Anda di halaman 1dari 8

Konstruksi Beton 1

Regangan Berimbang
Sekar Mentari
Oktober 2018
KEADAAN REGANGAN BERIMBANG
(BALANCED CONDITION)

Kondisi rasio tulangan tehadap penampang :


1. Over reinforce, adalah keadaan dimana max. strain
beton (εu = 0.003) pada tepi atas bidang tekan dicapai
lebih dulu dari strain yield (εy = fy/Es) baja tulangan.
 Struktur Brittle (getas)
2. Keadaan regangan berimbang (balanced condition)
adalah keadaan dimana maximum strain beton (εu =
0.003) pada tepi atas bidang tekan dicapai bersamaan
dengan strain yield (εy = fy/Es) pada baja tulangan.
3. Under reinforce, adalah keadaan dimana strain
yield (εy = fy/Es) baja tulangan dicapai lebih dulu dari
max. strain beton (εu = 0.003) pada tepi atas bidang
KEADAAN REGANGAN BERIMBANG
(BALANCED CONDITION)

Keadaan regangan berimbang

Keadaan regangan berimbang (balanced


condition) pada ultimate strength design
adalah keadaan dimana maximum strain
(εu = 0.003) pada tepi atas bidang tekan
beton dicapai bersamaan dengan
dicapainya strain yield (εy = fy/Es) pada
baja tulangan.
b
0.003 0.85 f’c
C xb/2
xb xb

d l = (d - xb/2)

Asb T
εs = εy

section strain stress forces

Dari strain diagram : xb/d = 0.003/(0.003 + εy)


xb = 0.003 d/(0.003 + εy) . . . . . .
(1)

ρ = As/bd  ρb= Asb/bd  Asb = ρb bd . . . . . (2)

Pers. Keseimbangan : C = T
0.85 f’c  xb b = Asb fy = ρb b d fy

ρb = 0.85 f’c  xb / d fy = (0.85 f’c /fy)*( xb /d) . . . . . . (3)


0.85 f’c 0.003 d
(1) + (3)  ρb = 
fy (0.003 + εy) d
0.85 f’c 0.003
ρb = 
fy (0.003 + εy)

Dengan nilai E = 200 x 103 MPa.

0.85 f’c 600


ρb = 
fy 600 + fy

Untuk menjamin pola keruntuhan yang daktail ACI membatasi :

ρmax = 0.75 ρb

 Asmax = 0.75 Asb


ρmin :
Persyaratan keruntuhan yang daktail mengharuskan
digunakan tulangan minimum yang menghasilkan
kekuatan yang sama dengan balok tanpa tulangan.

Hub. kekuatan yang diinginkan : Mn ≥ Mcr . . . . . . (1)

Mcr dicapai pada saat serat tarik beton mencapai


modulus runtuh (Modulus of Repture)  fr
fr = 7.5 √f’c . . . . . . . . . . . .
(2)
ACI : Beton polos  Mcr = fr Ig/Yt . . . . . . . . . . . (3)
dimana : Ig : Mom. Inersia pen. kotor
Yt : Jarak grs. netral ke serat
tarik extrim.
Untuk penampang persegi :

bh3/12 7.5 √f’c bh2


Mcr = 7.5 √f’c = . . . . . . . . . . (4)
h/2 6

Pen. Persegi bertulang : Mn = As fy (d - x/2 ) . . . . (5)

(5) ≥ (4)  As fy (d - x/2 ) ≥ 7.5 √f’c bh2/6 . . . . . .(6)

As = ρ bd dan x/2 = 0. 95 d
Untuk harga ρ yg kecil : ρ bd fy(0.95 d) ≥ 1.25 √f’c bh2

1.25 √f’c
atau : ρ ≥ ---------- (h/d)2 . . . . . . . . . . .
(7)
0.95 fy
Bila d ≈ 0.9 h :
1.62 √f’c
ρmin = .................
(8)
fy

ACI 10.5.1 mensyaratkan : ρmin ≥ 1,4/fy . . . . . . . (9)

SK SNI T-15 – 1991 – 03 : ρmin ≥ 1,4/fy . . . . . . (10)

RSNI – 2002, mensyaratkan : ρmin ≥ √fc’/4fy atau


tidak beloh lebih kecil dari 1,4/fy . . . . . . . . .
(11)

Anda mungkin juga menyukai