Anda di halaman 1dari 10

AKADEMI PEMILU & DEMOKRASI INDONESIA

MANAJEMEN
PENGAWASAN
TAHAPAN PEMILU
MARINI, S.Pt., M.Si
Akademi Pemilu & Demokrasi Indonesia
Senior Program Manager For Election & Democratic Governance at Equitas Project
GAMBARAN UMUM
• Ritme keserentakan pemilu yang dinamis membutuhkan
manajemen atau tata kelola pengawasan tahapan pemilu
yang ajek dari segi dasar hukum kepemiluan, adaptif
dengan segala perubahan teknis tahapan, fleksibel
menghadapi problematika di lapangan, dan antisipatif atau
tanggap berdasarkan pemetaan kerawanan yang
komprehensif dan akurat.
• Tata kelola pengawasan pemilu juga mesti responsif
terhadap segala laporan dan temuan dugaan pelanggaran
pemilu serta partisipatif dan kolaboratif untuk melibatkan
masyarakat dan stakeholder dalam proses pengawasan.
Dalam Peraturan Bawaslu Nomor 5 Tahun 2022 Tentang
Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu, pengawasan pemilu
diartikan sebagai segala upaya untuk melakukan
pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran pemilu
dan sengketa proses pemilu yang bertujuan memastikan
persiapan dan pelaksanaan pemilu sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 20023 TENTANG PEMILIHAN UMUM
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017

Dasar Hukum • PERATURAN BAWASLU NOMOR


PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM
5 TAHUN 2022 TENTANG PENGAWASAN

• PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3


TAHUN 2022 TENTANG TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PENGAWAS
PEMILIHAN UMUM.
• PERATURAN KPU NOMOR 3 TAHUN 2022 TENTANG TAHAPAN DAN JADWAL
PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM;
• PERBAWASLU NOMOR 15 TAHUN 2020 TENTANG TATA CARA PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS PENGAWAS PEMILIHAN
UMUM
• PERBAWASLU NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERBAWASLU
NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG TENTANG TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
PROVINSI, BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, PANITIA
PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KECAMATAN, PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN
UMUM KELURAHAN/DESA, PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM LUAR
NEGERI, DAN PENGAWAS TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA TIDAK SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN HUKUM KELEMBAGAAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM DAN
PENGAWAS PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL
BUPATI, SERTA WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA
DEFINISI MANAJEMEN PENGAWASAN
TAHAPAN PEMILU

• Definisi Manajemen atau tata kelola pengawasan tahapan pemilu


merupakan upaya sistematis pengawasan pemilu menitikberatkan
pada upaya pencegahan dan penindakan dengan tujuan
memastikan siklus pemilu yang dimulai sejak persiapan hingga
pelaksanaannya sesuai ketentuan perundang-undangan.
• Upaya pencegahan dioptimalkan sebagai langkah pertama dan
utama agar tidak terjadi pelanggaran pemilu dan sengketa proses
pemilu. Jika pelanggaran dan sengketa proses tetap terjadi maka
langkah penindakan segera dilakukan dengan tegas. Oleh karena
itu secara fundamental keseluruhan tata kelola pengawasan
berpedoman pada semangat pencegahan dan penindakan.
MENGAPA PEMILU PERLU
MANAGEMEN PENGAWASAN
TAHAPAN PEMILU?
4. Banyak peristiwa penyelenggaraan pemilu pada
umumnya luput dari perhatian, kecuali oleh
mereka yang terkena dampak langsung, meskipun
partai politik yang kalah kerap kali tidak
menerima pelaksanaan dan hasil pemilu.

1. Kompleksitas dan keahlian khusus yang dibutuhkan 5. Seiring dengan semakin padatnya tahapan pemilu
dalam pengelolaan pemilu mengharuskan: Lembaga dan ketatnya pengawasan terhadap pelaksanaan
Pengawas Pemilu yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pemilu, maka penyelenggara
kegiatan pemilu. pemilu diharapakan dapat menjadi lebih
2. Pemilu merupakan satu diantara kegiatan terbesar yang profesional.
menjadi kegiatan tunggal diselenggarakan di suatu
negara. Situasi dan kondisi ini menjadi bagian tugas 6. Penyelenggara pemilu memiliki pembelajaran
administratif yang sangat kompleks, dilaksanakan dari pengalaman sebelumnya yang berasal dari
dalam suasana bermuatan politik. organisasi non-pemilihan umum serta menjaga
3. Multi partai politik dan lembaga penyelenggara serta hubungan dan jaringan melalui gagasan dan
penyelenggaraan pemilu yang demokratis terkadang praktik yang dimiliki tentu dapat dibagikan guna
secara tradisional tidak menarik perhatian atau layak meningkatkan standar.
diberitakan.
MANAGEMEN PENGAWASAN
TAHAPAN PEMILU

Perencanaan Pengawasan :
• Manajemen atau tata kelola pengawasan tahapan pemilu dimulai dari
tahap perencanaan pengawasan, pengorganisasian pengawasan,
pelaksanaan pengawasan, dan evaluasi hasil pengawasan. Masa
perencanaan pengawasan terdiri dari perencanaan program dan anggaran
lembaga, penyusunan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), evaluasi dan
pemberian saran terhadap penyusunan Peraturan KPU dan kebijakan
teknis KPU, penyusunan Peraturan Bawaslu, penyusunan kalender dan
alat kerja pengawasan, serta pemetaan stakeholder yang akan dilibatkan
dalam kerjasama dan kolaborasi pengawasan tahapan yang dilandasi oleh
Memorandum Of Understanding (MoU) dan/atau perjanjian kerja sama.

• Perencanaan program kegiatan yang tertuang dalam dokumen rencana


kerja dan anggaran Bawaslu disesuaikan dengan mekanisme dan jadwal
pengawasan tahapan pemilu. Di dalam rencana kerja dicantumkan inovasi-
inovasi pengawasan baik melalui kegiatan-kegiatan formal dan informal
yang melibatkan masyarakat serta digitalisasi pengawasan pemilu. Selain
itu giat supervisi, monitoring, dan evaluasi berdasarkan kebutuhan riil
kerja pengawasan beserta skala prioritas pencegahan dan penindakan.
MANAGEMEN PENGAWASAN
TAHAPAN PEMILU
Pengorganisasian Pengawasan
Pengorganisasian pengawasan berkaitan dengan pembagian tugas dan peran yang jelas,
pola koordinasi/komunikasi seluruh jajaran Bawaslu, proses supervisi, pembinaan, dan
asistensi secara berjenjang dimulai dari Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa, dan Pengawas TPS.
Dalam fase ini pentingnya konsolidasi internal kelembagaan Bawaslu dari berbagai aspek.
• Pertama, pengoordinasian dan pengendalian pengawasan oleh Ketua/anggota atau
koordinator divisi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab pengawasan tahapan
tertentu.
• Kedua, penguatan kapasitas internal sumber daya manusia
• Ketiga, proses pengadministrasian, pengelolaan dan pengarsipan data hasil
pengawasan termasuk laporan hasil kinerja pengawasan yang disampaikan secara
berjenjang kepada pengawas setingkat di atasnya secara periodik atau berdasarkan
kebutuhan.
• Keempat, penguatan relasi sinergis antara sekretariat dan komisioner. Kesinergian
sekretariat-komisioner menjadi penentu keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan
pengawasan.
Dibutuhkan sistem pelaporan cepat dan berjenjang yang juga akan dipublikasikan sebagai
bentuk akuntabilitas lembaga. Data hasil pengawasan sangat penting demi kebutuhan
pembuktian di persidangan dan menjadi fakta pengawasan yang menegaskan eksistensi
Bawaslu.
MANAGEMEN PENGAWASAN
TAHAPAN PEMILU
Pelaksanaan Pengawasan
Indikator pelaksanaan pengawasan menyesuaikan dengan perencanaan
pengawasan yang sudah disusun sebelumnya. Pelaksanaan pengawasan melalui
strategi pencegahan menjadi prioritas. Merujuk pada perencanaan pengawasan
lewat program/kegiatan yang telah ada, diketahui beberapa bentuk dan jenis
kegiatan pencegahan seperti pemetaan kerawanan, sosialisasi, rapat koordinasi,
peningkatan partisipasi masyarakat, kerja sama, dan publikasi.

Menurut Perbawaslu 5/2022 pelaksanaan pengawasan terdiri dari;


pertama, pengawasan secara langsung dengan memastikan seluruh tahapan
pemilu dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, memastikan
kelengkapan, keabsahan, kebenaran, dan keakuratan dokumen yang menjadi
objek pengawasan dalam setiap tahapan pemilu, melakukan penelusuran awal
informasi dugaan pelanggaran. Kedua, melakukan pencegahan pelanggaran dan
sengketa proses pemilu. Ketiga, membuat analisis hasil pengawasan. Keempat,
menentukan ada tidaknya unsur dan jenis pelanggaran. Kelima, melakukan
penindakan pelanggaran pemilu. Keenam, melakukan penyelesaian sengketa
proses pemilu.

Pengawas menuangkan segala bentuk aktivitas hasil pengawasan ke dalam


Formulir Model A. Hasil Pengawasan.
MANAGEMEN PENGAWASAN
TAHAPAN PEMILU
Evaluasi Hasil Pengawasan

Tahap terakhir ini menjadi ajang refleksi dan pembenahan


internal dalam kapasitas organisasional, kinerja
pengawasan, dan hasil pengawasan itu sendiri. Proses
evaluasi dimulai dari menaksir sejauh mana kapasitas
struktur kelembagaan Bawaslu hingga Pengawas Tempat
Pemungutan Suara (PTPS). Bagaimana fungsi koordinasi
pengawasan secara berjenjang dari Bawaslu RI, Bawaslu
Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu
Kecamatan, Panwaslu Desa/Kelurahan dan PTPS
berjalan. Mulai dari Pola relasi struktural hingga fungsi
kelembagaan masing-masing akan ditinjau dari aspek
efektivitas, efisiensi, dan produktivitas dalam menunjang
pengawasan pemilu.
Demokrasi menjamin hak untuk bersuara. Pemilihan
umum adalah panggung di mana-mana

Anda mungkin juga menyukai