Anda di halaman 1dari 84

MATERI ADMINISTRASI

DAN PELAPORAN
PENGUJIAN BERKALA
KENDARAAN BERMOTOR

BANDUNG, 09 DESEMBER 2022


C UR R I C ULUM V I TA E

1. Nama : LULU KARSAN, A.Ma.PKB., S.H., M.M.


2. Tempat Lahir : Bandung
3. Jenis Kelamin : Laki –Laki
4. Agama : Islam
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Status : Menikah
7. Alamat Sekarang : Wisma Harapan Blok D2 No.13 RT.005 RW. 011 Kel. Gembor Kec.
Periuk Kota Tangerang
8. Telepon/HP : 081283133199/ 081283342747
9. Alamat Email : lulukarsan98@gmail.com
PENGERTIAN PKB

Pengujian Kendaraan Bermotor adalah


serangkaian kegiatan menguji dan /atau
memeriksa bagian atau komponen
kendaraan bermotor, kereta gandengan,
dan kereta tempelan dalam rangka
pemenuhan persyaratan teknis dan laik
jalan.
DASAR HUKUM

01 02 02 03 04
PERATURAN Peraturan Menteri Perhubungan
Peraturan Menteri Perhubungan No No PM 156 Tahun 2016
PEMERINTAH NO 55
UU NO 22 TAHUN 2009 TAHUN 2012 PM 19 Tahun 2021 Tentang Kompetensi Penguji
Tentang Lalu Lintas Tentang Pengujian Berkala Kendaraan
Tentang Kendaraan Bermotor Kendaraan Bermotor
Angkutan Jalan

05 06 07 08
Keputusan Direktur Jenderal Keputusan Direktur Jenderal
Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat KP-DRJD 3291
Perhubungan Darat Perhubungan Darat
PERMEN LINGKUNGAN TAHUN 2021 Tanggal 3 November 2021
SK.370/AJ.402/DRJD/2017 SK.4404/AJ.502/DRJD/2020
HIDUP 5 TAHUN 2006 Tentang Akreditasi Unit
Tentang Ambang Batas Emisi Gas Tentang Penetapan No
Pelaksana Uji Berkala Tentang Pedoman Teknis Bukti
Buang Kendaraan Bermotor Registrasi Berkala Kendaraan Lulus Uji Berkala Kendaraan
Bermotor Kendaraan Bermotor
Bermotor
KOMPETENSI PENGUJI
PEMBANTU PENGUJI

PM 156 TAHUN
2016

TUGAS &
WEWENANG
Syarat Untuk Mencapai Tujuan Tersebut
Dilengkapi Pemilihan fasilitas
dengan Fasilitas dan peralatan

TUJUAN dan Peralatan


Pengujian
pengujian sesuai
kebutuhan

Dilakukan
1 Tenaga
Sesuai Lokasi UP
Memberikan jaminan Penguji dg prosedur PKB sesuai
keselamatan secara kompetensi dan tata cara syarat
teknis 3 pkb pkb
Memberikan pelayanan
2 umum kepada Hasil Uji
Mendukung terwujudnya masyarakat UP PKB Perawatan
akurat dan
kelestarian lingkungan menguji Fasilitas dan
dapat
dari pencemaran sesuai peralatan
dipertanggu
penggunaan kendaraan akreditasi pengujian
ng jawabkan
bermotor

Dilakukan Kapasitas dan


Dilakukan
fasilitas peralatan
Kalibrasi Kalibrasi
pengujian sesuai
periodik periodik
kendaraan uji

Tersedia Sistem
Informasi PKB
terintegrasi
nasional
KENDARAAN BERMOTOR WAJIB UJI
BERKALA
MOBIL PENUMPANG MOBIL KERETA
TEMPELAN
UMUM BARANG

03

KERETA
MOBIL BUS
GANDENGAN
RUANG LINGKUP PKB
UJI BERKALA PEMERIKSAAN
PENDAFTARAN PERSYARATAN
KBWU TEKNIS KB
UJI
PENGUJIAN LAIK
BERKALA UJI BERKALA KEGIATAN UJI
JALAN KENDARAN
PERTAMA BERKALA
BERMOTOR

UJI BERKALA PEMBERIAN TANDA


PERPANJANGAN LULUS UJI BERKALA
MASA BERLAKU KB
PROSEDUR DAN TATA CARA UJI BERKALA
KENDARAAN BERMOTOR
HASIL UJI
UNIT PELAKSANA LULUS/TIDAK
PEMOHON VERIFIKASI
BERKAS UJI BERKALA
03 LULUS UJI

• SALINAN IDENTITAS PELAKSANAAN


PEMILIK PERSYARATAN TEKNIS
• SALINAN STNK LAIK JALAN
• SALINAN SRUT/ SK TERHADAP
RANCANG BANGUN KENDARAAN
UJI BERKALA PERPANJANGAN
MASA BERLAKU
Pengajuan permohonan • MENGISI FORMULIR PENDAFTARAN
selambatnya 30 hari • SALINAN KARTU IDENTITAS PEMILIK
sebelum habis masa KENDARAAN
berlaku PEMOHON • SALINAN STNK
• SALINAN KARTU UJI
• BUKTI PEMBAYARAN BIAYA UJI BERKALA
UNIT
PELAKSANA
VERIFIKASI PENGUJIAN
DENGAN BERKALA
DOKUMEN ASLI
MENETAPKAN WAKTU
SURAT DAN TEMPAT
PENGANTAR UJI PELAKSANAAN
PENGUJIAN BERKALA

PENGUJIAN
KENDARAAN

DIANGGAP BATAL BILA TIDAK DAPAT


MENGHADIRKAN KENDARAAN KE UNIT
PENGUJIAN SESUAI WAKTU YG DITETAPKAN
DALAM SURAT PENGANTAR UJI
DALAM KEADAAN TERTENTU PENGUJIAN BERKALA DAPAT DILAKUKAN
PADA UNIT PELAKSANA PENGUJIAN BERKALA DI DAERAH LAIN (NUMPANG UJI)

MASA BERLAKU UJI BERKALA TELAH


JATUH TEMPO SEDANGKAN KEND
UNIT PELAKSANA UJI BERKALA
SEDANG BERADA DI LUAR DAERAH
LUAR DOMISILI YANG MELAKUKAN
PENGUJIAN TERHADAP
KENDARAAN TERKENA SANKSI PERSYARATAN NUMPANG
PELANGGARAN KARENA TIDAK KENDARAAN NUMPANG UJI
MEMENUHI PERSYARATAN TEKNIS DAN UJI : WAJIB MENYAMPAIKAN HASIL
LAIK JALAN SERTA TERKENA PENGUJIANNYA KEPADA UNIT
KEWAJIBAN UJI MENDAPAT REKOMENDASI UNIT PELAKSANA UJI BERKALA
PERALATAN UJI DI UNIT PELAKSANA PELAKSANA UJI BERKALA TEMPAT TEMPAT KENDARAAN YANG
PENGUJIAN BERKALA SESUAI DOMISILI KENDARAAN BERMOTOR YANG BERSANGKUTAN TERDAFTAR
KEND TERDAFTAR DALAM KEADAAN BERSANGKUTAN TERDAFTAR
RUSAK/TIDAK BERFUNGSI
MEMENUHI KEWAJIBAN YANG
DITETAPKAN OLEH UNIT
PELAKSANA UJI BERKALA YANG
DITUJU.
PEMOHON

PENDAFTARAN

VERIFIKASI BERKAS

PEMBAYARAN
RETRIBUSI

PENGUJIAN TEKNIS UJI ULANG

PERBAIKAN
LULUS HASIL UJI
TIDAK LULUS

PENYERAHAN TANDA UJI


-SMARTCARD
-SERTIFIKAT KENDARAAN SIAP
-RFID BEROPERASI
SISTEM INFORMASI UJI
BERKALA

Setiap Unit Sistem informasi


Setiap Unit
Pelaksana UPKB harus terintegrasi
Pelaksana UBKB
harus dengan pusat data
harus dilengkapi
menyelenggarakan Ditjen Hubdat,
dengan papan
sistem informasi UPUBKB lainnya,
dan/atau media
pelaksanaan uji Dishub Prov
informasi.
berkala kendaraan setempat, UPPKB,
bermotor. Terminal.
PLANNING

ORGANIZING
MANAGEMENT

ACTUATING

CONTROLLING
ANG MANAJER
PE N DA HU LU AN DARI SEOR
1. TINDAKAN YANG
LAN G K A H, M ETODE KERJA
UKAN
UNTUK MENET NG TELAH
K M EN CA PA I SASARAN YA
N UN TU
DIPERGUNAKA
BELUMNYA
DITETAPKAN SE KERJA
CA NA A N B ERUPA PROGRAM
I PEREN
2. WUJUD DAR YELESAIKAN
PA N 2 PR O SE S DALAM MEN
TAHA
YANG MEMUAT AN.
SUATU PEKERJA

PLANNING
TINDAKAN
PENGELOMPOKKAN/PEMBAGIAN
TUGAS KEPADA SETIAP ANGGOTA
DISESUAIKAN DENGAN JUMLAH TINDAKAN PELAKSANAAN
PERSONIL YANG ADA DAN KEAHLIAN PEKERJAAN SESUAI DENGAN
MASING-MASING. BEBAN KERJA MASING- TINDAKAN UNTUK MENGETAHUI SAMPAI SEJAUH
MASING. MANA PELAKSANAAN TUGAS YANG TELAH
DIBEBANKAN KEPADA MASING-MASING ANGGOTA,
SESUAI DENGAN PERENCANAAN YANG TELAH
DITETAPKAN DAN SAMPAI SEJAUH MANA TINGKAT
KEBERHASILAN TERHADAP SASARAN YANG TELAH
DITETAPKAN SEBELUMNYA.
ORGANIZING
ACTUATING

CONTROLLING
FASILITAS
PENGUJIAN

BANGUNAN GEDUNG BANGUNAN GEDUNG


PENGUJIAN PENGUJIAN

BANGUNAN GEDUNG UNTUK


GENSET, KOMPRESOR, DAN LAMPU PENERANGAN
GUDANG

JALAN KELUAR-MASUK FASILITAS LISTRIK

FASILITAS PENUNJANG
LAPANGAN PARKIR
UNTUK UMUM

BANGUNAN GEDUNG
PAGAR
ADMINISTRASI
GEDUNG
Menurut Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat
NO.A 1080.UM.107/2/1991 Tahun 1991 perihal Pedoman PENGUJIAN
Teknis Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor
adalah memiliki ketentuan sebagai berikut:

BANGUNAN GEDUNG PENGUJIAN

Min. 4.000 m2

BANGUNAN LOAD KERJA


• Luas Bangunan : 60 m x 8 m = 480 m2
• Tinggi lantai ke plafon = 6 m
• Kontruksi : Baja
• Pintu terbuat dari besi yang dapat dikunci dengan baik dan pada waktu pintu tersebut dibuka tidak mengganggu
kelancaran kegiatan Pengujian kendaraan bermotor.
GEDUNG
PENGUJIAN
KOMPRESOR DAN GUDANG
• Luas bangunan/gedung Generator – Set, Kompresor dan Gudang: 66 m2
• Konstruksi dan pondasi harus memperhitungkan getaran yang ditimbulkan oleh Generator-Set dan Kompresor yang dioperasikan
didalamnya.
• Ventilasinya harus cukup memadai.
• Bangunan gedung Generator-Set, Kompresor dan Gudang harus dilengkapi dengan pintu yang dapat dikunci.

JALAN KELUAR - MASUK


• Ukuran perkerasan jalan keluar masuk: (106m x 6m).
• Hotmixed, konstruksinya memperhitungkan berat sumbu kendaraan bermotor terberat yang diuji
GEDUNG
PENGUJIAN
LAPANGAN PARKIR
• Luas lapangan parkir sekurang – kurangnya 1.300 m2 .
• Hotmixed, konstruksinya memperhitung berat sumbu kendaraan bermotor t erberat yang diuji.

BANGUNAN GEDUNG
ADMINISTRASI
• Luas bangunan gedung administrasi 204 m2 .
• Pondasi dan konstruksinya harus memperhitungkan getaran yang ditimbulkan oleh kegiatan – kegiatan yang
dilakukan.
• Dilengkapi dengan fasilitas ibadah, ruang tunggu, kamar mandi, toilet dan lain sebagainya.
GEDUNG
PENGUJIAN
PAGAR
• Pagar depan dan pintu keluar masuk terbuat dari besi.
• Pagar samping dan belakang terbuat dari tembok.
• Panjang pagar disesuaikan dengan ukuran keliling tanah yang tersedia.

FASILITAS PENUNJANG UNTUK UMUM DAN


FASILITAS LISTRIK
• Penyambungan daya listrik dari PLN sebesar 40 KVA, untuk keperluan pengoperasian seluruh peralatan PKB,
penerangan dan alat bantu lainnya
GEDUNG
PENGUJIAN
LAMPU PENERANGAN

• Disediakan saluran pembuangan air hujan.


• Dilengkapi dengan lampu penerangan untuk jalan keluar/masuk dan halaman parkir secukupnya dengan tinggi
lampu sekurang – kurangnya 6m, menggunakan lampu mercury

POMPA AIR DAN MENARA AIR


PERALATAN UJI
PERALATAN PENUNJANG
UTAMA

ALAT UJI EMISI GAS BUANG KOMPRESOR UDARA

ALAT UJI KETEBALAN ASAP GAS


BUANG / SMOKE TESTER GENERATOR SET

ALAT UJI KEBISINGAN SUARA


KLAKSON DAN/ATAU KNALPOT

ALAT UJI REM

PERALATAN BANTU
PERALATAN UJI ALAT UJI LAMPU  - PALU
BERKALA  - SENTER
ALAT UJI KINCUP RODA DEPAN  - ALAT BANTU UJI
DIMENSI
- ALAT PENGAMBILAN
ALAT UJI PENUNJUK KECEPATAN FOTO
- WARNA KENDARAAN
ALAT PENGUKUR KEDALAMAN WAJIB UJI
ALUR BAN
- ALAT TULIS PADA
KARTU UJI
ALAT PENGUKUR BERAT
- ALAT SIMPAN DATA
HASIL UJI SECARA
ALAT PENGUKUR DIMENSI DIGITAL
- TOOLKIT
ALAT UJI DAYA TEMBUS CAHAYA
PADA KACA
PENELITIAN
RANCANG
BANGUN
TATA CARA PENGISIAN KARTU
INDUK KENDARAAN BERMOTOR
DATA YANG DIBUTUHKAN DALAM
PENGINPUTAN KARTU INDUK KENDARAAN
BERMOTOR

SRUT
(SURAT REGISTRASI UJI TIPE)

FOTOCOPY
STNK

HASIL PENGUKURAN
CARA
PERHITUN
GAN DAYA
ANGKUT

Petugas menghitung daya


Kendaraan melakukan
angkut kendaraan sesuai DATA LALU DI INPUT KE
pengukuran dimensi dan
dengan data pengukuran/ KARTU INDUK
identitas kendaraan
sesuai SRUT
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
TATA CARA
PENOMORAN NO
UJI

Nomor:SK.1472/AJ.402/DRJD/2017
Tentang Tata Cara Penomoran Nomor Uji
Berkala Kendaraan bermotor KODE NOMOUR UJI BERKALA

BB : menunjukkan kode provinsi


Ruang lingkup pengaturan dalam peraturan direktur ini
71 : menunjukkan kode kota/kabupaten
meliputi C : Menunjukkan jenis kend. Bermotor wajib uji
1. kriteria pemberian nomor uji berkala kendaraan bermotor bekala
2. Kode nomor uji berkala kendaraan bermotor dan
3. pembinaan dan pengawasan 22 : menunjukkan kode tahun pendaftaran uji
113911 : menunjukkan nomor urut pengujian
TATA CARA
PENOMORAN NO Nomor:SK.1472/AJ.402/DRJD/2017
Tentang Tata Cara Penomoran
UJI Nomor Uji Berkala Kendaraan
bermotor

Huruf yang menunjukkan kendaraan bermotor wajib uji berkala ditetapkan sebagai
berikut :
a. A untuk Mobil Penumpang Umum
b. B untuk Mobil Bus
c. C untuk Mobil Barang
d. D untuk Kendaraan Khusus
e. E untuk Kereta Gandengan
f. F untuk Kereta Tempelan
g. G untuk Mobil Penarik ( Tractor Head) dan
h. Untuk kendaraan bermotor roda 3
CONTOH KARTU
INDUK
HALAMAN DEPAN HALAMAN BELAKANG
PELAYANAN
ADMINISTRASI PKB
KARTU UJI / BUKU UJI
PERSYARATA
N
SERTIFIKAT UJI
ADMINISTRA
STNK ASLI SI UJI
KTP PEMILIK ATAU SURAT
BERKALA
STNK ASLI DAN FOTOCOPY
KUASA
PERTAMA
KTP PEMILIK ATAU SURAT
KARTU PENGAWASAN (UNTUK KUASA
ANGKUTAN PENUMPANG UMUM)
SRUT ASLI DAN FOTOCOPY

PERSYARATAN SURAT IZIN TRAYEK ( JIKA


MOBIL PENUMPANG)
ADMINISTRASI UJI
BERKALA SURAT TERA (UNTUK TANGKI
DAN TAKSI)
BERKELANJUTAN
KARTU UJI / BUKU UJI

SERTIFIKAT UJI

STNK ASLI

KTP PEMILIK ATAU SURAT KUASA

PERSYARATAN KARTU PENGAWASAN (UNTUK ANGKUTAN


ADMINISTRASI UJI PENUMPANG UMUM)

RUBAH BENTUK
NUMPANG UJI

KARTU UJI / BUKU UJI KARTU UJI / BUKU UJI

STNK ASLI STNK ASLI

KTP PEMILIK ATAU SURAT KUASA KTP PEMILIK ATAU SURAT KUASA

SURAT REKOMENDASI
NUMPANG UJI DAERAH ASAL
(YANG MASIH BERLAKU)

NUMPANG NUMPANG UJI


UJI MASUK KELUAR
MUTASI UJI

KARTU UJI / BUKU UJI


KARTU UJI / BUKU UJI

KARTU INDUK ASLI


FISKAL ASLI DAN FOTOCOPY /
STNK ASLI TUJUAN MUTASI
STNK ASLI ATAU FOTOCOPY

KTP PEMILIK ATAU SURAT KTP PEMILIK ATAU SURAT KUASA


KUASA

SURAT PENGANTAR /
SURAT REKOMENDASI

MUTASI UJI MUTASI UJI


MASUK KELUAR
PELAPORAN
HASIL UJI
BERKALA

PRA UJI UJI DAYA PANCAR UJI KINCUP RODA


UJI EMISI LAMPU UTAMA DEPAN UJI REM

PEMERIKSAAN
SPEEDOMETER
BAGIAN BAWAH
TESTER
KEND
INPUT HASIL
UJI BERKALA
Data hasil uji di input , melalui
SIM PKB yang telah terinstall di
iPad.
Masing-masing penguji
menginput data hasil uji sesuai
dengan item yang di uji

VERSI MODERN DENGAN SIM PKB

Data hasil uji di tulis kedalam Tester (Kertas hasil pengujian)


sesuai dengan masing-masing item yang telah di uji

VERSI MANUAL TANPA SIM PKB


PENYERAHAN
HASIL
PENGUJIAN

LULUS :
 KARTU UJI/BUKU UJI
 SMART CARD
JIKA TIDAK LULUS
 RFID
BERITA ACARA
PEMERIKSAAN
PERUBAHAN
BUKTI LULUS
UJI
LAMA BARU

PENGESAHAN DIBERIKAN SAM


(SECURE ACCESS MODULE)
KONVENSIONAL
PENGESAHAN
MUDAH (DIGITAL SIGN)
DIPALSUKAN
PENGUJI DIBERIKAN
OTORITAS YANG HARUS
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
BENTUK BUKTI LULUS UJI
ELEKTRONIK
Kapasitas memori (chip) yang tertanam mampu menyimpan data

Sertifikat dibutuhkan sebagai media alat bantu Petugas dalam


melaksanakan pemeriksaan kendaraan bermotor dijalan serta media
pembanding data elektronik dan fisik riil.

Sticker Hologram memudahkan pengawasan kendaraan bermotor di


jalan dan mempercepat proses administrasi uji berkala kendaraan
bermotor.
MACAM MACAM DATA PADA
KARTU UJI
NAMA PEMILIK

NOMOR KENDARAAN

NOMOR UJI

JENIS KENDARAAN

MERK / TYPE
MACAM MACAM DATA PADA
SERTFIKAT UJI
IDENTITAS KENDARAAN

FOTO KENDARAAN

SPESIFIKASI KENDARAAN

HASIL UJI
MACAM MACAM DATA PADA
STIKER UJI
NOMOR REGISTRASI
KENDARAAN

JBI/JBKI

DAYA ANGKUT

MASA BERLAKU UJI

MUATAN SUMBU TERBERAT

KELAS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS DAN
LAIK JALAN
Persyaratan Teknis dan Laik Jalan (UU No. 22 / 2009 Psl 48)

PERSYARATAN TEKNIS PERSYARATAN LAIK JALAN


KB KB

a. susunan; a. emisi gas buang;


b. perlengkapan; b. kebisingan suara;
c. ukuran; c. efisiensi sistem rem utama;
d. karoseri; d. efisiensi sistem rem parkir;
e. rancangan teknis Kendaraan sesuai dengan e. kincup (side slip) roda depan;
peruntukannya; f. suara klakson;
f. pemuatan; g. daya pancar dan arah sinar lampu utama;
g. penggunaan; h. radius putar;
h. penggandengan Kendaraan Bermotor; i. akurasi alat penunjuk kecepatan;
dan/atau j. kesesuaian kinerja roda dan kondisi ban; dan
i. penempelan Kendaraan Bermotor. k. kesesuaian daya mesin penggerak terhadap berat
Kendaraan.
PERSYARATAN
TEKNIS
PERSYARATAN TEKNIS

SUSUNAN
PENEMPEL- PERLENG
AN KB -KAPAN

PENGGAND- PERSYARATN KAROSERI


ENGAN KB
TEKNIS

RANCANGAN
TEKNIS KEND
SESUAI
PENGGUNAAN
DENGAN
PERUNTUKA
NNYA
PEMUATAN
YANG DIMAKSUD DENGAN “SUSUNAN”
TERDIRIsistem
ATASlampu dan alat pemantul cahaya, komponen pendukung,
terdiri atas: yang terdiri atas:
rangka landasan; lampu utama dekat, warna putih, atau
motor penggerak; kuning muda;
• pengukur
sistem pembuangan; lampu utama jauh, warna putih, atau kuning kecepatan
sistem penerus daya; muda; (speedometer);
sistem roda-roda; lampu penunjuk arah, warna kuning tua • kaca spion;
dengan sinar kelap-kelip;
sistem suspensi; • penghapus kaca
lampu rem, warna merah;
sistem alat kemudi; lampu posisi depan, warna putih atau kecuali sepeda
sistem rem; kuning muda; motor;
lampu posisi belakang, warna merah; dan • klakson;
lampu mundur, warna putih atau kuning
• spakbor; dan
muda
• bumper kecuali
sepeda motor
Sistem Alat
Motor Penggerak Rangka Landasan
Kemudi
Pengukur Lampu Utama
Penghapus kaca Lampu Rem
Kecepatan Jauh

Klakson

Spakbor

Lampu Utama
Dekat

Lampu Penunjuk
Arah Kaca Spion Lampu Mundur
PERLENGKA
PAN

SABUK SEGITIGA DONGKRAK


KESELAMATAN BAN PENGAMAN
CADANGAN

HELM DAN
SEGITIGA PERTOLONGAN
ROMPI
PENGAMAN PERTAMA PADA
PEMANTUL
KEELAKAAN
CAHAYA
UKURA
N
Yang dimaksud dengan “ukuran”
adalah dimensi utama Kendaraan
Bermotor, antara lain panjang, lebar,
tinggi, julur depan (front over hang),
julur belakang (rear over hang), dan
sudut pergi (departure angle).
UKURA
LEBAR N
• Tidak melebihi 2.500 mm
TINGGI

• Tidak melebihi 4.200 mm dan tidak lebih dari 1,7 kali lebar
kendaraan

SUDUT PERGI

• Kend paling sedikit 8°

JARAK BEBAS

• Bagian permanen paling bawah KB terhadap permukaan bidang


jalan tidak bersentuhan dg permukaan bidang jalan
UKURA
N
Panjang bagian Kendaraan yang menjulur ke belakang
dari sumbu paling belakang (ROH) maksimum 62,50%
dari jarak sumbunya, sedangkan yang menjulur ke depan
dari sumbu paling depan (FOH) maksimum 47,50% dari
jarak sumbunya.
ANGKUTAN BARANG
mengenai Angkutan Barang Curah
CURAH
 DASAR : Surat Dirjen Hubdat No. AJ.307/2/7/DRJD/2003 tanggal 8 Juli 2003 tentang Ketentuan

 Tinggi bak maksimum ditentukan berdasarkan konfigurasi sumbu dan JBI kendaraan yaitu sebagai
berikut :

No. Konf. Sumbu JBI Tinggi Bak Max


1. 1.1 s/d 4.500 kg 550 mm
2. 1.2 s/d 7.500 kg 700 mm
s/d 13.000 kg 850 mm
3. 1.22 s/d 21.000 kg 1000 mm
 Tinggi bak dihitung dari lantai bak sampai tinggi dinding.
 Apabila tinggi dinding bak paling depan lebih rendah dari jendela kabin
belakang maka harus dipasang terali besi di jendela kabin tersebut.
PANJANG
BAK
bagian belakang bak tidak
boleh melewati
landasan/chasis

chasis

bagian belakang bak


dump truck melewati
landasan/chasis

chasis
LEBAR BAK

40

20
Teralis
Bak
KAROSE
RI
Yang dimaksud dengan “karoseri” meliputi
kaca, pintu, engsel, tempat duduk, tempat
pemasangan tanda nomor Kendaraan
Bermotor.
RANCANGAN TEKNIS KENDARAAN
SESUAI DENGAN PERUNTUKANNYA

Mengangkut Mengangkut
orang barang

Yang dimaksud dengan “rancangan teknis


kendaraan sesuai dengan peruntukannya adalah
rancangan yang sesuai dengan fungsinya “ :
PEMUAT
AN
Yang dimaksud dengan “pemuatan” PENETAPAN DAYA
adalah tata cara untuk memuat orang ANGKUT
dan/atau barang.

JBB
Dari manufaktur JBI
Dephub
Jalan
MST (kapasitas
daya dukung jalan)
Departemen PU
KELAS JALAN
DIMENSI KENDARAAN
(dalam mm)
MST
KELAS JALAN
Panjang Lebar Tinggi (Ton)

I (Arteri dan Kolektor) 18000 2500 4200 10

II (Arteri, Kolektor, Lokal dan


Lingkungan)
12000 2500 4200 8

III (Arteri, Kolektor, Lokal dan


Lingkungan)
9000 2100 3500 8

Kelas Khusus (Arteri) > 18000 > 2500 4200 > 10


PENGGUNAAN

Yang dimaksud dengan “penggunaan”


adalah cara menggunakan Kendaraan
Bermotor sesuai dengan peruntukannya.
PENGGADENGAN KENDARAAN PENEMPELAN KENDARAAN
BERMOTOR BERMOTOR

menggunakan alat perangkai;


menggunakan roda kelima yang dilengkapi dengan
alat pengunci; dan
dilengkapi kaki-kaki penopang.
MOBIL
BARANG
PP 55 TH 2012
PP 55 TH 2012
PASAL 55
PASAL 55

Setiap mobil barang yang tinggi ujung landasan dan


Dinding terluar bak muatan atau bagian belakang dan atau samping badannya
bagian belakang tidak melebihi berjarak lebih dari 700 milimeter di atas jalan, dan
ujung landasan bagian belakang atau sumbu paling belakang berjarak lebih dari 1.000
kecuali untuk dump truck milimeter diukur dari sisi terluar dari bagian belakang
kendaraan, dipasang perisai kolong.
PERISAI
KOLONG

KENDARAAN YANG DI PASANG PERISAI KOLONG


apabila tinggi ujung landasan dan/atau bagian belakang dan/atau samping badannya
berjarak lebih dari 700 mm diatas jalan, dan/atau sumbu paling belakang berjarak lebih
dari 1.000 mm diukur dari sisi terluar dari bagian belakang kendaraan waji dipasang
perisai kolong
PEMBELAH ANGIN CABROOF
DEFLETOR)

Truk kabin perlu dilengkapi pembelah angin untuk mengurangi


hambatan yang diakibatkan oleh angin sehingga kendaraan
lebih stabil dan hemat BBM. Tinggi alat pembelah angin tidak
boleh melebihi batas tinggi kendaraan yaitu 4.200 mm
PEMERIKSAAN VISUAL KENDARAAN
BERMOTOR (PRA UJI)

ALUR
PEMERIKSAAN
PRA UJI
PEMERIKSAAN BAGIAN PEMERIKSAAN BAGIAN
DEPAN DEPAN
PEMERIKSAAN BAGIAN PEMERIKSAAN BAGIAN
SAMPING BELAKANG
PEMERIKSAAN BAGIAN DALAM PEMERIKSAAN BAGIAN DALAM
KENDARAAN RUANG PENUMPANG
PEMERIKSAAN
LAIK JALAN
EMISI
KESESUAIAN GAS
DAYA MESIN
BUANG KEBISING
PENGGERAK
TERHADAP AN
BERAT SUARA
KENDARAAN
KESESUAIAN EFISIENSI
KINERJA RODA SISTEM
DAN KONDISI REM
BAN UTAMA

PERSYARA AKURASI
PERSYARATN
LAIK JALAN
EFISIENSI

TAN LAIK
ALAT
SISTEM REM
PENUNJUK PARKIR
KECEPATAN

JALAN
RADIUS KINCUP
PUTAR RODA DEPAN
DAYA
PANCAR &
SUARA
ARAH SINAR KLAKSON
LAMPU
UTAMA
EMISI GAS
BUANG

• Kendaraan Bermotor Kategori M, N dan O :

CO (%) / HC (ppm)
Motor bakar cetus api (bensin) – idle test
Tahun < 2007 = CO : 4.5% HC : 1200 ppm
Tahun > 2007 = CO : 1.5% HC : 200 ppm

Diukur berdasarkan Kandungan polutan tdk


OPASITAS (%) kandungan polutan melebihi ambang batas
Motor bakar kompresi (solar) – idle test
GVW TAHUN AMBANG
BATAS Penetapan ambang
Ditetapkan oleh Menteri batas koordinasi
GVW < 3.5 < 2010 70 dengan urusan
pemerintahan di bidang
dengan Menteri yg
bertanggung jawab di
ton > 2010 40 Lingkungan Hidup Bidang Sarana dan
Prasarana LLAJ
GVW > 3.5 < 2010 70
ton > 2010 50
KEBISINGAN
SUARA

PP. 55/2012 Pasal 66

Diukur berdasakan energi


suara satuan decibel (A) Energi suara tidak
atau Db (A) melebihi ambang batas

Penetapan ambang batas


Ditetapkan oleh Menteri
koordinasi dengan
dengan urusan
Menteri yg bertanggung
pemerintahan di bidang
jawab di Bidang Sarana
Lingkungan Hidup
dan Prasarana LLAJ
EFISIENSI REM
UTAMA

Efisiensi sistem rem harus memenuhi hasil


pengukuran dengan perlambatan paling
sedikit 5 (lima) meter per detik kuadrat.

Minimal : 50 % x G Axle (Diukur dengan BK)

Penyimpangan :

Maksimal 8% (Standar JIS)

Maksimal 30% (Standar MEE)


SISTEM REM PARKIR
KENDARAAN DENGAN KENDALI
REM TANGAN

SISTEM REM PARKIR Mobil barang dan bus,


KENDARAAN DENGAN efisiensi di tentukan
KENDALI REM KAKI serendah-rendahnya 12%
pda kendali rem tangan
sebesar ≤ 500 N (50 Kg)
Mobil barang dan bus,
efisiensi di tentukan Mobil pnp ditentukan
serendah-rendahnya 12% serendah-rendahnya sebesar
pda kendali rem tangan 16% pada gaya kendali rem
sebesar ≤ 700 N (70 Kg) tangan sebesar ≤ 400 N (40
Kg)
Mobil pnp ditentukan
serendah-rendahnya sebesar
16% pada gaya kendali rem
tangan sebesar ≤ 600 N (60
Kg) KM. 63/1993 Pasal 6
KINCUP RODA DEPAN

Kincup roda depan dengan batas


toleransi lebih kurang 5 (lima)
milimeter per meter (mm/m).
SUARA KLAKSON

Suara klakson paling rendah 83 dB


(A) dan paling tinggi 118 dB (A).
DAYA PANCAR DAN ARAH
SINAR LAMPU UTAMA

• daya pancar lampu utama lebih dari atau sama dengan 12.000
candela;
• arah sinar lampu utama tidak lebih dari 0 ⁰ 34’ (nol derajat tiga puluh
empat menit) ke kanan dan 1 ⁰ 09’ (satu derajat nol sembilan menit)
ke kiri dengan pemasangan lampu dalam posisi yang tidak melebihi
1,3% (persen) dari selisih antara ketinggian arah sinar lampu pada
saat tanpa muatan dan pada saat bermuatan.
RADIUS PUTAR

• Maksimum 12.000 mm
Kendaraan Bermotor tanpa Kereta Gandengan atau Kereta Tempelan
• Maksimum 18.000 mm
Kendaraan Bermotor dengan Kereta Gandengan atau Kereta
Tempelan
AKURASI ALAT PENUNJUK
KECEPATAN

• Batas toleransi akurasi alat penunjuk kecepatan paling rendah – 10 %


dan paling tinggi + 15 % diukur menggunakan alat pengukur
kecepatan pada kecepatan 40 km/jam.
KESESUAIAN KINERJA RODA
DAN KONDISI BAN

Kesesuaian kinerja roda dan kondisi ban untuk


kedalaman alur ban tidak boleh kurang dari 1 (satu)
millimeter.
KESESUAIAN DAYA MESIN
PENGGERAK TERHADAP
BERAT KENDARAAN

• Kesesuaian daya mesin penggerak terhadap berat Kendaraan selain mobil penarik dan

sepeda motor harus memiliki perbandingan antara daya dan berat total Kendaraan berikut

muatannya paling sedikit 4,5 kW setiap 1.000 Kg dari JBB.


• Kesesuaian daya mesin penggerak terhadap berat Kendaraan untuk mobil penarik harus

memiliki perbandingan antara daya dan berat total Kendaraan berikut muatannya paling

sedikit 5,5kW setiap 1.000 Kg dari JBKB.


PEMERIKSAAN BAGIAN
BAWAH KENDARAAN & PLY
DETETOR

Alat yang digunakan:


1. APD (Helm, Masker,
Sarung Tangan)
2. Ply Detector
3. Senter
4. Palu

PP. 55/2012 Pasal 74


THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai