Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

TI4103 PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK

Oleh :

Acep Abdillah Fahri (13415058)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
Untuk membuat tata letak pabrik menggunakan Linear Programming, setidaknya
membutuhkan data dimensi dan data frekuensi antar stasiun kerja atau from to chart.

 Data dimensi diberikan sebagai berikut :

Workstation Dimensions
(m)

1 20X15

2 10X10

3 20X6

4 20X6

5 13X13

 Berikut adalah data yang diberikan pada soal:

Fast Food Squence of Demand (in


Stages thousands)

A 1-2-5-3 100

B 1-3-5 50

C 1-4-3-2 120

D 1-2-5 18

E 4-1-2 8

F 1-2-3 150

 Langkah selanjutnya adalah menerjemahkan tabel squence of stages ke dalam from


to chart agar didapat matrix yang menjadi dasar perhitungan matematis sekaligus
menjadi input di aplikasi Lingo. Berikut adalah hasil from to chart dari tabel di atas :

From To 1 2 3 4 5
1 4 1 2 0
2 2 0 2
3 1 2
4 0
5
 Setelah data dimensi dan data from to chart didapat, maka bangun model
matematisnya kemudian masukkan model tersebut ke dalam bentuk Linear
Programming di aplikasi Lingo. Berikut model matematis beserta coding aplikasi
Lingo untuk mendapatkan tata letak single row :

Minimize 4*|X1-X2|+1*|X1-X3|+2*|X1-X4|+0*|X1-X5|+2*|X2-X3|
+0*|X2-X4|+2*|X2-X5|+1*|X3-X4|+2*|X3-X5|+0*|X4-X5|

S/t
|X1-X2| >= (20+10)/2+3
|X1-X3| >= (20+20)/2+3
|X1-X4| >= (20+20)/2+3
|X1-X5| >= (20+13)/2+3
|X2-X3| >= (10+20)/2+3
|X2-X4| >= (10+20)/2+3
|X2-X5| >= (10+13)/2+3
|X3-X4| >= (20+20)/2+3
|X3-X5| >= (20+13)/2+3
|X4-X5| >= (20+13)/2+3

Batas kiri
X1>=20/2+3;
X2>=10/2+3;
X3>=20/2+3;
X4>=20/2+3;
X5>=13/2+3;

 Langkah berikutnya adalah membuat coding untuk dimasukkan ke aplikasi Lingo.


Berikut coding untuk model ABS tipe 1 :
!Objective Function;
MIN= 3*4*@ABS(X1-X2)+3*1*@ABS(X1-X3)+3*2*@ABS(X1-X4)+3*0*@ABS(X1-
X5)+3*2*@ABS(X2-X3)+3*0*@ABS(X2-X4)+3*2*@ABS(X2-X5)+3*1*@ABS(X3-
X4)+3*2*@ABS(X3-X5)+3*0*@ABS(X4-X5);
!Constraints;
@ABS(X1-X2)>=15+3;
@ABS(X1-X3)>=20+3;
@ABS(X1-X4)>=20+3;
@ABS(X1-X5)>=16.5+3;
@ABS(X2-X3)>=15+3;
@ABS(X2-X4)>=15+3;
@ABS(X2-X5)>=11.5+3;
@ABS(X3-X4)>=20+3;
@ABS(X3-X5)>=16.5+3;
@ABS(X4-X5)>=16.5+3;
!VRL Constraints;
X1>=(0.5*20)+3;
X2>=(0.5*10)+3;
X3>=(0.5*20)+3;
X4>=(0.5*20)+3;
X5>=(0.5*13)+3;
 Langkah berikutnya adalah run program tersebut sehingga menghasilkan angka-
angka sebagai berikut :

Global optimal solution found.


Objective value: 1089.000
Objective bound: 1089.000
Infeasibilities: 0.000000
Extended solver steps: 85
Total solver iterations: 2377
Elapsed runtime seconds: 0.62

Model Class: MILP

Total variables: 85
Nonlinear variables: 0
Integer variables: 20

Total constraints: 96
Nonlinear constraints: 0

Total nonzeros: 242


Nonlinear nonzeros: 0

Linearization components added:


Constraints: 80
Variables: 80
Integers: 20

Variable Value Reduced Cost


X1 36.00000 0.000000
X2 54.00000 0.000000
X3 72.00000 0.000000
X4 13.00000 0.000000
X5 91.50000 0.000000

Row Slack or Surplus Dual Price


1 1089.000 -1.000000
2 0.000000 -18.00000
3 13.00000 0.000000
4 0.000000 -9.000000
5 36.00000 0.000000
6 0.000000 -18.00000
7 23.00000 0.000000
8 23.00000 0.000000
9 36.00000 0.000000
10 0.000000 -12.00000
11 59.00000 0.000000
12 23.00000 0.000000
13 46.00000 0.000000
14 59.00000 0.000000
15 0.000000 0.000000
16 82.00000 0.000000
 Untuk mengetahui urutan workstation di sumbu X (dari kiri ke kanan), maka tinjau
nilai X dari setiap workstation kemudian urutkan dari yang terkecil ke yang terbesar.
Dalam kasus ini urutannya adalah 4-1-2-3-5.

Anda mungkin juga menyukai