Anda di halaman 1dari 6

TERM OF REFERENCE

KEGIATAN RANCANGAN TAMAN HUTAN RAYA BERBASIS


PEMETAAN DASAR TEMATIK KEHUTANAN
PROVINSI GORONTALO
SKALA 1 : 25.000

1. Latar Belakang

Penataan hutan merupakan salah satu bagian penting dalam proses


perencanaan kehutanan sebagaimana yang telah digariskan dalam
berbagai peraturan perundang-undangan. Perencanaan diartikan sebagai
suatu proses atau kegiatan apa yang harus dilakukan atau ditempuh di
masa depan agar tercapai tujuan dengan kata lain merupakan suatu
pernyataan yang terperinci berbagai kegiatan yang akan dilakukan di
masa datang. Dalam bidang kehutanan perencanaan diartikan sebagai
suatu upaya dalam bentuk rencana, dasar-dasar acuan dan pegangan
bagi pelaksanaan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai tujuan-
tujuan pengusahaan hutan yang bertolak dari kenyataan saat ini dan
memperhitungkan pengaruh masalah dan kendala yang memungkinkan
terjadi selama proses mencapai tujuan tersebut. Sedangkan menurut
Undang-Undang No. 5 Tahun 1967 perencanaan hutan terdiri dari
rencana umum, rencana pengukuhan hutan, rencana penatagunaan
hutan dan rencana penataan hutan. Pekerjaan penataan hutan terdiri dari
penentuan batas hutan yang ditata, pembagian hutan ke dalam petak-
petak kerja, perisalahan hutan, pembukaan wilayah hutan, pengumpulan
bahan-bahan lain untuk penyusunan rencana kerja serta pengukuran dan
perpetaan

Penataan hutan dan pemanfaatan sumber daya alam secara optimal


memerlukan suatu proses perencanaan yang matang dan akurat.
HAL - 1
Perencanaan yang akurat tersebut hanya dapat dikembangkan apabila
terpenuhinya ketersediaan data-data dasar keruangan/spasial sesuai
dengan yang dibutuhkan. Peta dasar rupabumi, baik dalam format digital
maupun analog, merupakan salah satu sumber data utama yang
digunakan sebagai acuan pada proses analisis keruangan

Peta Rupabumi Indonesia (RBI) adalah peta topografi yang menampilkan


sebagian unsur-unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI. Unsur-
unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema,
yaitu:
Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7
tema, yaitu:
Tema 1: Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah,
pemukiman dan sebagainya
 
Tema 2: Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis
pantai dan sebagainya
 
Tema 3: Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur
 
Tema 4: Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan
budaya lainnya
 
Tema 5: Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel
transmisi dan jembatan
 
Tema 6: Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten,
kecamatan dan desa
 
Tema 7: Toponim: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat,
nama gunung dan sebagainya (BAKOSURTANAL, 2009)
HAL - 2
Ketersediaan peta dasar, data dan informasi kehutanan di Provinsi
Gorontalo sangat diperlukan untuk penyusunan program pengelolaan/
pembangunan kehutanan dan sebagai bahan untuk pengambilan
keputusan/ kebijakan menyangkut kehutanan.

2. Tujuan

Tujuan pekerjaan Pengadaan Peta Rupa Bumi Indonesia Provinsi


Gorontalo adalah sebagai berikut.
a. Penyediaan database dan sistem informasi geospatial di Provinsi
Gorontalo.
b. Memudahkan Dinas Kehutanan dan ESDM Provinsi Gorontalo dan
pihak-pihak lain yang terkait dalam mengakses/mendapatkan data
dan informasi.
c. Penyediaan peta dasar kehutanan, sebagai dasar pembuatan
kebijakan kehutanan selanjutnya di Provinsi Gorontalo.
d. Terlaksananya Sosialisasi Peta RBI Skala 1 : 25.000

3. Sasaran

Sasaran kegiatan adalah tersedianya Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 :


25.000, 101 Nomor Lembar Peta dan 7 tema kenampakan dan Sosialisasi
Peta RBI Skala 1 : 25.000

4. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan pekerjaan ini di Provinsi Gorontalo.

HAL - 3
5. Sumber Pendanaan

Biaya kegiatan ini bersumber dari APBD Provinsi Gorontalo Tahun


Anggaran 2015 dengan nilai total anggaran sebesar Rp. 218.103.000,-
(Dua Ratus Delapan Belas Juta Seratus Tiga Ribu Rupiah).

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

Nama Pengguna Anggaran : DR.Ir. Husen Hasni, M.Si.


Jabatan Struktural : Kepala Dinas Kehutanan dan ESDM
Nama PPK : Bambang Trihandoko, SP
Jabatan Struktural : Kepala Bidang Pemantapan Kawasan
Nama PPTK : Khaeruddin, S.Hut, M.Si
Jabatan Struktural : Kepala Seksi Pengukuran dan Perpetaan

Satuan Kerja : Dinas Kehutanan dan ESDM Provinsi Gorontalo


Alamat Satker : Jl. P. Kalengkongan No.2, Kota Gorontalo

7. Referensi Hukum

- Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial.


- Undang-Undang No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
- Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
- Perdirjen BPDAS PS Nomor P.4/V-SET/2013 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis
- Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Gorontalo 2010 -2030.

8. Lingkup Kegiatan

Pekerjaan Pemetaan Dasar Tematik Kehutanan Provinsi Gorontalo


dilakukan dalam beberapa pekerjaan, yaitu :

HAL - 4
1) Belanja Pakai Habis dengan anggaran Rp. 6.743.000,-.
2) Belanja Bahan dengan anggaran Rp. 5.000.000,-
3) Belanja Jasa Kantor dengan anggaran Rp. 4.400.000,-
4) Belanja Cetak dan Penggandaan dengan anggaran Rp. 9.000.000,-
5) Belanja Foto Copy dengan anggaran Rp. 7.000.000,-
6) Belanja Dokumentasi dengan anggaran Rp. 500.000,-
7) Belanja Sewa Ruang Rapat dengan anggaran Rp. 2.000.000,-
8) Belanja Makan dan Minum Rapat dengan anggaran Rp. 6.125.000,-
9) Belanja Pakaian Kerja Lapangan dengan anggaran Rp. 7.500.000,-
10) Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah dengan anggaran Rp.
44.800.000,-
11) Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah dengan anggaran Rp.
29.160.000,-
12) Belanja Jasa Konsultasi dengan anggaran Rp. 86.500.000,- (Pihak
Ke Tiga)

9. Keluaran (Out Put)

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :


a. Tersedianya peta Rupa Bumi Indonesia Provinsi Gorontalo Skala 1 :
25000, 101 Nomor Lembar Peta dan 7 Tema unsur (Pihak ketiga)
b. Terlaksananya Sosialisasi Peta RBI Skala 1 : 25.000

10. Lingkup Kegiatan Penyedia Jasa Konsultasi

Penyedia Jasa Konsultasi harus bekerja sama sepenuhnya kepada KPA,


PPK dan PPTK dari Kegiatan persiapan sampai penyerahan pekerjaan.
Dalam pelaksanaannya Penyedia Jasa harus bekerja dengan penuh
tanggung jawab sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan
yang telah ditentukan oleh satker.

HAL - 5
11. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pemetaan Dasar Tematik
Kehutanan

Sesuai dengan Rencana Operasional Kegiatan (ROK) Waktu yang


dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan pemetaan dasar tematik
kehutanan adalah selama 4 (empat) bulan kalender.

12. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut (Terlampir).

Gorontalo, Januari 2015


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Bambang Trihandoko, SP
NIP. 19750823 199903 1005

HAL - 6

Anda mungkin juga menyukai