RANCANGAN
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN RI
TENTANG
PROSES DAN TATA CARA PELAKSANAAN
RANCANG BANGUN DAN REKAYASA SARANA
PERKERETAAPIAN
DASAR HUKUM
N
O
Archithecture Integration
I
AT
VERIFICATION
D
Design High Level Subsystem Testing
LI
VA
D
D
(Basic Design)
AN
Perhitungan/
IG
N
Laboratorium
N
Components Design Component Level
FL
IO
VERIFICATION
AT
O
C
FI
RI
Perhitungan Teknis Unit Testing
VE
Material dan
Komponen
Component
Development/
Construction
MANUFACTURER Pembuatan
Prototipe atau Proses Rancang
Model Bangun
ALUR PIKIR DOKUMEN RANCANG BANGUN DAN REKAYASA
• Desain Baru
Dokumen Rancang Bangun
• Teknologi
Baru
• Series
• Perencanaan
• Bukan Baru
• Perancangan
• Perhitungan Teknis Material
Pengadaan dan Komponenan
• Uji Simulasi
• Pembuatan Prototipe atau
Model
Pengembangan Pelaporan
Sarana Evaluasi Persetujuan dan
Perkeretaapian Pengawasan
Dokumen Rekayasa
• Perencanaan
Modifikasi • Perancangan
• Perhitungan Teknis Material
dan Komponenan
• Kinerja
• Fungsi
Dokumen Rancang
Bangun dan Rekayasa
Dokumen Produksi
A. JUDUL
B. PEMBUKAAN
C. BATANG TUBUH
I. Ketentuan Umum.
II. Maksud dan Tujuan
III. Pelaksanaan Rancang Bangun dan Rekayasa
IV. Proses dan Tata Cara Pelaksanaan Rancang Bangun
V. Proses dan Tata Cara Pelaksanaan Rekayasa
VI. Pengadaan Sarana Perkeretaapian
VII. Tata Cara dan Prosedur Persetujuan
VIII. Pelaporan dan Monitoring
IX. Pengawasan
X. Ketentuan Penutup.
D. PENUTUP
E. LAMPIRAN
PELAKSANAAN RANCANG BANGUN DAN REKAYASA
Perhitungan Teknis
Perencanaan Perancangan Material/ Konstruksi
dan Komponen
Rekayasa Sarana
a. maksud dan a. gambar teknis; a. pemilihan material
tujuan; b. tahapan produksi; dan komponen;
b. analisis teknis, dan b. pengerjaan
c. tahapan pengujian
meningkatkan mengubah fungsi ekonomis, dan material; dan
kemampuan sarana sarana sumber daya; c. integrasi
c. penyiapan komponen.
spesifikasi teknis;
dan
d. jadwal
pelaksanaan.
PENGADAAN SARANA PERKERETAAPIAN
Dokumen
Dokumen FAT Uji Rancang
Spektek yg Dokumen RB yg Dokumen Produksi
dan Comm. Test Bangun
sudah sudah disahkan oleh Manufaktur
oleh Owner
disahkan
Uji Statis
Minimal :
• rangka dasar;
• badan;
• kabin masinis;
Dokumen • bogie; dan Dokumen RB Dokumen Dokumen FAT Uji Rancang
Spektek yg • komponen yang yg sudah Produksi oleh dan Comm. Test Bangun
sudah didesain baru disahkan Manufaktur oleh Owner
disahkan
Uji Statis
Uji Dinamis
Contoh Sarana Desain Baru :
• LRT Jabodebek (PT. KAI),
• KRL Jabodetabek (PT KCI),
• Ballas Cleaner (DJKA)
Pengadaan Sarana Teknologi Baru (new technology development)
pengadaan sarana yang menggunakan teknologi baru dan belum pernah dioperasikan baik di dalam negeri
maupun di luar negeri
Uji Dinamis
AUDIT TEKNOLOGI
• Kebutuhan
operasional
• Kondisi kelaikan
• Ketersediaan
spare part
• Kesesuaian dgn Ijin Impor dari
prasarana KA Kemendag
• Harmonisasi dgn
peraturan di
Indonesia Contoh Pengadaan Sarana Dalam Keadaan Tidak Baru :
• KRL ex Jepang (PT. KAI)
Contoh : • KRDE ex Inggris (KA Makasar)
• Kesesuaian crashworthinnes KRL ex Jepang perlu • Lokomotif ex China (KA Makasar)
dilakukan kajian aspek hukum dan keselamatannya
• Kesesuaian tegangan aliran LAA
• Kesesuaian frekuensi peralatan telekomunikasi
• dll
Pengadaan Sarana Desain Baru
pengadaan sarana tipe yang sama dengan sarana yang sudah pernah dioperasikan baik di dalam negeri maupun
di luar negeri
Dokumen
Dokumen FAT Uji Rancang
Spektek yg Dokumen RB yg Dokumen Produksi
dan Comm. Test Bangun
sudah sudah disahkan oleh Manufaktur
oleh Owner
disahkan
Uji Statis
Uji Dinamis
Pengadaan Sarana Desain Baru
pengadaan sarana tipe yang sama dengan sarana yang sudah pernah dioperasikan baik di dalam negeri maupun
di luar negeri
Dokumen
Dokumen FAT Uji Rancang
Spektek yg Dokumen RB yg Dokumen Produksi
dan Comm. Test Bangun
sudah sudah disahkan oleh Manufaktur
oleh Owner
disahkan
Uji Statis
Uji Dinamis
PENGADAAN SARANA PERKERETAAPIAN
1. Pengembangan Sarana Baru dengan Produk Lanjutan (series)
Uji Statis
Pengesahan Dokumen
Persetujuan Dokumen
Dokumen Rancang Comm. Uji Dinamis
Spektek Produksi
Bangun dan FAT
Produk Series :
• CR400AF (KCIC),
• Lokomotif CC 205 (PT. KAI)
2. Pengembangan Sarana Baru dengan Desain Baru (newly design)
Penyusunan Commisioning &
Proses Rancang Bangun Uji Prototipe Produk Series Uji Pertama
Spektek FAT
Minimal :
• rangka dasar; Uji Rancang Bangun
• badan; dan Rekayasa
• kabin masinis;
• bogie;
Pengesahan Uji Statis
Dokumen
Persetujuan Bimtek & Dokumen
Comm.
Spektek Supervisi Rancang
dan FAT Uji Dinamis
Bangun
Desain Baru :
• LRT Jabodebek (PT. KAI),
• KRL Jabodetabek (PT KCI),
• Ballas Cleaner (DJKA)
3. Pengembangan Sarana Baru dengan Pengembangan Teknologi Baru (new technology development)
• Kebutuhan
operasional
• Kondisi/kelaikan
• Ketersediaan Rekomendasi • KRL ex Jepang (PT. KAI)
spare part Teknis dari • KRDE ex Inggris (KA Makasar)
• Kesesuaian dgn Menhub • Lokomotif ex China (KA
prasarana KA Makasar)
• Harmonisasi dgn
peraturan
5. Modifikasi Dengan Rekayasa Sarana
Perubahan : Fungsi (jenis, penggunaan) dan/atau Kinerja (konstruksi dan komponen)
Pasal 239
(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 238 ayat (1) dapat dilakukan secara berkala atau
sewaktu-waktu sesuai dengan keperluan.
(2) Pelaksanaan pengawasan harus sesuai dengan tata cara yang ditetapkan oleh Menteri.
Testing and Commisioning Stage
Thase Phase Description PIC
0 Product Approval Manufacturer
1 Factory Acceptance Testing Owner
2 Static Test per Elementary System Owner
3 Static Integration Test Owner
4 Dynamic Integration Test Owner
5 Trial Run Owner
1. UU 23 Tahun 2003 tentang Perkeretaapian
Pasal 100
(1) Uji pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 huruf a wajib dilakukan terhadap setiap sarana
perkeretaapian baru dan sarana perkeretaapian yang telah mengalami perubahan spesifikasi teknis.
(2) Uji pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 huruf a meliputi :
a. uji rancang bangun dan rekayasa;
b. uji statis; dan
c. uji dinamis.
(3) Uji pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Pemerintah dan dapat dilimpahkan
kepada badan hukum atau lembaga yang mendapat akreditasi dari Pemerintah.
(4) Sarana perkeretaapian yang mengalami perubahan spesifikasi teknis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus mendapat izin dari Menteri.
Pasal 181
(1) Pengadaan sarana perkeretaapian dari dalam negeri mengutamakan material yang telah memenuhi
ketentuan Standar Nasional Indonesia.
(2) Pengadaan sarana perkeretaapian atau pembuatan komponen serta perakitan, seluruhnya atau
sebagian yang dibuat di dalam negeri maupun di luar negeri, harus dilakukan oleh perusahaan
manufaktur yang telah mempunyai Sertifikat Internasional.
Pasal 201
(1) Uji pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200 huruf a wajib dilakukan terhadap setiap sarana
perkeretaapian baru dan sarana perkeretaapian yang telah mengalami perubahan spesifikasi teknis.
(2) Uji pertama meliputi:
a. uji rancang bangun dan rekayasa;
b. uji statis; dan
c. uji dinamis.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai uji rancang bangun dan rekayasa, uji statis, dan uji dinamis sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 240
(2) Rancang bangun sarana perkeretaapian meliputi proses:
a. perencanaan;
b. perancangan;
c. perhitungan teknis material dan komponen;
d. uji simulasi; dan
e. pembuatan prototipe atau model sarana perkeretaapian.
Pasal 242
(1) Rekayasa sarana perkeretaapian dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan mengubah
fungsi sarana perkeretaapian.
(3) Rekayasa sarana perkeretaapian meliputi proses:
a. perencanaan;
b. perancangan; dan
c. perhitungan teknis material dan komponen.