Anda di halaman 1dari 69

PRAKTIK JARINGAN

KOMPUTER

KELAS XI

Materi Praktik :
Jaringan point to point (antar 2 komputer)
Jaringan antar lebih dari 2 buah komputer

TIK SMA N 2 AMLAPURA


Tujuan
 Siswa mengetahui dan dapat melakukan cara
memasang kabel UTP pada konektor RJ 45
 Siswa mengetahui dan dapat melakukan cara
menghubungkan 2 buah atau lebih komputer
membentuk jaringan komputer
DASAR TEORI

• Jaringan komputer adalah sekumpulan


komputer beserta mekanisme dan
prosedurnya yang saling terhubung dan
berkomunikasi
DASAR TEORI(Lanjutan)

MEDIA TRANSMISI
• UTP singkatan dari “Unshielded Twisted Pair"
merupakan kabel yang paling banyak digunakan
untuk kebutuhan jaringan local area.
• Disebut unshielded karena kurang tahan
terhadap interferensi elektromagnetik karena
tidak dilengkapi dengan pelindung.
• Dan disebut twisted pair karena di dalamnya
terdapat pasangan kabel yang disusun spiral
atau saling berlilitan. Kabel ini berisi empat
pasang (pair) warna kabel yaitu hijau, orange,
biru dan coklat
DASAR TEORI(Lanjutan)

SUSUNAN KABEL UTP

TYPE A
TYPE A atau
atau TYPE
TYPE BB

DISUSUN SRAIGHT atau


TYPE A SRAIGHT
DISUSUN atau
TYPE B
1. putih hijau
CROSSOVER(CROSS) 1. putih oranye
CROSSOVER(CROSS)
2. hijau 2. oranye
3. putih oranye 3. putih hijau
4. biru 4. biru
5. putih biru 5. putih biru
6. oranye 6. hijau
7. putih coklat 7. putih coklat
8. coklat 8. coklat
TYPE A PH H PO B PB O PC C
TYPE B PO O PH B PB H PC C
DASAR TEORI(Lanjutan)

SUSUNAN KABEL UTP

SRAIGHT atau
SRAIGHT atau CROSSOVER(CROSS)
CROSSOVER(CROSS)
a.Disebut Straight apabila kedua ujung kabel dipasang
memakai type yang sama ( type A saja, atau type B saja ).
Sedangkan Crossover bila kedua ujung dipasangan dengan
type yang berbeda ( type A dan type B ).
b.Straight digunakan pada saat ingin mengkoneksikan
antara Device yang berbeda
( Contoh: PC dg Hub ,PC dg Switch ).
Sedangkan Crossover digunakan pada saat hendak
mengkoneksikan device yang sama
( contoh : PC dg PC , Hub dg Hub ).
ALAT DAN BAHAN
 KOMPUTER
 KABEl UTP
 RJ 45
 TANG KRIMPING
 LAN TESTER
 HUB
ALAT dan BAHAN (Lanjutan)

KABEL UTP

RJ 45
ALAT dan BAHAN (Lanjutan)

TANG KRIMPING
ALAT dan BAHAN (Lanjutan)

LAN TESTER
Jaringan point
Jaringan point to
to point
point

LANGKAH-LANGKAH
1. Buka/potong lapisan terluar dari kabel UTP.
2. Kedua ujung kabel UTP disusun memakai
type A – type B atau type B – type A

TYPE A PH H PO B PB O PC C
TYPE B PO O PH B PB H PC C

3. Setelah tersusun hingga rapi, potong bagian ujung


agar ujung-ujung kabel menjadi rata
4. Kabel yang telah rata dimasukkan kedalam RJ 45
5. Cramping RJ 45 yang telah tersambung dalam kabel
TYPE A PH H PO B PB O PC C
TYPE B PO O PH B PB H PC C
Jaringan point
Jaringan point to
to point
point (lanjutan)
(lanjutan)

6. memasang kedua ujung kabel pada lan tester untuk


di tes.
Apabila lampu menyala urut / satu per satu, itu
artinya kabel telah terpasang dengan benar.
Tetapi bila ada salah satu lampu indikator pada Lan
tester yang tidak menyala, itu tandanya ada kabel yang
tidak terhubung dan harus dilakukan cramping ulang.
7. Memasang kedua ujung kabel di port/antar muka
jaringan yg terdapat pada kartu jaringan(dikomputer)
pada kedua komputer
Jaringan 33 komputer
Jaringan komputer atau
atau lebih
lebih
(Topologi Star)
(Topologi Star)

Memerlukan peralatan tambahan sebagai


central node, bisa berupa HUB, SWITCH
atau KOMPUTER
Jaringan 33 komputer
Jaringan komputer atau
atau lebih
lebih
dengan topologi
dengan topologi star
star ….
…. (lanjutan)
(lanjutan)
LANGKAH-LANGKAH
1. Buka/potong lapisan terluar dari kabel UTP.
2. Kedua ujung kabel UTP disusun memakai
type A – type A atau type B – type B

TYPE A PH H PO B PB O PC C
TYPE B PO O PH B PB H PC C

3. Setelah tersusun hingga rapi, potong bagian ujung


agar ujung-ujung kabel menjadi rata
4. Kabel yang telah rata dimasukkan kedalam RJ 45
5. Cramping RJ 45 yang telah tersambung dalam kabel
Jaringan 33 komputer
Jaringan komputer atau
atau lebih
lebih
dengan topologi
dengan topologi star
star ….
…. (lanjutan)
(lanjutan)
6. memasang kedua ujung kabel pada lan tester untuk
di tes.
Apabila lampu menyala urut / satu per satu, itu
artinya kabel telah terpasang dengan benar.
Tetapi bila ada salah satu lampu indikator pada Lan
tester yang tidak menyala, itu tandanya ada kabel yang
tidak terhubung dan harus dilakukan cramping ulang.
7. Memasang ujung 1 di port/antar muka jaringan yang
terdapat pada kartu jaringan (dikomputer) dan ujung
lainnya pada terminal HUB
Untuk Lebih mudahnya
perhatikan gambar berikut

14/12/23 Alva E. Tontowi 17


TERIMAKASIH
14/12/23 Alva E. Tontowi 19
Pendahuluan (1):
From Concept to Production
Concept Detail Engineering Prototyping Tooling
design design Analysis
Production
3D Virtual Prototyping
Conceptual CAD&Modelling
Engineering Analysis
Detail
VR & FEA
Waktu yg
dihemat=

$
RP & M
Prototyping

Tooling
Production
Waktu
14/12/23 Alva E. Tontowi 21
Pembentukan Benda (Umum) 2
 Material removal visitasi lab JTMI
 Machining
 Chemical etching
 EDM
 Material consolidation
 Layer manufacturing
 Material forming
 Casting (Mold)
 Forging (Dies)
Tugas 1: Kunjungan Lab
(Konsep Metode Non-LM)
 Team: Lavender (*)
 Team: Taguchi (*)
 Team: A.380 (*)
 Team: Mind (*)
 Team: Google_5 (*)
 Team: Uebermensch (*)
Layer Manufacturing (1)
 Overview:
 Bagaimana suatu benda 3 dimensi
dibuat menggunakan salah satu
metode Layer Manufacturing (SLS)
 Benda dibuat langsung dari data

CAD (Computer Aided Design)


Layer Manufacturing (1)

Pembuatan
benda 3D
Contoh Aplikasi Produk :
Replika Tengkorak Manusia (Aplikasi Medis)

(Courtesy to Materialize Corp)


Contoh Aplikasi Produk:
Model Produk Setrika Listrik

(Courtesy to DTM Corp)


Layer Manufacturing (2)
 Kompetisi global, kebutuhan akan kastemisasi produk
(keinginan customers), permintaan (demand) yang
meningkat akan perlunya penghematan biaya: mendorong
perusahaan (company) mencari alternatif tehnologi baru
untuk memperbaiki proses bisnis mereka dan mempercepat
siklus pengembangan produk.
 Layer manufacturing adalah suatu proses pembuatan
obyek 3D berdasarkan lapis demi lapis material. Tehnologi
ini mampu mempersingkat waktu yang diperlukan untuk
perancangan produk dan pengembangannya. Karena
cepatnya proses, maka tehnologi ini digunakan juga untuk
pembuatan prototype, yang kemudian dikenal dengan
nama Rapid Prototyping. Dalam perjalanannya, saat ini
nama Rapid Prototyping sudah tidak sesuai lagi karena
tehnologi ini mampu membuat obyek yang tidak hanya
sebagai prototype saja tetapi dapat berfungsi sebagaimana
seharusnya.
Layer Manufacturing (3)
 Prototype bisa dalam bentuk virtual (VP) maupun fisik.
 Virtual Prototyping (VP): analisis dan simulasi produk
menggunakan digital mock-up (3D product presentation).
 Cara ini memungkinkan bahwa performans produk dapat di investigasi
sebelum secara benda fisiknya dibuat.
 Integrasi dengan CAD (Computer Aided Design)/CAM (Computer Aided
Manufacturing) yang kemudian dikenal sebagai CAE (Computer Aided
Engineering).
 Prototype fisik: membuat suatu benda/obyek langsung dari data
komputer tanpa memerlukan Jig atau fixture atau NC (Numerical
Control) programming.
 Tehnologi RP juga dikenal dengan nama LAYER
MANUFACTURING, Solid Free-form Fabrication (SFF), material
addition manufacturing, dan 3D-printing. Dengan telah mampu
dibuatnya functional part menggunakan teknologi ini, maka
nama rapid prototyping sebenarnya sudah tidak sesuai lagi.
Ciri & Perbedaan Teknologi Layer
Manufacturing dengan Teknologi
Lainnya
 Ciri utama teknologi ini adalah
 Material Consolidation
 Proses: SLS, LOM, SLA, LENS, FDM dsb
 Bentuk Material: powder, liquid, solid lembaran
 Teknologi Lain:
 Material Removal
 Proses: machining menggunakan mesin Bubut,
Bor, Drill, Gerinda, Mill dsb
 Bentuk Material: Bulk
Sejarah perkembangan Rapid
Prototyping dan teknologi lainnya
 Tabel disamping Tahun Teknologi
menunjukkan sejarah
1770 Mekanisasi
kapan Rapid Prototyping
dan teknologi lainnya lahir 1946 Komputer
dan mulai dikomersialkan. 1952 Mesin CNC
 Di sini nampak bahwa 1960 Laser komersial
suatu inovasi lahir 1961 Robot komersial
karena dukungan dari 1963 CAD
teknologi lainnya yang 1988 Komersial sistem RP
sudah lahir lebih dulu. ? ?
Perspektif Sejarah
 Akar perkembangan RP dapat di lacak dari 2 area
keteknikan
 Topography
 Photosculpture
Topography (1)
1. Metode layer diusulkan pertama
kali oleh Blanther pada awal
tahun 1890 (Blanther, 1892)
untuk membuat mould. Mould
ini digunakan untuk membuat
peta relief topography. Kedua
permukaan 3D positif dan
negatif dirakit dari rangkaian
plat dari bahan wax yang
dipotong-potong mengikuti
kontur garis topography.
2. Metode ini kemudian diperbaiki
oleh Perera (perera, 1940),
Zang (Zang, 1964) dan Gaskin
(Gaskin, 1973).
Topography (2)
3. Matsubara (Matsubara,
1972) menggunakan proses
layer manufacturing untuk
membuat casting mould.
Setiap layernya dibuat dari
bahan partikel refraktori
yang dilapis dengan resin
photopolymer. Resin ini di-
cure menggunakan cahaya.
Topography (3)
4. DiMatteo (DiMatteo, 1976)
mengusulkan proses layer
manufacturing obyek 3D
menggunakan lembaran metal yang
dipotong mengunakan milling
cutter.
5. Nakagawa (Nakagawa et al, 1979)
menggunkan teknologi ini untuk
membuat blanking tool, Press
forming tool (Kunieda & Nakagawa,
1984) dan injection moulding tools
(Nakagawa et al, 1985)
Photosculpture (1)
1. Teknik ini diusulkan pertama kali pada abad ke-
19 untuk membuat replika obyek 3D (Bogart,
1979). Caranya, sebuah obyek difoto
menggunakan 24 kamera secara silmultan
mengitari obyek dengan jarak antar kamera
sama dalam ruang berbentuk lingkaran.
2. Morioka (Morioka, 1935;1944) mengusulkan
pemakaian pencahayaan tersetruktur untuk
menciptaka garis kontur dari sebuah obyek
fotografi kemudian menggunakannya untuk
memotong dan membentuk sebuah obyek dari
bahan berbentuk lembaran.
Photosculpture (2)

3. Munz (Munz, 1956) mematentkan sistem layer


manufacturing untuk fabrikasi penampang
lintang obyek yang discan dengan cara
mengekspos secara terseleksi transparent photo
emulsion. Sistem ini menghasilkan lapis-lapis
dengan cara menurunkan piston dalam silinder
dan menambahkan sejumlah photo emulsion
dan fixing agent.
Pemegang Patent
Nama Title Filed Negara
Housholder Moulding process Dec-79 US
Murutani Optical mould method May-84 Japan
Masters Computer automated manufacturing process and system Jul-84 US
Andre et al Apparatus for making a model of an industrial part Jul-84 France
Hull Apparatus for making three dimensional objects by Aug-84 US
stereolithography
Pomerantz et al Three-dimensional mapping and modelling apparatus Jun-86 Israel
Feygin Apparatus and method for forming an integral object from Jun-86 US
lamination
Deckard Method and apparatus for producing parts by selective sintering Oct-86 US
Fudim Method and apparatus for producing three-dimensional objects Feb-87 US
by photosolidification; radiating an uncured photopolymer
Arcella et al Casting shapes Mar-87 US
Crump Apparatus and method for creating three-dimensional objects Oct-89 US
Helinski Method and means for constructing three-dimensional articles by Nov-89 US
particle deposition
Marcus Gas phase selective beam deposition: three-dimensional, Dec-89 US
computer-controlled
Sach et al Three-dimensional printing Dec-89 US
Levent et al Method and apparatus for fabricating three-dimensional articles Dec-90 US
by thermal
Penn System, method, and process for making three-dimensional Jun-92 US
objects
Penggunaan sistem RP di berbagai
sektor (%)-sumber: Wohler (2000)

motor
motor vehicles
vehicles

consumer
consumer product
product

business
business machine
machine

medical
medical

academic
academic

aerospace
aerospace

gevernment/military
gevernment/military

others
others
Latihan Kreativitas

ANGLES…
 Add
 Not-in Ordered

 Generalize

 Lessen

 Eliminate

 Substitute
Proses: Layer
Manufacturing
Layer Manufacturing

INPUT METODA


 CAD
CAD Model:
Model: MATERIAL APLIKASI
surface/solid
surface/solid
(STL,
(STL, IGES)
IGES) 
 Powder
Powder based
based

 Physical
Physical system
system 
 Prototyping,
Prototyping, Manufacturing
Manufacturing
Object
Object (Point
(Point 
 Liquid
Liquid based
based dan
dan Tooling
Tooling
data
data system
system Contoh:

 Contoh: Aerospace,
Aerospace,
(digitizer)
(digitizer) Automotive,

 Solid
Solid based
based Automotive, Biomedical,
Biomedical,
system
system Consume
Consume product
product industries
industries


 Powder,
Powder, Liquid,
Liquid, solid
solid

 Bentuk:
Bentuk: Laminates,
Laminates, Pellets,
Pellets, Wire,
Wire,
particle
particle

 Contoh:
Contoh: Paper,
Paper, resin,
resin, nylon,
nylon, wax,
wax,
metals, ABS, ceramics, biomaterials
metals, ABS, ceramics, biomaterials
Layer Manufacturing
from concept to product
INPUT PROSES OUTPUT
CT-Scan/MRI
FEA STL Produ
PROSES
CAD ct

Material
(Courtesy to Materialize Corp
(Courtesy to Z Corp) & DTM Corp)
Software CAD 3
 AutoCAD
 CATIA
 SolidWorks
 Pro Engineer
 Unigraphics, dll.

Tugas:
 search info of those software via

search engine http://www.google.com


INPUT: Format Data 4
 STL (STereoLithography)
 SLC
 CLI (Common Layer Interface)
 RPI (Rapid Prototyping Interface)
 LEAF (Layer Exchange ASCII Format)
 LMI (Layer Manufacturing Interface)
Format STL adalah format yang
paling banyak digunakan
Format Data STL
 Metode representasi untuk mendiskripsikan
geometri CAD beragam antara satu sistem
dengan sistem lainnya, sehingga perlu standard
interface untuk menyamakannya. Standar ini
adalah STL (STereo Lithography
 STL merupakan de facto standard yang
digunakan pada sistem RP yang dikembangkan
oleh 3D System, USA.
 File STL terdiri dari facet-facet berbentuk
segitiga yang disusun tak urut (unordered list)
dan merepresentasikan kulit luar dari suatu
obyek.
 Ada 2 macam format STL:
 ASCII format (lebih manusiawi d/p Binary format)
 Binary format (size-nya < ASCII)
Format Data STL
 File STL di-generate
melalui tesselation of Z
accurate CAD models
(0,0,2)
 Permukaan model 3D
didekati dengan facet (1,0,2)
Outside of
part
triangular, yang setiap
triangular didefinisikan (0,1,0)

secara independen oleh (0,0,0)


3 vertice dan vektor
normal dengan kearah X Y
luar
2 syarat penting untuk
men-generate file STL
 Data triangle vertices harus
disimpan dalam file yang tersusun 2 2
(in an ordered fashion) agar
mudah dalam mengidentifikasi
interior dan exterior surfaces.
 Order vertex searah putaran jarum
jam=interior surface
Order vertex berlawanan arah 3 1 1 3

Exterio Interior
putaran jarum jam=exterior
surface
 Mengikuti aturan Vertex-to-vertex
rule: Setiap triangle berdampingan
dengan lainnya pada posisi yang
persis
Benar

Salah
Problem STL file
 Tidak mengandung data topologi
 Banyak algoritma tessellation komersial yang
digunakan vendor CAD tidak robust yang
cenderung menimbulkan error karena model
pendekatan polygonal. Error tsb antara lain:
 Gaps (retak, lubang, legok karena adanya facet
yang hilang
 Degenerate facet dimana semua sisinya adalah
collinear
 Overlapping facet
 Kondisi non-topologi manifold
3. Proses:
3.1. Discrete Based System
Ada 2 macam yaitu
 Fusing of particles by laser dan Joining of particles with a binder
 Material berbentuk powder atau serbuk dengan ukuran dalam skala
micron.
 Untuk melekatkan antara partikel satu dengan lainnya dapat
dilakukan dengan cara
 Pemanasan (sumber panas: laser). Proses pelekatan terjadi setelah
permukaan partikel meleleh dan kemudian membeku (solidifikasi).
 Contoh proses: SLS
 Konsolidasi partikel dengan material bersifat seperti lem. Proses
pelekatan terjadi saat lem yang ada pada permukaan partikel
membeku.
 Contoh proses: 3D Printing
 Powder yang menyatu terseleksi
Mekanisme
proses Sintering

Proses Necking

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3


Sintering: Indirect & Direct
Binder
Temp
Rendah
In-direct Sinter

Furnace

Material+Binder Green Part

Final Part

Material
Direct Sinter
Temp
Tinggi
Theory:
Laser Radiation Distribution
 If a thin layer of material, of thickness z, is placed normal
to a beam of radiation of intensity Io, the radiation
transmitted T(z), absorbed A(z) and reflected R(z) vary
with z as
Io
Rz   1   I o 1  exp bz 

z Az    I o 1  exp bz 

T z   I o exp bz 
Laser beam
incident
Reflected

Absorption/mm
De
pth Th
pen ic Absorbed
etr kn
atio es
n( s
mm Transmitted
)

100
90
80
Absorption (%)
70
60
50
40
YAG
30 CO2
20
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Penetration Depth (mm)
(Wang & Kruth, 2000)
14/12/23 Alva E. Tontowi 54
Equipment set up&Condition
 Z=0.06-0.28 mm
 Laser power=0.16W-0.22W
Mirror
T z   I o exp bz 
10W CO2 Laser

ZnSe Powder Heating, laser on Laser off

Transmitted T (W)
holder
Cooling

Digital display
(watts)

Time
Imagined indicated power vs time
Proses Scanning

V
s
U

d
Hasil Scanning

Dimensi yang diharapkan

Dimensi ++ yang tidak diharapkan


Laser spot tetapi terjadi dan ada (Over size)
Kreativitas
 Mengganti material binder
 Mencari material lain yang
memungkinkan dapat diproses dengan
metode sintering…??
 Latihan ANGLES
Visit Laboratorium Bahan
 Melihat fasilitas untuk membuat serbuk
logam (Aluminium Powder)
menggunakan metode Water
Atomization.
Laser Intensity

I/Io

Gaussian
Distribution

x

Detail Process
Laser beam
U
X d q U
V

Y
s
(a)

Z d
q

V
Thermal mesh Y
T=Tb Powder Bed T=Tb
(b) s

T=Tb

Z
Material: Protoform Composite
Powder A Glass-filled Crystalline Polymer
Properties:
Nylon-11 Glass particle
 Particle Shape:

Irregular+spherical
(glass)
 Particle size=48 micron

 Tap Density = 789 kg/m 3

 Spc.Gravity @ 20 oC =

1.47
Micrographic of Powder
 Melting Temp.=193 oC
(SEM)
 Polymer = 70 % volume

 Glass =30 % volume


Results
 Density of sintered parts for various laser powers
Results
•Void •Glass
particles
(sphere
•Melted
shape)
nylon
covers the
glass
particles
and the
voids
 How melted nylon covers the glass particles and fills the voids.
StereoLithography
 A laser beam is moved over the surface of the liquid
photopolymer to trace the geometry of the cross-section of the
object. This causes the liquid to harden in areas where the laser
strikes. The laser beam is moved in the X-Y directions by a
scanner system (D). These are fast and highly controllable
motors which drive mirrors and are guided by information from
the CAD data.
 The exact pattern that the laser traces is a combination of the
information contained in the CAD system that describes the
geometry of the object, and information from the rapid
prototyping application software that optimizes the faithfulness
of the fabricated object. Of course, application software for
every method of rapid prototyping modifies the CAD data in one
way or another to provide for operation of the machinery and to
compensate for shortcomings.
StereoLithography
 After the layer is completely traced and for the most part
hardened by the laser beam, the table is lowered into the vat a
distance equal to the thickness of a layer. The resin is generally
quite viscous, however. To speed this process of recoating, early
stereolithography systems drew a knife edge (E) over the
surface to smooth it. More recently pump-driven recoating
systems have been utilized. The tracing and recoating steps are
repeated until the object is completely fabricated and sits on the
table within the vat.
 Some geometries of objects have overhangs or undercuts.
These must be supported during the fabrication process. The
support structures are either manually or automatically
designed.
StereoLithography
 Upon completion of the fabrication process, the object is elevated from
the vat and allowed to drain. Excess resin is swabbed manually from
the surfaces. The object is often given a final cure by bathing it in
intense light in a box resembling an oven called a Post-Curing
Apparatus (PCA). Some resins and types of stereolithography
equipment don't require this operation, however.
 After final cure, supports are cut off the object and surfaces are sanded
or otherwise finished.
 Stereolithography generally is considered to provide the greatest
accuracy and best surface finish of any rapid prototyping technology.
Work continues to provide materials that have wider and more directly
useable mechanical properties. Recently, inkjet technology has been
extended to operation with photopolymers resulting in systems that
have both fast operation and good accuracy. See the section on inkjets.
QUIZ-1 (19 April 2005)
 Gambar diagram dan terangkan LOM
(Layered Object Manufacturing)
 Waktu: 07.30-08.00
 Nama Tim
 Nama Anggota: ditulis hanya yang aktif
pada sesi ini.
Group (19/4/2005)-Quiz Hadir
 Original-5= 4 mhs (6)
 Lavender=4 mhs (5)
 Ubermensch=4 mhs (6)
 A380=1 mhs (5)
 Taguchi=2 mhs (5)
 Five Mind=4 mhs (6)

Anda mungkin juga menyukai