Linier Programming
Metode Simpleks
Nama Kelompok 2 :
ESTER RANTE :
2102355202032
MUTMAINNAH :
2102355202012
MUH. EDEN FAUZAN :
2102355202061
NABILA
: 2102355202006
Apa itu Metode Simplex?
Metode simplex merupakan sebuah metode lanjutan
dari metode grafik. Metode grafik tidak dapat
menyelesaikan persoalan manajemen yang memiliki
variabel keputusan yang cukup besar, sehingga untuk
menyelesaikannya dibuuthkan sebuah metode yang
lebih kompleks yaitu dengan menggunakan program
komputer QSB ( Quantitative System For Business)
atau menggunakan metode simplex. Dalam
kenyataanya penggunaan komputer lebih efisien, akan
tetapi metode dasar yang digunakan dalam
pengoperasian komputer tetap metode simplex.
Apa Perbedaan antara Metode Simplex dan Metode
Grafik?
Cj
Ci BV X1 X2 Xn S1 S2 Sn Bi
S1
S2
Sn
Zj
Cj-Zj
Contoh Soal :
PT Yummy food memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi dua jenis produk yaitu
vanilla dan violette. Untuk memproduksi kedua produk tersebut diperlukan bahan baku A,
bahan baku B dan jam tenaga kerja. Maksimum pengerjaan bahan baku A adalah 60kg per
hari, bahan baku B 30kg per hari dan tenaga kerja 40jam per hari. Kedua jenis produk
memberikan sumbangan keuntungan sebesar Rp40,00 untuk vanilla dan Rp30,00 untuk
violette. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana menentukan jumlah unit setiap produk
yang akan diproduksi setiap hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam
tenaga kerja dapat diliha pada tabel berikut ini:
Langkah 1
Formulasi LP (bentuk standar)
Fungsi tujuan Zmax = 40X1 + 30X2
Fungsi kendala 2X1 + 3X2 ≤ 60
2X2 ≤ 30
2X1 + 1X2 ≤ 40
X1,X2 ≥ 0
Diubah menjadi:
2X1 + 3X2 + S1 + 0S2 + 0S3 = 60
2X2 + 0S1 + S2 + 0S3 = 30
2X1 + 1X2 + 0S1 + 0S2 + S3 = 40
Cj 40 30 0 0 0
BV Bi
Ci X1 X2 S1 S2 S3
60
0 S1 2 3 1 0 0
30
0 S2 0 2 0 1 0
40
0 S3 2 1 0 0 1
0
Zj 0 0 0 0 0
Cj-Zj 40 30 0 0 0
Langkah 3
Apakah tabel tersebut sudah optimal? Belum, karena tabel
optimal bila nilai yang terdapat pada baris Cj – Zj ≤ 0.
Langkah 4
Baris S2
Angka lama = [ 30 0 2 0 1 0]
Angka baru = [ 20 1 ½ 0 0 ½] (2) _
Angka baru = [20 0 2 1 0 -1]
Hasil perhitungan di atas, akan Nampak pada tabel baru
simplex yaitu tabel yang merupakan hasil iterasi pertama
Cj 40 30 0 0 0
BV X1 X2 S1 S2 S3 Bi
0 S1 0 2 1 0 -1 20
0 S2 0 2 0 1 0 30
40 X1 1 ½ 0 0 ½ 20
Zj 40 20 0 0 20
Cj-Zj 0 10 0 0 -20
Langkah iterasi kedua :
Kolom kunci : X2 (masuk dalam basis).
Baris kunci : S1 (keluar dari basis).
Anka kunci : 2 (persilangan kolom kunci dan baris
kunci).
Angka baru pada baris kunci, dengan cara membagi semua
angka yang terdapat pada baris kunci dengan angka kunci.
Angka Baru = 20/2 , 0/2 , 2/2 , ½ , 0/2 , -1/2 ,
Atau = 10 0 1 ½ 0 -1/2
Angka baru pada baris lain, yaitu :
Baris S2
Ci BV X1 X2 S1 S2 S3 Bi
30 X2 0 1 ½ 0 -1/2 10
0 S2 0 0 -1 1 1 10
Adapun hasil perhitungan di atas, akan Nampak pada tabel
40 X1 1 0 -1/4 0 ¾ 15
baru yang merupakan hasil iterasi ke dua.
Zj 40 30 5 0 15
X2 30 10 300
S2 0 10 0
X1 40 15 600
JUMLAH 900
Kesimpulan
Pada tabel iterasi 2 merupakan tabel akhir simplex, dengan solusi optimal
adalah :
X1 (vanilla) = 15 unit
X2 (violette) = 10 unit
Z (keuntungan) = Rp 900,00
Kendala kedua (bahan baku B) masih tersisa sebanyak 10 Kg yang ditunjukan
oleh nilai S2 =10, pada tabel optimal.
Kendala 1 dan 3 tidak ada sisa (full capacity), yang ditunjukan oleh nilai S 1 =
S3 = 0 ( variabel nonbasis). Hal ini juga dapat dibuktikan dengan memasukan
nilai S1 dan S2 ke dalam kendala 1 dan 3.
Kendala 1 : 2X1 + 3X2 = 60
2 (15) + 3 (10) =60
60 = 60
Bahan baku yang digunakan = yang tersedia
AZAB MNCTV
TERLALU KRITIS DAN BANYAK TANYA
SAAT TEMAN PRESENTASI, JAZAD