Anda di halaman 1dari 20

Konsep

Pemberdayaan
Masyarakat
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

– Istilah pemberdayaan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris


‘empowerment’ dan ‘empower’.
– Menurut Meriam Webster dan Oxford English Dictionary (dalam Prijono dan
Pranarka, 1996:44) kata ‘empower’ mengandung dua arti. Pengertian pertama
adalah to give power or authority to, dan pengertian kedua berarti to give
ability to or anable. Dalam pengertian pertama, diartikan sebagai memberi
kekuasaan, mengalihkan kekuatan, atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain.
Dalam pengertian kedua, diartikan sebagai upaya memberi kemampuan atau
keberdayaan.
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

– Ada tiga istilah yang terkait dengan istilah tersebut, yaitu ‘keberdayaan’,
‘memberdayakan’ dan ‘pemberdayaan’ (Kartasasmita, 1996:55; Suhendra,
2006:76, Ife,1997:56).
Keberdayaan

– Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang


bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang
bersangkutan.
– Keberdayaan masyarakat adalah unsur-unsur yang memungkinkan suatu
masyarakat bertahan (survive), dan dalam pengertian yang dinamis
mengembangkan diri dan mencapai kemajuan.
– Keberdayaan masyarakat ini menjadi sumber ketahanan nasional.
Memberdayakan

– Memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat untuk


meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi
tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
keterbelakangan.
Pemberdayaan

– Pemberdayaan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi


yang dimiliki oleh suatu masyarakat sehingga mereka dapat mengaktualisasikan
jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan
mengembangkan diri secara mandiri. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat
dapat melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan
demikian pemberdayaan adalah suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan
dan kemandirian, baik di bidang ekonomi, sosial budaya dan politik.
– Konsep pemberdayaan bukan hanya menyangkut persoalan ekonomi, tetapi
merupakan konsep yang menyangkut semua aspek kehidupan. Kesemua aspek
kehidupan itu haruslah diberdayakan secara bersamaan dan integratif.
– Pemberdayaan ekonomi harus pula disertai dengan pemberdayaan sosial
budaya dan politik. Begitu pula sebaliknya. Hal ini diyakini sebagai strategi yang
tepat dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kemampuan ekonomi
serta ketahanan nasional.
Visi dari pemberdayaan

– Terciptanya masyarakat yang maju, mandiri, dan sejahtera dalam bidang


kehidupan sehingga mereka mampu memecahkan dan memenuhi kebutuhan
hidupnya secara mandiri tanpa tergantung dengan pihak lain.
Misi dari pemberdayaan

– Mengembangkan dan mendayagunakan semua potensi yang dimiliki oleh


masyarakat secara maksimal, baik potensi sumber daya alam maupun sumber
daya sosial.
Ruang Lingkup Pemberdayaan
Masyarakat
– Menurut Friedman (1992:23) pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari tiga
sisi, yaitu;
1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat
berkembang (enabling).
2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering).
3. Memberdayakan mengandung pula arti melindungi.
Unsur-unsur Pemberdayaan
Masyarakat
1. Inklusi dan partisipasi;
2. Akses pada informasi;
3. Kapasitas organisasi lokal; dan
4. Profesionalitas pelaku pemberdayaan.
Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

– Sulistiyani (2004:80) menjelaskan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan
masyarakat adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.
– Sunyoto Usman (2006:23) memaparkan tujuan pemberdayaan masyarakat adalah
memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan
keterbelakangan/ kesenjangan/ ketidakberdayaan.
– Hettne (1985:8) menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk
membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil
keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien
tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.
Prinsip-Prinsip Pemberdayaan
Masyarakat
– Menurut Ife (1995:178-198), Prijono (1996: 6), dan Suharto (2005:72-80)
terdapat beberapa prinsip pemberdayaan untuk mewujudkan masyarakat yang
berdaya atau mandiri:
1. Prinsip Partisipatif
2. Prinsip Terarah (Targetted)
3. Prinsip Pemihakan
4. Prinsip Kemandirian
5. Prinsip Desentralisasi
Prinsip-Prinsip Pemberdayaan
Masyarakat (Lanjutan)
6. Prinsip Keterbukaan
7. Prinsip Keswadayaan
8. Prinsip Penyadaran
9. Pendidikan dan Pelatihan
10. Prinsip Pengorganisasian
11. Pengembangan Kekuatan
12. Prinsip Membangun Dinamika
13. Prinsip Pengembangan Terintegrasi (Integrated Development)
14. Prinsip Hak Asasi Manusia (Human Rights)
15. Prinsip Kesinambungan (Sustainability)
PERANAN MODAL MANUSIA
DAN MODAL SOSIAL DALAM
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Modal Manusia (Human Capital)

– Modal manusia berperan secara signifikan, bahkan lebih penting daripada


faktor teknologi, dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Modal manusia
(human capital) tersebut tidak hanya menyangkut kuantitas tetapi juga kualitas.
6 (enam) komponen dari modal
manusia
– Menurut Ancok (2002:35) ada enam komponen dari modal manusia:
1. Modal intelektual (intellectual capital)
2. Modal Kecerdasan Emosional (emotional quationt capital)
3. Modal Sosial (social capital)
4. Modal Ketabahan (adversity capital)
5. Modal Moral (morality capital)
6. Modal Kesehatan
Modal Sosial (Social Capital)

– Modal sosial (social capital) merupakan fasilitator penting dalam pemberdayaan


masyarakat. Modal sosial dapat meningkatkan dan memperkuat efektifitas
pembangunan. Selain itu, modal sosial dapat menjadi unsur pendukung
keberhasilan pembangunan. Modal sosial merupakan jaringan kerjasama di
antara warga masyarakat yang memfasilitasi pencarian solusi dari permasalahan
yang dihadapi (Suharto, 2005:78 dan Sulistiyani, 2005:23).
– Modal sosial (social capital) adalah kemampuan warga untuk mengatasi
masalah publik dalam iklim demokratis.
– Modal sosial adalah suatu norma atau nilai yang telah dipahami bersama oleh
masyarakat yang dapat memperkuat jaringan sosial/kerja yang positif,
terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan, menumbuhkan kepedulian
dan solidaritas yang tinggi dan dapat mendorong tingkat kepercayaan antara
sesama dalam rangka tercapainya tujuan bersama.
– Konsep modal sosial itu merujuk dua komponen penting yaitu:
1. Jaringan sosial yang beroperasi di masyarakat yang memberi manfaat
mutualistik bagi para warganya; dan
2. Berbagai jenis sumber daya yang tersedia di masyarakat bersangkutan yang
dapat didayagunakan bagi kepentingan publik.
– Dengan demikian, modal sosial merupakan salah satu aset penting yang dapat
menggerakkan dan memberdayakan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai