Materi Sosialisasi Penjaminan Pelayanan Refraksi Dan Kacamata Eksternal
Materi Sosialisasi Penjaminan Pelayanan Refraksi Dan Kacamata Eksternal
1 1
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
AGENDA PRESENTASI
1 PENDAHULUAN
2 ISI PERATURAN
3 HARAPAN
2
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DALAM JKN
Ru
ka
juk ko
rti
an n d
ve
Pelayanan Kesehatan
b a is i
-
Tingkat Kedua
ng
lik sta
nja
– w b il
rje
aji
be
Pelayanan Kesehatan
bu
Pelayanan
nt
an
Tingkat Pertama
u
Kesehatan
juk
k
(nonspesialistik)
Rujukan horizontal Tingkat Pertama
Ru
* Rujukan horizontal
antar Fasilitas Kesehatan satu tingkat (PMK 01/2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan) termasuk antar FKTP
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di FKTP perlu dilakukan penguatan pelayanan
primer melalui pemenuhan sarana prasarana serta kompetensi
3
termasuk untuk pelayanan kesehatan mata
LANDASAN REGULASI
1 2.
Jaminan Kesehatan
Permenkes 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan kesehatan tingkat pertama, merupakan pelayanan
Pelayanan Kesehatan pada JKN kesehatan nonspesialistik
Permenkes 28 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan
Konsep penjaminan pelayanan refraksi dan kacamata di FKTP sampai penerbitan Peraturan
BPJS Kesehatan telah dibahas secara intensif bersama Kementerian Kesehatan dan Organisasi
Profesi (IDI, PERDAMI, IROPIN)
5
EVALUASI RUJUKAN KASUS GANGGUAN REFRAKSI
sd April 2020
RNS Tanpa TACC RNS Dengan TACC
No Diagnosa RNS No Diagnosa RNS dg TACC
1 I10 Essential (primary) hypertension 111 Respiratory tuberculosis,
Respiratory tuberculosis, 1 A15 bacteriologically and histologically 29
2 A15 bacteriologically and histologically 106 confirmed
confirmed 2 I10 Essential (primary) hypertension 29
Non-insulin-dependent diabetes
3 E11 87 Non-insulin-dependent diabetes
mellitus 3 E11 27
mellitus
Disorders of refraction and
4 H52 66 4 H524 Presbyopia 11
accommodation
Insulin-dependent diabetes
5 H524 Presbyopia 40 5 E10 8
6 H521 Myopia 37
mellitus
7 A30 Leprosy [Hansen disease] 36 6 H53 Visual disturbances 8
Tuberculosis of lung, confirmed by 7 H669 Otitis media, unspecified 8
8 A150 sputum microscopy with or without 29 Benign lipomatous neoplasm,
8 D179 7
culture unspecified
Suppurative and unspecified otitis Disorders of refraction and
9 H66 25 9 H52 7
media accommodation
10 J45 Asthma 25 10 G44 Other headache syndromes 6
• Total RNS Tanpa TACC (seluruh kasus) sd April • Total RNS Dengan TACC (seluruh kasus) sd April
2020 : 1.464 2020 : 326
• Total RNS Tanpa TACC terkait gangguan • Total RNS Tanpa TACC terkait gangguan refraksi
refraksi sd April 2020 : 143 (9,76% dari total sd April 2020 : 26 (7,97% dari total RNS
RNS Tanpa TACC) dengan TACC)
6
TREND KUNJUNGAN DAN RUJUKAN
Kasus Gangguan Refraksi KC Biak Numfor Tahun 2019
RNS
No Diagnosa RNS No Diagnosa
TACC
Disorders of refraction and Disorders of refraction and
1 H52 66 1 H52 7
accommodation accommodation
2 H522 Astigmatism 5 2 H522 Astigmatism -
3 H442 Degenerative myopia - 3 H442 Degenerative myopia -
Disorder of refraction, Disorder of refraction,
4 H527 - 4 H527 -
unspecified unspecified
5 H520 Hypermetropia 22 5 H520 Hypermetropia 5
6 H521 Myopia 37 6 H521 Myopia 4
Other disorders of Other disorders of
7 H526 - 7 H526 -
refraction refraction
8 H524 Presbyopia 40 8 H524 Presbyopia 11
8
GAMBARAN SARPRAS
DPM 5.354 234 4.37% 161 3.01% 1.215 22.69% 128 2.39% 82 1.53% 110 2.05%
Klinik Pratama 6.766 537 7.94% 432 6.38% 2.115 31.26% 342 5.05% 221 3.27% 274 4.05%
Puskesmas 10.050 617 6.14% 665 6.62% 2.319 23.07% 771 7.67% 411 4.09% 488 4.86%
TOTAL 22.202 1.389 6.26% 1.259 5.67% 5.650 25.45% 1.242 5.59% 715 3.22% 873 3.93%
Sumber : BI Februari 2020 Catt: belum seluruh FKTP mengisi HFIS
9
AGENDA PRESENTASI
1 PENDAHULUAN
2 ISI PERATURAN
3 HARAPAN
10
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
Terdiri
dari: 10 PASAL
Pasal Isi
1 Pengertian umum
2 Tujuan pengaturan
3 Ruang lingkup pelayanan
4 Kewajiban pemenuhan SDM dan
sarpras
5 Prosedur penjaminan pelayanan
refraksi
6 Pentahapan
7 Pelayanan kacamata
8 Prosedur penjaminan pelayanan
kacamata
9 Pembiayaan
10 Pemberlakuan
11
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
1 PENGERTIAN UMUM
Poin penting:
Kriteria Rujukan Gangguan Refraksi adalah persyaratan ukuran dioptri dan Time, Age,
Complication, Comorbidity (TACC) untuk rujukan gangguan refraksi.
2 TUJUAN PENGATURAN
Pengaturan prosedur penjaminan Pelayanan Refraksi dan Pelayanan Kacamata pada FKTP
dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan bertujuan untuk:
1) terwujudnya kepastian hukum bagi Peserta untuk mendapatkan penjaminan Pelayanan
Refraksi dan kacamata sesuai dengan manfaat dalam Program Jaminan Kesehatan;
2) terselenggaranya pelayanan kesehatan mata komprehensif yang bermutu, efektif, dan
efisien terutama untuk mendukung terwujudnya kendali mutu dan kendali biaya dalam
Program Jaminan Kesehatan; dan
3) tersedianya pedoman dalam melaksanakan prosedur penjaminan Pelayanan Refraksi dan
kacamata
12
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
3 RUANG LINGKUP
1) Penjaminan Pelayanan Refraksi oleh BPJS Kesehatan pada FKTP meliputi pemeriksaan
refraksi sampai dengan penetapan koreksi.
2) Dalam hal hasil Pelayanan Refraksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memerlukan alat
bantu kesehatan, Peserta diberikan kacamata sesuai dengan indikasi medis pada Optikal
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
13
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
14
ALUR PELAYANAN
FKTP LAIN
(Rujukan Horizontal)
1. Menerima rujukan dari FKTP Terdaftar
2. Pemeriksaan refraksi
3. Menuliskan resep kacamata
3. Legalisasi resep kacamata
FKRTL
(Rujukan Vertikal)
1. Menerima rujukan dari FKTP Terdaftar
2. Dokter spesialis melakukan pemeriksaan refraksi
3. Menuliskan resep kacamata
3. Legalisasi resep kacamata Alur FKTP memenuhi kompetensi dan sarpras
16
KRITERIA RUJUKAN GANGGUAN REFRAKSI
Lampiran Surat Ketua Umum PB IDI Nomor 02894/PB/F.4/04/2020
17
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
6 PENTAHAPAN
1) Penjaminan Pelayanan Refraksi pada FKTP dilaksanakan secara bertahap dengan
memperhatikan sumber daya manusia, sarana, prasarana, dan peralatan kesehatan untuk
mendukung Pelayanan Refraksi.
2) Dalam hal FKTP belum memenuhi standar kompetensi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, FKTP tersebut dapat melakukan rujukan horizontal ke FKTP lain atau rujukan
vertikal ke FKRTL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Pelaksanaan penjaminan Pelayanan Refraksi pada FKTP paling lambat 2 (dua) tahun
terhitung sejak Peraturan Badan ini diundangkan.
Poin penting:
a. Tahap awal dilaksanakan untuk daerah yang pernah melaksanakan uji coba yang
diselenggarakan BPJS Kesehatan.
b. Pemenuhan kompetensi dokter dan sarpras sehingga FKTP mampu melakukan
pemeriksaan refraksi secara mandiri.
18
PENTAHAPAN
19
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
7 PELAYANAN KACAMATA
1)
2)
Pelayanan Kacamata diberikan oleh Optikal yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Optikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyediakan kacamata sesuai dengan standar
penjaminan dan kebutuhan Peserta.
Poin penting:
Menegaskan Optikal juga wajib meningkatkan kualitas dalam pemberian kacamata sesuai indikasi medis ke
peserta.
Poin penting:
d. Resep kacamata dari FKTP wajib dikeluarkan dari dokter
e. Kriteria penjaminan (ukuran dioptri dan jangka waktu penjaminan kacamata) mengacu pada PMK 52
Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan
f. Jumlah rasional pelayanan RO mengacu pada PMK 41 Tahun 2015
g. Dalam pelayanan kacamata, akan dilakukan mapping FKTP dan Optikal
20
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
9 PEMBIAYAAN
Pembiayaan penjaminan Pelayanan Refraksi dan kacamata sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 8 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Poin penting:
Pembiayaan pelayanan refraksi dan kacamata mengacu pada PMK 52 Tahun 2016.
10 BERLAKU
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Poin penting:
Ditetapkan tanggal 28 April 2020 dan diundangkan tanggal 30 April 2020.
21
MONITORING EVALUASI
Monitoring dan evaluasi dilakukan paling sedikit 6 (enam) bulan sekali bersama pemangku
1 kepentingan berikut:
a. Dinas Kesehatan
b. TKMKB Provinsi dan Cabang
c. Organisasi Profesi (IDI, PERDAMI, IROPIN)
d. FKTP, FKRTL, Optikal dan Asosiasi Faskes
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi bersama pemangku kepentingan terkait dapat
3 dilakukan tindak lanjut berupa:
g. Umpan balik kepada Pemerintah Daerah
h. Komitmen perbaikan pelayanan oleh FKTP dan/atau Optikal
i. Surat Peringatan kepada FKTP dan/atau Optikal
j. Pemutusan hubungan kerja sama dengan FKTP dan/atau Optikal
k. Laporan potensi fraud ke Tim Pencegahan Kecurangan
l. Tindak lanjut lain sesuai dengan hasil monitoring dan evaluasi bersama pemangku
kepentingan terkait. 22
AGENDA PRESENTASI
1 PENDAHULUAN
2 ISI PERATURAN
3 HARAPAN
23
HARAPAN
1 Organisasi Profesi
Dukungan dari IDI dan Perdami untuk melakukan peningkatan kompetensi
pemeriksaan refraksi bagi dokter FKTP.
2 Pemda/Dinas Kesehatan
a. Dukungan terhadap terimplementasinya Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2
tahun 2020 pada seluruh FKTP.
b. Pemenuhan kompetensi dokter dan sarana prasarana untuk pemeriksaan
refraksi khususnya di Puskesmas
3 FKTP
Segera memenuhi kompetensi dokter dan sarana prasarana untuk pemeriksaan
refraksi.
4 Asosiasi FKTP
Dukungan terhadap terimplementasinya Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 tahun
2020 pada seluruh FKTP.
5 Seluruh pihak
Monitoring dan evaluasi
24
Kini Semua Ada
Dalam Genggaman!
www.bpjs-kesehatan.go.id