Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN

KEUANGAN
LANJUTAN
Oleh :
RUDY PUDJUT HARIANTO, S.E., M.SI.

STIE BALIKPAPAN
Balikpapan, 11 & 18 April 2022 1
RESTRUKTURISASI DAN KEBANGKRUTAN

b. Analisis Multivariate :
Analisis Multivariate menggunakan dua variabel atau lebih
secara bersama-sama kedlm satu persamaan. Analisis ini dpt
dipakai utk menghilangkan kelemahan Analisis Univariate yg
mempunyai kemungkinan konflik antar variabel.
Model prediksi kebangkrutan Multivariate yg dikembangkan
oleh Altman pada tahun 1969 menggunakan tehnik statistik
analisis diskriminan utk perusahaan manufaktur publik (dengan
omzet penjualan besar) sehingga persamaan fungsinya sbb :
Z = 1,20X1 + 1,40X2 + 3,30X3 + 0,60X4 + 0,99X5
Dimana :
Z = Skor Kebangkrutan
X1 = (Aset Lancar – Utang Lancar) / Total
Aset atau
= Modal Kerja / Total Aset
X2 = Laba Ditahan / Total Aset
X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total
Aset
X4 = Nilai Pasar Saham Biasa dan Saham
RESTRUKTURISASI DAN KEBANGKRUTAN

Keterangan Skor:
 Jika Z-Score > 3,00  “Aman”, jika berdasarkan pada
figur keuangan di model ini saja
 Jika 1,8 < Z-Score < 3,00  “Grey Zone”, perusahaan
harus waspada. Semakin rendah, maka semakin besar
kemungkinan perusahaan akan bangkrut 2 tahun
operasional lagi.
 Jika Z-Score < 1,8  “Distress Zone”, kemungkinan
terjadi kebangkrutan keuangan dalam waktu dekat
sangat besar.
RESTRUKTURISASI DAN KEBANGKRUTAN

Jika perusahaan non publik (private) dengan penjualan


kecil, maka nilai pasar saham tidak dapat dihitung,
sehingga utk mengganti nilai pasar Altman kemudian
menggunakan Nilai Buku Saham Biasa dan Saham Preferen
sbg salah satu komponen variabel bebasnya, sehingga
model persamaan fungsinya dikembangkan menjadi :
Z’ = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5
Dimana :
Z’ = Skor Kebangkrutan
X1 = (Aset Lancar – Utang Lancar) / Total
Aset atau
= Modal Kerja / Total Aset
X2 = Laba Ditahan / Total Aset
X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total
Aset
X4 = Nilai Buku Saham Biasa dan Saham
Preferen / Nilai Buku Total Utang
RESTRUKTURISASI DAN KEBANGKRUTAN

Keterangan Skor:
 Jika Z’-Score > 2,90  “Aman”, jika berdasarkan pada
figur keuangan di model ini saja
 Jika 1,23 < Z’-Score < 2,90  “Grey Zone”, perusahaan
harus waspada. Semakin rendah, maka semakin besar
kemungkinan perusahaan akan bangkrut 2 tahun
operasional lagi.
 Jika Z’-Score < 1,23  “Distress Zone”, kemungkinan
terjadi kebangkrutan keuangan dalam waktu dekat
sangat besar.
RESTRUKTURISASI DAN KEBANGKRUTAN

Selanjutnya terdapat rumus yang paling fleksibel, karena


dapat digunakan baik oleh perusahaan manufaktur publik
maupun perusahaan non publik (private). Dengan
menghilangkan rasio Penjualan (Sales) dengan Total Aset
(Total Assets), sehingga pengertian ukuran perusahaan
terkait dengan aset atau penjualan dapat dihilangkan. Hal
ini dikarenakan penjualan utk perusahaan manufaktur
publik dibandingkan dengan perusahaan privat sudah tentu
berbeda hasilnya, sehingga formulanya menjadi :
Z” = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4
Dimana :
Z” = Skor Kebangkrutan
X1 = (Aset Lancar – Utang Lancar) / Total
Aset atau
= Modal Kerja / Total Aset
X2 = Laba Ditahan / Total Aset
X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total
Aset
RESTRUKTURISASI DAN KEBANGKRUTAN

Keterangan Skor:
 Jika Z”-Score > 2,60  “Aman”, jika berdasarkan pada
figur keuangan di model ini saja
 Jika 1,10 < Z”-Score < 2,60  “Grey Zone”, perusahaan
harus waspada. Semakin rendah, maka semakin besar
kemungkinan perusahaan akan bangkrut 2 tahun
operasional lagi.
 Jika Z”-Score < 1,10  “Distress Zone”, kemungkinan
terjadi kebangkrutan keuangan dalam waktu dekat
sangat besar.
SOAL LATIHAN 1 (PERUSAHAAN
MANUFAKTUR PUBLIK) :

Diketahui :
Data Laporan Keuangan Perusahaan “ABC”

Rincian (Item) Nilai (Value)

Modal Kerja (Working Capital) Rp 9.860.000

Total Aset (Total Assets) Rp 88.938.000

Laba Ditahan (Retained Earning) Rp 35.586.000

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) Rp 12.756.000

Nilai Pasar Saham (Market Value of Equity) Rp 140.465.600

Total Hutang (Total Liabilities) Rp 49.044.000

Penjualan (Sales) Rp 98.526.000

Berdasarkan data di atas Saudara diminta untuk melakukan penilaian


Perusahaan “ABC” jika misalnya perusahaan tersebut tergolong
perusahaan manufaktur publik, apakah terhindar dari prediksi
8
kebangkrutan ?
JAWABAN LATIHAN 1 (PERUSAHAAN
MANUFAKTUR PUBLIK) :

Jawaban :

Parameter Nilai Coefficient Hasil


(Value)
X1 = Modal Kerja / Total Aset
X2 = Laba Ditahan / Total Aset
X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Aset
X4 = Nilai Pasar Saham / Total Hutang
X5 = Penjualan / Total Aset
Penilaian Z-Score (Perusahaan Manufaktur Publik)

9
JAWABAN LATIHAN 1 (PERUSAHAAN
MANUFAKTUR PUBLIK) :

Jawaban :

Parameter Nilai Coefficient Hasil


(Value)
X1 = Modal Kerja / Total Aset 1,20
X2 = Laba Ditahan / Total Aset 1,40
X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Aset 3,30
X4 = Nilai Pasar Saham / Total Hutang 0,60
X5 = Penjualan / Total Aset 0,99
Penilaian Z-Score (Perusahaan Manufaktur Publik)

10
JAWABAN LATIHAN 1 (PERUSAHAAN
MANUFAKTUR PUBLIK) :

Jawaban :

Parameter Nilai Coefficient Hasil


(Value)
X1 = Modal Kerja / Total Aset 0,1109 1,20 0,1331
X2 = Laba Ditahan / Total Aset 0,4001 1,40 0,5601
X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Aset 0,1434 3,30 0,4732
X4 = Nilai Pasar Saham / Total Hutang 2,8641 0,60 1,7185
X5 = Penjualan / Total Aset 1,1078 0,99 1,0967
Penilaian Z-Score (Perusahaan Manufaktur Publik) 3,9816

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis datanya, maka Perusahaan manufaktur publik
“ABC”, berada pada level Z-Score (3,9816) > 3,00  yaitu pada posisi
“Aman”.

11
SOAL LATIHAN 2 (PERUSAHAAN NON
PUBLIK / PRIVATE) :

Diketahui :
Data Laporan Keuangan Perusahaan “DEF”

Rincian (Item) Nilai (Value)

Modal Kerja (Working Capital) Rp 9.860.000

Total Aset (Total Assets) Rp 88.938.000

Laba Ditahan (Retained Earning) Rp 35.586.000

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) Rp 12.756.000

Nilai Buku Saham (Book Value of Equity) Rp 140.465.600

Total Hutang (Total Liabilities) Rp 49.044.000

Penjualan (Sales) Rp 98.526.000

Berdasarkan data di atas Saudara diminta untuk melakukan penilaian


Perusahaan “DEF” jika misalnya perusahaan tersebut tergolong
perusahaan non publik (private), apakah terhindar dari prediksi
12
kebangkrutan ?
JAWABAN LATIHAN 2 (PERUSAHAAN
NON PUBLIK / PRIVATE) :

Jawaban :

Parameter Nilai Coefficient Hasil


(Value)
X1 = Modal Kerja / Total Aset 0,1109 0,717 0,0795
X2 = Laba Ditahan / Total Aset 0,4001 0,847 0,3389
X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Aset 0,1434 3,107 0,4455
X4 = Nilai Buku Saham / Total Hutang 2,8641 0,420 1,2029
X5 = Penjualan / Total Aset 1,1078 0,998 1,1056
Penilaian Z’-Score (Perusahaan non publik/Private) 3,1724

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis datanya, maka Perusahaan non publik
(Private) “DEF”, berada pada level Z’-Score(3,1724) > 2,90  yaitu pada
posisi “Aman”.

13
SOAL LATIHAN 3 (PERUSAHAAN PUBLIK
ATAU NON PUBLIK) :

Diketahui :
Data Laporan Keuangan Perusahaan “GHI”

Rincian (Item) Nilai (Value)

Modal Kerja (Working Capital) Rp 9.860.000

Total Aset (Total Assets) Rp 88.938.000

Laba Ditahan (Retained Earning) Rp 35.586.000

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) Rp 12.756.000

Nilai Pasar Saham (Market Value of Equity) Rp 140.465.600

Total Hutang (Total Liabilities) Rp 49.044.000

Penjualan (Sales) Rp 98.526.000

Berdasarkan data di atas Saudara diminta untuk melakukan penilaian


Perusahaan “GHI” jika misalnya perusahaan tersebut tergolong
perusahaan publik atau non publik, apakah terhindar dari prediksi
14
kebangkrutan ?
JAWABAN LATIHAN 3 (PERUSAHAAN
PUBLIK ATAU NON PUBLIK) :

Jawaban :

Parameter Nilai Coefficient Hasil


(Value)
X1 = Modal Kerja / Total Aset 0,1109 6,56 0,7275
X2 = Laba Ditahan / Total Aset 0,4001 3,26 1,3043
X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Aset 0,1434 6,72 0,9636
X4 = Nilai Pasar Saham / Total Hutang 2,8641 1,05 3,0073
Penilaian Z”-Score (Perusahaan publik atau non publik) 6,0027

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis datanya, maka Perusahaan publik atau non
publik “GHI”, berada pada level Z”-Score(6,0027) > 2,60  yaitu pada
posisi “Aman”.

15
Semoga bermanfaat

TERIMA KASIH
16

Anda mungkin juga menyukai