Ida Untari
PROSEDUR PEMILIHAN UJI HIPOTESIS
A. STATISTIK DESKRIPTIF
• Sebagi pendahuluan statistic analitis
• Wajib tahu data yang kita punyai:
1. Variabel kategorik
Umumnya disajikan dalam bentuk table dan grafik.
Merupakan jumlah atau frekuensi tiap kategori (n) dan prosentase tiap kategori
(%)
Contoh table: contoh grafik:
IMT (Kg/m2) n Prosentase (%)
Gemuk (≥25,0 - <27) 9 27
Normal (≥18,5-<24.9) 20 61
Kurus (≥18,4) 4 12
Total 33 100
2. Variabel numerik
Menggunakan 2 parameter: central tendency dan penyebaran.
Central tendency: Mean, median, modus
Penyebaran: Standar deviasi, varians, koefffisien varians, interkuartil, range,
minimum – maksimum.
Contoh penyajian: table dan grafik (histogram dan plots).
Contoh table: Contoh histogram:
B. Statistik Analisis Bivariat
Terdapat 2 variable
Ada 2 jenis: parametris dan non parametris
Perhatikan table uji hipotesis berikut ini:
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN UJI HIPOTESIS:
1. Menentukan variable yang dihubungkan
2. Menentukan jenis hipotesis
3. Menentukan masalah skala pengukuran
4. Menentukan berpasangan / tidak berpasangan
5. Menentukan jumlah kelompok atau menentukan jenis table:
a. Bila jenis hip. Komparatif numerik, tentukan banyaknya kelompok
b. Bila jenis hip. Komparatif kategorik tidak berpasangan, tentukan jenis table B x K
(baris kolom)
c. Bila jenis hip. Komparatif kategorik berpasangan, tentukan jenis “ prinsip P x K”
(pasangan, kategori)
UJI HIPOTESIS BIVARIAT:
Syarat-syarat pemahaman:
1. Skala pengukuran: kategori atau numerik
2. Jenis hipotesis: komparatif atau korelasi
3. Masalah skala pengukuran: numerik / kategorik
4. Pasangan: berpasangan / tidak berpasangan
5. Jumlah kelompok: 2 kelompok atau > dari 2 kelompok
6. Syarat uji parametris dan non parametris
7. Prinsip table: B x K dan P x K
SKALA PENGUKURAN
Tua
Muda
TABEL P (PENGULANGAN) X K (KATEGORI)
• > 2 variable
• Regresi : liner dan logistic
• Persyaratan lebih banyak daripada statistic
bivariat