U N I V E R S I TA S P A M U L A NG
Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan – Banten, Kode Pos: 15417.
Telp./Fax. (021).7412566, website: http://unpam.ac.id/
LEMBAR JAWABAN
1. Cybercrime
Beberapa pendapat mengidentikkan cybercrime dengan computer-crime. The U.S. Departement
of Justice memberikan pengertian computer –crime sebagai “... any illegal act requering knowledge of
computer technology for its perpetration, investigation, or prosecution ” (
www.usdoj.gov/criminal/cybercrimes ). pengertian tersebut serupa dengan yang diberikan Organization
Of European Community Development, yang mendefinisikan computer crime sebagai “any illegal,
unethical or unauthorized behavior relating to the authomatic processing and/or the transsmission of
data “
Adapun andi hamzah(1989) dalam tulisanya “aspek – aspek pedana dibidang komputer”,
mengartikan kejahatan komputer sebagai “kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan
sebagai penggunaan komputer secara illegal” internet sendiri merupakan hasil rekayasa teknologi yang
penerapanya bukan hanya menggunakan kecanggihan teknologi komputer, tetapi juga melibatkan
teknologi telekomunikasi didalam pengoperasianya. Dari beberapa pengertian diatas dapat dikatakan
bahwa cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan
menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi.
i. Video rekaman field tracking Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana ke lokasi JW.Marriot
dan Ritz Carlton. Dalam melakukan survei tersebut Dani dan Nana didampingi oleh Syaifuddin Zuhri
sebagai pemberi arahan dalam melakukan eksekusi bom bunuh diri.
ii. Dokumen tulisan milik Saefudin Jaelani yang berisi pembagian tugas dalam jaringan teroris Noordin
M Top dan alasan melakukan tindakan terorisme di Indonesia.
- Simulasi paralel, auditor menggunakan perangkat lunak yang dikendalikan auditor untuk
melaksanakan operasi yang sama dengan yang dilaksanakan oleh perangkat lunak klien, dengan
menggunakan file data yang sama.
Tujuannya adalah untuk menentukan keefektifan pengendalian yang terotomatisasi untuk
mendapatkan bukti tentang saldo akun elektronik, pengujian ini disebut pengujian simulasi paralel
(parallel simulation testing).
Biasanya auditor melakukan pengujian simulasi paralel dengan menggunakan perangkat lunak
audit tergeneralisasi (generalized audit software-GAS), yaitu program yang dirancang khusus
untuk tujuan auditing.
Penggunaan umum dari perangkat lunak audit tergeneralisasi adalah :
1. Perangkat lunak tergeneralisas digunakan untuk menguji pengendalian yang terotomatisasi.
2. Perangkat lunak audit tergeneralisasi digunakan untuk memverifikasi saldo akun klien.
- Pendekatan modul audit tertanam, pendekatan modul audit tertanam (embedded audit modul
approach) auditor menyisipkan modul audit dalam sistem aplikasi klien untuk mengindetifikasi
jenis transaksi tertentu.
Pendekatan modul audit tertanam memungkinkan auditor untuk terus mengaudit transaksi
dengan mengidentifikasi transaksi aktual yang diproses oleh klien yang diibandingkan dengan data
pengujian dan pendekatan simulasi paralel, yang hanya memperkenankan pengujian sela.
Walaupun dapat menggunakan satu atau setiap kombinasi dari pendekatan pengujian, biasanya
auditor menggunakan :
Data pengujian untuk melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi.
Simulasi paralel untuk pengujian substantif, seperti menghitung ulang jumlah transaksi dan
menjumlahkan file induk catatan tambahan saldo akun.
Modul audit tertanam untuk mengidentifiikasi transaksi tidak biasa bagi pengujian substantif.