Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Mengikuti Ujian Tengah Semester Mata Manajemen Produksi dan Operasi

Oleh:

MUHAMMAD NA’IMUS SYUKRI


205211201

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2022
UJIAN TENGAH SEMESTER
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Mengikuti Ujian Tengah Semester Manajemen Produksi dan Operasi

Oleh:
MUHAMMAD NA’IMUS SYUKRI
205211201

Surakarta, 26 Maret 2022

Disetujui dan disahkan oleh:


Dosen Pengampu

Drs. Azis Slamet Wiyono, MM


NIP:
Soal:

PT. Baik Hati menghasilkan dua macam produk, yaitu K dan L. Dalam proses
produksinya perusahaan menggunakan tiga macam mesin, yaitu: mesin A, B, dan
C. Ketersediaan kapasitas masing-masing mesin tersebut adalah: mesin A = 120
jam, mesin B = 72 jam, dan mesin C = 10 jam. Untuk menghasilkan produk K per
unit diproses selama 4 jam di mesin A dan 2 jam di mesin B. Sedangkan untuk
menghasilkan produk L per unit diproses selama 6 jam di mesin A, 6 jam di mesin
B, dan 1 jam di mesin C. Dalam memproduksi dan menjual produk K diperoleh
keuntungan Rp. 2.000,00 per unit dan L Rp. 4.000,00 per unit. Pertanyaan (dengan
metode Simplek):
1. Berapa K dan L harus diproduksi agar diperoleh kombinasi produski yang
optimal?
2. Hitunglah keuntungan yang diperoleh dari kombinasi produksi tersebut!

Jawab:

1. Diketahui data untuk memproduksi barang K dan L :


Mesin Barang K Barang L Kapasitas
A 4 jam 6 jam 120 jam
B 2 jam 6 jam 72 jam
C - 1 jam 10 jam

Marginal Income (MI) per unit barang A Rp. 2.000 dan B Rp. 4.000. Tentukan
kombinasi produksi K dan L agar Marginal Income maksimal.
Jawaban :
Kita merumuskan fungsi tujuan (dengan Z notasi dari MI) dan batasannya sebagai
berikut :
Tujuan memaksimumkan Z = 2K + 4L
Batasan : 4K + 6L ≤ 120
2K + 6L ≤ 72
L ≤ 10
Misal unsur slack kita beri simbol X1 (untuk mesin A), X2 (untuk mesin B), dan
X3 (untuk mesin CI).
Kita merubah fungsi tujuan dan batasan menjadi:
Tujuan memaksimumkan Z – 2K – 4L + 0X1 + 0X2 + 0X3 = 0
Batasan : 4K + 6L + X1 + 0X2 + 0X3 = 120
2K + 6L + 0X1 + X2 + 0X3 = 72
L + 0X1 + 0X2 + X3 = 10
Selanjutnya kita membuat tabel simplek I dengan asumsi semua kapasitas
menganggur. Sehingga programnya diisi baris 1 = X1, baris 2 = X2, dan baris 3 =
X3. Marginal Income (MI) baris 1 = 0, baris 2 = 0, dan baris 3 = 0. Berdasarkan
fungsi tujuan dan batasan serta dengan mendasarkan pada asumsi semua kapasitas
menganggur, maka dapat dibuat tabel simplek I sebagaimana tampak berikut ini.

Tabel I
MI Program Kapasitas K L X1 X2 X3
0 X1 120 4 6 1 0 0
0 X2 72 2 6 0 1 0
0 X3 10 0 1 0 0 1
Z 0 -2 -4 0 0 0
Kolom warna kuning = kolom kunci (KK).
Baris warna kuning = baris kunci (BK).
Angka kunci (AK) = 1.
Baris terakhir = baris indek.
Langkah berikutnya adalah membuat tabel baru (tabel II). Pada tabel II yang diisi
pertama adalah baris ke tiga, dengan membagi angka dalam baris kunci dengan
angka kunci. Adapun hasilnya adalah :
Baris 3 :
4 L 10 0 1 0 0 1
Langkah selanjutnya adalah mengisi nilai-nilai baris lain dengan menggunakan
rumus :
AB = AL – (Koefisien KK x Angka Baru BK)
Baris 1 :
(120 4 6 1 0 0)
6 (10 0 1 0 0 1) _
60 4 0 1 0 -6
Baris 2 :
(72 2 6 0 1 0)
6 (10 0 1 0 0 1) _
12 2 0 0 1 -6
Baris 4 (baris indek) :
(0 -2 -4 0 0 0)
-4 (10 0 1 0 0 1) _
40 -2 0 0 0 4
Nilai baris 3, 1, 2, dan 4 tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel II.

Tabel II
MI Program Kapasitas K L X1 X2 X3
0 X1 60 4 0 1 0 -6
0 X2 12 2 0 0 1 -6
4 L 10 0 1 0 0 1
Z 40 -2 0 0 0 4
Ternyata pada tabel II masih terdapat angka negatif dalam baris indek (baris
terakhir), yaitu -2. Sehingga kita harus mengulangi langkah-langkah di atas, untuk
membuat tabel III.
Diisi baris ke 2 terlebih dahulu:
2 K 6 1 0 0 1/2 -3
Baris 1:
(60 4 0 1 0 -6)
4 (6 1 0 0 1/2 -3) _
36 0 0 1 -2 6
Baris 3:
(10 0 1 0 0 1(
0(6 1 0 0 1/2 -3( _
10 0 1 0 0 1
Baris 4:
(40 -2 0 0 0 4)
-2 (6 1 0 0 1/2 -3) _
52 0 0 0 1 -2
Nilai baris 2, 1, 3, dan 4 tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel III.

Tabel III
MI Program Kapasitas K L X1 X2 X3
0 X1 36 0 0 1 -2 6
2 K 6 1 0 0 1/2 -3
4 L 10 0 1 0 0 1
Z 52 0 0 0 1 -2
Ternyata pada tabel III masih terdapat angka negatif dalam baris indek (baris
terakhir), yaitu -2. Sehingga kita harus mengulangi langkah-langkah di atas, untuk
membuat tabel IV.
Diisi baris ke 1 terlebih dahulu:
0 X3 6 0 0 1/6 -1/3 1
Baris 2:
(6 1 0 0 1/2 -3)
-3 (6 0 0 1/6 -1/3 1) _
24 1 0 1/2 -1/2 0
Baris 3:
(10 0 1 0 0 1)
1 (6 0 0 1/6 -1/3 1) _
4 0 1 -1/6 1/3 0
Baris 4:
(52 0 0 0 1 -2)
-2 (6 0 0 1/6 -1/3 1) _
64 0 0 1/3 1/3 0
Nilai baris 1, 2, 3, dan 4 tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel IV.
Tabel IV
MI Program Kapasitas K L X1 X2 X3
0 X3 6 0 0 1/6 -1/3 1
2 K 24 1 0 1/2 -1/2 0
4 L 4 0 1 -1/6 1/3 0
Z 64 0 0 1/3 1/3 0
Dari tabel IV dapat dilihat bahwa keputusannya sudah maksimal, karena tidak ada
angka negatif dalam baris indek. Jadi agar diperoleh Marginal Income maksimal,
maka harus diproduksi:
K = 24 unit
L = 4 unit
Marginal Income (Z) = 2K + 4L
= (2 x 24) + (4 x 4)
= 48 + 16
= Rp. 64,00.

2. Keuntungan Produk K = 2.000/unit


Keuntungan Produk L = 4.000/unit
Marginal Income (Z) = (2K x 2.000) + (4L x 4.000)
= [(2 x 24) x 2.000] + [(4x4) x 4.000]
= (48 x 2.000) + (16 x 4.000)
= 96.000,00 + 64.000,00
= Rp. 160.000,00

Anda mungkin juga menyukai