Anda di halaman 1dari 19

REGULASI DALAM PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA TANPA AWAK

(USE CASE : CARGO DRONE)

FGD POKJA REGULATORY SANDBOX, 9 JUNI 2021

DIREKTORAT KELAIKUDARAAN DAN


PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA (DKPPU)

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DKPPU
DKPPU ©2020
@2021
OUTLINE

I. STRUKTUR ORGANISASI
II. REGULASI
III. SERTIFIKASI
IV. AREA PENGOPERASIAN PUTA
V. MEKANISME PERSETUJUAN PENGOPERASIAN PUTA
VI. SAND BOX / TEST FIELD AREA
I. STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
UNDANG-UNDANG 13 Ch. VI 18
(UU No.1 / 2009 ; UU 11/2020)
14
15 16 17
PP 32 / 2021

25 27 29 33
22 23 34
PERATURAN MENTERI
PERHUBUNGAN 119 21 CASR 36 PM
Airworthiness Standards
135 91 61 47 45 43
Operating Rules & Operating Certificate
Identification & Registration 107 65 145 PM 37 /
Maintenance
2020
Personnel licensing

8900-
PERATURAN DIRJEN
PERHUBUNGAN UDARA SI 12.04 AC
8900- 8900-
12.01 8900- 12.03
12.02

4
KEBUTUHAN PERKEMBANGAN
PERATURAN PENGOPERASIAN
PUTAKUMHAM)
• Revisi CASR Part 107 (Pengesahan
• Revisi PM 37 Tahun 2020 terkait pengaturan pengoperasian PUTA dari/ke luar negeri (draft)
• Penyusunan CASR 119 (Pembahasan KEMENHUB)
• Revisi CASR Part 21 (Pengesahan KUMHAM)
• Revisi CASR Part 61 (Draft Revisi)
Peraturan Menteri • Revisi CASR Part 65 (Draft Revisi)
• Revisi CASR Part 91 (Draft Revisi)
• Revisi CASR 135 (Draft Revisi)
Referensi
• Revisi CASR Part 47 (Pengesahan KUMHAM)
ICAO •• Penyusunan
Penyusunan SI 8900-12.02_Remote
CASR Pilot Certification (Pengesahan Dirjen)
22 (Pengesahan KUMHAM)
Guidance (draft) • Penyusunan SI 8900-12.03_Specific Operation Risk Assessment (pengesahan Dirjen)
& Best • Penyusunan SI 8900-12.XX_RPAS Training Center (draft)
Practices Petunjuk Teknis • Penyusunan Juknis tentang Pemberian Pelayanan Navpen pada Pengoperasian PUTA (draft)
• Penyusunan Juknis tentang Pengawasan Pengoperasian PUTA (draft)
• Penyusunan Juknis tentang Pengoperasian PUTA pada pengangkutan barang (Cargo Delivery)
(draft)

• AC Special Purpose UA Trial Operation Handling Procedure (draft)


Pedoman Teknis • AC SIDOPI (draft)
Operasional • AC Electric Engine (draft)
• AC Sistem Digitalisasi Pemetaan dan Pengendalian PUTA (draft)
5
Pesawat terbang yang dikendalikan jarak Helikopter yang dikendalikan jarak Stasiun pengendali jarak jauh
jauh (remotely piloted aeroplane) jauh (remotely piloted helicopters) (remote pilot station)
Performa terbang, stabilitas dan kehandalan Performa terbang, stabilitas dan
kendali dan mulai dari taxi, takeoff, climb, kehandalan kendali dan mulai dari taxi,
cruise, approach, landing takeoff, climb, cruise, approach, landing
Kekuatan struktur rangka, bodi dan Kekuatan struktur rangka, bodi dan Keamanan ruangan kendali jarak
distribusi beban distribusi beban jauh dan keamanan saat operasional
Kemampuan desain dan pembuatan Kemampuan desain dan pembuatan Kemampuan desain dan pembuatan
Stasiun pengendali jarak jauh
Spesifikasi pembangkit tenaga Spesifikasi rotor dan pembangkit tenaga
Fungsi sistem dan peralatan yang Fungsi sistem dan peralatan yang Fungsi sistem dan peralatan yang
terpasang terpasang terpasang
Batasan dan informasi operasional Batasan dan informasi operasional Batasan dan informasi operasional
Integrasi dengan stasiun pengendali jarak Integrasi dengan stasiun pengendali Interface dan integrasi stasiun
jauh jarak jauh pengendali jarak jauh
Faktor manusia dan lingkungan operasional Faktor manusia dan lingkungan Faktor manusia dan lingkungan
kerja operasional kerja operasional kerja
III. SERTIFIKASI
STAKEHOLDERS

• Operator pengoperasian (AOC/OC)


• Organisasi Desain & Manufaktur (DOA; PC)
Organisasi • Organisasi Pelatihan personil (AMTO; ATO)
• Organisasi perawatan PUTA (AMO)

• Sertifikasi • Personil penerbangan (Pilot, Copilot)




Pembinaan
Pengawasan
Regulator Personil • Personil perawatan (Mekanik, Engineer)
• Personil Pemandu penerbangan (ATC)
• Penindakan

• Segrerated airspace (NOTAM) Pesawat Udara • Sertifikat Tipe


• Intergrated airspace Ruang Udara • Sertifikat kelaikudaraan
• VLOS & BVLOS Tanpa Awak • Sertifikat Pendaftaran

7
III. SERTIFIKASI

0 gr 250 gr 7 kg 25 kg

KEPERLUAN PENGOPERASIAN
HOBI & R&D, crew training,
REKREASI market surveys

NON HOBI & REKREASI Production flight testing,


new production aircraft

Restricted Category

Standard Category

PUTA Kecil (small UAS) RPAS / Pesawat udara yang 8

dikendalikan jarak jauh


Ref: PM 37 / 2020
Operasi yang tersertifikasi

Airworthiness Approval: Operator yang Lisensi Remote Pilot/


Registrasi:
CASR 21,22, 23, tersertifikasi: Maintenance
CASR 45,47
25,27,29,33,34,35,36 CASR 91,135 CASR 61,65,67

• ICAO Annex 1
•Penerbangan •INDONESIAN “Personnel Licensing”
dalam R & D (PK-) REGISTER Amdt 175 tentang
dibawah DOA 21 •Registrasi asing Licensing & Rating for
• CASR 21.17 Remote Pilot sedang
Designation •Pengoperasian dibawah dalam proses review.

of Applicable RPAS dibawah bilateral • PUTA penerbangan


internasional mengikuti
regulations OC 91 agreement ICAO Annex 1
• CASR 22 •Pengoperasian •Registrasi • PUTA penerbangan
khusus domestik akan
RPAS dibawah domestik PUTA 8 mengikuti ketentuan
AOC 135 Digit yang ditetapkan oleh
DGCA

TC, Special Lisensi Remote Pilot,


OUTPUT condition, DOA, PC, OC / AOC / ROC C of R Lisensi Personil
C of A Perawatan PUTA
9
III. SERTIFIKASI

10
KONSEP PENILAIAN RESIKO TERHADAP SERTIFIKASI
PESAWAT UDARA TANPA AWAK
Airspace Encounter Class – Use Case
H
Berat & kecepatan (Energi Kinetik)
TC/PC
HIGH
Low to High Performance

B C D m ent
e
I nvolv
A
A* Airworthiness Without TC
r, DGC E G
MED Rigo
i cation
f
Part 107 , C erti
LOW Risk
F
LOWER SORA SAIL HIGHER SORA SAIL

Low to High Risk Exposure to Other Aircraft & People


Higher Requirements for Equipage & Mitigations
III. SERTIFIKASI Co
Inte
mm
rna
erci
tion
al
Car
al
air
ried
flig
Oth
tra
Dan
ht
er
nsp
ger
ope
ort
ous
rati
atio
Go
ons
n
od
as
for
ope
DG
pas
rati
CA
sen
ons
ma
ger
HIGH RISK OPERATIONS
nda
11
te
IV. AREA PENGOPERASIAN PUTA
1A 400 ft 1C

1B 2

UAS
1. Persetujuan diperlukan bagi PUTA pada ruang udara yang dilayani sbb.
A. Ruang udara disekitar bandar udara;
B. Controlled Airspace;
C. Uncontrolled Airspace, di atas ketinggian 400ft AGL (120m)
2. Persetujuan tidak diperlukan bagi PUTA pada ruang udara yang dilayani sbb.
Uncontrolled Airspace, di bawah ketinggian 400ft AGL (120m)
IV. AREA PENGOPERASIAN PUTA

CONTROLLED
AIRSPACE
IV. AREA PENGOPERASIAN PUTA

AREA KKOP
V. MEKANISME PERSETUJUAN PENGOPERASIAN PUTA

a
AIRNAV
INDONESIA

Operation
DNP Authorization e Notam

DKPPU

b c

Security
Kemenhan Clearance d
Sand Box (Test Field Area)

• Pengoperasian PUTA untuk keperluan R & D maupun experimental


memiliki potensi bahaya malfungsi yang cukup besar.
• Utk meminimalkan bahaya dari PUTA dimaksud dimungkinkan utk
dibuat suatu ruang udara tersendiri sebagai Test Field Area (TFA),
area ini terdiri dari wilayah darat dan atau wilayah perairan dengan
r u a n g u d a ra d i a t a s ny a y a n g d i g u n a k a n u n t u k ke g i a t a n
pengoperasian PUTA dimaksud.
Sand Box (Test Field Area) (Lanjutan)
Ruang udara utk Test Field Area (TFA) tersebut bersifat semi permanen
dgn ketentuan:
• TFA dapat diajukan dgn mekanisme pengajuan sesuai PM 37 Tahun
2020 dgn menyebutkan di surat permohonan bhw ruang udara tsb
akan digunakan sbg TFA.
• Dilakukan safety assesment terlebih dahulu utk menentukan batas2
horisontal dan vertikal dari TFA shg tdk menimbulkan hazard bagi
penerbangan berawak dan masyarakat di sekitar proposed TFA.
• Setelah ditetapkan TFA dapat digunakan kapan saja tanpa melalui
proses birokrasi cukup berkoordinasi/lapor ke pengelola TFA.
• TFA dievaluasi secara berkala utk memastikan kelayakan TFA.
Sand Box (Test Field Area) (Lanjutan)
Alur mekanisme pengajuan TFA

DKPPU

c)
AIRNAV DNP
TFA
NOTAM
TFA
APPROVED READY TO USE
INDONESIA
a) b)
Hatur Matur Nuwun
Nuhun

Makacih

Anda mungkin juga menyukai