IWRM dan

SMART-
MODERN
IRRIGATION
Disampaikan Oleh :
Prof. Dr. Ir. Suharyanto, MSc.
Departemen Teknik Sipil, FT UNDIP
Semarang, 31 Juli 2023
 PERMASALAHAN IRIGASI
1. SUMBER DAYA AIR MENURUN (KUANTITAS DAN KUALITAS)
2. BENCANA TERKAIT KEAIRAN (HIDRO-METEOROLOGI) MENINGKAT JUMLAH DAN
INTENSITASNYA
3. KELEMBAGAAN TERKAIT DENGAN PERTANIAN (KELOMPOK TANI, P3A, MANTRI,
PENYULUH, PETUGAS PINTU AIR, PETUGAS BANGUNAN AIR, DLL) SEMAKIN
BERKURANG.
4. USIA PETANI, KELOMPOK TANI, P3A SEMAKIN SENIOR (DUNIA PERTANIAN/IRIGASI TIDAK
MENARIK BAGI KALANGAN PEMUDA DAN MILENIAL)
5. ALIH FUNGSI LAHAN DARI LAHAN PERTANIAN (SAWAH) MENJADI LAHAN TERBANGUN
SEPERTI RUMAH, KEBUN, JALAN, DLL
6. KONDISI FISIK DAN KONDISI FUNGSI SARANA-PRASARANA IRIGASI (BENDUNG,
SALURAN, PINTU AIR, SEMPADAN SALURAN, JALAN INSPEKSI, BANGUNAN PELENGKAP)
MENURUN DARI TAHUN KE TAHUN
7. BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN YANG DIPERLUKAN (AKNOP) SELALU TIDAK
PERNAH TERPENUHI
8. KEHILANGAN AIR UNTUK PERTANIAN SAWAH (SISTEM PENGGENANGAN DAN SISTEM
SALURAN TERBUKA) SANGAT TINGGI
9. PEMBERIAN AIR IRIGASI CENDERUNG KURANG (TIDAK) MEMPERHATIKAN KONDISI
TERKINI (REAL TIME) KEBUTUHAN AIR DI LAHAN. OPERASI PINTU PINTU AIR DILAKUKAN
TIAP 2 MINGGUAN
10. PENGOPERASIAN PINTU PINTU AIR MASIH SECARA MANUAL (KETEPATAN WAKTU,
KUANTITAS, DAN KUALITAS KURANG BAIK)
11. NILAI EKONOMI HASIL PERTANIAN KURANG MENARIK (ADDED VALUE NYA MINIMAL DAN
JUGA TERGANTUNG PADA FAKTOR EKSTERNAL SEPERTI CUACA, HAMA, “KARTEL”
PENJUALAN HASIL PERTANIAN, DLL)
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
(INTEGRATED WATER RESOURCES MANAGEMENT, IWRM)
1. KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
2. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
3. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
4. KETERLIBATAN SEMUA STAKEHOLDER
(PARTISIPATIF)
5. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR

1. KESEIMBANGAN PEMBANGUNAN,
KELESTARIAN LINGKUNGAN, KEMAJUAN
EKONOMI, KESEJAHTERAAN SOSIAL
2. BERBASIS WILAYAH SUNGAI (SATU
KESATUAN WILAYAH PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR YANG BISA TERDIRI DARI
BEBERAPA DAERAH ALIRAN SUNGAI)
3. KETERPADUAN HULU-HILIR, ANTAR DAERAH
ADMINISTRASI, GENERASI SEKARANG-
GENERASI MENDATANG
4. KETERPADUAN PERENCANAAN,
PELAKSANAAN, OPERASI, PEMELIHARAAN
SMART AND MODERN IRRIGATION
1. PRINSIP NYA HARUS PASTI PAS
PAS KUANTITAS NYA
PAS KUALITAS NYA
PAS TIMING NYA

2. PERLU SARANA-PRASARANA YANG

BAIK, MODERN, CONTROLLABLE
SECARA REMOTE

3. PERLU SENSOR SENSOR KONDISI

REAL TIME DI LAHAN (SENSOR
SUHU TANAH, KELEMBABAN TANAH,
TINGGI MUKA AIR TANAH, KADAR
ASAM TANAH, KONDISI TANAMAN,
CURAH HUJAN, TINGGI MUKA AIR
SALURAN) UNTUK BISA
MEMUTUSKAN BESARNYA
PEMBERIAN AIR IRIGASI (BUKAAN
PINTU PINTU AIR, VALVE)
 SMART
IRRIGATION
UNTUK
SATU
TANAMAN

Main Controller :
1. Memproses data2 dari Sensor (Kelembaban Tanah, Kondisi Tanaman, Cuaca)
2. menentukan jumlah air yang diperlukan untuk irigasi
3. Menentukan bukaan suplay irigasi dan periode nya
4. Mengatur bukaan pompa
5. Mengukur air yang dialirkan dengan Flow meter
6. Melakukan semua proses ini secara real time (misal tiap jam/hari sekali)
SMART IRRIGATION TINGKAT PETANI
1. BEBERAPA SENSOR KELEMBABAN
TANAH
2. BEBERAPA SENSOR KAMERA
KONDISI TANAMAN
3. TANGKI PENCAMPURAN PUPUK,
OBAT2, DLL
4. KONTROL UNTUK SUMBER AIR
(TANGKI AIR, SUMUR, EMBUNG)
5. KONTROL BUKAAN AIR (DRIP,
SPRINKLER, PINTU AIR)
6. MONITORING DAN CONTROL
CENTRE DI DEKSTOP
7. MONITORING DAN CONTROL
CENTRE DI MOBILE PHONE
SMART IRRIGATION TINGKAT
KELOMPOK PETANI
1. HASIL SENSOR2 DARI TIAP PETANI DI
KIRIMKAN KE PUSAT MONITORING
DAN KONTROL KELOMPOK TANI
2. PENYEBARAN SECARA SPATIAL
KONDISI SECARA REAL TIME
3. PUSAT MONITORING DAN KONTROL
POKTAN
MENGEVALUASI/MENGANALISA AIR
IRIGASI YANG HARUS DI SUPLAY KE
TIAP TIAP PETANI
4. KONTROL UNTUK SUMBER AIR
(SUMUR, KOLAM, EMBUNG, DLL)
5. KONTROL BUKAAN DISTRIBUSI AIR KE
TIAP PETANI
6. MEMERLUKAN SUMBER ENERGY
PROGRAM
1. PILOT PROJECT UNTUK SMART DAN MODERN IRRIGATION DI JAWA
TENGAH (SUMBER DAYA AIR, SARANA-PRASARANA, KELEMBAGAAN,
PETANI, SISTEM TELEMETRI, SISTEM OTOMATISASI, SISTEM SMART,
TATA KELOLA NIAGA HASIL, SOFTWARE, SCADA) SECARA BERTAHAP
UNTUK :
• SKALA TANI, SKALA KELOMPOK TANI
• SKALA PETAK KUARTER, TERSIER
• SKALA PETAK SEKUNDER
• SKALA PETAK PRIMER
• SKALA DAERAH IRIGASI
2. REPLIKASI KE DAERAH DAERAH IRIGASI LAIN SECARA TERPROGRAM,
BERKELANJUTAN, SERTA BERPRINSIP PARTISIPATIP DENGAN
MASYARAKAT, SWASTA, DAN DUNIA USAHA
3. LOMBA TINGKAT PENCAPAIAN IRIGASI MODERN TINGKAT
KABUPATEN/KOTA, PROVINSI, NASIONAL
4. SEMPADAN SALURAN IRIGASI

SCADA : SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISITION

TERIMA KASIH
ASPEK SARANA PRASARANA IRIGASI
1. BENDUNG, EMBUNG, BENDUNGAN
2. SALURAN PRIMER, SEKUNDER, TERSIER,
KUARTER
3. PINTU PINTU AIR
4. BANGUNAN2 PELENGKAP (KANTONG
LUMPUR, TERJUNAN, TANGGUL, GORONG
GORONG, JEMBATAN, SEMPADAN
SALURAN, ALAT ALAR UKUR DEBIT, ALAT
UKUR HUJAN, KANTOR PENGELOLA
LAPANGAN, DLL)
5. INSTRUMENTASI KLIMATOLOGI
6. SISTEM TELEMETRI, SISTEM OTOMATISASI,
SISTEM REAL TIME.
ASPEK TEKNOLOGI
• SISTEM SENSOR
• SISTEM TELEMTERI
• SISTEM OTOMATISASI
• SISTEM JARINGAN DAN SISTEM
INFORMASI
• SOFTWARE DAN HARDWARE
• SISTEM SCADA
• SISTEM CONTROL
• SISTEM CATU DAYA
ASPEK KELEMBAGAAN
1. PENGUATAN, PEMBERDAYAAN,
PENDAMPINGAN, FASILITASI POKTAN,
P3A OLEH DINAS-DINAS TERKAIT
MENUJU KEMANDIRIAN DAN
KEBERLANJUTAN KELEMBAGAAN
2. LEGALISASI POKTAN/ P3A
3. KETERLIBATAN POKTAN/P3A DALAM
OP JARINGAN SALURAN
TERSIER/KUARTER
4. KETERLIBATAN SWASTA DAN DUNIA
USAHA
ASPEK PENDANAAN
UNTUK TANAMAN DENGAN NILAI UNTUK TANAMAN DENGAN NILAI
EKONOMI TINGGI : EKONOMI TIDAK TINGGI :
1. APBN/APBD 1. APBN/APBD
2. MANDIRI PETANI 2. MANDIRI PETANI
3. KEMITRAAN DENGAN 3. BAPAK ANGKAT/ANAK ASUH
SWASTA/DUNIA USAH 4.
4. BAPAK ANGKAT/ANAK ASUH