Anda di halaman 1dari 11

TOR WORKSHOP PENETAPAN DAN PENGHITUNGAN

DAYA DUKUNG DAYA TAMPUNG EKOREGION PAPUA

Bab I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Jumlah penduduk dan laju pembangunan diberbagai sektor dalam rangka


untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mengalami peningkatan, sehingga kondisi
kualitas lingkungan hidup di sejumlah kawasan di Pulau Papua saat ini
mengalami penurunan. Hal ini merupakan dampak penggunaan sumberdaya
alam yang semakin meningkat, termasuk pemanfaatan ruang bagi kehidupan
manusia dan mahluk hidup lainnya.
Potensi sumber daya alam yang tersedia serta indikasi penurunannya baik
secara kuantitas maupun kualitas, memaksa agar pemanfaatan sumber daya
alam dilakukan secara bijaksana, yaitu memperhatikan kemampuan daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup. Oleh karena itu kemampuan lingkungan
hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lainnya dan
keseimbangan antar keduanya (daya dukung lingkungan hidup) serta
kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi dan/atau komponen
lain yang masuk atau dimasukan ke dalamnya (daya tampung lingkungan hidup)
penting untuk diketahui, dipahami dan dijadikan dasar dalam perencanaan
pemanfaatan sumber daya alam, perencanaan pembangunan dan perencanaan
pemanfaatan ruang.
Penentuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagai
dasar pertimbangan dalam pembangunan dan pengembangan suatu wilayah
telah diamanatkan sejak ditetapkannya Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984
tentang Ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009.
Amanat daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup tertuang dalam
sejumlah pasal, diantaranya Pasal 12 yang menyebutkan bahwa apabila Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) belum tersusun,
maka pemanfaatan sumber daya alam dilaksanakan berdasarkan daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup. Selain itu, dalam Pasal 15, 16 dan 17

1
dijelaskan bahwa daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup merupakan
salah satu muatan kajian yang mendasari penyusunan atau evaluasi rencana tata
ruang wilayah (RTRW), rencana pembangunan jangka panjang dan jangka
menengah (RPJP dan RPJM) serta kebijakan, rencana dan/atau program yang
berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan hidup, melalui Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup tertuang pula pada Pasal
19, yang menyatakan bahwa untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup
dan keselamatan masyarakat, setiap perencanaan tata ruang wilayah wajib
didasarkan pada KLHS dan ditetapkan dengan memperhatikan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup. Dengan kata lain daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup menjadi inti dari dari kegiatan KLHS dan RPPLH atau
lebih jauh lagi menjadi core business dari Kelembagaan lingkungan hidup.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kebutuhan penyusunan daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup disuatu wilayah sangat mendesak dan
strategis. Diperlukan dukungan sistem metodologi yang jelas dan mampu
mewadahi semua kepentingan pembangunan dan pelestarian lingkungan.
Pendekatan jasa ekosistem memberikan solusi bagi penyusunan daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup yang komprehensif sehingga digunakan
dalam inventarisasi ini.
Jasa ekosistem adalah manfaat yang diperoleh manusia dari suatu
eksosistem. Manfaat ini termasuk jasa penyediaan (provisioning),, seperti pangan
dan air; jasa pengaturan (regulating) seperti pengaturan terhadap banjir,
kekeringan, degradasi lahan dan penyakit; jasa pendukung (supporting), seperti
pembentukan tanah dan silkus hara; serta jasa kultural (cultural), seperti rekreasi,
spiritual, keagamaan dan manfaat nonmaterial lainnya.
Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Papua telah
melakukan kegiatan inventarisasi penghitungan daya dukung dan daya tampung
Ekoregion Papua berbasis jasa ekosistem dengan pendekatan keruangan
(spasial). Namun hal tersebut perlu diklarifikasi kembali oleh para stakeholder,
sehingga hasil dari penghitungan dan penetapan Daya Dukung Daya Tampung
Ekoregion Papua minimal mendekati kondisi real di lapangan.
Sebagai tindak lanjut hal tersebut, P3E Papua akan mengadakan workshop
Penghitungan dan penetapan Daya Dukung Daya Tampung Ekoregion Papua

2
sebagai bagian dari upaya sinkronisasi data dan peta ekoregion Papua yang telah
dilakukan sebelumnya.

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari workshop penghitungan dan penentuan daya dukung daya


tampung ekoregion Papua adalah untuk menjaring informasi sebanyak mungkin
dari para pemangku kepentingan (stake holder) untuk penyempurnaan
penyusunan peta daya dukung daya tampung ekoregion Papua yang Berbasis
Jasa Ekosistem/thematik pada skala 1 : 250.000. Model ini akan dikembangkan
lebih lanjut untuk rincian beberapa jenis pengukuran DDLH tematik untuk
kepentingan pembangunan sektoral seluruh wilayah ekoregion PAPUA.
Sedangkan tujuan workshop penghitungan dan penetapan DDDT Ekoregion
Papua adalah :
1. Menjaring informasi untuk keperluan verifikasi terkait peta DDDT Ekoregion
Papua yang telah dihasilkan yang Berbasis Jasa Ekosistem / Thematik
dengan kedalaman analisis skala 1 : 250.000,
2. Menganalisis dan Menyusun Daya Dukung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa
Ekosistem dengan unit satuan ekoregion dan administratif
3. Menyusun Profil DDLH Berbasis Jasa Ekosistem Provinsi Papua dan Papua
Barat di Pulau Papua

I.3. Ruang Lingkup


Ruang lingkup kegiatan Penyusunan DDDT Sumberdaya alam dan
lingkungan hidup meliputi:
1. Fokus group Discussion (FGD) untuk verifikasi data dan Peta DDDT
Ekoregion Papua yang telah disusun.
2. Verifikasi stake holder untuk memperkaya informasi Peta Daya Dukung
Lingkungan Hidup Berbasis Jasa Ekosistem
3. Verifikasi lapangan atas hasil Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Berbasis
Jasa Ekosistem yang telah dihasilkan
4. Penyusunan Laporan Akhir / Expose

3
Bab II. RENCANA dan KINERJA

II.1. Kondisi Awal

Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Papua mempunyai


fungsi antara lain melakukan pelaksanaan inventarisasi daya dukung dan daya
tampung sumber daya alam dan lingkungan hidup di wilayah ekoregion.
Dokumen ini sangat penting sebagai muatan kajian dalam Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), yang merupakan rangkaian analisis yang
wajib dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengintegrasikan prinsip
pembangunan berkelanjutan dalam pembangunan wilayah dan atau kebijakan,
rencana dan atau program dan juga sebagai dasar penyusunan rencana tata
ruang wilayah.
Saat ini peta yang telah dihasilkan belum diverifikasi oleh stake holder,
sehingga perlu dilakukan workshop untuk menjaring informasi sebagai bahan
verifikasi peta DDDT Ekoregion Papua yang telah dihasilkan.

II.2. Indikator Kinerja


Kegiatan workshop penghitungan dan penetapan DDDT Ekoregion Papua
dilaksanakan dengan indikator kinerja meliputi :
1. Terlaksananya kegiatan Workshop Penghitungan dan penetapan Peta Daya
Dukung Daya Tampung Sumberdaya alam dan lingkungan hidup Ekoregion
Papua.
2. Terjaringnya informasi sebagai bahan verifikasi Peta Daya Dukung dan Daya
Tampung Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Ekoregion Papua yang
telah dihasilkan.

4
Bab III. METODOLOGI

III.1. Koordinasi Instansi Terkait

Koordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini Pihak Perguruan Tinggi (UGM,
UNCEN dan UNIPA), LSM dan SKPD / UPT terkait.

III.2. FGD Panel Pakar

Focus Group Discussion dilakukan untuk menjaring informasi dari pemangku


kepentingan (stakeholder) untuk keperluan verifikasi Peta daya dukung dan daya
tampung sumberdaya alam dan lingkungan hidup ekoregion Papua yang telah
dihasilkan.

III.3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data berupa peta, foto, tabel, diagram, dan informasi data-
data pendukung lainnya yang berhubungan dengan Daya Dukung Lingkungan
Hidup di Provinsi Papua dan Papua Barat yang tercakup dalam Ekoregion Papua.

III.4. Analisis dan Pembuatan Revisi Peta

Analisis dan pembuatan Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Ekoregion


Papua hasil dari verifikasi oleh stakeholder yang dilakukan oleh tenaga Ahli dari
Perguruan Tinggi.

III.5. Penyusunan dan Penghitungan Daya Dukung Lingkungan Hidup


Ekoregion Papua hasil Verifikasi

Penyusunan dan penghitungan daya Dukung Lingkungan Hidup Ekoregion


Papua juga dilakukan oleh tenaga Ahli dari Perguruan Tinggi.

5
Bab IV. Pelaksanaan

IV.1. Persiapan

Hal-hal yang dibutuhkan dalam persiapan administrasi pelaksanaan


penyusunan daya dukung daya tampung sumberdaya alam dan lingkungan hidup
ekoregion papua adalah sebagai berikut :
- Pembentukan Tim Kerja / Panitia Workshop
- Surat Perintah Tugas
- Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)

IV.2. Organisasi Pelaksanaan

Kegiatan penyusunan daya dukung daya tampung sumberdaya alam dan


lingkungan hidup ekoregion papua dilaksanakan oleh tim yang dibentuk oleh
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Papua.

IV.3. Pembiayaan

Besarnya biaya kegiatan penyusunan daya dukung daya tampung


sumberdaya alam dan lingkungan hidup Ekoregion Papua disesuaikan dengan
plafon dana yang tersedia didalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Nomor: DIPA-29.01.2.400567/2016 tanggal 7 Desember 2016.

IV.4. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan Workshop Penetapan Perhitungan Daya Dukung


Daya Tampung Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup Ekoregion Papua
dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Selasa / 23 Agustus 2016
Waktu : 08.00 - Selesai
Tempat : Hotel Sahid, Entrop, Jayapura

IV.5. Peserta

Peserta Workshop Penghitungan dan Penetapan DDDT Ekoregion Papua


terdiri dari Perguruan Tinggi, LSM dan SKPD yang terkait.
- Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
- Universitas Cenderawasih, Jayapura

6
- Universitas Papua, Manokwari
- WWF Region Papua
- BAPPEDA Provinsi Papua
- BAPPEDA Provinsi Papua Barat
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Papua
- Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Papua Barat
- Dinas Kehutanan Provinsi Papua
- Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat
- Dinas Pertanian Provinsi Papua
- Dinas Pertanian Provinsi Papua Barat
- Dinas Pertambangan Provinsi Papua
- Dinas Pertambangan Provinsi Papua Barat
- Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua
- Dinas Pertambangan Provinsi Papua Barat
- Dinas Perhubungan Provinsi Papua
- Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Barat
- Dinas Pariwisata Provinsi Papua
- Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat
- Balai Besar KSDA Papua
- Balai Besar TN Teluk Cenderawasih
- Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah X Papua
- Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVII Papua Barat
- BPDAS Mamberamo
- BPDAS Remu Ransiki
- Balai PPI dan Karhutla
- BP2LHK Manokwari

7
IV.5. Agenda Kegiatan

Agenda kegiatan Workshop Penghitungan dan Penetapan DDDT SDA dan


LH Ekoregion Papua :
Tanggal : 05 Agustus 2015
Waktu Acara Keterangan
08.00 08.30 Registrasi Panitia
08.30 09.00 Pembukaan Setda Prov Papua Setda Prov Papua
09.00 10.00 Materi 1. Kebijakan Pengendalian
Ekoregion Papua
Materi 2. Kebijakan DDDT Dirjektur Pencegahan
Nasional Dampak Lingkungan
Kebijakan wilayah dan sektor
10.00 10.15 Coffee Break Panitia

10.15 12.00 Materi 3. Peran Biodiversitas Dr. Rosye Tanjung, PHd


Dalam Mendukung Ketahanan UNCEN
Pangan di Ekoregion Papua
Materi 4. Kondisi Tutupan Lahan Prof Dr. Charlie Heatubun
di Ekoregion Papua UNIPA
Materi 5. Kondisi Pengaturan Tata PM
Air di Ekoregion Papua
12.00 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 15.00 Materi 6. Penyusunan Daya Dr. Lutfi Mutaali, S.Si, MSP
Dukung Daya Tampung Ekoregion UGM
Papua
15.00 15.15 Coffee Break Panitia
15.15 16.15 Materi IV. Lanjutan dan Diskusi Dr. Lutfi Mutaali, S.Si, MSP
UGM
16.15 16.30 Penutupan Panitia

8
Bab V. Hasil kegiatan

V.1. Output/Hasil

Output/hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan Workshop


Penetapan dan Penghitungan Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup
Ekoregion Papua adalah :
a. Masukan / saran dari para pihak (stakeholder) terhadap Dokumen yang telah
DDDT Ekoregion Papua disusun
b. Terverifikasinya dokumen Penyusunan dan Analisis Daya Dukung Lingkungan
Hidup Ekoregion Papua
c. Tersedianya Peta-Peta Thematik / Jasa Ekosistem Ekoregion Papua yang
telah disepakati bersama

V.2. Pelaporan

Pelaporan kegiatan workshop penghitungan dan penetapan daya Dukung


Daya tampung Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Ekoregion papua
merupakan bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan workshop
tersebut.

9
Lampiran 1. Jadwal pelaksanaan rangkaian kegiatan Workshop penetapan
perhitungan daya tampung daya dukung sumberdaya alam dan
lingkungan hidup ekoregion Papua

Waktu Pelaksanaan Ket.


No Jenis Kegiatan
Juli Agust Sept
1. Penyusunan Rencana Kerja
2. Koordinasi dengan SKPD / Narasumber di
Jayapura / Jakarta
3. Pelaksanaan kegiatan Workshop
penetapan dan perhitungan DDDT
3. Pelaksanaan kegiatan Verikasi dan
Validasi DDDT
4. Finalisasi Penyusunan Dokumen DDDT
Ekoregion Papua
5. Konsultasi Penyusunan Dokumen Final ke
UGM Yogyakarta
6. Pencetakan Dokumen DDDT dan Peta
DDDT Ekoregion Papua
7. Pemaparan hasil (Ekspos) DDDT
Ekoregion Papua
8. Distribusi hasil penetapan dan perhitungan
DDDT

10
Lampiran 2. Rincian Biaya Kegiatan Workshop penetapan dan perhitungan Daya
Dukung dan Daya Tampung Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup Ekoregion Papua

11

Anda mungkin juga menyukai