Anda di halaman 1dari 17

Karya

Ilmiah.
Anggota:
M. Abiel Adiguna Putra
Justin
Raffly Naldy

OLEH KELOMPOK TATA TERTIB


SEKOLAH
BAB 1 : PENDAHULUAN
LATAR RUMUSAN TUJUAN MANFAAT
BELAKANG MASALAH PENELITIAN PENELITIAN
Disiplin siswa suatu keadaan Siswa dapat menyadari tentang
dimana sikap, penampilan dan penerapan tata tertib di SMAN 20
tingkah laku siswa sesuai. norma Batam.

Maka dari itu penulis ingin Bagaimana dampak penerapan tata Berdasarkan rumusan masalah di Siswa dapat menyadari tentang
mengetahui berbagai dampak dari tertib pada siswa di SMAN 20 atas, penelitian ini memiliki tujuan penerapan tata tertib di SMAN 20
penerapan tata tertib di SMAN 20 Batam? untuk mendeskripsikan dampak Batam.
Batam dengan menggunakan penerapan tata tertib pada siswa di
berbagai metode yang ada. SMAN 20 Batam

Penulis menganggap bahwa ini Pihak sekolah dapat diharapkan


penting untuk membuat karya tulis untuk menegaskan siswa-siswi
ilmiah yang berjudul “Dampak dengan memberikan sanksi yang
Penerapan Tata Tertib Pada Siswa ada.
di SMAN 20 Batam”
BAB 2 : TUJUAN PUSAKA
1. PENGERTIAN DAMPAK

Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan, pengaruh yang
mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu
(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap keputusan yang
diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun
dampak negatif.

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap keputusan yang
diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun
dampak negatif.
JENIS JENIS DAMPAK
2. DAMPAK NEGATIF
1. DAMPAK POSITIF
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dampak negatif
Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif.
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan
Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya.
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan
Sedangkan positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari suatu
tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya.
pikiran terutama memperhatikan hal-hal yang baik. positif
berdasarkan beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa
adalah suasana jiwa yang mengutamakan kegiatan kreatif
negatif adalah pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan
daripada kegiatan yang menjemukan, kegembiraan dari pada
dengan dampak positifnya.
kesedihan, optimisme dari pada pesimisme.
PENERAPAN
PENGERTIAN PENERAPAN

Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu
kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya. Menurut Kamus Besar
Bahas Indonesia (KBBI) pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan. Menurut Usman (2002), penerapan (implementasi) adalah
bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan
yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Menurut Setiawan (2004) penerapan (implementasi) adalah perluasan aktivitas yang
saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang
efektif.
PENGERTIAN TATA TERTIB

Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu
kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya. Menurut Kamus Besar
Bahas Indonesia (KBBI) pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan.

Menurut Setiawan (2004) penerapan (implementasi) adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara
tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif. mengakibatkan kurang berartinya tata
tertib sekolah yang diterapkan di sekolah. Tata tertib sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak dipisahkan antara yang satu dengan yang
lain sebagai aturan yang berlaku disekolah agar proses pendidikan di sekolah dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
UNSUR UNSUR TATA TERTIB

Pada hakikatnya tata tertib sekolah baik yang berlaku secara umum maupun khusus meliputi tiga unsur yaitu:
a. Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan yang dilarang.
b. Akibat atau sanksi yang menjadi tanggung jawab pelaku dan pelanggar peraturan.
c. Cara atau prosedur untuk menyampaikan peraturan kepada subjek yang dikenai tata tertib sekolah tersebut.
Berdasarkan penjelasan tentang tata tertib maka dapat disimpulkan bahwa seorang siswa dapat dikatakan menaati tata tertib sekolah apabila
sebagai berikut:
a. Memiliki kesadaran untuk mematuhi aturan
b. Bertanggung jawab terhadap tugas
c. Berorientasi sukses
d. Mampu mengendalikan diri
TUJUAN TATA TERTIB

Menurut soedjono dalam skripsi Mundiana (2002 : 20) ada beberapa tujuan tata tertib sebagai berikut:
a. Mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional
b. Meningkatkan ketangguhan sekolah
c. Untuk membntuk mental, moral dan watak anak agar menjadi kebiasaan

berbuat disiplin dan menanamkan berbagai norma luhur untuk dilaksanakan dan norma tuna susila yang wajib dihindari. Menurut
Muhammad rifa’i (2011 : 141) Secara umum tata tertib adalah agar semua warga sekolah mengetahui apa tugas, hak, dan kewajiban serta
melaksanakan dengan baik sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar.
PENDEKATAN TEORI TATA TERTIB

Penelitian ini menggunakan Teori “STRUKTURAL FUNGSIONAL” merupakan teori tentang suatu teori sosiologi yang
menjelaskan tentang struktur masyarakat yang berbeza-beza dengan fungsi-fungsi setiap (unit) individu yang saling berhubungan di antara
satu sama lain. Ini kerana, masyarakat terdiri daripada aneka ragam; yang mempunyai kepelbagaian kepakaran dan minat tertentu, citarasa
dan kemampuan tertentu dan terbatas—dan pastinya, mereka tidak akan dapat hidup secara sendirian. Justeru, pendekatan struktural-
fungsional berupaya menjelaskan proses sosial dan politik dalam sesebuah masyarakat khususnya yang mengamalkan sistem pemerintahan
demokrasi (Nidzam Sulaiman 2008).
PENDEKATAN TEORI
PENDEKATAN TEORI TATA TERTIB

Teori struktural fungsional juga mendapat pengaruh dari pemikiran Parsons dan Merton, Malinowski dan Radcliffe Brown, serta Max Weber.
Pemikiran Max Weber termasuk salah satu yang banyak memberikan sumbangsih dalam teori ini, terutama terkait adanya visi substantif mengenai
tindakan sosial, serta bagaimana strateginya dalam menganalisa struktur sosial.

Talcott Parsons sendiri juga mengambil pemikiran Weber. Adapun Parsons, ia mengembangkan adanya empat komponen dasar dalam teori
struktural fungsional yang di dalamnya dapat digunakan untuk menjelaskan mengenai tindakan aktor dalam menginterpretasikan keadaan

Empat komponen penting dalam teori struktural fungsional menurut Parsons yaitu: Adaptation, Goal Attainment, Integration, dan Latency
(AGIL). Berikut keterangannya :

Adaptation : sistem sosial atau masyarakat selalu mengalami perubahan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
terjadi, secara internal maupun eksternal.

Goal Attainment : setiap sistem sosial atau masyarakat akan senantiasa terdapat berbagai tujuan yang hendak dicapai sistem sosial tersebut.

Integration : setiap bagian dari sistem sosial terintegrasi satu sama lain serta cenderung bertahan pada equilibrium (keseimbangan).

Latency : sistem sosial senantiasa berusaha mempertahankan bentuk-bentuk interaksi yang relatif tetap atau statis, sehingga setiap perilaku yang
menyimpang diakomodasi melalui kesepakatan-kesepakatan yang terus menerus diperbaharui
BAB III
Metode Penelitian

Tempat dan Waktu


Waktu yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian dan wawancara dimulai dari Februari hingga Maret. Sedangkan, untuk
lokasinya penelitian dan wawancaranya sendiri dilakukan di SMAN 20 Batam.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis yaitu kualitatif dengan cara melakukan wawancara menanyakan beberapa pertanyaan untuk
mendapatkan data yang jelas sehingga saat dibahas nanti tidak akan terjadi kesalahpahaman. Data yang di dapat akan digunakan sebagai pemecah
permasalahan.

Subjek dan Objek


Subjek dalam penelitian karya ilmiah ini adalah perwakilan siswa SMAN 20 Batam untuk memenuhi data yang diperlukan penulis untuk topik
ini dan Objek pada penelitian ini yaitu dampak penerapan tata tertib pada siswa di SMAN 20 Batam.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi valid dan akurat yaitu penulis melakukan wawancara tatap muka yang
dilakukan dengan menanyakan pertanyaan kepada Subjek sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan pembahasan
dan pemecah permasalahan.

Teknik Analisis Data


Penulis yang telah melakukan wawancara dengan menanyakan beberapa pertanyaan kepada Subjek. Data yang diterima akan direduksi yaitu
menganalisis kembali kemudian melakukan penyederhanaan, penggolongan dan membuang data yang tidak perlu sehingga data menghasilkan
informasi yang bermakna dan mudah dipahami.
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan

Wawancara subjek kedua yaitu secara


Wawancara subjek pertama yaitu secara acak
acak yang dipilih oleh penulis adalah
yang dipilih oleh penulis adalah Muhammad
Joyce Christine
Hasshemian Rahmad

Hasil wawancara dari Muhammad Hasshemian Rahmad mengatakan bahwa Hasil wawancara dari Joyce Christine mengatakan bahwa “Penerapan tata tertib itu
“Penerapan tata tertib pada siswa di SMAN 20 Batam ini sangat penting karena jika penting untuk menjaga kedisiplinan dan jika tidak ada tata tertib maka akan ada
tidak ada penerapan tata tertib maka sekolah ini akan terjadi kekacauan dan kericuhan yaitu siswa-siswi yang semena-mena dalam bertingkah laku. Penerapan
penerapan tata tertib masih belum sesuai karena masih banyak siswa yang tata tertib sudah sesuai karena terdapat banner budayakan norma perilaku siswa-
melanggar aturan tata tertib sekolah. Siswa-siswi yang melanggar aturan tata tertib siswi yang baik. Bagi siswa-siswi yang melanggar tata tertib perlu diberikan sanksi
harus diberikan nasihat dan hukuman yang lebih serius lagi. Handphone yang dan hukuman supaya mereka jera untuk tidak melakukan hal itu lagi. Handphone
disimpan ketika jam pembelajaran tidak efektif, karena handphone dibutuhkan untuk yang disimpan saat pembelajaran kurang efisien karena dengan adanya handphone
melakukan kegiatan belajar.” bisa mendapatkan informasi sebagai pembelajaran.”

Penulis menyimpulkan wawancara ini bahwa penerapan tata tertib di


Penulis menyimpulkan wawancara ini bahwa penerapan tata tertib itu
SMAN 20 batam belum terlaksanakan dengan baik sehingga masih banyak siswa
yang melanggar aturan tata tertib sekolah. Dan handphone yang disimpan saat penting agar siswa-siswi tidak semena-mena dalam bertingkah laku. Siswa-siswi
kegiatan belajar tidak efektif karena dibutuhkan untuk belajar.
yang melanggar tata tertib perlu diberikan hukuman agar mereka jera. Dan
handphone yang disimpan saat kegiatan belajar kurang efisien karena handphone itu
diperlukan untuk mendapatkan informasi dalam pembelajaran.
Wawancara subjek keempat yaitu
Wawancara subjek ketiga yaitu secara acak yang
secara acak yang dipilih oleh penulis
dipilih oleh penulis adalah Muhammad Fathan
adalah Ngesti Galuh Tirta Wening
Rakha Ramadan

Hasil wawancara dari Muhammad Fathan Rakha Ramadan mengatakan bahwa Hasil wawancara dari Ngesti Galuh Tirta Wening mengatakan bahwa “Tata tertib
“Penerapan tata tertib di sekolah itu sangat penting ketika sistem sekolah tidak yang diterapkan itu penting karena jika tata tertib tidak dijalankan maka siswa-siswi
memiliki tata tertib maka sekolah akan menjadi kacau. Tata tertib yang diterapkan akan melakukan hal yang tidak mencerminkan perilaku seorang siswa. Penerapan
belum sesuai masih banyak siswa-siswi yang tidak mematuhi aturan, seharusnya tata tertib sudah sesuai karena ada guru BK yang memberi sanksi, siswa yang
mereka diajari tata tertib yang baik dan benar. handphone yang disimpan merupakan melanggar aturan perlu ditindaklanjuti oleh guru BK yang memiliki tugas memberi
aturan yang sesuai jadi sesama siswa-siswi dapat bergaul, Namun. Sebaiknya sanksi. Tindakan pengumpulan handphone saat pembelajaran cukup penting tetapi
disimpan dalam lemari kelas saja daripada ruang guru.” siswa-siswi memerlukan handphone untuk mencari materi dan mengerjakan tugas.”

Penulis menyimpulkan bahwa tata tertib yang diterapkan belum Penulis menyimpulkan wawancara ini bahwa tata tertib penting
sesuai karena masih banyak siswa-siswi yang tidak mematuhi aturan. Dampak dijalankan agar siswa dapat mencerminkan perilaku seorang siswa dan siswa yang
handphone yang disimpan saat jam pelajaran yaitu sesama siswa-siswi dapat melanggar perlu ditinjaklanjuti oleh guru BK. Handphone yang disimpan
bergaul. berdampak pada siswa karena handphone diperlukan untuk melakukan kegiatan
pembelajaran.
Wawancara subjek keenam yaitu
Wawancara subjek kelima yaitu secara acak yang secara acak yang dipilih oleh penulis
dipilih oleh penulis adalah Raihan Dwi adalah Joshua Omega Miracle

Hasil wawancara dari Raihan Dwi mengatakan bahwa “Penerapan tata tertib Hasil wawancara dari Joshua Omega Miracle mengatakan bahwa “Penerapan tata
penting untuk sekolah agar siswa-siswi di SMAN 20 Batam menjadi lebih tertib, tertib pada siswa di SMAN 20 Batam itu penting jika tidak ada tata tertib maka
jika tidak ada tertib maka siswa-siswi melakukan hal buruk seperti membuang sekolah ini akan lama berkembangnya karena siswa-siswi tidak memiliki nilai dari
sampah sembarangan. Tata tertib yang telah diterapkan sesuai karena siswa yang sekolah itu sendiri untuk mengatur perilaku sendiri agar bisa lebih disiplin.
terlambat diberi hukuman dan pelanggar tata tertib harus dihukum juga. Handphone Penerapan tata tertib sudah sesuai ketika ada murid yang melanggar tata tertib akan
yang disimpan saat pembelajaran tidak setuju karena siswa mempunyai privasi.” diberikan hukuman dan sanksi supaya mereka tidak akan melakukan kesalahannya
kembali. Tentang handphone yang disimpan di kantor guru dalam pembelajaran
Penulis menyimpulkan wawancara ini bahwa penerapan tata tertib itu
yaitu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat jam kosong dan repot
penting jika siswa melanggar harus dihukum. Handphone yang disimpan berdampak
juga harus turun untuk mengambil hp tersebut di kantor guru.”
pada siswa-siswi yaitu privasi menjadi tidak aman.
Penulis menyimpulkan wawancara ini bahwa tata tertib merupakan
nilai dari sekolah itu untuk mengatur perilaku siswa-siswi dan bagi yang
melanggarnya akan diberikan sanksi dan hukuman agar tidak akan melakukan
kesalahannya kembali. Aturan dari handphone yang disimpan berdampak positif
yaitu menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat jam kosong.
Wawancara subjek kedepalan yaitu
Wawancara subjek ketujuh yaitu secara acak secara acak yang dipilih oleh penulis
yang dipilih oleh penulis adalah Aldo adalah Oktri Parzi

Hasil wawancara dari Aldo mengatakan bahwa “Penting tata tertib untuk Hasil wawancara dari Oktri Parzi mengatakan bahwa “Tata tertib itu penting karena
diterapkan dalam sekolah jika tidak ada tertib maka sekolah ini akan kacau dan sekolah harus memiliki tata tertib jika tidak ada tata tertib maka jelas sekolah akan
terdapat banyak masalah. Tata tertib yang diterapkan sudah sesuai karena tidak menjadi kacau sedangkan sekolah yang sudah ada tata tertibnya masih ada aja yang
banyak kasus, siswa yang melanggar tata tertib tidak baik untuk nama sekolah. melanggar. Tata tertib yang terapkan sudah sesuai dengan siswa-siswi sendiri dan
Handphone yang disimpan saat pembelajaran kurang setuju karena teknologi jika siswa yang tidak terbiasa tertib maka akan sulit juga. Handphone seharusnya
dibutuhkan dalam pembelajaran.” tidak perlu disita karena kita belajar sekarang perlu menggunakan handphone.”

Penulis menyimpulkan wawancara ini bahwa tata tertib itu penting Penulis menyimpulkan wawancara ini bahwa pentingnya sekolah memiliki tata
untuk menghindari masalah, siswa yang melanggar tata tertib berdampak untuk tertib jika tidak jelas berdampak buruk untuk sekolah. Handphone yang disimpan
nama sekolah. Handphone dibutuhkan saat pembelajaran karena siswa perlu tidak perlu karena siswa sekarang perlu menggunakan handphone untuk belajar.
teknologi dalam kegiatan belajar.
.
BAB V
Penutup

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis melalui wawancara tentang dampak penerapan tata tertib di SMAN 20 Batam dari beberapa
siswa-siswi dapat disimpulkan bahwa, masing-masing individu memberikan penjelasannya mengenai dampak penerapan tata tertib di SMAN 20 Batam
bahwa penerapan tata tertib sudah sesuai seperti sekolah pada umumnya. Banyak siswa yang telah memahami cara mematuhi aturan dengan baik dan
benar sehingga mereka memberikan dampak berupa positif di kalangan masyarakat tetapi sebagian menganggap bahwa penerapan tata tertib belum
terlaksanakan dengan baik karena masih ada siswa-siswi belum memahami aturan tata tertib yang telah diterapkan sehingga berdampak buruk bagi nama
sekolah padahal sudah menjadi tanggung jawab pada diri masing-masing. Penggunaan handphone saat kegiatan belajar diperlukan untuk mencari materi-
materi dan mengerjakan soal tugas. Namun, ada aturan yang diterapkan dimana handphone disimpan saat jam pembelajaran hal ini berdampak pada
siswa-siswi yaitu mereka menjadi kesulitan saat melakukan kegiatan belajar tapi dengan penerapan tata tertib ini sesama siswa-siswi bisa bergaul bersama
lagi tanpa adanya teknologi yang menghambat hal tersebut.
Saran
Berdasarkan penelitian dari hasil wawancara yang telah dilakukan dapat disarankan:

1. Siswa-siswi

Siswa-siswi dapat mematuhi tata tertib yang telah diterapkan di sekolah karena nilai dari sekolah itu sendiri yang mencerminkan perilaku sebagai siswa-siswi yang baik dan benar.
siswa-siswi juga harus bisa merubah sikap buruk sehingga dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat agar nama sekolah tidak dipandang buruk.

2. Guru

Guru sebagai pendidik siswa-siswi yang di sekolah harus tegas dalam melaksanakan tugasnya dengan memberikan hukuman dan sanksi bagi siswa-siswi yang
melanggar penerapan tata tertib di SMAN 20 Batam guru juga perlu menasehati siswa-siswi atas perilaku yang tidak mencerminkan anak terdidik sehingga perilaku siswa-siswi bisa
berubah dan membawa nama baik sekolah di luar masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai