Anda di halaman 1dari 24

Pengertian Dan Kelebihan Mikrokontroler

Pengertian Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik
dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari
CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-
Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya.

Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung
sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Mikrokontroler MCS51 ialah
mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash PEROM (Programmable and Erasable Only
Memory) yang dapat dihapus dan ditulisi sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi
dengan menggunakan teknologi high density non-volatile memory. Flash PEROM on-chip
tersebut memungkinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem (in-system
programming) atau dengan menggunakan programmer non-volatile memory konvensional.
Kombinasi CPU 8 bit serba guna dan Flash PEROM, menjadikan mikrokontroler MCS51
menjadi microcomputer handal yang fleksibel.

Bentuk Fisik Mikrokontroler Keluarga MCS51 40 Pin

Arsitektur perangkat keras mikrokontroler MCS51 mempunyai 40 kaki, 32 kaki digunakan


untuk keperluan 4 buah port pararel. 1 port terdiri dari 8 kaki yang dapat di hubungkan untuk
interfacing ke pararel device, seperti ADC, sensor dan sebagainya, atau dapat juga digunakan
secara sendiri setiap bitnya untuk interfacing single bit septerti switch, LED, dll.

Karakteristik lainya dari mikrokontroler MCS51 sebagai berikut :

 Low-power
 32 jalur masukan/keluaran yang dapat diprogram*
 Dua timer counter 16 bit
 RAM 128 byte
 Lima interrupt

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menanganiberbagai macam program aplikasi
(misalnya pengolah kata, pengolah angkadan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa
digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan).
Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer
perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan
dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras
disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan
ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked
ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan
sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada
mikrokontroler yang bersangkutan.

Kelebihan Sistem Dengan Mikrokontroler

 Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan


berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat
mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah
dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input
dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain
bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa
pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap
diwajarkan.
 Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O
terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat
dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan
kebutuhan sistem.
 Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan
parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau
program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat
mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.
 Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O
yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
 Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.

Sistem Minimum Mikrokontroler


Sistem Minimum Mikrokontroler adalah sebuah rangkaian paling sederhana dari sebuah
mikrokontroler agar IC mikrokontroler tersebut bisa beroperasi dan diprogram. Dalam
aplikasinya sistem minimum sering dihubungkan dengan rangkaian lain untuk tujuan tertentu.
Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam membuat sistem minimum mikrokontroler,
yaitu:

Power Supply

Semua komponen elektronika membutuhkan power supply atau sering juga disebut catu daya.
Mikrokontroler beroprasi pada tegangan 5 volt. Biasanya pembuatan catu daya
mikrokontroler menggunakan IC regulator 7805 agar tegangannya bisa stabil.
Gambar: Regulator 7805

Osilator (Pembangkit Frekuensi)

Pada dasarnya mikrokontroler memiliki sifat seperti manusia. Kalau manusia memiliki
jantung untuk bisa hidup maka mikrokontroler memiliki osilator untuk bisa beroprasi.
Mikrokontroler sendiri sudah memiliki osilator internal yaitu sebesar 8Mhz tetapi kadang
kala agar kinerja mikronkontroler lebih cepat osilator internal tidak bisa menangani kasus
tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan osilator eksternal (kristal) yang nilainya lebih dari
8Mhz. Perlu diperhatikan mikrokontroler hanya bisa beroprasi sampai 16 Mhz. jadi kalau
memilih krsital untuk AVR tidak boleh lebih dari 16Mhz.

Gambar: Kristal 16 MHz

ISP (In-System Programmable)

Sistem Minimum Mikrokontroler dibuat untuk di program. Prinsipnya mikrokontroler bisa


diprogram secara parallel atau secara seri. Pemrograman mikrokontroler secara seri atau lebih
dikenal dengan ISP tidak perlu memerlukan banyak jalur data. Tapi ISP memiliki kelemahan,
jika salah setting fuse bit yang memiliki fungsi fital misal pin reset di disable maka alamat
DEH sudah tidak bisa digunakan lagi. Untuk mengembalikan settingan fuse bit tadi, harus
menggunakan pemrograman tipe parallel (high voltage programming).
Gambar: Settingan Port ISP

Rangkaian Reset

Rangkaian reset sama fungsinya dengan rangkaian reset pada komputer. Fungsi reset di
mikrokontroler yaitu untuk merestart program, sehingga kembali ke program awal.
Penggunaan reset pada mikrokontroler opsional, bisa di pake atau nggak tergantung si
pengguna.

Berikut Gambar Rangkaian Sistem Minimum


Mikrokontroler

Gambar: Rangkaian Sistem


Minimum Mikrokontroler

Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S1051


(Rangkaian Sistem Minimum ini dapat
pula digunakan untuk Mikrokontroler AT89S2051, dan AT89S4051)

Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51

(Sistem Minimum ini dapat pula


digunakan untuk Mikrokontroler AT89S52, AT89S53, AT89S54, dan AT89S55)
Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AVR ATmega8(L)

Rangkaian Sistem
Minimum Mikrokontroler AVR ATMEGA8515(L)

Rangkaian Sistem Minimum


Mikrokontroler AVR ATMEGA8535(L)
(Sistem Minimum ini dapat pula
digunakan untuk Mikrokontroler ATMEGA16(L), ATMEGA32(L), ATMEGA163(L), dan
ATMEGA323(L)

Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AVR ATtiny2313(V)


Pengertian Dan Kelebihan Microcontroller
Microcontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer
merupakan teknologi baru untuk memenuhi kebutuhan pasar. Microcontroller sebagai
teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih
banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil sehingga microcontroller dapat
diproduksi secara masal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah
(dibandingkan mikroprosesor). Microcontroller sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler
hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-
alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih.

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi
(misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa
digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan).
Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer
perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan
dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras
disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan
ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked
ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan
sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada
mikrokontroler yang bersangkutan.

Kelebihan Microcontroller

Adapun kelebihan dari mikrokontroller adalah sebagai berikut :

 Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan


berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat
mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah
dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input
dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain
bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa
pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap
diwajarkan.
 Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O
terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat
dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan
kebutuhan sistem.
 Sistem running microcontroller berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer
sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi
atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler
sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.
 Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O
yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
 Harga microcontroller lebih murah dan mudah didapat.

Unit Microcontroller

Keluarga MCS-51 merupakan mikrokontroller 8 bit seperti terlihat pada table berikut ini :

Internal memory Internal Timer/efen


Device Interupts
program memory data Counter
8052AH 8K x 8ROM 256 x 8RAM 3 x 16 Bit 6
8051AH 4K x 8ROM 128 x 8RAM 2 x 16 Bit 5
8051 4K x 8ROM 128 x 8RAM 2 x 16 Bit 5
8032AH None 256 x 8RAM 2 x 16 Bit 6
8031AH None 128 x 8RAM 2 x 16 Bit 5
8031 None 128 x 8RAM 2 x 16 Bit 5
8751H 4K x 8ROM 128 x 8RAM 2 x 16 Bit 5
8751H-12 4K x 8ROM 128 x 8RAM 2 x 16 Bit 5
8751H-88 4K x 8ROM 128 x 8RAM 2 x 16 Bit 5

Terdapat beberapa anggota microcontroller MCS51 yang mempunyai internal memory, salah
satunya adalah mikrokontroller AT89C51 yang merupakan versi EEPROM dari 80C51
dimana memory internal ini dapat diprogram dan dihapus secara elektrik dan diproduksi oleh
ATMEL Corporation. AT89C51 dibuat compatible dengan sel instruksi dan pin keluaran
standar industri MCS-51 yang memiliki 4Kbyte RAM internal dengan teknologi flash
EEPROM yang dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

Pengertian, Macam, Fungsi Mikrokontroler Serta


Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari - hari

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


Hai Netizens…
kali ini TS akan sedikit membagikan ilmu mengenai apa sih yang dimaksud
Mikrokontroler itu ?, apa sih Fungsinya dan Bagaimanakah Cara Kerja serta Penggunaannya
dalam Sehari hari… Okay langsung saja kita bahas…
1. Pengertian Mikrokontroler
 Seperti yang dikutip dari Syeikh Google dan Ust. Wikipedia :
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik
dan umunya dapat menyimpan program, dan terdiri dari CPU (Central Processing Unit),
memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang
sudah terintegrasi di dalamnya.
 Klo menurut saya sendiri pengertiannya sih gak perlu ribet – ribet, jadi mikrokontroler itu ya
suatu komponen elektronik yang berbentuk seperti IC atau Integrated Circuits yang
penggunaannya harus diisi program terlebih dahulu baru bisa jalan sesuai dengan yang kita
inginkan.
( Baca : Pengertian, Macam, Fungsi IC Secara lengkap)
 Mungkin dari sini ada yang bertanya - tanya “apa bedanya Mikrokontroler, Mikroprosessor,
dan IC ?” untuk masalah perbedaannya bisa dilihat ( Perbedaan Mikroprosesor,
Mikrokontroler dan IC )

2. Fungsi Mikrokontroler
 Fungsi mikrokontroler ada banyak sekali sampai tidak bisa disebutin semua tapi ada
beberapa yang penting – penting saja yaitu :
a. Sebagai Counter
b. Sebagai Decoder dan Encoder
c. Sebagai Flip - Flop
d. Sebagai Pembangkit Osilasi
e. Sebagai Timer / Pewaktu
f. Sebagai ADC ( Analog Digital Converter )
g. Lan Sak Piturute…

3. Jenis – Jenis Mikrokontroler


 Dalam Mikrokontroler terdapat beberapa Jenis atau Spesies hehe.. diantaranya.. ane urutkan
dari yang paling banyak digunakan…
1) Keluarga AVR

Kenapa saya menaruh family AVR ini yang no.1, karena Chip mikrokontroler inilah yang
paling sering digunakan dalam pembuatan modul, project, dan pembelajaran, termasuk saya
sendiri lebih sering menggunakan Chip ini.
2) Keluarga MCS51

Kalau Keluarga MCS 51 ini cenderung lebih murah dari keluarga AVR, namun dalam segi
kualitas dan fitur Keluarga AVR lebih unggul.
3) Keluarga PIC

4) Keluarga ARM
 Bila ingin mengetahui lebih jauh dan lebih dalam tentang Keluarga – Keluarga
Mikrokontroler tersebut, bisa anda klik tulisan Keluarga Mikrokontroler diatas.
 Untuk keluarga PIC dan Keluarga ARM akan saya Update Belakangan, karena saya sendiri
belum pernah coba tuh Mikrokontroler.

4. Penggunaan Mikrokontroler dalam Kehidupan Sehari – hari


 Dalam bidang hiasan / dekorasi, misalnya kita buat Running led atau buat Running text dan
masih banyak yang lainnya..

 Dalam bidang industry, misalnya kita buat Sensor suhu / temperatur penghitung pada mesin
konveyor, lengan robot, dll.

 Dalam bidang rumah tangga, misalnya kita bisa buat Jam Digital buat Timer On Off, buat
Sensor Cahaya, dan lain – lain.
Mungkin hanya itu yang bisa diposting sama TS, kalau ada yang salah atau ingin Tanya sama
TS bisa tulis dikolom komentar atau kunjungi Fb ane, namanya “yuvan farid azis” tanpa
tanda kutip, lebih – lebih klo di add jadi teman :D ya…
Selalu ingat !! Pembaca yang baik adalah yang selalu meninggalkan jejak bisa berupa
komentar dan lain – lain.

Prinsip Kerja Mikrokontroler


Prinsip Kerja Mikrokontroler

Pada era digital ini, teknologi berkembang dengan sangat cepat dalam membantu aktivitas
kita sehari-hari. Mulai dari memasak, mengemudi kendaraan, berkomunikasi menggunakan
smartphone bahkan sekarang google telah menciptakan mobil pintar yang bisa membawa kita
ke tujuan kita tanpa adanya pengemudi untuk mengendarai mobil tersebut secara aman dan
safety. Semua teknologi ini tidak lepas dari suatu alat yang bernama mikrokontroler.

Semua peralatan yang berhubungan dengan aktivitas kita hampir semua nya memiliki
mikrokontroler, contohnya: Handphone yang selalu kita gunakan untuk berkomunikasi, layar
LCD, mobil, motor, kamera digital serta masih banyak peralatan yang lain tapi intinya adalah
setiap perangkat elektronik yang mempunyai “remote control” hampir pasti mengandung
mikrokontroler. Meskipun dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan alat
ini, masih banyak orang-orang yang belum mengetahui apa itu mikrokontroler? bagaimana
alat ini bekerja? Pada artikel ini, kita akan mencari tahu tentang mikrokontroler sehingga
Anda dapat memahami apa itu mikrokontroler dan bagaimana alat ini bekerja.

Pada dasarnya, mikrokontroler adalah suatu perangkat yang mengintegrasikan sejumlah


komponen dari sistem mikroprosesor ke dalam sebuah microchip tunggal. Ada tiga
komponen utama dari mikrokontroler, yaitu: processor CPU, memory dan input/output (I/O)
Selain itu, kebanyakan
mikrokontroler pada umumnya juga dilengkapi oleh fitur-fitur lain, seperti:

 Modul Timer berfungsi untuk melakukan proses dari fungsi-fungsi yang berhubungan
dengan “jangka waktu atau range waktu”.
 Sebuah “Serial Port” yang berfungsi untuk melakukan komunikasi data dengan
mikrokontroler yang lainnya atau PC computer.
 Modul ADC berfungsi untuk menerima input data analog

Gambar di atas merupakan deskripsi umum dari suatu mikrokontroler beserta komponen di
dalamnya. Sekarang kita akan membahas bagaimana konsep dasar dari tiga komponen utama
mikrokontroler tersebut bekerja:

1. Memory Mikrokontroler
“Memory” pada
mikrokontroler terdiri dari ROM dan RAM:

 ROM (Read-only memory)

Read Only Memory (ROM) adalah jenis memori yang digunakan untuk menyimpan program
secara permanen yang sedang dieksekusi. Ukuran program yang dapat ditulis tergantung pada
ukuran memori. Memory ROM ini berjenis non-volatile momory, yang berarti data yang
tersimpan tidak akan menguap (hilang) ketika catu daya nya dimatikan. Oleh sebab itu,
memory ini digunakan untuk menympan program utama dari suatu sistem. ROM ini bisa
terletak di dalam unit mikrokontroler atau juga bisa ditambahkan sebagai memory eksternal.
Ukuran ROM berkisar dari 512 Bytes hingga 64 KB. Memory Room ini dibagi lagi menjadi
beberapa jenis, yaitu: EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) dan EEPROM
(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory). Memory EEPROM dapat
menyimpan data secara permanen, tetapi isinya masih bisa dihapus secara elektris memlaui
program. Salah satu jenis EEPROM ini adalah Flash Memory.

 RAM (Random-access memory)

Random Access Memory (RAM) adalah jenis memory yang digunakan untuk menyimpan
data sementara dan hasil antara yang diciptakan dan digunakan selama mikrokontroler
bekerja. Isi memory ini akan terhapus secara otomatis jika catu daya dimatikan. Oleh sebab
itu, program utama tidak pernah disimpan di dalam RAM. Memory RAM ini memproses data
yang tersimpan secara acak atau random.

2. Input dan Output (I/O) Mikrokontroler


Unit input output I/O bekerja sebagai penghubung antara CPU dengan alat-alat input seperti
sensor atau tranducer dan juga sebagai penghubung dengan alat output seperti actuator. Unit
I/O ini juga bekerja sebagai saluran komunikasi antara sistem CPU dengan sistem di luar.
Biasanya untuk berkomunikasi keluar, unit I/O yang digunakan adalah I/O serial

3. Central Processing Unit (CPU)

CPU merupakan otak dari mikrokontroler. CPU ini memiliki beberapa fungsi, yaitu:
mengoordiansikan seluruh operasi komputasi, melakukan operasi aritmatika, melakukan
operasi logika dan mengendalikan kerja system tersebut secara keseluruhan.
CPU terdiri atas dua bagian, yaitu: unit pengendali (control unit) dan unit aritmatika dan
logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali adalah mengambil, mengkodekan dan
melaksanakan urutan instruksi dari sebuah program yang tersimpan di dalam memory.
Sedangkan, unit aritmatika dan logika (ALU) berfungsi untuk melakukan proses perhitungan
matematis yang diperlukan selama program dijalankan serta mempertimbangkan suatu
kondisi untuk pengambilan keputusan yang dibutuhkan pada instruksi-instruksi berikutnya.

Skematik bagian-bagian Mikrokontroler


February 2, 2015 / rehanputrab

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik
dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Didalam mikrokontroler terdapat bagian
bagian seperti CPU, unit I/O, unit Memori dan sebagainya.

Nah kali ini saya akan memberi tahu tentang gambar skematik bagian mikrokontroler, lets
check it

1. Mikroprosesor/CPU

Mikroprosesor adalah sebuah chip yang memiliki fungsi untuk memproses data biner secara
digital dan komponennya terdiri dari ALU (Arithmetic Logic Unit),instrukai
decoder,register,bus control circuit, control dan timing unit.

2. Bus
Bus adalah jalur jalur fisik yang menghubungkan CPU dengan memori dan unit lain dalam
mikrokontroler

3. Osilator

Osilator adalah suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-
ubah secara periodik dengan waktu.

4. Unit I/O

I/O adalah suatu mekanisme pengiriman data secara bertahap dan terus menerus melalui
suatu aliran data dari proses ke peranti (begitu pula sebaliknya).

5. Unit Memori

Memori adalah bagian mikrokontroler yang berfungsi untuk menyimpan data. Terdiri dari
RAM dan ROM
6. Program

Program salah satu elemen penting dalam mikrokontroler agar mikrokontroler dapat bekerja,
program mikrokontroler ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman.

7. Unit timer/counter

Timer & Counter merupakan fitur yang telah tertanam di mikrokontroler yang memiliki
fungsi terhadap waktu. Fungsi pewaktu yang dimaksud disini adalah penentuan kapan
program tersebut dijalankan, tidak hanya itu saja fungsi timer yang lainnya adalah PWM,
ADC, dan Oscillator.

Bagian-bagian Mikrokontroler, Fungsi dan Istilah didalamnya


Sebuah mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut saling dihubungkan
dengan internal dan pada umumnya terdiri dari 3 macam bus yaitu address bus, data bus dan control
bus.
Masing-masing bagian memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Register:
Register merupakan suatu tempat penyimpanan (variabel) bilangan bulat yang terdiri dari 8 atau 16
bit. Pada umumnya register memiliki jumlah yang banyak, masing-masing ada yang memiliki fungsi
khusus dan ada pula yang memiliki fungsi atau kegunaan secara umum. Register yang memiliki
fungsi secara khusus misalnya register timer yang berisi data penghitungan pulsa untuk timer, atau
register pengatur mode operasi counter (penghitung pulsa). Sedangkan register yang memiliki fungsi
umum digunakan untuk menyimpan data sementara yang diperlukan untuk proses penghitungan dan
proses operasi mikrokontroler. Register dengan fungsi umum sangat dibutuhkan dalam sistem
mikrokontroler karena mikrokontroler hanya mampu melakukan operasi aritmetik atau logika hanya
pada satu atau dua operand saja, sehingga untuk operasi-operasi yang melibatkan banyak variabel
harus dimanipulasi dengan menggunakan variabel-variabel register umum.

2. Accumulator:
Merupakan salah satu register khusus yang berfungsi sebagai operand umum proses aritmetika dan
logika.

3. Program Counter:
Merupakan salah satu register khusus yang berfungsi sebagai pencacah/penghitung eksekusi
program mikrokontroler.

4. ALU (Arithmetic and Logic Unit):


ALU memiliki kemampuan dalam mengerjakan proses-proses aritmatika (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian) dan operasi logika (misalnya AND, OR, XOR, NOT) terhadap bilangan bulat 8
atau 16 bit.

5. Clock Circuits:
Mikrokontroler merupakan rangkaian logika sekuensial, dimana proses kerjanya berjalan melalui
sinkronisasi clock. Oleh karena itu diperlukan clock circuits yang menyediakan clock untuk seluruh
bagian rangkaian.

6. Internal ROM (Read Only Memory):


Merupakan memori penyimpan data dimana data tersebut tidak dapat diubah atau dihapus (hanya
dapat dibaca). ROM biasanya diisi dengan program untuk dijalankan oleh mikrokontroler segera
setelah power dihidupkan. Data dalam ROM tidak dapat hilang meskipun power dimatikan.

7. Stack Pointer:
Stack merupakan bagian dari RAM yang memiliki metode penyimpanan dan pengambilan data
secara khusus. Data yang disimpan dan dibaca tidak dapat dilakukan dengan cara acak karena data
yang dituliskan ke dalam stack yang berada pada urutan yang terakhir merupakan data yang pertama
kali dibaca kembali. Stack Pointer berisi offset dimana posisi data stack yang terakhir masuk (atau
yang pertama kali dapat diambil).

8. I/O (Input/Output) Ports:


Merupakan sarana yang digunakan oleh mikrokontroler untuk mengakses peralatan-peralatan lain di
luar sistem. I/O Port berupa pin-pin yang dapat berfungsi untuk mengeluarkan data digital ataupun
sebagai masukan data eksternal.
9. Interrupt Circuits :
Adalah rangkaian yang memiliki fungsi untuk mengendalikan sinyal-sinyal interupsi baik internal
maupun eksternal. Adanya sinyal interupsi akan menghentikan eksekusi normal program
mikrokontroler untuk selanjutnya menjalankan sub-program untuk melayani interupsi tersebut.
Diagram blok di atas tidak selalu sama untuk setiap jenis mikrokontroler. Beberapa mikrokontroler
menyertakan rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) di dalamnya, ada pula yang menyertakan
port I/O serial disamping port I/O parallel yang sudah ada.

10. Internal RAM (Random Acces Memory)


Merupakan memori penyimpan data dimana data tersebut dapat diubah atau dihapus. RAM biasanya
berisi data-data variable dan register. Data yang tersimpan pada RAM bersifat volatile yaitu akan
hilang bila catu daya yang terhubung padanya dimatikan.

Prinsip kerja sebuah mikrokontroler dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Berdasarkan data yang ada pada register Program Counter. Mikrokontroler mengambil data dari
ROM dengan alamat sebagaimana ditunjukkan dalam Program Counter. Selanjutnya Program
Counter ditambah nilainya dengan 1 (increment) secara otomatis. Data yang diambil tersebut
merupakan urutan instruksi program pengendali mikrokontroler yang sebelumnya telah dituliskan oleh
pembuatnya.
2. Instruksi tersebut diolah dan dijalankan. Proses pengerjaan bergantung pada jenis instruksi; bisa
membaca, mengubah nilai-nilai dalam register, RAM, isi port atau melakukan pembacaan dan
dilanjutkan dengan pengubahan data.
3. Program Counter telah berubah nilainya (baik karena penambahan secara otomatris sebagaimana
dijelaskan pada langkah 1 di atas atau karena pengubahan data pada langkah 2). Selanjutnya yang
dilakukan mikrokontroler adalah mengulang kembali siklus ini pada langkah 1. Demikian seterusnya
hingga catu daya dimatikan.
Mikroprosesor

Mikroprosesor dalam perkembangan komputer digital disebut sebagai Central Processing


Unit (CPU) yang bekerja sebagai pusat pengolah dan pengendalian pada sistem komputer
mikro. Sebuah mikroprosesor tersusun dari tiga bagian penting yaitu : Arithmetic Logic Unit
(ALU), Register Unit (RU), dan Control Unit (CU) seperti terlihat pada Gambar 1 di bawah
ini.

Gambar. Blok Diagram Mikroprosesor

Untuk membangun fungsi sebagai komputer mikro, sebuah mikroprosesor harus dilengkapi
dengan memori, biasanya memori program yang hanya bisa dibaca (Read Only
Memory=ROM) dan memori yang bisa dibaca dan ditulisi (Read Write Memory=RWM),
decoder memori, osilator, dan sejumlah peralatan input output seperti port data seri dan
paralel.

Pokok dari penggunaan mikroprosesor adalah untuk mengambil data, membentuk kalkulasi,
perhitungan atau manipulasi data, dan menyimpan hasil perhitungan pada peralatan
penyimpan atau menampilkan hasilnya pada sebuah monitor atau cetak keras.

Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah komputer mikro dalam satu chip tunggal. Mikrokontroler memadukan
CPU, ROM, RWM, I/O paralel, I/O seri, counter-timer, dan rangkaian clock dalam satu chip
tunggal seperti terlihat pada Gambar 2 di bawah ini.

Gambar. Blok Diagram Mikrokontroler

Sama halnya dengan mikroprosesor, mikrokontroler adalah piranti yang dirancang untuk
kebutuhan umum. Penggunaan pokok dari mikrokontroler adalah untuk mengontrol kerja
mesin atau sistem menggunakan program yang disimpan pada sebuah ROM. Untuk melihat
perbedaan konsep diantara mikroprosesor dan mikrokontroler di bawah ini ditunjukan tabel
perbandingan konfigurasi, arsitektur, dan set instruksi diantara mikroprosesor Z-80 CPU
dengan mikrokontroler 8051.
Tabel: Perbedaan Mikrokontroler dan Mikroprosesor

Konfigurasi PIN Mikroprosesor Z-80 CPU Mikrokontroler 801


Jumlah Pin 40 40
Jumlah Pin Alamat 16 16
Jumlah Pin Data 8 8
Jumlah Pin Interupt 2 2
Pin I/O – 32
Register 8 bit 20 34
Register 16 bit 4 2
Ukuran Stack 64 K 128 K
ROM Internal – 4 Kbyte
RAM Internal – 128 byte
Memori Eksternal 64 Kbyte 128 Kbyte
Flag 6 4
Timer 0 2
Port Paralel 0 4 x 8 bit
Port Serial 0 1

Perbedaan Mikrokontroler dan Mikroprosesor. Sebagai catatan dari tabel ini, jika dilakukan
perbandingan bukanlah berarti menunjukkan bahwa yang satu lebih baik dari yang lainnya.
Kedua rancangan tersebut memiliki penekanan dan tujuan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai