GMDSS mulai diperkenalkan pertama kali melalui SOLAS 1974 amandement tahun 1992.
Mulai diberlakukan pada tanggal 1 Pebruari
1992 KELEBIHAN DARI SISTEM GMDSS Immeadiate Alerting System panggilan kesiagaan thd adanya marabahaya di laut dpt dilaksanakan dgn cepat Penyusunan dan pengiriman Alerting diproses secara cepat Penyampaian Distress Alert cepat dan efektif Komunikasi SAR dpt berjalan secara effektif dan efficient Untuk menghindari False Alert peralatan pada GMDSS diharuskan memenuhi kriteria2 khusus • Agar berita bahaya terjamin dpt dilaksanakan dgn baik, GMDSS juga mensyaratkan adanya duplikasi alat untuk wilayah pelayaran ( Sea Area ) tertentu. • Adanya keharusan bagi kapal2 dlm keadaan darurat mampu mengirim berita bahaya kepada stasiun radio pantai ( Coast Radio Station ) dan pusat koordinasi SAR ( Rescue Coordinating Center ) RCC, yg kemudian di teruskan kepada kapal2 yg ada di sekitar tempat kejadian • Adanya persyaratan minimal alat2 yg harus dibawa disesuaikan / tergantung dimana kapal tsbt berlayar /beroperasi PEMBAGIAN WILAYAH PERAIRAN SEA AREAS DALAM GMDSS Sea Area A1 Coastal areas covered by VHF coast stations with the new signalling system DSC (VHF range 35 NM) Sea Area A2 Sea areas covered by MF coast stations with DSC (MF range 150 NM) Sea Area A3 Sea areas covered by Inmarsat geostationary satellite system (Inmarsat 70˚ N - 70˚ S ( up to 5˚ elevation )) Sea Area A4 All areas not included in A1,A2 or A3.( Polar areas north of 70 degrees N and south of 70 degrees S – Inmarsat range up to 5 degrees elevation) DEFINISI-DEFINISI • Alerting Pengiriman berita bahaya dari suatu kapal yang menerima musibah di laut (keadaan darurat) kepada kapal-kapal lain atau RCC, kemudian RCC mengkoordinasikan dan memimpin operasi pertolongan (SAR) Alerting dapat di lakukan dengan - VHF ch. 70 (freq. 156,525 MHz) - MF pd freq. 2187,5 kHz. - HF pd freq. – freq. tertentu, misalnya 8414,5 kHz • Distress Communication Yaitu komunikasi marabahaya dengan radio, antara kapal dalam keadaan darurat dengn stasion-stasion radio lain yang terlibat dalam operasi SAR. freq. yang digunakan kapal dg kapal : MF : 2182 kHz, VHF ch.16 (freq.156,8 MHz) kapal dg pswt terbang : MF : 3023 kHz, HF : 4215 kHz & 5680 kHz DEFINISI-DEFINISI • Ship in Distress Kapal-kapal atau orang-orang dalam keadaan bahaya/darurat, sehingga memerlukan pertolongan dengan segera. • Safety message to ships Berita tentang keselamatan pelayaran yang disampaikan ke kapal- kapal, biasanya dilakukan oleh stasion pantai (coast station) Yang termasuk safety message ini adalah navigational warning, meteorogical warning, weather forecast dll. • Communication in General Komunikasi umum, yaitu komunikasi antar kapal, antara kapal dg stasion pantai, baik dengan menggunkan VHF, MF, HF maupun INMARSAT yang dilakukan melalui telephoni, telex atau transmisi data (faksimile) JADWAL IMPLEMENTASI GMDSS 1 Pebruari 1992 Dari SOLAS 1974 amandement 1992 tentang pengenalan GMDSS. Yg isinya setiap kapal di himbau untuk melengkapi peralatan komunikasinya sesuai dengan ketentuan yg terdapat dlm GMDSS 1 Agustus 1993 Mulai diberlakukannya Amandement SOLAS tentang : NAVTEX – Setiap kapal yang berlayar dalam jangkauan pancaran Navtex wajib dilengkapi dengan pswt penerima yang bekerja pada freq. 518 kHz FLOAT FREE EPIRB – setiap kapal harus dilengkapi dengan EPIRB setidaknya yang bekerja pada freq. 406 MHz & dapat aktif secara otomatis(Float free) 1 Pebruari 1995 Semua kapal yg dibangun setelah tgl 1 Peb 1995 wajib dilengkapi dgn instalasi Radio sesuai dgn ketentuan yg ada dlm GMDSS Semua kpl yg mengikuti ketentuan SOLAS 1974 wajib dilengkapi dgn : SART (Search and Rescue Transponder) dan Portable VHF ( yg sesuai dgn ketentuan )
1 Pebruari 1999 Pemberlakuan secara penuh GMDSS bagi setiap kapal baik kapal 2 baru maupun kapal2 lama. PERSYARATAN MINIMAL FUNGSI GMDSS (FUNCTIONAL REQUIREMENTS-REG.4 SOLAS 1974)
Kapal-kapal GMDSS yang berlayar harus mampu :
• Memancarkan distress alert dari kapal ke darat • Memancarkan dan menerima distress alart dari kapal ke kapal • Menerima distress alert dari stasion radio pantai • Memancarkan dan menerima komunikasi SAR • Memancarkan dan menerima komunikasi ditempat kejadian (on scene communication) • Memancarkan dan menerima isyarat pencari jejak (locating signals) • Menerima berita keselamatan maritim (MSI – Maritime Safety Information) • Memancarkan dan menerima komunikasi umum dari dan ke jaringan dan sistim komunikasi radio di darat. • Memancarkan dan menerima komunikasi dari kapal ke kapal (Bridge to bridge communication). PERSYARATAN MINIMUM ALAT-ALAT YANG HARUS DIBAWA OLEH KAPAL-KAPAL
Kapal yang berlayar di Sea Area A1 harus memiliki :
1. VHF Trasceiver 2. VHF-DSC Controller-receiver 3. Watchkeeping receiver ch.70 4. Pesawat penerima Navtex 5. EPIRB 6. Portable VHF, untuk kapal grt 500 m³ atau lebih= 3 buah, grt 300-500 m³ = 2 buah 7. SART, untuk kapal grt 500 m³ atau lebih= 2 buah, grt 300-500 m³ = 1 buah PERSYARATAN MINIMUM ALAT-ALAT YANG HARUS DIBAWA OLEH KAPAL-KAPAL
Kapal yang berlayar di Sea Area A1 harus memiliki :
1. VHF Trasceiver 2. VHF-DSC Controller-receiver 3. Watchkeeping receiver ch.70 4. Pesawat penerima Navtex 5. EPIRB 6. Portable VHF, untuk kapal grt 500 m³ atau lebih= 3 buah, grt 300-500 m³ = 2 buah 7. SART, untuk kapal grt 500 m³ atau lebih= 2 buah, grt 300-500 m³ = 1 buah PERSYARATAN MINIMUM ALAT-ALAT YANG HARUS DIBAWA OLEH KAPAL-KAPAL
Kapal yang berlayar di Sea Area A1 & A2 harus memiliki :
Semua peralatan yang dimiliki pada Sea Area A1, ditambah dengan : • MF Trasceiver • DSC Controller-receiver freq. 2187,5 kHZ • Watchkeeping receiver freq. 2182 kHz & 2187,5 kHz PERSYARATAN MINIMUM ALAT-ALAT YANG HARUS DIBAWA OLEH KAPAL-KAPAL
Kapal yang berlayar di Sea Area A1, A2 dan A3 harus memiliki :
1. Semua peralatan yang dimiliki pada Sea Area A1, dan A2 ditambah dengan : 2. Stasion bumi kapal (ship Eart Station) Inmarsat-A atau Inmarsat-C 3. Pesawat penerima EGC (Enhance Group Call) KAPAL YANG BERLAYAR DI SEA AREA A1, A2, A3 DAN A4 HARUS MEMILIKI : Semua peralatan yang dimiliki pada Sea Area A1, A2 dan A3 ditambah dengan : • MF/HF Trasceiver • HF-DSC Controller-receiver pada freq.2x yang telah ditetapkan sesuai Radio Regulation MASTER PLAN DALAM GMDSS • Setiap negara yang meratifikasi SOLAS, bertgg jwb memeriksa apakah kapal-kapal yang masuk wilayah perairannya memenuhi persyaratan GMDSS. Dan juga bertgg jwb untuk senantiasa melengkapi stasion-stasion pantai miliknya dan CES shg mampu beroperasi sbgmn mestinya. • Master plan berisi ttg informasi-informasi yang berguna bagi para navigator dalam menggunakan peralatan baik yang bersifat terestrial maupun non terestrial (satelit) Contoh : Daftar dari stasion-stasion yang dilengkapi VHF- DSC untu Sea Area A1, MF-DSC utk Sea Area A2, pelayanan Navtex dll