Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

RANCANGAN
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN RI
TENTANG
PROSES DAN TATA CARA PELAKSANAAN
RANCANG BANGUN DAN REKAYASA SARANA
PERKERETAAPIAN
DASAR HUKUM

UU 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian

Pasal 118 ayat (1)


Untuk pengembangan perkeretaapian dilakukan rancang bangun dan rekayasa perkeretaapian.
Pasal 119
Ketentuan lebih lanjut mengenai rancang bangun dan rekayasa perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 118 diatur dalam peraturan pemerintah.

PP 6 Tahun 2017 tentang Perubahan PP 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian

Pasal 244 ayat (3)


Hasil rancang bangun dan rekayasa sarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelum
diproduksi harus mendapatkan persetujuan Menteri.
Pasal 245
Ketentuan lebih lanjut mengenai proses dan tata cara pelaksanaan rancang bangun dan rekayasa sarana
perkeretaapian diatur dengan peraturan Menteri.
GAP ANALYSIS

Persetujuan Proses Rancang Proses Comm & Perawatan dan


Uji Pertama Operasi
Spektek Bangun dan Rekayasa Manufaktur FAT Pemeriksaan

Dirjen KA Supervisi oleh Owner Dirjen KA Dirjen KA Dirjen KA

Persyaratan Standar, Tata Tata Cara Standar Tempat


Teknis: Cara Pegujian Pengawasan dan Peralatan
Sesuai PP 56/2009 Pasal 244 ayat (3)
PM 40/2010, dan Sertifikasi: Ref. PP Perawatan:
sebelum diproduksi harus mendapat
41/2010, 43/2010, PM 13/2011, 56/2009 Psl PM 18/2019
44/2010, 175/2015
persetujuan Menteri 14/2011, 239 ayat Standar dan Tata
dan 69/2019 15/2011, 16/2011, (2) ???? Cara Perawatan
dan 17/2011 dan Pemeriksaan
Ref PM 20/2021 ?

Pengawasan Sarana  Bimtek, Supervisi, Evaluasi, Pelaporan (PM 122/2018)

QUALITY & SAFETY ASSURANCE

Standar, Proses dan Tatacara perlu diatur dgn Peraturan Menteri


Persyaratan
Teknis V-MODEL PROCESS
Standard
Certification by
Spesification and VALIDATION BY AUTHORISATION Authorisation
Requirement
Uji Pertama
Perencanaan
User Acceptance
User Requirements VALIDATION BY OWNER Testing

OWNER OWNER FAT


Sistem
Requirements/ VERIFICATION System Testing
Specification
Uji Tipe (Field
and Simulation)

N
O
Archithecture Integration

I
AT
VERIFICATION

D
Design High Level Subsystem Testing

LI
VA
D

Perancangan Uji Simulasi/


ES

D
(Basic Design)

AN
Perhitungan/
IG
N

Laboratorium

N
Components Design Component Level
FL

IO
VERIFICATION

AT
O

Low level Testing


W

C
FI
RI
Perhitungan Teknis Unit Testing

VE
Material dan
Komponen
Component
Development/
Construction
MANUFACTURER Pembuatan
Prototipe atau Proses Rancang
Model Bangun
ALUR PIKIR DOKUMEN RANCANG BANGUN DAN REKAYASA

• Desain Baru
Dokumen Rancang Bangun
• Teknologi
Baru
• Series
• Perencanaan
• Bukan Baru
• Perancangan
• Perhitungan Teknis Material
Pengadaan dan Komponenan
• Uji Simulasi
• Pembuatan Prototipe atau
Model

Pengembangan Pelaporan
Sarana Evaluasi Persetujuan dan
Perkeretaapian Pengawasan

Dokumen Rekayasa

• Perencanaan
Modifikasi • Perancangan
• Perhitungan Teknis Material
dan Komponenan
• Kinerja
• Fungsi

sesuai fungsi, andal, nyaman,


selamat dan sesuai sepktek
DOKUMEN RANCANG BANGUN DAN REKAYASA vs UJI RANCANG BANGUN DAN REKAYASA

Proses Rancang Bangun dan Rekayasa


Perhitungan
Uji Pembuatan
Proses
Perencanaan Perancangan Teknis Material
dan Komponen
Simulasi Prototipe/Model Manufaktur

Verifikasi dan Validasi

Dokumen Rancang
Bangun dan Rekayasa
Dokumen Produksi

Uji Rancang Bangun dan Rekayasa


Uji Daya Tahan
Uji Pertama Evaluasi Uji Fungsi
(Endurance
Dokumen dan Integrasi Test)

Evaluasi dan Pengukuran


OUTLINE RANCANGAN PERATURAN MENTERI

A. JUDUL
B. PEMBUKAAN
C.  BATANG TUBUH
I. Ketentuan Umum.
II. Maksud dan Tujuan
III. Pelaksanaan Rancang Bangun dan Rekayasa
IV. Proses dan Tata Cara Pelaksanaan Rancang Bangun
V. Proses dan Tata Cara Pelaksanaan Rekayasa
VI. Pengadaan Sarana Perkeretaapian
VII. Tata Cara dan Prosedur Persetujuan
VIII. Pelaporan dan Monitoring
IX. Pengawasan
X. Ketentuan Penutup.
D.  PENUTUP
E. LAMPIRAN
PELAKSANAAN RANCANG BANGUN DAN REKAYASA

Hal-hal yang harus


Pelaksana Sasaran Persyaratan
diperhatikan

 konstruksi jalan rel;  Sesuai Spektek


 Menteri; Konstruksi :
 ruang batas sarana  rangka dasar;  Menggunakan material
 pemerintah daerah;
perkeretaapian;  badan; SNI;
 badan usaha;
 bogie;  Komponen yang
 lembaga penelitian;  pelestarian fungsi
 kabin; dan
lingkungan hidup; bersertifikat (nasional/
 perguruan tinggi.  peralatan penghalau rintangan
 aksesibilitas internasional)
Komponen :
penyandang cacat  peralatan perangkai;
 peralatan pengereman;
Melibatkan pihak lain  peralatan keselamatan;
yang berpengalaman  peralatan penerus daya;
dan bersertifikat  peralatan penggerak;

(konsultan/manufaktur)  peralatan pengendali


PROSES DAN TATA CARA PELAKSANAAN RANCANG BANGUN

Perhitungan Teknis Pembuatan


Perencanaan Perancangan Material/ Konstruksi Uji Simulasi Prototipe atau
dan Komponen Model

a. maksud dan a. gambar teknis; a. pemilihan material a. uji kekuatan; a. penyiapan


tujuan; b. tahapan produksi; dan komponen; b. uji ketahanan; dan cetakan;
b. analisis teknis, dan b. pengerjaan c. uji kerusakan. b. proses
c. tahapan pengujian
ekonomis, dan material; dan manufaktur;
sumber daya; c. integrasi c. pembuatan
c. penyiapan komponen. dengan dimensi
spesifikasi teknis; sebenarnya; dan
dan d. pengujian.
d. jadwal
pelaksanaan. Pengujian :
• uji kekuatan
(strength test)
• uji kelelahan
(fatigue test)
PROSES DAN TATA CARA PELAKSANAAN REKAYASA

Perhitungan Teknis
Perencanaan Perancangan Material/ Konstruksi
dan Komponen

Rekayasa Sarana
a. maksud dan a. gambar teknis; a. pemilihan material
tujuan; b. tahapan produksi; dan komponen;
b. analisis teknis, dan b. pengerjaan
c. tahapan pengujian
meningkatkan mengubah fungsi ekonomis, dan material; dan
kemampuan sarana sarana sumber daya; c. integrasi
c. penyiapan komponen.
spesifikasi teknis;
dan
d. jadwal
pelaksanaan.
PENGADAAN SARANA PERKERETAAPIAN

Pengadaan Sarana Produk Lanjutan (series)


pengadaan sarana tipe yang sama dengan sarana yang sudah pernah dioperasikan baik di dalam negeri maupun
di luar negeri

Persetujuan Proses Rancang Pengesahan FAT &


Proses Manufaktur Uji Pertama
Spektek Bangun Dokumen RB Commisioning Test
Megacu kepada dokumen
RB sebelumnya

Dokumen
Dokumen FAT Uji Rancang
Spektek yg Dokumen RB yg Dokumen Produksi
dan Comm. Test Bangun
sudah sudah disahkan oleh Manufaktur
oleh Owner
disahkan

Uji Statis

Contoh Sarana Produk Series : Uji Dinamis


• CR400AF (KCIC),
• Lokomotif CC 205 (PT. KAI)
Pengadaan Sarana Desain Baru (newly design)
pengadaan sarana tipe baru yang belum pernah dioperasikan baik di dalam negeri maupun di luar negeri

Persetujuan Pengesahan Proses FAT &


Proses RB Uji Pototipe Uji Pertama
Spektek Dokumen RB Manufaktur Comm. Test

Minimal :
• rangka dasar;
• badan;
• kabin masinis;
Dokumen • bogie; dan Dokumen RB Dokumen Dokumen FAT Uji Rancang
Spektek yg • komponen yang yg sudah Produksi oleh dan Comm. Test Bangun
sudah didesain baru disahkan Manufaktur oleh Owner
disahkan
Uji Statis

Uji Dinamis
Contoh Sarana Desain Baru :
• LRT Jabodebek (PT. KAI),
• KRL Jabodetabek (PT KCI),
• Ballas Cleaner (DJKA)
Pengadaan Sarana Teknologi Baru (new technology development)
pengadaan sarana yang menggunakan teknologi baru dan belum pernah dioperasikan baik di dalam negeri
maupun di luar negeri

Pemberitahuan Pembuatan Pengesahan Produk


Proses RB Uji Prototipe Uji Pertama
Memulai Prototipe Dokumen Series

Kriteria Umum Dokumen RB Sepktek,


Dokumen RB Uji Rancang
dan Konsep dan Hasil Uji Bangun
Pengembangan Prototipe dan Tata Cara
Pengujian
Uji Statis

Uji Dinamis
AUDIT TEKNOLOGI

Contoh Sarana Teknologi Baru :


• Metro Kapsul
• Tram Otonom (PT. INKA, BPPT dan ITB)
• KA Cepat (BPPT)
Pengadaan Sarana Dalam Keadaan Tidak Baru (used train)
pengadaan sarana yang sudah pernah dioperasikan baik di dalam negeri maupun di luar negeri dalam jangka
waktu tertentu

Dokumen RB, Dokumen Dokumen


Kajian Rekomenadasi Teknis Surveyor Uji Pertama
Riwayat Pengoperasian
Kelayakan dari Dirjen KA Independen Impor
dan Perawatan

• Kebutuhan
operasional
• Kondisi kelaikan
• Ketersediaan
spare part
• Kesesuaian dgn Ijin Impor dari
prasarana KA Kemendag
• Harmonisasi dgn
peraturan di
Indonesia Contoh Pengadaan Sarana Dalam Keadaan Tidak Baru :
• KRL ex Jepang (PT. KAI)
Contoh : • KRDE ex Inggris (KA Makasar)
• Kesesuaian crashworthinnes KRL ex Jepang perlu • Lokomotif ex China (KA Makasar)
dilakukan kajian aspek hukum dan keselamatannya
• Kesesuaian tegangan aliran LAA
• Kesesuaian frekuensi peralatan telekomunikasi
• dll
Pengadaan Sarana Desain Baru
pengadaan sarana tipe yang sama dengan sarana yang sudah pernah dioperasikan baik di dalam negeri maupun
di luar negeri

Persetujuan Penyusunan Dokumen Pengesahan FAT &


Proses Manufaktur Uji Pertama
Spektek Rancang Bangun Dokumen RB Commisioning Test

Dokumen
Dokumen FAT Uji Rancang
Spektek yg Dokumen RB yg Dokumen Produksi
dan Comm. Test Bangun
sudah sudah disahkan oleh Manufaktur
oleh Owner
disahkan

Uji Statis

Uji Dinamis
Pengadaan Sarana Desain Baru
pengadaan sarana tipe yang sama dengan sarana yang sudah pernah dioperasikan baik di dalam negeri maupun
di luar negeri

Persetujuan Penyusunan Dokumen Pengesahan FAT &


Proses Manufaktur Uji Pertama
Spektek Rancang Bangun Dokumen RB Commisioning Test

Dokumen
Dokumen FAT Uji Rancang
Spektek yg Dokumen RB yg Dokumen Produksi
dan Comm. Test Bangun
sudah sudah disahkan oleh Manufaktur
oleh Owner
disahkan

Uji Statis

Uji Dinamis
PENGADAAN SARANA PERKERETAAPIAN
1. Pengembangan Sarana Baru dengan Produk Lanjutan (series)

Penyusunan Penyusunan Dokumen Commisioning &


Uji Pertama
Proses Manufaktur FAT
Spektek Rancang Bangun

Uji Rancang Bangun


dan Rekayasa

Uji Statis
Pengesahan Dokumen
Persetujuan Dokumen
Dokumen Rancang Comm. Uji Dinamis
Spektek Produksi
Bangun dan FAT
Produk Series :
• CR400AF (KCIC),
• Lokomotif CC 205 (PT. KAI)
2. Pengembangan Sarana Baru dengan Desain Baru (newly design)
Penyusunan Commisioning &
Proses Rancang Bangun Uji Prototipe Produk Series Uji Pertama
Spektek FAT
Minimal :
• rangka dasar; Uji Rancang Bangun
• badan; dan Rekayasa
• kabin masinis;
• bogie;
Pengesahan Uji Statis
Dokumen
Persetujuan Bimtek & Dokumen
Comm.
Spektek Supervisi Rancang
dan FAT Uji Dinamis
Bangun
Desain Baru :
• LRT Jabodebek (PT. KAI),
• KRL Jabodetabek (PT KCI),
• Ballas Cleaner (DJKA)
3. Pengembangan Sarana Baru dengan Pengembangan Teknologi Baru (new technology development)

Pemberitahuan Proses Rancang Pembuatan


Uji Prototipe Uji Pertama Produk Series
Memulai Bangun Prototipe

AUDIT TEKNOLOGI • Metro Kapsul


• Tram Otonom (PT.
INKA, BPPT dan ITB)
Kriteria Umum Pengesahan • KA Cepat (BPPT)
Bimtek &
dan Konsep Sepktek,
Pengembangan
Supervisi
Dokumen
Rancang Bangun
dan Tata Cara
Pengujian

4. Pengadaan Sarana Impor Dalam Keadaan Tidak Baru

Kajian Dokumen Rancang Bangun Surveyor Dokumen


Uji Pertama
Kelayakan dan Dokumen Perawatan Independen Impor

• Kebutuhan
operasional
• Kondisi/kelaikan
• Ketersediaan Rekomendasi • KRL ex Jepang (PT. KAI)
spare part Teknis dari • KRDE ex Inggris (KA Makasar)
• Kesesuaian dgn Menhub • Lokomotif ex China (KA
prasarana KA Makasar)
• Harmonisasi dgn
peraturan
5. Modifikasi Dengan Rekayasa Sarana
Perubahan : Fungsi (jenis, penggunaan) dan/atau Kinerja (konstruksi dan komponen)

Kajian Penyusunan Commisioning


Proses Rekayasa Proses Manufaktur Uji Pertama
Kelayakan Spektek dan FAT
• Kelaikan
• Identitas
Uji Rancang Bangun
• Dokumen Rancang dan Rekayasa
Bangun Awal
Pengesahan
Persetujuan Bimtek & Dokumen Uji Statis
Dokumen
Spektek Supervisi Comm. dan FAT
Rekayasa
Uji Dinamis

6. Modifikasi Bukan Rekayasa Sarana


Perubahan Non Fungsi dan Kinerja : tempat duduk, interior dll
Kajian Penyusunan Commisioning
Proses Rekayasa Proses Manufaktur Uji Berkala
Kelayakan Spektek dan FAT
• Kelaikan
• Identitas Uji Statis
• Dokumen Rancang
Bangun Awal
Dokumen Comm./ Uji Dinamis
Persetujuan Bimtek &
FAT dan Dokumen
Spektek Supervisi
Rekayasa
TERIMA KASIH
PM 122 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan

Pasal 627 huruf d


penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sarana perkeretaapian yang mencakup
pengembangan, pengadaan, pengawasan, kelaikan dan sertifikasi sarana, pengelolaan sarana perkeretaapian
milik negara, pemberian tanda kelaikan sarana, fasilitas pengujian, serta pemeriksaan dan pengawasan perawatan
sarana perkeretaapian;

Pasal 630 huruf a, b, c, d, dan e


penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan NSPK, pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi, evlauasi dan pelaporan di bidang persyaratan spesifikasi teknis, rancang bangun dan
rekayasa sarana perkeretaapian serta pengawasan sarana perkeretaapian;
Pasal 238
(1) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai kewenangannya melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan sarana perkeretaapian yang dilaksanakan oleh penyelenggara sarana
perkeretaapian.
(2) Dalam hal pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang bersifat teknis dan operasional
pelaksanaannya dilakukan oleh inspektur sarana perkeretaapian yang diangkat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
(3) Inspektur sarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memiliki kualifikasi
keahlian di bidang pengawasan sarana perkeretaapian.
(4) Kualifikasi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 239
(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 238 ayat (1) dapat dilakukan secara berkala atau
sewaktu-waktu sesuai dengan keperluan.
(2) Pelaksanaan pengawasan harus sesuai dengan tata cara yang ditetapkan oleh Menteri.
Testing and Commisioning Stage
Thase Phase Description PIC
0 Product Approval Manufacturer
1 Factory Acceptance Testing Owner
2 Static Test per Elementary System Owner
3 Static Integration Test Owner
4 Dynamic Integration Test Owner
5 Trial Run Owner
1. UU 23 Tahun 2003 tentang Perkeretaapian
Pasal 100
(1) Uji pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 huruf a wajib dilakukan terhadap setiap sarana
perkeretaapian baru dan sarana perkeretaapian yang telah mengalami perubahan spesifikasi teknis.
(2) Uji pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 huruf a meliputi :
a. uji rancang bangun dan rekayasa;
b. uji statis; dan
c. uji dinamis.
(3) Uji pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Pemerintah dan dapat dilimpahkan
kepada badan hukum atau lembaga yang mendapat akreditasi dari Pemerintah.
(4) Sarana perkeretaapian yang mengalami perubahan spesifikasi teknis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus mendapat izin dari Menteri.
Pasal 181
(1) Pengadaan sarana perkeretaapian dari dalam negeri mengutamakan material yang telah memenuhi
ketentuan Standar Nasional Indonesia.
(2) Pengadaan sarana perkeretaapian atau pembuatan komponen serta perakitan, seluruhnya atau
sebagian yang dibuat di dalam negeri maupun di luar negeri, harus dilakukan oleh perusahaan
manufaktur yang telah mempunyai Sertifikat Internasional.
Pasal 201
(1) Uji pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200 huruf a wajib dilakukan terhadap setiap sarana
perkeretaapian baru dan sarana perkeretaapian yang telah mengalami perubahan spesifikasi teknis.
(2) Uji pertama meliputi:
a. uji rancang bangun dan rekayasa;
b. uji statis; dan
c. uji dinamis.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai uji rancang bangun dan rekayasa, uji statis, dan uji dinamis sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 240
(2) Rancang bangun sarana perkeretaapian meliputi proses:
a. perencanaan;
b. perancangan;
c. perhitungan teknis material dan komponen;
d. uji simulasi; dan
e. pembuatan prototipe atau model sarana perkeretaapian.
Pasal 242
(1) Rekayasa sarana perkeretaapian dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan mengubah
fungsi sarana perkeretaapian.
(3) Rekayasa sarana perkeretaapian meliputi proses:
a. perencanaan;
b. perancangan; dan
c. perhitungan teknis material dan komponen.

Anda mungkin juga menyukai