Temperatur udara
2. Bentuk kandang
3. Ukuran
4. Tipe lantai
5. Lokasi tempat minum dan makan
6. Tingkat sosial babi dlm kelompok
1. Konduksi >>> pemindahan panas
antara permukaan dg bersentuhan ke
lantai
2. Konveksi >>> pemindahan panas dg
pergerakan udara atau gas
3. Evaporasi >>> pemindahan panas
melalui paru-paru, evaporasi dpt
ditingkatkan dg
a. Panting
b. Membasahi tubuhnya
TEMPERATUR YG SESUAI BAGI TERNAK BABI
0 – 1 MINGGU 25 – 30
1 – 5 MINGGU 22 – 27
5 – 8 MINGGU 19 – 24
KURANG DARI 50 kg 18 – 24
LEBIH DARI 50 kg 15 – 24
Temperatur kritis atas (TKA)
Daerah temperatur netral (DTN)
Temperatur kritis rendah (TKR)
20 28 24 20 16 0,45
50 25 21 16 12 0,69
100 22 18 14 9 0,94
Lantai kayu berkisi
20 26 22 17 12 0,38
50 23 18 12 7 0,59
100 20 15 10 5 0,82
Lantai logam berkisi
20 29 25 21 17 0,46
50 26 22 17 13 0,73
100 23 19 15 11 1,01
Yaitu temperatur udara di atas dimana
ternak babi harus mengurangi konsumsi
ransumnya utk menurunkan produksi
panasnya, dg demikian temperatur
tubuhnya tdk naik
Berat Badan (kg) Konsumsi Ransum Keperluan Energi
1M 2M 3M 4M Tambahan dibawah
TKR (MJ/E/Hr)
Lantai padat 0C
20 36 33 32 28 0,59
50 35 32 29 27 0,98
100 34 32 29 27 1,45
Lantai kayu berkisi
20 35 32 29 26 0,49
50 34 31 28 25 0,85
100 33 31 28 25 1,28
Lantai logam berkisi
20 36 33 31 29 0,62
50 35 33 30 28 1,07
100 34 32 30 28 1,62
Bila babi berkumpul rapat
› kondisi babi kedinginan
Bila babi ada ditempat kotoran, air
kencing dan berbaring
› kondisi kepanasan
Berat Badan Minimum Minimum Kode Kisaran Berat
(kg) Ruangan Kesejahtraan (kg)
(m2/ekor) (m2/ekor)
10 0,16 0,11 10
15 0,21 0,18 11-20
20 0,25
30 0,33 0,32 21-40
40 0,40
50 0,47 0,44 41-60
60 0,53
70 0,59 0,56 61-80
80 0,64
90 0,69 0,65
100 0,74
Bila babi berdesakan
› menekan konsumsi ransum
› laju pertumbuhan akan menurun
› PBBH meningkat dg meningkatkan ruangan
Kebisingan dan cahaya kecil
pengaruhnya thdp penampilan ternak.
Bau dan gas
NH3 dpt dideteksi pd konsentrasi
5ppm
Jika NH3 50-7- ppm pengaruhnya
kecil thdp laju pertumbuhan akan
tetapi konsentrasi harus dijaga pd
taraf 10 ppm
H2S dpt dideteksi pd taraf kurang dari 1
ppm.
Batas aman adalah 10 ppm, dan ini adalah
batas maksimum utkk babi.
CO2 hasil dari pernafasan tdk lebih dr
3000 ppm konsentrasi normal CO2 dlm
udara adalah 340ppm
1.Insulasi
Umumnya digunakan dinegara 4 musim
Insulasi dpt mengurangi biaya operasional
suatu peternakan babi
Ventilasi diperlukan untuk:
a) Mengeluarkan CO2 yg dihembuskan dan
digantikan dg O2
b) Mengeluarkan gas dr kotoran, amoniak,
dan hidrogen sulfida
c) Mengeluarkan air yg dihasilkan dlm musim
dingin
d) Mengeluarkan panas kelebihan tubuh
akibat penyinaran pd musim panas
e) Mengeluarkan air evaporasi (penguapan)
dr penyiraman utk pendinginan pd musim
panas
Sistem ventilasi ada 2 macam yaitu:
1. Sistem ventilasi dg kipas angin >> hasilnya
kurang baik
Tidak/kurang mencukupi pd musim
panas
Kipas angin diperbanyak maka akan
membutuhkan biaya listrik yg semakin
besar
Peternak banyak merubah di kipas
angin menjadi ventilasi alami karena
tdk ada biayanya
2. Sistem ventilasi alami.
Bekerja dg angina, dg peningkatan
udara panas
Daerah ventilasi ≥ 25% dr luas lantai
dan tersebar 10% dlm tiap panjang
dinding
Menggunakan krei (buka tutup) yg
terkontrol secara otomatis
Umur/kelompok Unit (kandang) Jarak kisi (cm)
Induk bunting:
Tiga (3) bulan pertama kebuntingan 8-12
Bulan terakhir kebuntingan 10-15
Induk menyusui:
Induk dengan 5-7 ekor anak 15-20
Induk dengan 8-10 ekor anak 20-25
Induk dengan 11-14 ekor anak 25-30
Bibit sedang bertumbuh pengakhiran:
Berat badan 25 kg 2-3
Berat badan 50 kg 3-5
Berat badan 100 kg 5-6
Alatnya ditempatkan setinggi 60-75
cm dr lantai utk induk
Alatnya ditempatkan setinggi 30 cm
dr lantai utk anak babi
7
• 12 Jam Pertama
– Belajar berjalan, mencari putting susu,
belajar menyusu
– Anak babi selalu berada dekat ambing
– Putting susu paling depan yg paling
diinginkan
• Air susu banyak
• Kejadian mastitis rendah
• Kecil kemungkinan ditendang induk
• Mudah untuk mencapai putting susu
8
Anak babi baru lahir
• Tidak ada antibodi terhadap pathogens
–No transfer of antibodies prepartum
–Colostrum only way of getting
passive immunity
• Keberadaan peternak/petugas kandang
diperlukan pada saat induk babi mau
beranak.
• Mortalitas sebelum sapih 12.27%
• Penyebab utama kematian sebelum
sapih
–Tertindih induk (± 50%)
–Kelaparan (±. 20%)
• Setengah dari kematian terjadi pada
hari 2-3 setelah beranak
10
• Lemak tubuh anak babi 1-2%
–Sangat kecil insulasi utk mencegah
panas tubuh keluar
• Terbatas kemampuan
glukoneogenesis
11
• Cadangan glikogen bertahan
sampai 24 jam
–Butuh energy cepat
• Terbatas kemampuan utk regulasi
temperature tubuh.
–Butuh pemanas buatan
• Born wet
–looses more body heat
Weak Piglets
15
Crossfostering/Standardizing
• Reduce weight variation in litters
• Match number of piglets to sows
ability to nurse
–usually 10-12 pigs/sow
• All small pigs are placed on the
same sow
Crossfostering, cont.
• Not before 12 h
–All pigs should have had colostrum
from dam
• Not after 48 h
–Piglets establish teat identity after
48 h
–Later crossfostering increases
spread of diseases
Processing of new born
piglets and daily
management
What to do when they are born?
• Provide zone heating with heat lamps,
heat pads
• The first milk, colostrum, is rich in
disease-preventing immunogloblins; the
very first colostrum is the richest and
best, because the quality of colostrum
declines over time
• Prevent chilling so piglets stay warm and
active
• Split suckle. Remove part of the litter for
one to two hour periods the first 12
hours after farrowing. Remove the
largest, strongest piglets for a 1-2 hour
period in the morning and afternoon
Tatalaksana Anak Babi Menyusu
Tatalaksana yg dilakukan adalah:
Memotong gigi
Memotong tali pusar
Memotong ekor
Mendapatkan kolostrum
Penyuntikan zat besi (Fe)
Penitipan anak babi
Makanan tambahan
Pembuatan tanda dan nomor
Catatan
Kastrasi
Terimakasih
Penanganan Anak Babi
Mendapatkan Kolostrum
• Kolostrum mengandung molekul
antibodi atau immunoglobulin
• Perubahan kolostrum mjd air susu biasa
tjd pd hari ke-2 atau ke-3 sejak
beranak
• Anak babi yg lemah diutamakan
mendapatkan kolostrum
Pemberian Zat Besi
Penyuntikan Zat Besi
• Anak babi lahir dg Fe 40 mg, hanya
cukup utk 7 hari.
• Anak babi membutuhkan 7 mg zat
besi/hari selama 3 minggu
• Induk memberikan 1-2 mg per hari zat
besi/anak babi
• Kekurangan zat besi mengakibatkan
ANEMIA
• Simptoms Anemia
• Pertumbuhan terhambat
• Lemah
• Bulu kasar
• Pucat
• Bernafas berat
• Mengatasi kekurangan zat besi dibantu dg:
– Suntikan Zat besi
– Mengoleskan pasta ferro sulfat di putting susu
induk
– Pemberian segenggam tanah
Pemotongan Ekor
Pemotongan Ekor
• Pemotongan ekor dilakukan utk mencegah
terjadinya luka pada sewaktu anak babi
saling menggigit pada saat perkelahian
• Pemotongan ekor dg gunting atau tang potong.
• Potong ekor sekitar 2/3-3/4 bagian dari ekor.
• Celupkan bagian ekor yg dipotong ke dlm yodium
tincture.
Identifikasi
Pembuatan Tanda :
• Tato
• Ear tag
• Cap bakar
• Phylox/Cat
• Chip
• Barcode
• Penyobekan daun telinga (ear notching)
Tattoo
• Sudah jarang dilakukan krn merusak kulit babi
• Dilakukan dg menggunakan jarum dan tinta
• Angka /huruf yg sudah tersedia
• Sulit utk dibaca dari jauh
• Tidak cocok utk babi warna hitam
Tato
Ear Tag
• Bahan dr plastik atau aluminium
• Dipasang menggunakan tang aplikator,
Cap Bakar
• Sudah jarang dilakukan krn merusak kulit
babi
• Dilakukan dg memanaskan nomor/ huruf
yg sdh ditentukan
• Ternak babi ditangkap dan masukkan
dlm kerangkeng.
Phylox/Cat
• Pemberian identitas dg menggunakan phylox/cat
• Identitas tdk permanen krn mudah hilang
• Biasanya dilakukan pd saat seleksi atau pemisahan.
Phylox/cat
Chips
• Menggunakan chips electrinic yg bisa dibaca
dg pembaca khusus.
Barcode
Ear Notching
• Metode penyobekan telinga
merupakan cara yg paling
umum dan banyak digunakan.
• Tidak ada sistem yg universal,
setiap peternak mempunyai
kunci sendiri.
• Dilakukan pd saat anak babi
umur satu hari.
Pelaksanaan:
• Alat berupa V-notcher atau gunting.
• Bersihkan daun telinga dg antiseptik.
• Gambarkan nomor yg akan dibuat di kertas.
• Sobek daun telinga (jangan terlalu kecil atau
terlalu dlm dan lebar).
• Oleskan Yodium tincktur pd bagian luka.
900 9000
300 3000
30
100 1000
3
90
9
10
1
2014
Kelemahan Sistem Sobek Telinga:
• Kelihatan tidak indah
• Apabila ada perkelahian dan telinga jadi
sobek maka sulit untuk dibaca
Kastrasi
Kastrasi
• Kastrasi dilakukan terutama utk
mencegah inividu yg tdk di-inginkan
mengawini induk babi.
• Memperbaiki kualitas daging, namun
dg kemajuan teknologi pakan dan
pemuliaan ternak (genetik), babi telah
siap jual sebelum dewasa kelamin, shg
babi tdk perlu dikastrasi
• Mengurangi tingkat agresifitas ternak babi jantan.
• Untuk penggemukan hewan jantan.
Langkah-langkah Kastrasi
Kastrasi dilakukan dg membuang/ mengambil
testis.
Peralatan : Pisau tajam (scalfel, atau silet),
antiseptik, yodium tinckture, dan kapas.
Sterilkan semua peralatan
Pegang anak babi shg tdk bisa meronta
Bersihkan skrotum dg cairan antiseptik.
Skrotum bisa disayat dg dua cara yaitu:
cara satu sayatan
cara dua sayatan
Utk mengeluarkan testis sayat pembungkus tunica
vaginalis
Pencet testis dg ibu jari dan jari telunjuk supaya
keluar melalui sayatan
Setelah testis keluar, tarik secara perlahan supaya
saluran sperma keluar
• Saluran sperma dijepit dg dua tang atau
diikat dg sehelai benang kemudian dipotong
beberapa cm di bawah jepitan/ikatan.
• Bersihkan bagian luka dan oleskan antiseptik
utk menghindari gangguan lalat.
Castration
Castration
Castration
Castration
Pemotongan Ekor
• Pemotongan ekor dilakukan utk mencegah
terjadinya luka pada sewaktu anak babi
saling menggigit pada saat perkelahian
• Pemotongan ekor dg gunting atau tang
potong.
• Potong ekor sekitar 2/3-3/4 bagian dari
ekor.
• Celupkan bagian ekor yg dipotong ke dlm
yodium tincture.
Creep Feeding
• Use phase 1 pre-starter diet
• Start around day 8 or 10 ???
• Feed in little trough under heat lamp
• Feed 2 times a day
• Keep clean all time
• Helps piglets get used to dry feed
Water
• Always have fresh and clean water
available for piglets
–From water cup
–let run at all times
Terimakasih