Anda di halaman 1dari 22

LAPSUS

INTUBASI ENDOTRAKEA
DEFINISI

Intubasiendotrakea adalah
memasukkan pipa
endotrakea {Endotrachéal
Tube/ET) ke dalam trakea
melalui hidung atau mulut.
Pipa Endotrakea Dewasa
Langkah-langkah
menentukan ukuran ET
Menggunakan patokan besar jari kecil
(kelingking) dari pasien, sedang kedalaman
insersinya yaitu besar diameter internal
(ukuran ET) dikalikan tiga.
 Untuk nasal ditambahkan 2-3 cm.
 Panjang Insersi berdasarkan perhitungan:
Diameter Internal x 3 cm.
 Bayi baru lahir: 6 + berat dalam kilogram.
Indikasi pemasangan ETT

1. Untuk patensi jalan nafas


2. Perlindungan terhadap paru dengan penutupan cuff dari ET
harus di­laksanakan pada pasien-pasien yang baru saja makan
atau pasien dengan obstruksi usus.
3. Operasi yang membutuhkan ventilasi tekanan positif paru
4. Operasi yang membutuhkan posisi selain terlentang.
Pemeliharaan patensi jalan nafas atau penyampaian ventilasi
tekanan positif pada paru tidak dapat diandalkan.
5. Operasi daerah kepala, leher atau jalan nafas atas.
6. Diperlukan untuk kontrol dan pengeluaran sekret pulmo
(bronchialpulmonair toilet)
7. Diperlukan proteksi jalan napas pada pasien yang tidak sadar
atau dengan depresi reflek muntah
8. Adanya penyakit atau kelainan jalan nafas atas.
Kontraindikasi

 Trauma jalan napas berat atau


obstruksi yang tidak memberikan pe­
masangan ET yang aman.
Cricothyrotomi diindikasikan pada
beberapa kasus.
 Traumaservikal, di mana diperlukan
immobilisasi komplit
Skala LEMON
Look externally
Evaluate 3-3-2 rule
Mallampati
Obstruction
Neck mobility
Tabel Skala LEMON
3-3-2 RULE
Skor Mallampati

 Kelas 1 : Semua bagian arkus palatum terlihat termasuk arkus


palatoglosus bilateral juga terlihat hingga dasar.
 Kelas 2 : Bagian atas arkus palatoglosus terlihat dan uvula juga
masih terlihat.
 Kelas 3 : Hanya palatum durum dan palatum molle yang
terlihat.
 Kelas 4 : Hanya palatum durum yang terlihat.
Cormack Lehane Score

 Grade I : Seluruh apertura laring tervisualisasi


 Grade II : Hanya komisura posterior dari apertura laring
yang tervisualisasi
 Grade III : Hanya epiglotis yang tervisualisasi
 Grade IV : Hanya palatum mole yang tervisualisasi
Alat dan Bahan
 Magill Forsep
 Lubricants/Jeli dan Spray Trakea.
 Suction Cathether.
 Spuit (Semprit).
 Plester.
 Stilet.
 Self-refilling bag-valve combination
 Laringoskop
 ET dengan berbagai ukuran.
 Nasofaringeal airway atau orofaringeal airway.
 Sarung tangan
Persiapan (SALT)
Teknik Intubasi Orotrakea

1. Mask ventilasi
2. Pilih ukuran ET yang sesuai, dan dua ET
cadangan
3. Periksa cuff ET dengan cara menginflasi
4. Beri pelicin
5. Pilih jenis dan ukuran laringoskop yang
sesuai, periksa lampu laringoskop
Teknik Intubasi Orotrakea
8. Letakkan masker menutupi mulut dan hidung
9. Pompa kantong dengan tangan kanan.
10. Oksigenasi pasien selama 3-5 menit, kemudian pasien
ditidurkan atau dianestesi.
11. Dada harus mengembang setiap pernafasan dan aliran udara
sebaiknya tidak terganggu
12. Hentikan ventilasi waktu intubasi.
13. Membuka mulut pasien dengan menggunakan ibu jari dan
telunjuk tangan kanan menyentuh premolar mandíbula dan
maksila kanan secara me­nyilang, lepaskan gigi palsu jika ada.
14. Pegang laringoskop yang sudah menyala dengan tangan kiri dan
masuk­kan blade dari sudut kanan mulut pasien
15. Perhatikan laring dengan cara geser dan angkat blade ke arah
garis tengah sampai terlihat uvula, faring dan epiglotis.
Teknik Intubasi Orotrakea
15.Jikaperlu mintalah asisten untuk menekan dan
menggerakkan kartilago tiroid ke belakang, ke
kanan atau ke kiri supaya laring dapat terlihat
lebih jelas.
16.MasukkanET yang sesuai ukurannya dengan tangan
kanan melalui sudut kanan mulut pasien ke dalam
trakea.
17.Laringoskop ditarik sambil memasukkan pipa
orofaring
18.Cuffdikembangkan/diinflasi dengan udara lewat
spuit sekitar 5-10 cc sesuai dengan kebutuhan atau
waktu menginflasi a# sambil mendengar suara dari
mulut pasien, jika sudah tidak terdengar suara
kebocoran udara inflasi dihentikan.
Teknik Intubasi Orotrakea
19. Sambil memegang ET pada sudut bibir pasien, cabut stilet
jika dipakai dan segera berikan ventilasi dan oksigenasi
dengan unit kantong-katup- oksigen yang terisi sendiri atau
dengan sirkuit anestesi. Mulailah ventilasi dengan 100% 02.
20. Auskultasi pada daerah epigastrium untuk menyingkirkan
kemungkinan intubasi esofagus.
21. Segera setelah itu auskultasi daerah apek dan basal paru
kanan dan kiri untuk menyingkirkan kemungkinan intubasi
bronkus (biasanya bronkus kanan)
22. Fiksasi ET dengan plester melingkar yang ditempatkan di
bawah dan diatas bibir yang diperpanjang sampai ke pipi
matikan isolasi di sekitar tube.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai