Anda di halaman 1dari 10

SISTEM TERTANAM

(EMBEDDED SYSTEM)
OLEH
IFAN VARIAN
D1041151062
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MICROPROSESSOR
 Mikroprosesor adalah sebuah chip
(IC=Integrated Circuits) yang di dalamnya
terkandung rangkaian ALU (Arithmetic-Logic
Unit), rangkaian CU (Control Unit) dan register-
register. Mikroprosesor disebut juga dengan
CPU (Central Processing Unit).
MIKROKONTROLER

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang


didalamnya terdapat mikroprosesor yang telah
dikombinasikan dengan I/O dan memori
(ROM/RAM).
PERBEDAAN ANTARA MICROPROSESSOR DAN
MIKROKONROLER

 Mikroprosesor hanya terdiri dari CPU, sedangkan


mikrokontroler sudah dalam bentuk komputer namun
dengan ukuran kecil dan spesifikasi yang lebih rendah.
 Mikroprosesor digunakan untuk sistem yang kecil
sampai sistem yang besar (general purpose), sedangkan
mikrokontroler biasanya digunakan untuk sistem yang
kecil
PERBEDAAN ANTARA MICROPROSESSOR DAN
MIKROKONROLER

 Komputasi pada mikropeosesor lebih kompleks karena


spesifikasi perangkat pendukung bisa disesuaikan,
sedangkan mikrokontroler spesifikasi tidak bisa
disesuaikan karena sudah jadi satu dalam sebuah chip.
 Kebutuhan biaya untuk membuat sistem dengan
mikroprosesor lebih tinggi dibandingkan dengan
mikrokontroler. Hal ini dikarenakan mikroprosesor
hanya terdiri dari CPU sementara perangkat pendukung
lain seperti memori, input output harus ditambahkan
sendiri
PERKEMBANGAN MICROPROSESSOR

 Intel 4004 – 4 bit – Memori 4096 lokasi – 45 instruksi – Teknologi P-


channel MOSFET – 50 KIP (kilo instructions per seconds) – Versi 8 bit:
404 - Intel 8008 (1971) – 8-bit – Memori 16kbyte – 48 instruksi – 50
KIP - Intel 8080 (1973)• Motorola MC6800 – 8 bit – Memori 64 kbyte –
500 KIP – Kompatibel dengan TTL - Intel 8085 (1977) – 8-bit –
769.230 instructions per seconds – 246 instruksi – Internal clock
generator – Sistem kontrol internal – Frekuensi clock lebih tinggi• Zilog
Z-80 - Intel 8086, 8088 (1978) – 16-bit – 2,5 MIP – Memori 1Mbyte –
200 kilo instruksi (CISC) - Intel 80286 – 16-bit – Memori 16 Mbyte – 4
MIP – Lebih cepat 8 kali - Intel 80386 – Data 32-bit, alamat 32-bit –
Memori 4 Gbyte – Varian: 80386SX, 80386SLC, 80386EX –
Koprosesor 80387 - Intel 80486 – Gabungan prosesor dan koprosesor –
50 MIP - ntel Pentium (1993)• Frekuensi 60 MHz, 66 MHz, 120 MHz,
133 MHz, 233 MHz• 150 MIP• RISC (Reduced Instruction Set
Computer) - Pentium Pro (1995) – 150 MHz, 166 MHz• Pentium II•
Pentium III• Pentium 4• dst.
PERKEMBANGAN
MIKROKONTROLER
 Intel 4004 – 4 bit – Memori 4096 lokasi – 45 instruksi – Teknologi P-
channel MOSFET – 50 KIP (kilo instructions per seconds) – Versi 8
bit: 404 - Intel 8008 (1971) – 8-bit – Memori 16kbyte – 48 instruksi –
50 KIP - Intel 8080 (1973)• Motorola MC6800 – 8 bit – Memori 64
kbyte – 500 KIP – Kompatibel dengan TTL - Intel 8085 (1977) – 8-bit
– 769.230 instructions per seconds – 246 instruksi – Internal clock
generator – Sistem kontrol internal – Frekuensi clock lebih tinggi•
Zilog Z-80 - Intel 8086, 8088 (1978) – 16-bit – 2,5 MIP – Memori
1Mbyte – 200 kilo instruksi (CISC) - Intel 80286 – 16-bit – Memori 16
Mbyte – 4 MIP – Lebih cepat 8 kali - Intel 80386 – Data 32-bit, alamat
32-bit – Memori 4 Gbyte – Varian: 80386SX, 80386SLC, 80386EX –
Koprosesor 80387 - Intel 80486 – Gabungan prosesor dan koprosesor –
50 MIP - ntel Pentium (1993)• Frekuensi 60 MHz, 66 MHz, 120 MHz,
133 MHz, 233 MHz• 150 MIP• RISC (Reduced Instruction Set
Computer) - Pentium Pro (1995) – 150 MHz, 166 MHz• Pentium II•
Pentium III• Pentium 4• dst.
ALASAN MENGAPA KITA HARUS
MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
 Lebih mudah dalam membuat desain rangkaian.
 Lebih mudah untuk direalisasikan.
 Lebih murah untuk direalisasikan.
 Lebih ringkas dan hemat tempat.
 Bila terjadi masalah lebih mudah untuk diperbaiki.
 Bagi user yang menjual aplikasi hardware, maka desain aplikasi
hardware yang menggunakan mikrokontroler lebih sulit untuk
dijiplak, karena bagian yang terprogram didalam IC tidak terlihat.
 Lebih mudah untuk membuat sebuah aplikasi hardware yang
terkoneksi dengan aplikasi software pada komputer. Aplikasi
pengendalian mesin atau aplikasi monitoring kerja mesin lebih
mudah dibuat dengan mikrokontroler.
CARA KERJA MICROPROCESSOR

 Menggunakan ALU, mikroprosesor dapat melakukan


operasi aritmatik (penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian). Mikroprosesor modern memiliki
prosesor floating point yang bisa melakukan operasi-
operasi yang sangat rumit untuk membantu CPU.
 Mikroprosesor bisa memindahkan data dari lokasi
memori ke peranti lainnya dan sebaliknya.
 Mikroprosesor bisa membuat keputusan dan melompat
ke set instruksi yang baru, berdasar pada keputusan itu.
CARA KERJA MIKROKONTROLER

 Berdasarkan nilai yang berada pada register Program Counter,


mikrokontroler mengambil data pada ROM dengan address
sebagaimana nilai yang tertera pada Program Counter. Selanjutnya
Program Counter ditambah nilainya dengan 1(increment) secara
otomatis. Data yang diambil tersebut adalah urutan instruksi program
pengendali mikrokontroler yang sebelumnya telah dibuat oleh pemakai.
 Instruksi tersebut diolah dan dijalankan. Proses pengerjaan bergantung
pada jenis instruksi: bisa membaca, mengubah nilai-nilai pada register,
RAM,isi port atau melakukan pembacaan dan dilanjutkan dengan
pengubahan data.
 Program Counter telah berubah nilainya (baik karena penambahan
otomatis sebagaimana pada langkah 1 di atas atau karena pengubahan
pada langkah b. Selanjutnya yang dilakukan mikrokontroler adalah
mengulang kembali siklus ini pada langkah 1. Demikian seterusnya
hingga power dimatikan.

Anda mungkin juga menyukai