and
Failure Analysis
MODUL 14_ PERAWATAN MESIN
Failure Analysis dan Troubleshooting
Pengantar
Mencegah kerusakan parah mesin-mesin industri sangat perlu
untuk mendapatkan keselamatan dan keandalan operasinya.
Pencegahan dapat dicapai dengan melakukan audit yang memiliki
spesifikasi terpilih, terkaji dan dirancang dengan baik.
Bila sampai terjadi kerusakan parah, maka perlu disusun uraian
yang sangat rinci akan penyebabnya yang paling dasar.
Ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk
menghindari terulang kembalinya kerusakan di masa yang akan
datang.
2
Failure Analysis dan Troubleshooting
3
Failure Analysis dan Troubleshooting
4
Failure Analysis dan Troubleshooting
5
Failure Analysis dan Troubleshooting
6
Failure Analysis dan Troubleshooting
7
8
Failure Analysis dan Troubleshooting
9
10
Failure Analysis dan Troubleshooting
11
Failure Analysis dan Troubleshooting
12
Failure Analysis dan Troubleshooting
13
Failure Analysis dan Troubleshooting
14
Failure Analysis dan Troubleshooting
15
Failure Analysis dan Troubleshooting
1. Ketidaksempurnaan rancangan
2. Material cacat
3. Pemrosesan dan pembuatan tidak sempurna
4. Kesalahan perakitan, inspeksi dan kontrol kualitas
5. Kondisi pemakaian tidak tepat atau di luar kisaran yang
dianjurkan (off design)
6. Ketidaksempurnaan perawatan (terabaikan, prosedur tidak
tepat)
7. Pengoperasian tidak wajar
16
Failure Analysis dan Troubleshooting
17
18
19
Failure Analysis dan Troubleshooting
20
21
Failure Analysis dan Troubleshooting
22
Failure Analysis Dan Troubleshooting
23
24
Failure Analysis Dan Troubleshooting
Mekanisme kegagalan yang telah didefinisikan di atas akan tetap
menjadi bagian dari definisi mode kegagalan : mereka akan
mengatakan bagaimana dan mengapa mode kegagalan dapat
terjadi dalam istilah-istilah kimia atau metalurgi, tetapi penyebab
dasar kegagalan itu sendiri tetap tidak didapatkan (tidak
didefinisikan).
25
Failure Analysis Dan Troubleshooting
26
Failure Analysis Dan Troubleshooting
Keausan adhesive tidak akan terjadi apabila minyak pelumas yang
cukup tebal memisahkan permukaan-permukaan roda gigi.
Pernyataan ini, walaupun ada rangkaian antara penyebab dan efek
yang tersembunyi dalam mekanisme kegagalan keausan adhesive,
akan memberikan kepada kita kunci akan penyebab utama
kegagalannya. Lalu apa penyebab utama kegagalan tersebut?
Kita tahu bahwa scuffing terjadi sangat cepat, kebalikan dengan
mode kegagalan yang tergantung dengan waktu seperti pitting.
Jadi kita tidak perlu mencari penyebab dasar kegagalan pada
rancangan sistem pelumasnya atau pada minyak pelumasnya itu
sendiri bila scuffing tidak dialami oleh set roda gigi tersebut
sebelumnya.
27
Failure Analysis Dan Troubleshooting
Maka kehilangan mendadak atau kehilangan secara intermiten minyak
pelumasnya yang sangat mungkin sebagai penyebabya. Apakah ini
merupakan penyebab dasarnya? Bukan, kita masih harus mencarinya
karena kita mencari elemen yang bila diambil atau dimodifikasi akan
mencegah terulang kembalinya atau terus berlangsungnya proses scuffing
tersebut.
Apakah kejadian ini disebabkan oleh selalu diadakannya testing secara
periodik pada pompa minyak standbynya, yang menyebabkan hilangnya
secara mendadak untuk beberapa saat tekanan minyak pelumasnya?
Akhirnya kita sampai pada suatu titik dimana perubahan dalam rancangan,
operasi, ataupun praktek perawatan akan menghentikan scuffing roda
giginya.
28
Failure Analysis Dan Troubleshooting
Menghilangkan penyebab dasar kegagalan mesin harus
dilaksanakan pada rancangan dan terhadap praktek operasi dan
perawatan. Penurunan kecenderungan kegagalan jangka panjang
hanya akan dicapai dengan memodifikasi spesifikasi dan
rancangan.
Lalu bagaimana pelaksanaannya? Setelah mode kegagalan
ditentukan, kita tentukan apakah perlu atau tidak komponen
mesin yang gagal dibuat lebih tahan. Ini dilakukan dengan
mengecek parameter perancangan sebagaimana ditunjukkan pada
Tabel 1-4 untuk modifikasi yang mungkin.
29
30
Failure Analysis Dan Troubleshooting
Bila jawabannya positif, maka penyebab dasarnya harus telah pula
ditentukan dan kita dapat menetapkan apapun yang dibutuhkannya
untuk mendapatkan material, komponen, rakitan, atau sistem yang
kurang peka terhadap kegagalan. Kita seyogyanya jangan hanya
meningkatkan kekuatan material pada komponen mesin yang gagal
untuk semua kondisi. Perancangan komponen yang fleksibel, dalam
kasus-kasus tertentu, dapat tahan terhadap kondisi operasi yang
keras, jauh lebih baik dari komponen yang lebih tangguh.
Tabel 1-5 menyajikan mode-mode kegagalan mesin yang dikaitkan
dengan penyebab terdekatnya atau oleh kelemahan parameter
rancangan.
31
32