Anda di halaman 1dari 22

AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN

Dr. Eko Winarti, SST., M. Kes


 Latar Belakang
 Transformasi Sistem Kesehatan
 Transformasi Akreditasi
TOPIK
 Indikator Nasional Mutu
 Insiden Keselamatan Pasien
 Penutup

2
LATAR BELAKANG

SDG’s menekankan mutu sebagai 1 dari 10 pasien yang dirawat di


elemen kunci Universal Health RS mengalami insiden
Coverage keselamatan pasien
→ 50% dapat dicegah
(WHO, 2019)

Kualitas pelayanan kesehatan yang


buruk di LMICs :
Pandemi COVID-19 berdampak
• 5.7 – 8.4 juta pasien meninggal
pada sistem kesehatan global
per tahun
→ laboratorium memiliki pea
rn
• 60% kematian pasien
penting
• Beban biaya US$ 1,4 – 1,6
triliun
per tahun
(WHO, 2020)
3
 Latar Belakang
 Transformasi Sistem Kesehatan
 Transformasi Akreditasi
TOPIK
 Indikator Nasional Mutu
 Insiden Keselamatan Pasien
 Penutup

4
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem
kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehata
n

1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem


Transforma ketahanan kesehatan
si layanan
b
a b c d
rujukan a
Penguata
6 Peningkata Peningkata Peningkata
n
kategor n kapasitas n akses n
surveilans
i utama Pencegahan dan dan mutu ketahanan
Edukasi Pencegahan berbasis
Sekunder kapabilitas layanan sektor
Kesehata Primer lab dan
layanan sekunder & farmasi &
n ketahanan
primer tersier alat
tanggap
kesehatan
darurat

5 Transformasi 6 Transforma
4 Transformasi si teknologi
SDM
sistem kesehatan
Kesehatan
pembiayaa
n kesehatan a Teknologi informasi b Bioteknologi

5
STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN

REGISTRA
SI

AKREDITA
LISENSI
SI
PENINGKATA
PELAYANAN N STATUS
PELAYANAN BUDAYA KESEHATAN
MUTU KESEHATA &
KESEHATA N YANG KEPUASAN
AUDIT SERTIFIKA
N KLINIS
SI BERMUTU PASIEN

PELAPORA PENGUKU
N IKP RAN MUTU “Tingkat Pelayanan yang dapat meningkatkan
outcome yang diharapkan, sesuai standar
pelayanan, perkembangan ilmu, hak pasien dan
keterlibatan pasien dan masyarakat”
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

6
 Latar Belakang
 Transformasi Sistem Kesehatan
 Transformasi Akreditasi
TOPIK  Indikator Nasional Mutu
 Insiden Keselamatan Pasien
 Kesiapan Fasyankes pada Masa Pandemi COVID-19
 Penutup

7
TUJUAN AKREDITASI

1 2 3 4

Meningkatkan dan Meningkatkan Meningkatkan tata


Mendukung program
menjamin mutu perlindungan bagi kelola organisasi dan
pemerintah di
pelayanan dan sumber daya tata kelola
kesehatan
keselamatan bagi manusia kesehatan pelayanan di
pasien dan dan Puskesmas, Puskesmas, Klinik,
masyarakat Klinik, Laboratorium Laboratorium
Kesehatan, UTD, Kesehatan, UTD,
TPMD, dan TPMDG TPMD, dan TPMDG
sebagai institusi;

8
Stigma Akreditasi : Sulit dan Mahal

9
RANCANGAN TRANSFORMASI AKREDITASI

PEMBENTUKAN
LPA
1 PENETAPAN STANDAR
PEMBENTUKAN TIM BINWAS
8 2 AKREDITASI

TRANSFORMASI PENETAPAN BIAYA SURVEI


PENGEMBANGANSISTEM
7 AKREDITASI
FASYANKES
3 AKREDITASI
INFORMASI

PELATIHAN CALON SURVEIOR 6 4 PENYUSUNAN PETUNJUK


TEKNIS SURVEI
5
.
PENYUSUNAN KURIKULUM
MODUL PELATIHAN
KESIAPAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK,
LABORATORIUM KESEHATAN, UTD DAN TPMD

01 04
PENETAPAN LEMBAGA PENETAPAN BIAYA SURVEI
PENYELENGGARA AKREDITASI AKREDITASI

02 05
PENETAPAN STANDAR PELATIHAN SURVEIOR AKREDITASI
AKREDITASI

03 06
PETUNJUK TEKNIS SURVEI PENYIAPAN SISTEM INFORMASI
AKREDITASI DALAM PELAKSANAAN AKREDITASI

07
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
AKREDITASI DAN LEMBAGA
AKREDITASI
REGULASI DAN INFRASTRUKTUR AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK, LABKES, UTD,
TPMD & TPMDG
NO REGULASI
1 Peraturan Menteri Kesehatan No 34 tahun 2022 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik, Labkes, UTD, TPMD/TPMDG
2 Keputusan Menteri Kesehatan No. 32 tahun 2023 tentang Lembaga Penyelenggara Akreditasi Puskesmas, Klinik,
Labkes, UTD, TPMD/TPMDG
3 Keputusan Menteri Kesehatan No. 1983 tahun 2022 tentang Standar Akreditasi Klinik
4 Keputusan Menteri Kesehatan No. 2011 tahun 2022 tentang Standar Akreditasi Laboratorium Kesehatan
5 Keputusan Dirjen Yankes 3991/2022 tentang Juknis Survei Akreditasi Puskesmas, Klinik, Labkes, UTD, TPMD/TPMDG
6 Sistem Informasi Akreditasi - SINAF
7 Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan No. 105 tahun 2023 tentang Instrumen Survei Akreditasi Klinik
8 Rancangan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Akreditasi Puskesmas
9 Rancangan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Akreditasi UTD
10 Rancangan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Akreditasi TPMD/TPMDG
11 Rancangan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Tarif Akreditasi
12 Rancangan Keputusan Dirjen Yankes ttg Instrumen Survei Akreditasi Puskesmas, Labkes, UTD, TPMD/G
OUTLINE PERMENKES 34/2022 (6 BAB, 37 Pasal)

I. Ketentuan Umum 1. Definisi Operasional


2. Tujuan Akreditasi

II. Penyelenggaraan Akreditasi 1. Umum


2. Penyelenggara akreditasi (lembaga dan surveyor)
3. Kegiatan akreditasi (persiapan, survei, paska)

III. Pendanaan Sumber dana untuk survei dan binwas

IV. Pembinaan & Pengawasan 1. Pembinaan & Pengawasan terhadap kegiatan


akreditasi
2. Pembinaan & Pengawasan terhadap
penyelenggara survei

V. Ketentuan Peralihan

VI. Ketentuan Penutup


13
PENYELENGGARAAN AKREDITASI
Periode akreditasi

Kewajiban Faskes Terakreditasi

Standar Akreditasi
• Akreditasi dilakukan sesuai
dengan Standar Akreditasi.
• Standar Akreditasi ditetapkan
oleh Menteri.

14
PENYELENGGARAAN AKREDITASI
Penyelenggara Kewajiban Lembaga
1. Menteri menyelenggarakan Akreditasi
• Melaksanakan survei akreditasi
dengan melibatkan Pemerintah Daerah • Melaporkan kepada Direktur Jenderal melalui
dan pemangku kepentingan terkait. sistem informasi mengenai
2. Menteri menetapkan • Hasil pelaksanaan survei akreditasi
lembaga penyelenggara Akreditasi yang • Rekomendasi status akreditasi
telah memenuhi persyaratan • Terakreditas oleh Lembaga pengakreditasi
sebagaimana diatur dalam Peraturan i
Lembaga Penyelenggara akreditasi nasional
dan/atau internasional paling lambat 5 th sejak
Menteri.
ditetapkan
3. Lembaga penyelenggara Akreditasi
bertugas membantu Menteri dalam
melaksanakan survei Akreditasi. bersifat
4. Dalam melaksanakan Masa Tugas Lembaga
tugas mandiri
5. Lembaga penyelenggara Akreditasimampu
yang Masa tugas lembaga penyelenggara
ditetapkan oleh Menteri harus Klinik, Akreditasi ditetapkan oleh Menteri.
mengakreditasi Puskesmas,
Laboratorium Kesehatan, UTD,
TPMD
dan TPMDG. , 15
LEMBAGA PENYELENGGARA AKREDITASI
Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/32/2023

1. Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer


2. Lembaga Akreditasi Fasyankes Seluruh Indonesia
3. Komite Akreditasi Kesehatan Pratama
4. Lembaga Penyelenggara Akreditasi Pelayanan Kesehatan
Paripurna
5. Lembaga Akreditasi Faskes Indonesia
6. Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia
7. Lembaga Akreditasi Mutu Fasyankes Indonesia
8. Lembaga Akreditasi Independen Semar Bhakti Nusantara
9. Komite Akreditasi Kesehatan Primer
10. Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Lipa Mutra Nusa
11. Aski Klinik Indonesia
12. Lembaga Akreditasi Puskesmas, Klinik, dan Laboratorium Indonesia
13. Lembaga Akreditasi Prima Husada
16
SURVEIOR

Pasal 9
Tim Surveior Puskesmas & Klinik terdiri atas :
Lembaga Penyelenggara 1. bidang tata kelola sumber daya dan upaya kesehatan masyarakat; dan
Akreditasi harus memiliki 2. bidang tata kelola pelayanan dan penunjang.
surveior

Pasal 10 Tim Surveior Labkes & UTD terdiri atas :


1. bidang manajemen pelayanan kesehatan; dan
Jenis Surveior
2. bidang teknis pelayanan Laboratorium Kesehatan dan UTD.
1. Surveior Puskesmas &
Klinik
2. Surveior Labkes & Tim Surveior TPMD & TPMDG terdiri atas :
UTD 1. bidang tata kelola; dan
3. Surveior TPMD & 2. bidang teknis pelayanan klinis
TPMDG
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN
AKREDITASI
• Penyelenggaraan Akreditasi dilaksanakan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
• Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, meliputi
• pengusulan survei;
• penjadwalan survei;
• pelaporan hasil survei;
• verifikasi laporan hasil survei;
• pemberian rekomendasi status akreditasi;
• penetapan status akreditasi;
• penerbitan elektronik sertifikat akreditasi;
• Teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan dalam penyelenggaraan Akreditasi
dikembangkan oleh Menteri.
• Selain teknologi informasi dan komunikasi lembaga penyelenggara Akreditasi dapat
mengembangkan pemanfaatan teknologi dan informasi dalam penyelenggaraan Akreditasi untuk
kebutuhan internal lembaga penyelenggara Akreditasi.
• Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan Akreditasi harus
memperhatikan prinsip satu data Indonesia dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. 18
Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Akreditasi Pasal 30

Menteri & Gubernur Bupati/ Walikota

1. fasilitasi pemahaman Standar


1. supervisi; Akreditasi;
2. pemberian konsultasi dan 2. pembinaan penyusunan PPS;
bimbingan teknis; 3. pembinaan dalam
3. fasilitasi pendidikan dan penyelenggaraan
pelatihan; peningkatan mutu;
4. pemantauan; dan/atau 4. pembinaan dalam penetapan
5. evaluasi. dan pengukuran indikator
mutu; dan
5. pembinaan dalam pelaporan
insiden keselamatan
pasien.
Pembinaan dan Pengawasan Kemenkes

Pelaksanaan Survei
Lembaga
Direktur Jenderal dapat melakukan penyesuaian
atau pencabutan penetapan status Akreditasi atau
1. monitoring dan evaluasi persyaratan
rekomendasi pelaksanaan kembali survei
lembaga penyelenggara Akreditasi
Akreditasi kepada lembaga penyelenggara
2. monitoring dan evaluasi kinerja
Akreditasi, apabila ditemukan:
lembaga penyelenggara Akreditasi,
a. ketidaksesuaian status Akreditasi meliputi:
berdasarkan Standar Akreditasi pada saat a. pencapaian indikator kinerja
validasi; lembaga; dan
b. adanya pelayanan kesehatan yang tidak b. pencapaian target indikator
sesuai dengan indikator nasional mutu mutu lembaga; dan
berdasarkan laporan melalui sistem informasi; c. menjaga kredibilitas lembaga
dan/atau penyelenggara Akreditasi
c. ditemukan tindakan yang membahayakan dalam pelaksanaan Akreditasi.
keselamatan pasien.
Pasal 32
Pasal 31
PENUTUP

 Transformasi sistem kesehatan bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu


pelayanan.
 Peningkatan mutu pelayanan kesehatan merupakan proses berkesinambungan
(continuous quality improvement), meliputi struktur (input), proses, output, outcome.
 Perlu komitmen pimpinan dan staf fasyankes untuk mewujudkan pelayanan kesehatan
yang bermutu.
 Akreditasi Pelayanan Kesehatan merupakan rangkaian agenda dalam penilaian standar
mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

33

Anda mungkin juga menyukai