Anda di halaman 1dari 27

KARAKTERISTIK

BUKTI DIGITAL

PRESENTED BY
Muzammilatul Wachidah, S.Kom., M.Kom.
EOGHAN CASEY
• Bukti digital didefinisikan sebagai data yang disimpan atau dikirimkan menggunakan komputer yang digunakan untuk
mendukung atau menyangkal teori tentang bagaimana suatu pelanggaran terjadi atau elemen-elemen penting dari pelanggaran
tersebut.

• Data yang dimaksud kombinasi dasar dari angka-angka yang merepresentasikan dari berbagai jenis informasi seperti teks,
gambar, audio, dan video.
DON MASON
• Dalam presentasinya yang berjudul Digital Evidence and Computer Forensics, bukti digital merupakan Informasi dari nilai
pembuktian yang disimpan atau ditransmisikan dalam bentuk biner dan dapat diandalkan di pengadilan.
USLegal.com
• Bukti digital atau bukti elektronik adalah setiap pembuktian informasi yang disimpan atau ditransmisikan secara digital yang
digunakan pada persengkataan di pengadilan.

• Selama beberapa dekade terakhir, penggunaan bukti digital telah meningkat secara eksponensial. Pengadilan mengizinkan
penggunaan bukti digital seperti e-mail, foto digital, dokumen pengolah kata, sejarah pesan instan, spreadsheet, history internet
browser, database, isi memori komputer, dan komputer cadangan.
National Institute of Justice
(www.nij.gov)
• Pengertian bukti digital hampir sama dengan yang ada pada situs USLegal.com yakni informasi yang disimpan atau
ditransmisikan dalam bentuk biner yang dapat diandalkan di pengadilan.

• Masih menurut nij.gov, bukti digital tersebut dapat ditemukan pada hard drive komputer, ponsel, asisten pribadi digital (PDA),
CD, dan kartu flash di kamera digital, dan tempat-tempat lainnya.
Terminologi Dasar Bukti Digital
• Sesuai dengan perkembangan keilmuan dari forensika digital, hal yang berhubungan dengan bukti digital dibedakan dengan 4
terminologi dåsar.
1. Bukti Elektronik (BE). Sifatnya adalah fisik.
2. Bukti Digital (BD). Ada tiga jenis kemungkinan bukti digital : file multimedia yang akan diselesaikan dengan pendekatan
multimedia forensics, file hasil akuisisi dan disk imaging yang akan dianalisa lebih lanjut oleh tools analysis dan file2 hasil
capture dari live forensics atau networks forensics.
3. Potensi Bukti Digital (PBD). Semua kemungkinan informasi dan document elektronik yang ada dalam sebuah sistem
elektronik, baik yang sifatnya user created file ataupun computer created file, active data, archive dan backup data, live
data, deleted, slack space, volatile ataupun non volatile data.
4. Temuan Bukti Digital (TBD). Informasi dan document elektronik yang didapat yang terkait langsung dengan target
investigasi dan menjadi materi Utama pelaporan analisa digital forensik.
• Dalam hal ini, hampir semua buku literature yang ada masih menggunakan terminologi yang sama untuk keempat terminologi
dasar diatas, yaitu diigunakan terminologi bukti digital (digital evidence).

• Sementara dalam sistem Hukum di Indonesia, bila mengacu pada UU ITE 11/2008 pasal 5, maka terminologi yang digunakan
untuk ke empat terminologi diatas adalah informasi elektronik dan dokumen elektronik.
Kriteria Bukti Digital
• Bukti Digital harus memenuhi sejumlah kriteria agar bisa digunakan dalam proses investigasi, yaitu :
1. Dapat menjadi bukti (Probative): harus memiliki nilai untuk kasus yang diselidiki, harus kredibel, dan bisa dikesampingkan
jika memiliki nilai pembuktian yang rendah.
2. Tidak merugikan (Not Prejudical): bukti harus faktual dan tidak memihak, serta dapat dikecualikan jika pengadilan merasa itu
terlalu merugikan terdakwa.
3. Berkaitan (Relevant): harus membuat hal yang membutuhkan bukti menjadi mungkin lebih atau kurang jelas, dan harus
membantu untuk membuktikan bersalah atau tidaknya terdakwa.
4. Akurat (Accurate): orang yang memaparkan bukti di pengadilan harus dapat menjelaskan fakta-fakta seakurat mungkin untuk
membantu pengadilan dalam memutuskan apa yang benar. Bagaimana pengadilan memandang bukti yang dijelaskan
dipengaruhi dengan bagaimana orang tersebut menyajikan bukti di pengadilan.
5. Jelas (Coherent): orang yang memaparkan bukdi di pengadilan harus dengan cara yang masuk akal dan mudah dipahami
(secara berurutan dan rinci).
6. Dapat dibuktikan (Provable): kasus yang terjadi harus dapat dibuktikan, kecuali jika hukum menyatakan sebaliknya, misalnya
terkadang ada kasus yang memungkinkan untuk membuat asumsi.
Alat Bukti dan Barang Bukti
• Alat bukti adalah :
1. Hal yang berhubungan dengan perbuatan yang bisa dijadikan sebagai pembuktian sebuah masalah, guna menimbulkan
keyakinan hakim atas kebenaran adanya suatu tindak pidana.
2. Segala sesuatu yang menurut UU dapat dipakai untuk membuktikan.

• Barang bukti adalah : benda yang bergerak atau tidak bergerak, yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang mempunyai
hubungan dengan tindak pidana yang terjadi.
Chain of Custody (CoC)
• Chain Of Custody (CoC) adalah kronologis pendokumentasian barang bukti, dari mulai di temukan di TKP hingga
penduplikasian dan penyimpanannya baik secara fisik ataupun digital.

• Dengan kata lain, CoC adalah sebuah dokumentasi dari barang bukti yang harus dijaga tingkat keasliannya sesuai dengan
kondisi ketika pertama kali ditemukan.

• Dalam kasus hukum, ketika dalam proses persidangan diperlukan untuk menunjukkan secara fisik barang bukti, maka pihak
penegak hukum harus dapat menunjukannya dengan kondisi yang sesuai dengan penjelasan pada materi dalam tuntutan.
CoC
• CoC juga harus memuat dokumentasi terkait dengan perjalanan dan penggunaan dari barang bukti, misalnya ketika barang
bukti dikeluarkan dari tempat penyimpanannya untuk kepentingan analisis atau proses penyidikan harus terekam dalam catatan
CoC yang menyertai barang bukti tersebut.

• Intinya CoC adalah hal yang terkait dengan : Handling of evidence and its integrity, atau process that tracks the movement
of evidence through its collection, safeguarding, and analysis lifecycle by documenting each person who handled the
evidence, the date/time it was collected or transferred, and the purpose for the transfer.
Langkah untuk menjamin CoC
• Berikut ini adalah beberapa hal yang umumnya dilakukan dalam proses investigasi untuk menjaminkan CoC, yaitu :
1. Selalu mendokumentasikan semua kondisi yang terjadi pada barang bukti.
2. Dokumentasi dilengkapi dengan foto dan video untuk menjaminkan bahwa semua proses penanganan barang bukti telah
sesuai dengan ketentuan.
3. Selalu memberikan label segel pada barang bukti untuk menjaminkan authonetifikasi barang bukti, demikian juga ketika
harus membuka segel prosesnya terdokumentasi dengan baik.
4. Mencatat dalam log setiap individu yang bersinggungan dengan barang bukti.
5. Form untuk dokumentasi dibuat rangkap.
Digital Chain of Custody vs Chain of Custody
of Digital Evidence
• Secara sekilas, dua terminologi ini mempunyai kemiripan yang sama :

• Berdasarkan interakst dan kajian panjang tentang issue chain of custody, maka kedua terminologi tersebut memliki fokus yang
berbeda.

• Digital Chain of Custody : lebih dititik beratkan pada bentuk digital dari chain of custody. Apabila selama ini konsep chain of
custody adalah fisik, maka bagaimanakah bentuk digital dari konsep fisik chain of custody tersebut. Dalam hal ini, objektif dari
chain of custody bisa berbentuk bukti fisik ataupun bukti digital.

• Chain of Custody of Digital Evidence: fokus pada masalah dan solusi chain of custody untuk objek bukti digital. Objek
digital memiliki karakteristik khusus, maka kekhususan tersebut membawa dampak dan konsekwensi tertentu dalam hal
penerapan chain of custodynya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai