Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
a
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan b
Kategori Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan dan kualitas ketahanan
ketahanan
Mis., kampanye promosi dan Mis., Vaksinasi dan Mis., pemeriksaan kesehatan, kapabilitas layanan sekunder & sektor farmasi &
program tanggap
program edukasi Imunisasi, penyediaan tablet penambah zat besi layanan tersier alat kesehatan
utama makanan sehat di sekolah untuk mengurangi anemia, darurat
pengelolaan penyakit kronis
primer Mis., Kedekatan fasilitas Mis., Ketersediaan, akses,
layanan, kapasitas tempat kualitas, dan keterjangkauan Mis., kesiapan tanggap
Mis., Kedekatan fasilitas bencana kota, kesiapan
tidur, kualitas farmasi dan peralatan medis,
layanan primer dan berbasis rantai pasokan E2E, rencana
layanan/akreditasi rumah meningkatkan kapabilitas
masyarakat, kualitas layanan, SDM, menjaga kualitas
sakit R&D
jalur ke layanan sekunder 1,86 layanan selama krisis
T
Tuberkulosis: kasus baru 190 per 100.000 penduduk Fungsi puskesmas: preventif-promotif>kuratif
(Saat ini: No.3 terbanyak di dunia, 314 per 100.000 penduduk) (Saat ini: kuratif>preventif-promotif)
Malaria: eliminasi di 405 kab./kota Puskesmas dengan 9 nakes: 83% puskesmas
(Saat ini: eliminasi di 300 kab./kota) (Saat ini: 39,6% puskesmas)
Kusta: eliminasi di seluruh Indonesia Rasio dokter umum: 1,12 per 1.000 penduduk
(Saat ini: eliminasi di 382 kab/kota) (Saat ini: 0,52 per 1.000 penduduk)
Imunisasi: 90% imunisasi dasar lengkap (IDL) Rasio dokter spesialis: 0,28 per 1.000 penduduk
(Saat ini: 57,9% IDL) (Saat ini: 0,13 per 1.000 penduduk)
Stunting: 14% balita Rasio tempat tidur RS: 2,0 per 1.000 penduduk
(Saat ini: 27,7% balita stunting) (Saat ini: 1,3 per 1.000 penduduk)
Sistem surveilans: terpadu, real-time, berbasis lab Sistem informasi kesehatan: digitalisasi & terpadu
Saat ini: fragmented & belum berbasis lab. Saat ini: sebagian besar masih manual, sasaran program tidak
tepat, & fragmented
Bappenas, 2020
UPAYA PEMENUHAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
kebutuhan
kebutuhan pengendalian
pengendalian peningkatan
peningkatan
keterkaitan
keterkaitan antara
antara mutu lulusan akreditasi
pembangunan
pembangunan perencanaan
pertumbuhan
pertumbuhan dandan akreditasi institusi
institusi
kesehatan
kesehatan dan
dan perencanaan pendidikan pemerataan diknakes
diknakes dan
dan
kebutuhan pemerataan
pelayanan kebutuhan nakes
nakes institusi program studi
pelayanan dengan nakes, institusi pendidikan
pendidikan program studi
dengan diknakes,
diknakes,
kesehatan,
kesehatan nakes,
nakes, dan
dan diknakes.
diknakes
KEBUTUHAN TENAGA EPIDEMIOLOGI
The Field Epidemiology Training Programs (FETPs) telah memberikan rekomendasi kapasitas
Ratios
epidemiologist 1 : 200.000 Populasi pada suatu negara dalam kondisi normal.
Hasil survei the US Council of State and Territorial Epidemiologists (CSTE) menyebutkan bahwa
untuk optimalisasi pelaksanaan kesehatan masyarakat dan menyiapkan health security
readiness, maka dibutuhkan setidaknya 1,1 – 1,4 epidemiologis per 100.000 populasi dalam
suatu negara (Williams, et all, 2020)
Kapasitas pada semua jenis tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan, dalam
Pandemic menghadapi kesiapsiagaan, harus meningkatkan jumlah tenaga kesehatannya. Jumlah
peningkatan/ tambahan tenaga kesehatan yang disarankan adalah 60 persen dari kapasitas
normal (Tan-Tores, et all, 2020)
Dalam kondisi pandemi kebutuhan Tenaga Epidemiologis / Tracing adalah 2-3 tenaga : 200.000
populasi. Kebutuhan tenaga biomedik dalam upaya diagnostic, diperkirakan sama dengan ratio
tenaga epidemiologis. (CDC, 2020)
Jumlah epidemiolog teregistrasi tahun 2020 sebanyak 521. Kebutuhan epidemiolog dibandingkan
Needs
dengan populasi di Indonesia; setidaknya dibutuhkan 2.766 – 4.149 epidemiolog, untuk
optimalisasi pengendalian pandemi COVID-19
PETA JABATAN JF EPIDEMIOLOG KESEHATAN DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN
PMK No. 49 Tahun 2019 Tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi Dan Kabupaten/Kota
Jumlah Pejabat Fungsional Epidemiolog Kesehatan sebanyak 2.153 Orang (Data SAPK BKN, 2 Juni
2021)
Jumlah dan Jenjang Jabatan Fungsional Epidemiolog ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi
sesuai analisis jabatan dan analisis beban kerja
Adapun jumlah beban kerja dapat berbeda untuk setiap unit kerja, dalam rangka optimalisasi
pengendalian pandemi COVID-19 beban kerja Epidemiolog Kesehatan semakin tinggi, maka jumlah
kebutuhan jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan juga semakin meningkat
DATA TUBEL EPIDEMIOLOGI BERDASARKAN JENJANG PER PROVINSI TAHUN 2008-2020
40
35
35
32
31
30
28
26
25
23
20
16 16
15
11
10 10 10
10 9 9 9
8 8 8 8
7 7 7 7 7
6
5 5 55 5 5
5 4 4 4
3 3 3 3 33 3 3 3
2 2 22 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1
0
ra g a a at ut l i u u u l n r l bi r r t el ut ar
ta n ta
r
pu Ba r ul Ba ul uk ia l tim se AD te l ba l tra ta
l o
l se ng m ia
u TB n g un g TT ba i mu D
IY ra ls m lb ga
h
itu l a S k al R Ka m N n Su on Ka lte a R N l te N Ba Su u
u
U el Ka P a ng M Su Ba Su r Ka
J
an Su m
p m
Su wa
T a S Ka
Te
n
u k ka B pu Be G
o
au La w a
a l a l Ja Ja w
M ng P pu Ja
Ba Ke
S1 S2 S3
KEBUTUHAN TENAGA EPIDEMIOLOGI LAPANGAN
MENURUT PROVINSI
Kebutuhan Berdasarkan : 30
Target pemenuhan minimal: 28
a. 2 orang Tenaga Epidemiologi Lapangan di Dinkes Provinsi
b. 1 Orang Tenaga Epidemiologi Lapangan di Dinkes Kab/Kota 24
19
18 18
16
14 14
13 13
12 12
11 11
9 9 9 9
8 8
6 6 6 6
5 5 5
4 4
3
2 2
0
I I
RTA TEN AL TAN MB ALO NTB RA RAT ULU NG IAU RTA UR RA IAU NG AH KU RAT AH RA RAT TAN RA RAT RAT NTT AH TAN EH UA RA UR
A M TA U A A AC PAP UTA TIM
KA BAN
B
LA J A
NT UT I BA NG
K U
IT N R KA TI U
R PU ENG AL BA ENG UT BA LA GG BA BA
G A
EN EL
A E O L A A N M T M T I E T A
G
Y
N
S
O
R
TAN ES BE BE AU I J TA UK
U LA SI
TAN N ES PU A
A S
TEN RA WA A IS RA AW
A L K A E A W S E
YO TA G
AN LA
W K U D A N AL E
AN NT LA
W R
PA TE ES
I
AT J
JA WE AT
J
DI AN I M U NG EP I M M LAW I M A U A M A M
L W
LIM AL S BA
K
KA SU AL LI
M S
UM ULA SU UL SU
K K A S S
KA K S
DATA SEBARAN JF EPIDEMIOLOGI KESEHATAN MENURUT PROVINSI DAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
MODEL
PELATIH PROVINSI
AN FETP
KABUPATEN
Ringkasan Fitur 3 Tingkatan Model Pelatihan FETP
Merancang, melakukan,
Merancang, melaksanakan, menganalisis, & menafsirkan data
Meringkas & menafsirkan data menganalisis, & menafsirkan data dari dari studi epidemiologi analitik
penelitian epidemiologi deskriptif • Merancang, membuat protokol,
Surveilans & melaksanakan studi
• Membuat Ringkasan data Surveilans • Menganalisis data surveilans &
epidemiologi yang telah
dengan menggunakan tabel, grafik, wabah menggunakan metode direncanakan
Metode Epidemiologi epidemiologi deskriptif
Berpartisipasi dalam perencanaan, • yang sudah direncanakan
dan peta Menganalisis data dari penelitian
• Menafsirkan data surveilans untuk •
mengidentifikasi potensi wabah pelaksanaan, & analisis penelitian
menggunakan metode
cross-sectional
epidemiologi analitik
• Menginterpretasikan data surveilans Menafsirkan & menarik
& epidemiologi deskriptif •
kesimpulan berdasarkan bukti
dari data epidemiologi
Kompetensi FETP berdasarkan tingkatan
Kompetensi yang di harapkan di miliki oleh Peserta setelah
Pelatihan
Area Kompetensi FETP-Frontline FETP-Intermediate FETP-Advanced
Mengembangkan & menyampaikan
laporan epidemiologi secara tertulis
Menghasilkan laporan epidemiologi & lisan kepada audiens eksternal
Menyiapkan laporan surveillans tepat untuk distribusi eksternal • Menghasilkan laporan
waktu untuk penggunaan internal • Menghasilkan laporan surveilans surveilans untuk distribusi
untuk distribusi eksternal eksternal
• Menghasilkan laporan surveilans
sederhana untuk penggunaan • Menulis laporan investigasi • Menulis laporan investigasi
lapangan lapangan
internal
• Berkontribusi pada laporan ilmiah • Menulis manuskrip untuk
Komunikasi Ilmiah • Membuat & menyampaikan yang menggunakan struktur IMRaD dipublikasikan di jurnal peer-
presentasi lisan proyek yang terkait
pekerjaan kepada audiens internal (Introduction, Method, Result and review
Discussion) • Menulis & mengirimkan abstrak
• Membuat & menyampaikan ke konferensi ilmiah
presentasi lisan dari proyek yang • Membuat & menyampaikan
berhubungan dengan pekerjaan presentasi lisan pada konferensi
ilmiah
• Membuat & menyampaikan
presentasi poster pada
konferensi ilmiah
FRONTLINE
FETP
KARAKTERISTIK
• FETP-Frontline adalah program dalam layanan / tempat kerja selama tiga bulan
• Tujuan : untuk memperkuat deteksi dan respons terhadap penyakit dan kejadian yang penting bagi kesehatan
masyarakat atau menjadi perhatian internasional
• Peserta mempelajari dan mempraktikkan keterampilan dasar untuk surveilans di garis terdepan
• Topik :
• Penggunaan definisi kasus,
• deteksi dan pelaporan penyakit,
• ringkasan data menggunakan tabel dan grafik sederhana,
• Penyelidikan kasus, Penyelidikan dan respons terhadap KLB/wabah,
• Monitoring dan evaluasi surveilans,
• analisis data, dan interpretasi data untuk pengambilan keputusan.
• Harapan : Instruksi kelas dan kegiatan lapangan, dapat secara langsung mendukung tujuan Kementerian Kesehatan
dalam peningkatan surveilans dan deteksi wabah/KLB
TUJUAN