RANGKA
MENDUKUNG PENCAPAIAN
INDIKATOR KETERSEDIAAN OBAT
DAN VAKSIN IDL
Direktur Pengelolaan & Pelayanan Kefarmasian
11 Juli 2022
1
Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
Enabler pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
mendasar Menjamin transparansi dan efektivitas Mempercepat ketersediaan, kualitas Mempercepat adopsi teknologi dan
pendanaan untuk sistem, dan akses dan distribusi SDM bidang kesehatan solusi kesehatan digital, meningkatkan
yang adil bagi setiap segmen populasi lintas sistem kesehatan pengambilan keputusan berdasarkan
data
2
Agility sistem kefarmasian untuk mendukung tata kelola obat
dalam pelayanan kesehatan, dari FKTP sampai rujukan
6. Penggunaan :
Pelayanan Kefarmasian 1. Pemilihan/Seleksi
Standar Pelayanan Kefarmasian
FORNAS
Good Prescribing Practice
06
NIE atau EUA
01
Good Pharmacy Practice
Analisis Farmakoekonomi
4. Produksi
Kapasitas produksi IF
Ketersediaan bahan baku
INDIKATOR
PROGRAM
RPJMN Renstra
• Ind.1 : Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan vaksin imunisasi • ISS : Persentase kabupaten/kota dengan puskesmas yang memiliki
dasar lengkap ketersediaan obat sesuai standar
• Ind.2 : Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat kesehatan • IKP.1 : Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat esensial
dan perbekalan kesehatan program ibu dan anak • IKP.2 : Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat esensial
• Ind.3 : Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat gizi • IKK.1 : Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan
• Ind.4 : Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat program kefarmasian sesuai standar
tuberkulosis • IKK.2 : Persentase RS dengan penggunaan obat esensial untuk
• Ind.5 : Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat program penanganan 9 penyakit prioritas sesuai FORNAS
HIV/AIDS • IKK.22 : Jumlah keputusan pemilihan obat dalam FORNAS yang
• Ind.6 : Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat program dilakukan berbasis farmakogenomika
malaria yang disediakan
• Ind.7 : Persentase ketersediaan PCV di provinsi rencana introduksi
• Ind.8 : Persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat esensial
• Ind.9 : Jumlah paket buffer obat pelayanan kesehatan dasar yang
disediakan
• Ind.10 : Jumlah instalasi farmasi kab/kota yang menerapkan
manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar
• Ind.11 : Jumlah instalasi farmasi provinsi dan kabupaten/kota yang
menerapkan aplikasi logistik obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
• Ind.12 : Persentase Rumah Sakit yang menggunakan obat sesuai
Fornas
• Ind.13 : Jumlah Fasyankes yang melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai standar
Capaian Indikator Ketersediaan Obat Esensial dan Vaksin IDL TW 2 2022
Di Provinsi Jawa Timur
TARGET (%) CAPAIAN (%)
NO Kegiatan Prioritas (KP) Proyek Prioritas INDIKATOR
2020 2021 2022 2023 2024 TW 1 2022 TW 2 2022
3 Percepatan Perbaikan Gizi Penurunan Persentase kabupaten/kota dengan 100 100 100 100 100 100 100
Masyarakat Stunting ketersediaan obat gizi
4 Persentase kabupaten/kota dengan 100 100 100 100 100 100 100
Peningkatan Pengendalian Pengendalian
ketersediaan obat program tuberkulosis
Penyakit Penyakit Menular
5 Persentase kabupaten/kota dengan 100 100 100 100 100 100 100
ketersediaan obat program HIV/AIDS
6 Persentase kabupaten/kota dengan 100 100 100 100 100 100 95.65
ketersediaan obat program malaria yang
disediakan
7 Penguatan Sistem Pemenuhan & Persentase puskesmas dengan 85 90 92 94 96 100 98.61
Kesehatan & Pengawasan Peningkatan Daya ketersediaan obat esensial
8 Obat & Makanan Saing Sediaan Persentase Puskesmas dengan 90 95 95.5 96 96.5 95.88 93.86
Farmasi dan Alkes ketersediaan Vaksin IDL
9. Persentase ketersediaan PCV di provinsi 100 100 100 100 100 100 100
rencana introduksi
10 Persentae kabupaten/kota dengan - - 88 90 92 - 96.43
puskesmas yang memiliki ketersediaan obat
Indikator Sasaran Strategis sesuai standar
11. Persentase kabupaten/kota dengan 77 79 81 83 85 87.56 82.61
ketersediaan obat esensial
DAFTAR 40 OBAT DAN 5 VAKSIN IDL PERIODE 2022-2024
Item Obat Item Obat Item Obat Item Obat
Item Vaksin
Deksametason Parasetamol sirup 120 mg/5 Vaksin Hepatitis B
1 Albendazol /Pirantel tablet 11 21 Hidrokortison krim/salep 31 1
tablet/deksametason injeksi ml
2 Vaksin BCG
Kotrimoksazol (dewasa)
2 Alopurinol tablet 12 Diazepam injeksi 5 mg/ml 22 kombinasi tablet/Kotrimoksazol 32 Parasetamol 500 mg
suspensi 3 Vaksin DPT-HB-Hib
Vaksin Campak/Campak
5 Rubella
Dihidroartemsin + Piperakuin Klorfeniramina Maleat (CTM) 4
4 Amoksisilin tablet 14 24 34 Retinol 100.000/200.000 IU
(DHP) dan Primaquine mg
Difenhidramin injeksi 10
5 Amoksisilin sirup 15 25 Lidokain injeksi 35 Salbutamol
mg/ml
Antasida tablet kunyah/ antasida Epinefrin (Adrenalin) injeksi Salep Mata/Tetes Mata
6 16 26 Magnesium Sulfat injeksi 36
suspensi 0,1 % (sebagai HCl) Antibiotik
Furosemid 40
8 AAsam Askorbat (Vitamin C) 18 28 Natrium Diklofenak 38 Tablet Tambah Darah
mg/Hidroklorotiazid (HCT)
Obat Anti Tuberkulosis (FDC) * 3 item obat yang tercantum
9 Asiklovir tablet 19 Garam Oralit serbuk 29 39 Vitamin B6 (Piridoksin) dlm Indikator sebelumnya
Kategori 1
yaitu Siprofloksasin, Ranitidin
150 mg dan Triheksifenidil
10 Betametason salep 20 Glibenklamid/Metformin 30 Oksitosin injeksi 40 Zinc 20 mg diganti dengan Amitriptilin,
Ketonazol dan CTM
DEFINISI operasional (do) dan cara perhitungan
Indikator Persentase Kabupaten/Kota dengan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan program ibu dan anak
Definisi Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan obat Magnesium Sulfat injeksi atau Metilergometrin Maleat
Opersional injeksi dan atau Fitomenadion injeksi atau salep/tetes mata antibiotik misal Oksitetrasiklin salep mata
Cara
Perhitungan
8
DEFINISI operasional (do) dan cara perhitungan
Indikator Persentase Kabupaten/Kota dengan ketersediaan obat program gizi
Definisi
Opersional Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan obat Tablet Tambah Darah
Cara
Perhitungan
9
DEFINISI operasional (do) dan cara perhitungan
Indikator Persentase Kabupaten/Kota dengan ketersediaan obat program tuberkulosis
Definisi
Opersional Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan OAT FDC Kat 1
Cara
Perhitungan
10
DEFINISI operasional (do) dan cara perhitungan
Indikator Persentase Kabupaten/Kota dengan ketersediaan obat program HIV/AIDS
Definisi
Opersional Persentase Kabupaten/Kota desentralisasi yang memiliki ketersediaan obat Tenofovir 300 mg tablet/ Lamivudin 150
mg tablet/Efavirenz 600 mg tablet salut
Obat Yang • Tenofovir 300 mg/Lamivudin 150 mg/Efavirenz 600 mg tablet salut
Dipantau
Cara
Perhitungan
11
DEFINISI operasional (do) dan cara perhitungan
Indikator Persentase Kabupaten/Kota dengan ketersediaan obat program malaria yang disediakan
Definisi
Opersional Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki ketersediaan obat kombinasi DHP dan atau Primakuin tablet
Cara
Perhitungan
12
Alur Pengumpulan Data Indikator Per Bulan
PJ Provinsi membantu
mengingatkan PJ Provinsi membantu
mengingatkan Provinsi
Kab/Kota untuk
untuk melaporkan
melaporkan indikator
indikator ketersediaan
ketersediaan ke ke Dit. Penyanfar
Provinsi
Tanggal
b c d e f g
25 melaporkan data
ketersediaan obat & vaksin
merekap laporan data
ketersediaan obat &
indikator ke Provinsi vaksin indikator 20
5 30
Puskesmas
PJ Kelompok melaporkan rekapan
mencatat
Max pengiriman data dari provinsi yang diampu
ketersediaan 40 Pengumpulan Split Kab
dari Kab/Kota ke Provinsi md
kelompoknya ke Penanggung
item obat & 5 1 10 25 Kota dan Peta ke
Jawab (Adum)
item vaksin Penanggung Jawab
indikator (Adum)
Max pengiriman data 15
Puskesmas Penanggung Jawab (Adum)
dari Provinsi ke Dit.
melaporkan memberikan hasil rekapan
Penyanfar
ketersediaan 40 item Max PJ Provinsi semua provinsi ke PJ Indikator
obat & 5 item vaksin melaporkan data serta PJ Kelompok Split Kab
indikator ke Kab/Kota ketersediaan dari Kota dan Peta oleh PJ provinsi
provinsi ampuannya ke
PJ Kelompok
Profil Puskesmas dengan Ketersediaan Obat Esensial
TW 2 Tahun 2022
CAPAIAN PERSENTASE PUSKEMAS
DENGAN KETERSEDIAAN
OBAT ESENSIAL TW 2 2022
100%
92.00% 89.24%
090%
080%
070%
060% Column1
050%
JAWA 040%
TIMUR 030%
020%
080%
070%
060% Column1
050%
030%
020%
80%
72.25%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
l 1 k .. . si ol i l si si l ) l )
in o
at bu ol ah en le
p
oa
t
t in C) ks il k g ir ) g
ot
ik in
j m l ) IU p si g
am
g m Cl
g m g
le
p
Cl ui
n
m r in r ar a m
/sa ta je pr na m ov CT m i g/ m sin 0 sir
u ek j ek m
p nj
ek m 1 H m g/ m
sa (H aq
or pu
K se az D sp ut am as in in pt
o
of
e 0 l
(H 00 tib ai
n m /5 ok 00 nj in 20 ze 5 g- ai )4 m 0
f C ks h su lb im lP
m 50 sik 0. lin ti )i n on 20 g im
et lo FD lit o ba kr
v
i ta on a kl ol zi
d 5 n
do
k
.1
0 g
iri
d i lf a
in nc ia K iso
m M
ba
g 5 l as m pr
/M A ra id
a Sa t e
Si
m as /K i A
il i
n A m 20 sis os Zi D 0 CT si zo et
T r im am as on an t(
V
et pi
n D am ia at
a Li In
j
20 (P 0/ Su sit in n 0 ( (s
e k a 2 5 n
id A O ot T t s ir a i m et ot sis 1 B6 0 ok k m ed ,2 t je on ta
m t da
l am O am t /K et an r ti /P rb sa
m
lo
d riu as l or ok sM in p .0 m um O ita Pr si
0 %
al
ea in ok Be sa
lu P)
nk ar e ab
l
ah
/
ok
o
zo
l o ek at Pa
r
ok m et
e
ra
m ir u in 0 A
es
i (V k , 1 m e t t H
G bl sk
t/d
m N dr A ls am 10 nj
e 0 M a k bl
e (D
be it
a T y dr a A A i a/
T
hi
d it ol ag
n on i in ep
li un i nd le H at n
o V in di ti ks m az ta in
G as k H
lb
e sa
m
ta
b g/ if e ta
m t M a e a je
ir a D
i
li n u
bi
n et A m M e Re en al )i
n
pi ra
k
bl A on p D as m en
om ta as 40 le r to M in rf tr i pe
k a et id Sa Pa F i r i n a l l o m
i
+p
i
a) sid et en K A
as ta a m
se
m m dr sin
n ks ro o A m
ew A e rg (
rte
(d D Fu ile in oa
l et e fr r
zo M in id
sa Ep ih
ok D
m
o tr i
K
Puskesmas dengan Ketersediaan Obat Esensial TW 2 2022
Di Provinsi Jawa Timur Capaian TW 2 2022= 93,86%
98%
97%
96%
95.40%
95%
94%
93%
Vaksin Hepatitis B Vaksin BCG Vaksin DPT-HB-HIB Vaksin Polio Vaksin Campak/Vaksin Rubella
UPAYA PERBAIKAN PENCAPAIAN INDIKATOR KETERSEDIAAN
Mempercepat proses pengadaan dan distribusi obat dan vaksin Mengoptimalkan aplikasi sistem informasi yang sudah tersedia
program untuk memfasilitasi pelaporan indikator secara elektronik.
Melakukan penyampaian informasi Kepada Dinas Kesehatan Melakukan maintenance aplikasi e-logistik selama proses
Provinsi terkait ketersediaan obat program yang pengadaanya pembangunan sistem Digital Inventory National agar dapat
hanya untuk franco Instalasi Farmasi Pusat contoh Obat Program memonitoring ketersediaan
Kesehatan Jiwa.
Melakukan koordinasi dengan pengelola obat dan BMHP di Dinas Melakukan pertemuan daring dengan Dinas Kesehatan Provinsi
Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui pemanfaatan dan Kabupaten/Kota dalam rangka pengumpulan dan konfirmasi
dana dekon sehingga meningkatkan kepatuhan pelaporan pada data indikator
aplikasi e-logistik.
Mengirimkan surat feedback kepada Kepala Dinas Kesehatan Melakukan upaya percepatan pemenuhan vaksin PCV terutama
Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bentuk evaluasi untuk untuk pemenuhan rencana introduksi vaksin PCV di tahun 2022
meningkatkan kepatuhan pelaporan indikator yang dikoordinir
oleh Bagian Administrasi Umum Dit. Pengelolaan dan Pelayanan
Kefarmasian
Pengusulan dan penyediaan anggaran untuk biaya distribusi obat Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terkait
dari Provinsi ke Kab/Kota dan dari Kab/Kota ke Puskesmas ketersediaan obat di daerah dan realisasi pendistribusian obat
bersumber DAK. sesuai kontrak
Upaya menjamin ketersediaan obat dan vaksin memiliki peran strategis dalam
mensukseskan transformasi kesehatan dann dipantau secara nasional.
Dibutuhkan koordinasi dan kerja sama semua pihak untuk menjamin ketersediaan
obat dan vaksin.
Diperlukan evaluasi dan perbaikan terus menerus dalam upaya penyediaan dan
vaksin sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan optimal.
Terima Kasih
www.kemkes.go.id
monevkatalogobat.kemkes.go.id
http://e-fornas.binfar.kemkes.go.id/