Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Farmako Bahari

Journal Homepage : https://journal.uniga.ac.id/index.php/JFB

Formulasi Dan Evaluasi Krim Dari Ekstrak Rambut Jagung


(Zea mays L.) Buah Persik Afrika (Nauclea latifolia) Buah
Lengkeng (Dimocarpus longan) Rumput laut (Sargassum
sp.) Serta Ekstak Dari Buah Raspberry (Rubus strigosus)
dan Biji Anggur (Vitis vinifera) Sebagai Antioksidan
Dengan Metode DPPH Secara In Vitro
Siti Dewi A , Tiara Nurul M , Triani Patonah, Zulfia Anisa R

Fakultas Farmasi Universitas Garut, Jln. Jati No. 42 B Tarogong Kaler - Garut
Korespondensi : Siti Dewi A (sdewiapriyani@gmail.com)

ARTICLE HISTORY
Received :25 Maret 2020 Revised : 2 April 2020 Acepted :

Abstract

Free radicals that can damage the skin come from UV rays which are the main
factors that accelerate the process of premature aging. Antioxidants can increase
endurance, especially prevent skin aging. Phytochemical compositions contained
in Raspberry fruit extract and grappesed seeds, Longan fruit (Dimocarpus
longan) , Corn silk (Zea mays L.), Seaweed (Sargassum sp.) and African peach
(Nauclea latifolia) have the potential to be used as antioxidants using DPPH
method. Raspberry fruit extract has haigh antioxidant activity at 94.83%, longan
fruit extract and corn silk has strong antioxidant acivity, while Afican peach
extract ranged from only 6.1-23.9% concentration of 100 – 1000 μg/ml activity
anioxidant are lower when compared to standard antioxidant Ascorbic acid which
inhibits 95%. The cream from each of the four extracts formulated produced a
good evaluation.
Key word : Antioxidant, DPPH, Dimocarpus longan, Sargassum sp., Nuclea
latifolia, Zea mays L.

Abstrak

Radikal bebas yang dapat merusak kulit berasal dari sinar UV yang merupakan
faktor utama yang mempercepat proses penuaan dini. Antioksidan dapat
meningkatkan ketahanan tubuh khususnya mencegah penuaan kulit. Komposisi
fitokimia yang terkandung dalam ekstrak buah Raspberry dan biji anggur, buah
lengkeng (Dimocarpus longan ), rambut jagung (Zea mays L. ), rumput laut
(Sargassum sp.) dan persik Afrika (Nauclea latifolia) berpotensi digunakan
sebagai antioksidan dengan menggunakan metode DPPH. Ekstrak buah
raspberry tunggal memiliki aktivitas antioksidan tertinggi yaitu 94,83%, ekstrak
buah lengkeng dan rambut jagung memiliki aktivitas antioksidan yang kuat,
sedangkan ekstrak rumput laut 45% dan buah persik Afrika berkisar hanya 6,1-
23,9% pada konsentrasi 100-1000 μg/mL aktivitas antioksidannya lebih rendah
bila dibandingkan dengan antioksidan standar yaitu asam askorbat yang

www.journal.uniga.ac.id ISSN: 2087-0337


1
E-ISSN:
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Siti Dewi A
Vol :1 No :1 2020
Halaman 1-10

menghambat 95%. Krim dari keempat ekstrak masing-masing yang


diformulasikan menghasilkan evaluasi yang baik.

Kata Kunci : Antioksidan, DPPH, Dimocarpus longan, Sargassum sp., Nauclea


latifolia, Zea mays L.

Pendahuluan

Kulit merupakan lapisan pertama pelindung yang dapat melindungi tubuh


terhadap sinar UV dan infeksi baik oleh mikroba ataupun cedera, kulit juga
merupakan organ eksternal tubuh terbesar. Ultra violet dapat menghasilkan
radikal bebas yang menyebabkan kerusakan DNA yang dapat mempercepat
proses penuaan dini. Salah satu radikal bebas yang dapat merusak kulit adalah
sinar UV. Radikal bebas merupakan suatu molekul yang memiliki elektron tidak
berpasangan dalam orbital terluarnya sehingga sangat reaktif. Radikal ini
cenderung mengadakan reaksi berantai yang apabila terjadi di dalam tubuh akan
dapat menimbulkan kerusakan – kerusakan yang berlanjut dan terus menerus.
Antioksidan adalah senyawa yang mampu menunda, memperlambat dan
mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus antioksidan adalah zat yang
dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi radikal bebas dalam oksidasi
lipid.7
Tubuh manusia memiliki sistem antioksidan untuk menangkal reaktivitas
radikal bebas yang secara kontinyu dibentuk oleh tubuh. Kerusakan – kerusakan
yang diakibatkan oleh jumlah senyawa oksigen reaktif melebihi jumlah
antioksidan dalam tubuh. Indonesia mempunyai kekayaan alam yang memiliki
berbagai jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat, tetapi potensi ini belum
semuanya dapat di manfaatkan. Secara turun menurun, masyrakat indonesia
telah memanfaatkan berbagai jenis tanaman sebagai bahan obat tradisional
untuk pencegahan maupun pengobatan terhadap berbagai penyakit.
Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu serelia yang memiliki
ekonomis serta mempunyai peluang untuk di kembangkan. Salah satu bagian
dari jagung yang sering di abaikan masyarakat adalah rambut jagung. Jagung
berpotensi digunakan sebagai antioksidan karena kaya akan senyawa bioaktif
seperti senyawa fenolik terutama flavonoid, yang mana senyawa tersebut
memiliki ikatan terkonjugasi untuk beresonansi ketika terpapar oleh sinar Ultra
Violet. 6
Dimocarpus longan umumnya dikenal sebagai mata naga atau lengkeng.
Buah yang paling banyak digunakan di Asia Tenggara. Berasal dari keluarga
sapindaceae yang sama kelompok sebagai Litchichinensis L. (Leci) dan
Nephelium lappaceum L. (Rambutan). Ekstrak Dimocarpus longan buah-buahan
yang mengandung tiga senyawa polifenol utama yang merupakan corilagin,
asam galat dan asam ellagic yang bertanggung jawab atas sifat Antioksidan.
Aktivitas antioksidan lengkeng disebabkan oleh keberadaannya

www.journal.uniga.ac.id ISSN: 2087-0337


2
E-ISSN:
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Siti Dewi A
Vol :1 No: 1: 2020
Halaman 1-10

asam ellagic dan asam galat dalam lengkeng bertanggung jawab atas aktivitas
antioksidan dalam buah-buahan.3
Nauclea latifolia Smith, umumnya dikenal sebagai pohon bantalan atau
persik Afrika, termasuk dalam keluarga Rubiaceae dan merupakan pohon kecil
yang hijau dan buah bola merah yang dapat dimakan yang biasa ditemukan di
Afrika tropis dan Asia. Infus dan rebusan kulit batang dan daun N. latifolia secara
tradisional digunakan untuk pengobatan malaria, sakit perut, demam, diare, dan
infeksi nematoda. Potensi antimalaria, antidiabetik, antihipertensi, antipiretik dan
antinosiseptif, antiinflamasi, analgesik dan antibakteri dari N. latifolia telah
diketahui.4
Rumput laut menyediakan sumber senyawa bioaktif yang sangat baik
seperti karotenoid, serat makanan, protein, asam lemak esensial, vitamin, dan
mineral.5
Raspberry merah memiliki efek antioksidan yang juga berperan dalam
membunuh sel – sel pada kanker kulit dan kanker usus besar. Ekstrak biji anggur
merah merupakan ekstrak yang di peroleh dari biji Vitis Vinifera dengan keluarga
Vitaceae (Anggur) juga dapat berperan sebagai agen pengoksidasi kulit dan
beberapa di laporkan sebagai Antioksidan.1
Metode DPPH (1,1 – difenil-2-pikrilhidrazil) dipilih sebagai pengujian
Antioksidan . metode ini merupakan metode yang konvensional, sederhana,
cepat, mudah, reliabel dan praktis untuk melakukan skrinning aktivitas
penangkap radikal beberapa senyawa.6

Metode
Penulisan artikel review diperoleh dari teknik pengumpulan data penelitian
dari jurnal research yang telah dipublikasikan. Artikel atau jurnal yang digunakan
merupakan artikel yang berakreditasi secara internasional. Yang mana bahan
yang digunakan adalah rambut jagung, buah persik, raspberry dan lengkeng.
Masing-masing bahan yang digunakan diperoleh dengan proses maserasi
menggunakan etanol, dan penetapan aktivitas flavonoid yang diperoleh dengan
menggunakan metode 2,2-diphenil 1-pichylhydazyl (DPPH). Pembuatan krim
diperoleh dari campuran beberapa bahan lain dengan metode emulsi dan pada
tahap akhir akan dilakukan evaluasi dari masing-masing krim yang dibuat
berdasarkan bahan yang berbeda.

Prosedur
Penyiapan bahan dan ekstrak tanaman
Pada tahap pengumpulan bahan baku rambut jagung, buah persik, raspberry
dan biji anggur serta buah lengkeng, dilanjutkan dengan determinasi tanaman,
dan pengolahan bahan menjadi simplisis. Pada tahap pengolahan menjadi
simplisis, bahan disortir, dicuci, dirajang, dikeringkan dan digiling.

Pada tahap pembuatan ekstrak, rambut jagung diekstraksi metode maserasi


menggunakan etanol 80% selama 5 hari, buah persik diekstraksi menggunakan
metanol, buah rasberi dimaserasi dengan menggunakan etanol 96% dan 1%
asam, biji anggur dimaserasi dengan etanol 80%, sedangkan buah raspberry di
ekstraksi secara individual dengan metanol menggunakan metode ekstraksi
Soxhlet kemudian masing-masing pelarut diuapkan dengan bantuan alat rotary
evaporator dan sehingga didapatkan ekstrak kental.
Vol :1 No :1 2020
Halaman 1-10

Penapisan fitokimia
Analisis fitokimia kualitatif dan kuantitatif untuk identitas flavonoid, sponin,
glikosida jantung, alkaloid, antrakuinon, fenol, steroid dan tanin dilakukan dengan
menggunakan prosedur standar.

Uji Aktivitas Antioksidan (DPPH-free radical scavenging)


Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak dengan menggunakan konsentrasi uji
yang berbeda (200-1 μg /mL) dari masing-masing ekstrak.
Ditimbang sebanyak DPPH ditambahkan ke metanol sebagai larutan
reagen. Kemudian larutan reagen ditambahkan ke sampel uji untuk membentuk
campuran reaksi. Campuran reaksi diinkubasi selama 30-60 menit dan
pemeriksaan spektrofotometri UV diambil untuk ekstrak rambut jagung pada
panjang gelombang 525,5 nm, ekstrak buah persik, raspberry dan biji anggur
pada panjang gelombang 517 nm, serta 490 nm untuk lengkeng . Aktivitas DPPH
dibandingkan dengan asam askorbat (kontrol positif), sedangkan DMSO
digunakan sebagai kontrol negatif.

kontrol−sampel
% aktivitas = x 100 %
kontrol

Formulasi sediaan krim


a. Lengkeng (Dimocarpus longan)
Komponen fase minyak dan fase air dipanaskan secara terpisah hingga
suhu 70°C dan dicampur menggunakan homogenizer dengan menambahkan
metil paraben, ekstrak dan pewangi. Formula diambil untuk pencampuran
konstan dan merata, air deionisasi yang tersisa ditambahkan dengan
pengadukan terus menerus sampai campuran mendingin dan terbentuk
sebagai krim. Krim dasar dibuat dengan metode yang sama dengan formulasi
tanpa ekstrak.
Tabel 1 : Komposisi Krim Antioksidan
Komponen Jumlah (%) w/w
Bahan Aktif Formula 1 (F1) Formula 2 (F2)
Ekstrak kulit Dimocarpus
2.5% 2.5%
Longan
Fase Minyak
Asam Stearat 7.00% 7.00%
Cetyl Alkohol 2.00% 2.00%
Minyak Mineral 20.00% 20.00%
Fase Cair
Gliserin 10.00% 10.00%
Metil Paraben 0.05% 0.05%
Tween 80 2.00% 2.00%
Triethanolamin (TEA) - 2.00%
Air Deionisasi q.s 100% 100%

b. Rambut jagung (Zea mays L.)


1. Fase air : propilen glikol, tween 80,sorbitol, asam sitrat,
trietanolamin,asam askorbat, metal paraben, propel paraben dan air
suling.
2. Fase minyak : asam stearat, VCO dan span 80 dipanaskan pada suhu
70C selama 5 menit sampai tercampur homogen.
Kedua fase di campur dalam mortir diaduk sampai homogen.
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Siti Dewi A
Vol :1 No: 1: 2020
Halaman 1-10

c. Persik Afrika (Nauclea latifolia)


Untuk membuat 50 g cold cream, ditimbang 10 g bee wax ditambahkan ke
30 g parafin cair dalam penangas air pada 90°C untuk fase minyak. Ditimbang
0,5 g boraks dilarutkan dalam 9,5 mL air suling pada 50°C untuk fase air. Fase
air campurkan perlahan dengan pengadukan terus menerus ke fase minyak
untuk membentuk Cold Cream.

d. Raspberry (Rubus strigosus) dan Biji Anggur (Vitis vinifera)


Pembuatan krim menggunakan metode emulsifikasi dan berat krim 100gr
dengan bahan bahan sebagai berikut :
Table 1: Formulation of Cream Base
Formulations
Ingredients BF1 BF2 BF3 BF4 BF5 BF6
Stearic acid (g) 13 14 15 16 17 18
Almond oil (ml) 1 1 0.5 0.5 0.5 0.5
NaOH (g) 1 1 1 1 1 1
Triethanolamine (ml) 1 1 0.5 0.5 0.5 0.5
EDTA* (g) 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
Glycerin (ml) 6 6 8 8 8 8
Methyl paraben (g) 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
Perfume (ml) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

Tabel 2 : Composition of Face Cream Containing Active Ingrediet

Formulations
Ingredients AF1 AF2 AF3 AF4 AF AF6
5
Fruit extract (2%) RB GS RB + GS RB GS RB + GS
Stearic acid (g) 14 14 14 15 15 15
Almond oil (ml) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
NaOH (g) 1 1 1 1 1 1
Triethanolamine (ml) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
EDTA (g) 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
Glycerin (ml) 8 8 8 8 8 8
Methyl Paraben (g) 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
Perfume (ml) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

RB = Raspberry, GS = Grape seeds, EDTA = ethylenediamine tetra acetic acid

Hasil
a. Penapisan Fitokimia

Tabel 1. Hasil Penapisan fitokimia rambut jagung (Zea mays L.)


Vol :1 No :1 2020
Halaman 1-10

Tabel 2. Hasil Penapisan fitokimia lengkeng (Dimocarpus longan)

Fitokonstituen Ekstrak Biji Ekstrak Kulit


Alkaloid Tidak Ada Tidak Ada
Protein Ada Ada
Karbohidrat Ada Ada
Glikosida Ada Ada
Minyak tetap Ada Ada
Tanin dan Fenol Ada Ada
Senyawa
Flavonoid Ada Ada
Steroid Ada Ada

Tabel 3. Hasil Penapisan fitokimia persik afrika (Nauclea latifolia)

b. Pengujian Aktivitas antioksidan


Gambar 1. Hasil uji aktivitas antioksidan dari ekstrak rambut jagung (Zea
mays L.)

Tabel 1. Hasil uji aktivitas scavenging DPPH ekstrak persik afrika (Nauclea
latifolia)
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Siti Dewi A
Vol :1 No: 1: 2020
Halaman 1-10

Table 2. Hasil Absorbance and % Inhibition Activity of Raspberry Extract


Concentration Sample % Inhibition Ic50
(μg/ml) Absorbance Value(μg/ml)
5 0.0 76.77 % 0.14
0 18 81.93% 8
1 0.0 0.11
Raspberry 0 14 5
Extract 0
200 0.004 94.83% 0.033
5 0.0 75.48% 0.19
0 19 84.51% 5
1 0.0 0.12
Grape Seed 0 12 3
Extract 0
200 0.007 90.96% 0.072
5 0.014 81.93% 0.264
0 0.013 83.22% 0.245
1
0
Ascorbic Acid 0
200 0.008 89.67% 0.150
50 0.0 78.06% 0.27
Raspberry and 17 79.35% 4
Grape 100
200 0.0 87.09% 0.25
Seed 16 8
Extract
0.010 0.161

Tabel 3. Hasil uji aktivitas scavenging DPPH ekstrak biji lengkeng (Dimocarpus
longan)
Rata – Rata
Konsentrasi (µg/ml) S.D. % inhibisi ± SEM
(%) Inhibisi
7.818 0.162 37.31 37.31 ± 0.162
15.625 1.613 39.87 39.87 ± 1.613
31.25 0.911 48.77 48.77 ±0.911
62.5 0.433 74.05 74.05 ±0.433
125 0.491 79.26 79.26 ±0.491
250 0.583 90.97 90.97 ±0.583
500 0.285 92.05 92.05 ±0.285
1000 0.162 94.98 94.98 ±0.162

Tabel 4. Hasil uji aktivitas scavenging DPPH ekstrak kulit lengkeng (Dimocarpus
longan)
Rata – rata (%)
Konsentrasi (µg/ml) S.D. % Inhibisi ± SEM
Inhibisi
7.818 1.58 40.91 40.91 ±1.58
15.625 0.783 46.88 46.88 ±0.783
31.25 0.483 53.41 53.41 ±0.483
Vol :1 No :1 2020
Halaman 1-10

62.5 0.629 73.58 73.58 ±0.639


125 0.624 94.6 94.6 ±0.624
250 1.206 97.16 97.16 ±1.206
500 0.505 96.59 96.59 ±0.505
1000 0.412 92.61 92.61 ±0.412

Table 5. Hasil IC50 nilai standar dan sampel ekstrak lengkeng (Dimocarpus
longan)

Tabel 6. Hasil uji aktivitas scavenging DPPH ekstrak rumput laut (Sargassum
sp.)

Pembahasan

Penapisan fitokimia ekstrak Zea mays L., Rubus strigosus, Grape Seeds
Vitis vinifera, Sargassum sp., dan Nauclea latifolia menunjukan diantara adanya
alkaloid, saponin, antraqunon, steroid, tanin, terpenoid, flavonoid dan glikosida.
Komponen flavonoid terdapat dalam keempat tumbuhan tersebut dan flavonoid
merupakan senyawa fenolik yang mana senyawa ini digunakan sebagai
antioksidan. Senyawa flavonoid tersebut memiliki ikatan terkonjugasi untuk
beresonansi ketika terpapar oleh sinar Ultra Violet. Senyawa ini yang tekandung
dalam keempat ekstrak tumbuhan tersebut dapat diaplikasikan untuk formula
krim yang cocok sebagai pelindung kulit dari sinar UV.

Antioksidan merupakan suatu zat yang dapat menangkal radikal bebas


sehingga akan menunda atau mencegah proses oksidasi lipid, dimana apabila
terjadi kerusakan oksidatif akibat radikal bebas tubuh akan mengalami bebargai
penyakit seperti yang paling parah adalah kanker, sehingga antioksidan
merupakan zat yang berguna untuk mencegah kerusakan pada sel. DPPH (1,1-
difenil-2-Pikrihidrazin) merupakan radikal bebas, yang mana jika direaksikan
dengan tanaman yang memilki zat radikal bebas akan mengahilkan reaksi antara
hydrogen dari tanaman dengan radikal bebas dari DPPH yang berwarna ungu
menjadi 1,1-difenil-2-pikrihidrazin yang berwarna kuning.
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Siti Dewi A
Vol :1 No: 1: 2020
Halaman 1-10

Aktivitas antioksidan asam askorbat pada kosentrasi 100-1000 μg/mL


menghabat 95% radikal bebas DPPH. Aktivitas scavenging akan meningkat
tergantung dengan dosis yang digunakan. Peningkatan aktivitas antioksidan
dapat disebabkan adanya komposisi fitokimia dalam ekstrak, kemampuan untuk
scavenging radikal bebas oksidatif menunjukan kapasitas pengurangan logam
yang lebih tinggi yang berarti tanaman tersebut memiliki potensi aktivitas
antioksidan yang tinggi.
Pada pengujian aktivitas antioksidan dalam ekstrak sutra jagung
menunjukan hasil test DPPH 1,1-Diphenyl-2 -2-Picril Hydrazil sebesar 5ppm,10
ppm 15ppm, dan konsentrasi penghambatan 20ppm adalah
2,07%,7,95%,14,31% dan 33,70%. Hasil aktivitas scavenging DPPH dari ekstrak
metanol buah Nauclea latifolia dengan antioksidan standar (asam askorbat) pada
100 μg/mL scavenging 6,1%, pada 200 μg/mL scavenging 10,2% sedangkan
pada 1000 μg/mL scavenging adalah 23,9%. Hasil D. Longan Ekstak Biji pada
125 μg / ml adalah 79,26%, pada 250 μg/mL adalah 90,95 dan pada D. Longan
Ekstrak Kulit pada 125μg / ml adalah 94,6%, pada 2500 μg/mL adalah 97,16.
Dapat dilihat dari hasil kurva bahwa pada kosentrasi yang berbeda yaitu 200
μg/mL memiliki daya hambat 45%, 400 μg/mL dengan daya hambat 60% dan
pada 800 μg/mL sifat daya hambat 70%. Kemudian hasil pada ekstrak raspberry
tunggal dengan 100 μg/mL adalah 81,93%, ekstrak biji anggur 84,51%
sedangkan pada konsentrasi 200 μg/mL ekstrak raspberry tunggal adalah
94,83% dan ekstrak biji anggur 90,96%.

Dilihat dari pembanding yaitu asam askorbat yang memiliki daya hambat
pada metode DPPH sebesar 100-1000 μg/mL menghambat 95% radikal bebas,
maka setelah dibandingkan antar ke empat formulasi bisa dilihat bahwa yang
paling mendekati dengan pembanding adalah Ekstrak buah raspberry (Rubus
strigosus) pada 200μg / ml adalah 94,83% memiliki daya hambat radikal bebas
hal tersebut dapat disebabkan oleh kandungan fitokimia pada ekstrak Rubus
strigosus mengandung senyawa fenolik utama yaitu flavonoid dan antosionin
yang memiliki aktivitas sifat antioksidan. Serta dapat disebabkan karena suatu
kandungan dalam tanaman berbeda- beda biasanya tanaman yang memiliki
kandungan anti oksidan yang tinggi cenderung berwarna cerah seperti merah
dan kuning atau pada saat pengeringan terlalu lama sehingga kandungan
senyawa tersebut sedikit berkurang

Kesimpulan

Berdasarkan hasil formulasi dan evaluasi krim antioksidan dari parameter


pengujian penelitian, bahwa formula krim antioksidan ekstrak buah raspberry
(Rubus strigosus) menunjukan efek antioksidan yang paling tinggi.

Ucapan terima kasih

Penyelesaian jurnal review ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak,
dalam hal ini penulis menguucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada ibu
Siti Hindun S.Farm, Apt. yang telah membimbing mahasiswanya dalam hal
pendidikan atau pun dorongan semangat belajar dan rekan-rekan yang telah
memberikan sumbangsih pikiran dan membantu dalam penyelesaian jurnal
review ini.

Daftar pustaka
Vol :1 No :1 2020
Halaman 1-10

1. Hilda, Amanda. Ekstraksi dan Karakterisasi Senyawa Antosianin Dari Buah


Raspberry (Rosifolius Sm.) [Thesis]. Padang: Program Studi Magister Fakultas
Farmasi Universitas Andalas : 2015:25-1

2. Kawarkhe PR, Deshmane SV, Biyani KR. Formulation and Evaluation of


Antioxidan Face Cream Coantaining Raspberry Fruit and Grape Seeds
Extract. Inventi impact: Cosmeceuticals, 2017:(4);166-170.

3. Muthukumarasamy R, Ilyana A, Fithriyaani N, Najihah NA, Asyiqin N, Sekar


M. Formulation and Evaluation of Natural Antioxidant Cream Comprising
Methanolic Peel of Dimocarpus Longan. International journal of
pharmaceutical and clinical research. 2016:8(9); 1305-1309.

4. Odeniyi MA, Okumah VC, Adebayo-tayo BC, Odeniyi OA. Green Synthesis and
Cream Formulations of Silver Nanoparticles of Nauclea latifolia (African
peach) Fruit Extracts and Evaluation of Antimicrobial and Antioxidant
activities. Elsevier Sustainable cehmistry and pharmacy. 2019:15(1);100-
197. DOI: 10.1016/j.scp.2019.100197

5. Patra JK, Rath SK, Jena K. Evaluation of Antioxidant and Antimicrobial


Activity of Seaweed ( Sargassum sp.) Extract: A Study on Inhibition of
Glutathione-S-Transferase Activity. 2008:32;119-125.

6. Safitri FW, Syahreza A, H Siti Farah, Satrio MC, S Indriyati Hadi. Antioxidant
Activities and Antioxidant Cream Formulation of Corn Silk (Zea Mays L.)
Extract. Sains medika. 2016:7(2); 64-69.

7. Wirasutisna KR, Fidrianny I, Rahmayani A. Telaah Kandungan Kimia Rambut


Jagung (Zea mays L.). Acta pharmaceutical indonesia. 2012:37(1); 5-9.

8. Yuslianti ER. Pengantar Radikal Bebas Dan Antioksidan. Yogyakarta: Budi


Utama; 2018. 15p

Anda mungkin juga menyukai