Anda di halaman 1dari 20

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN

ANTIRADIASI KRIM EKSTRAK


ETHANOL SELADA LAUT (ULVA
LACTUCA)
Kelompok 5
 Binti Fitriatud Jannah 2201012002
 Dewi Septarini Kurniasri 2201012005
 M. Ridho 2201012038
 Rika Susanti 2201012034
Kelompok 5  Surya Ningaih 2201012026
 Ulia Legita 2201012036
 Uun Ningtias 2201012023
 Peningkatan pemanasan global mengakibatkan radiasi matahari semakin
panas dan dapat berdampak negatif pada kulit yaitu kulit kering dan
kemerahan (sunburn). Penggunaan pelindung seperti sunscreen sangat
diperlukan bagi wisatawan maupun penduduk Bali untuk mengurangi
risiko penyakit kulit akibat radiasi ultraviolet. Ditengah banyaknya produk
sunscreen yang beredar, selada laut (Ulva lactuca) sebagai sumber daya
lokal diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi,
antihiperlipidemik, antimikroba, dan antivirus, serta memiliki karakteristik
yang dapat menjaga kelembapan kulit dan fotoprotektif. Kebaruan dalam
penelitian ini adalah aktivitas antioksidan dan antiradiasi krim ekstrak
ABSTRAK ethanol selada laut (Ulva lacuta). Penelitian ini bertujuan menganalisis
aktivitas antioksidan dan antiradiasi krim ekstrak selada laut. Metode yang
digunakan yaitu eksperimental dengan rancangan acak kelompok perlakuan
ekstrak (0%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2%), diuji aktivitas antioksidan dan
antiradiasi krim ekstrak selada laut. Hasil dari penelitian didapatkan
aktivitas antioksidan tertinggi yaitu IC50 109,67 (2%) dan nilai SPF
tertinggi yaitu SPF 15,44 (sedang). Uji analisis ANOVA menunjukkan
aktivitas antioksidan dan SPF krim ekstrak selada laut berbeda secara
signifikan. Dapat disimpulkan bahwa krim ekstrak selada laut memiliki
aktivitas antioksidan dan antiradiasi (SPF). Kata kunci : Antioksidan;
Antiradiasi;Selada laut (Ulva lactuca).
 Selada laut merupakan salah satu produk alami sebagai
pemanfaatan sumber daya alam lokal yang memiliki manfaat bagi
kesehatan kulit. Selada laut masih jarang digunakan sebagai bahan
pangan maupun komersial, terutama di Bali, mengingat selada ini
relatif mudah ditemukan di pesisir pantai Selatan Bali dan berada
pada perairan dangkal sehingga mudah dicari.
 Selada laut atau Ulva lactuca memiliki kandungan bioaktif yang
Latar Belakang berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, antihiperlipidemik,
antimikroba, dan antivirus, serta memiliki karakteristik yang dapat
menjaga kelembapan kulit. Selada laut diketahui memiliki
kandungan senyawa fenol, vitamin C dan alfa-tokoferol yang
berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh maupun kulit.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis aktivitas antioksidan dan antiradiasi krim ekstrak
selada laut (Ulva lactuca).
 Metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan rancangan
acak kelompok dengan 5 kelompok perlakuan ekstrak selada laut
(0%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2%). Pengujian sampel dilakukan
sebanyak 3 kali pengulangan sehingga diperoleh 15 unit percobaan.
 Sampel pada penelitian ini yaitu selada laut (Ulva lactuca) yang
Metode didapatkan di pesisir pantai selatan Bali, yaitu di daerah Sanur dan
Semawang. Selada laut diekstrak dan dijadikan krim atau body
Penelitian cream. Kemudian dilakukan uji antioksidan menggunakan IC50
dan antiradiasi (nilai SPF (Sun Protection Factor).
 Uji antioksidan dan antiradiasi dilakukan di Laboratorium
Teknologi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Udayana. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis
varian one way anova.
 Data hasil penelitian dilakukan uji analisis varian untuk mengetahui
atau menguji perbedaan rerata antar kelompok perlakuan
menggunakan uji one-way anova. Hasil didapatkan berbeda secara
signifikan (p<0,05).
 Hasil penelitian ini menunjukkan rerata nilai IC50 pada 5 kelompok
Hasil perlakuan berbeda secara signifikan. Nilai IC50 yang semakin
rendah, menunjukkan kemampuan menangkap DPPH yang
semakin kuat dan aktifitas antioksidan yang semakin tinggi. Pada
penelitian ini didapatkan nilai IC50 terendah pada kelompok
perlakuan 5 (P5) yaitu 109,67 ppm yaitu dengan konsentrasi
ekstrak ethanol tertinggi 2% yang tergolong kedalam aktivitas
antioksidan sedang.
 Aktivitas antioksidan pada krim ekstrak ethanol selada laut ini
dipengaruhi oleh kandungan senyawa antioksidan pada selada laut
(Ulva lactuca) yaitu polifenol, alfa tokoferol, dan vitamin C.
 Antioksidan non-enzimatik seperti vitamin C dan vitamin E
mencegah photodamage jika digunakan secara topical yang penting
Hasil sebagai perlindungan kulit. Kulit sebagai barrier pertama system
imun tubuh sangat rentan terhadap efek radikal bebas. Sejalan
dengan hasil penelitian ini, aktivitas antioksidan dan kandungan
senyawa bioaktif pada selada laut (Ulva lactuca) yaitu vitamin C
dan vitamin E dapat menjadi potensi perlindungan kulit terhadap
radikal bebas.
 Krim ekstrak ethanol selada laut memiliki nilai SPF tertinggi pada
konsentrasi ekstrak 2% (P5) yaitu 15,44 yang tergolong dalam
tingkat sedang (15-30). Berdasarkan hasil penelitian tersebut
disimpulkan nilai SPF berbanding lurus dengan tingginya
konsentrasi ekstrak. Adanya hasil nilai SPF pada ekstrak ini
Hasil disebabkan oleh kandungan senyawa bioaktif di dalamnya.
 Perbedaan signifikan nilai SPF pada kelompok kontrol dan P5
menunjukkan adanya peran senyawa bioaktif pada Ulva lactuca
sebagai photoprotector. Selain itu, antioksidan pada kulit juga dapat
merangsang aktifnya sistem antioksidan alami pada kulit.
 Penelitian ini didapatkan krim ekstrak ethanol selada laut memiliki
aktivitas antioksidan sedang pada perlakuan P5 dengan konsentrasi
ekstrak 2%. Aktivitas antioksidan pada ekstrak disebabkan oleh
adanya kandungan total fenol, vitamin C dan vitamin E serta
Kesimpulan klorofil serta karotenoid pada selada laut. Nilai SPF tertinggi
didapatkan pula pada perlakuan P5 dengan konsentrasi ekstrak 2%
yang termasuk dalam golongan SPF sedang. Kedua parameter
tersebut berbeda secara signifikan antara kelompok perlakuan (P2-
P5) dengan kelompok kontrol (P1).
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
EKSTRAK ETANOL ALGA Ulva
lactuca MENGGUNAKAN METODE
DPPH (1,1 diphenyl-2-picrylhydrazyl)
Kelompok 5
 Habitat tumbuhan Alga Ulva lactuca terdapat di air laut dan
morfologinya berupa thallus tipis dan gepeng. Alga Ulva lactuca
yang dikenal dengan selada laut, banyak mengandung klorofil
dalam selselnya. Klorofil memiliki kemampuan sebagai penangkap
radikal bebas dan juga memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan
merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi
dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat
reaktif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas
ABSTRAK antioksidan dari ekstrak etanol Alga Ulva lactuca yang diperoleh
dari Peraian Selat Lembeh, Kota Bitung. Alga Ulva lactuca
diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol.
Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH
yang di ukur menggunakan Spektrofotometer UV-VIS. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol Alga Ulva lactuca
memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai presentase sebesar
51,63% pada konsentrasi 100 mg/L.
 Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi
oksidasi dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul yang
sangat reaktif. Dampak reaktivitas senyawa radikal bebas dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan sel atau jaringan, penyakit
degeneratif serta kanker
Latar Belakang  Habitat tumbuhan Alga Ulva lactuca terdapat di air laut dan
morfologinya berupa thallus tipis dan gepeng seperti pedang yang
terdiriatas 2 lapis sel.
 Berbagai penelitian menunjukkan bahwa alga mengandung zat gizi
utama seperti karbohidrat, protein dan lemak juga mengandung zat
gizi spesifik seperti mineral.
 Waktu dan Tempat Penelitian
 Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 sampai bulan
Februari 2019 di Laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia serta
Laboratorium Analisis Farmasi Program Studi Farmasi Fakultas
Metode Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam
Ratulangi.
Penelitian  Bentuk Penelitian
 Bentuk penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium yang
akan menguji komponen ekstrak dari etanol alga Ulva lactuca
sebagai antioksidan
 Alat
 Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah cawan
petri, mikro pipet, corong, spatula, oven, rak tabung reaksi, wadah
Metode botol air kemasan 600 mL, vortex (Benchmark), alat-alat pyrex,
timbangan digital (AE ADAM), spektrofotometer UV-Vis (UV-
Penelitian 1800). Bahan
 Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah alga Ulva
lactuca, aluminium foil, kertas saring, tissue, vitamin C (p.a),
serbuk DPPH (1,1-difenil-2- pikrilhidrazil), etanol 96%.
 Pengambilan Sampel
 Sampel alga Ulva lactuca → diambil di Perairan Selat Lembeh,
Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Sampel → Laboratorium
Farmakognosi dan Fitokimia Program Studi Farmasi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam
Ratulangi
 Preparasi Sampel
Metode  Sampel alga Ulva lactuca → dibersihkan dan dipotong kecil-kecil
Penelitian → masukan kedalam wadah botol, sampel yang di dalam botol →
isi dengan etanol 96% → sampel diekstraksi → metode maserasi
 Ekstraksi Sampel
 Sampel alga Ulva lactuca → 230 gr → wadah botol diekstrasi
maserasi → pelarut etanol 96% → 3 kali 24 jam sambil sesekali
dikocok. Hasil maserasi disaring menggunakan kertas saring →
mendapatkan filtrat. Hasil filtrat → dipekatkan → di oven pada
suhu 40oC sampai etanol menguap.
 Pembuatan Larutan Stok
 Diambil 100 mg ekstrak alga Ulva lactuca → larutkan → etanol 96% ad
100 mL. → pengenceran dg konsentrasi 100, 75, 50 dan 25 mg/L.
Masingmasing konsentrasi → masukkan → gelas ukur + etanol 96% ad 10
mL → tutup → menggunakan aluminium foil
 Pembuatan Larutan DPPH
 Diambil 4 mg DPPH → dilarutkan → etanol 96% ad 100 mL. Larutan stok
Metode DPPH → dilakukan pengujian kontrol, → uji pd → spektrofotometer
UVVis → dg panjang gelombang → 517 nm.
Penelitian  Pembuatan Larutan Vitamin C (p.a)
 Diambil 10 mg vitamin C (p.a) → larutkan → dg etanol 96% sebanyak 10
mL. Buat larutan → konsentrasi 100, 75, 50 dan 25 mg/L. → Setiap
konsentrasi + etanol 96% ad 10 mL → buat sebanyak 3 kali pengulangan.
 Pengujian vitamin C (p.a) → setiap konsentrasi sampel vitamin C (p.a) →
dipipet sebanyak 2 mL → tabung reaksi + 2 mL larutan DPPH. →
divortex selama 5 detik → diinkubasi selama 30 menit. Sampel diuji →
spektrofotometer UV-Vis → panjang gelombang 517 nm.
 Pengujian Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH
 Diambil 2 mL → ekstrak etanol alga Ulva lactuca → dg konsentrasi
100, 75, 50, dan 25 mg/L + 2 mL DPPH → pd masing-masing
konsentrasi → divortex selama 5 detik. Berubahnya warna menjadi
kuning → menunjukkan → masing-masing konsentrasi →
Metode menunjukkan → efisiensi penangkal radikal bebas. Selanjutnya →
Penelitian sampel diinkubasi → selama 30 menit. Absorbansi diukur →
spektrofotometer UV-Vis → panjang gelombang 517 nm. →
diamati perbandingan dengan vitamin C (p.a) → sebagai standar.
 Aktivitas penangkapan radikal bebas (persen inhibisi) dihitung
sebagai persentase berkurangnya warna DPPH dengan
menggunakan rumus :
 Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa
nilai persen inhibisi pada ekstrak etanol alga Ulva lactuca memiliki
aktivitas antioksidan penangkal radikal bebas dan mengalami
peningkatan dari konsentrasi terendah 25 mg/L dengan nilai
47,03% sampai pada konsentrasi tertinggi 100 mg/L mendapatkan
nilai hasil rata-rata 51,63%. Untuk hasil pengujian perbandingan
ekstrak etanol alga Ulva lactuca dengan vitamin C mendapatkan
hasil aktivitas antioksidan vitamin C lebih tinggi dibandingkan
ekstrak etanol alga Ulva lactuca.
Hasil  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan bertambahnya
konsentrasi ekstrak maka absorbansi sampel akan menurun dan
tingkat inhibisi akan naik. Absorbansi sampel turun karena elektron
pada DPPH menjadi berpasangan dengan elektron sampel yang
mengakibatkan warna larutan berubah dari ungu pekat menjadi
kuning bening. Kondisi ini sesuai dengan pernyataan Green (2004)
bahwa nilai tingkat inhibisi meningkat seiring meningkatnya
konsentrasi sampel dikarenakan semakin banyak senyawa
antioksidan pada sampel yang dapat menangkal radikal bebas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa ekstrak alga Ulva lactuca dari Peraian Selat Lembeh Kota
Kesimpulan Bitung, memiliki aktivitas antioksidan pada setiap konsentrasi dan
aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada konsentrasi 100 mg/L
dengan nilai persen inhibisi rata-rata 51,63%.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai