Ir. Budiman
Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Depnakertrans RI
Dasar Hukum Pengawasan
Lingkungan Kerja.
1. Faktor fisik
Kebisingan, temperatur, cahaya, radiasi, getaran dll
2. Faktor kimia
Padat, cair, gas
3. Faktor biologi
Serangga, bakteri, virus, parasit dll.
4. Faktor fisiologi (ergonomi)
Cara kerja, alat
5. Faktor psikologi
– Upah, kerja monoton, lokasi kerja yang terpencil dll
BISING
- Heat cramp
-
ASPEK PENCAHAYAAN
FISIOLOGIS :
Kecukupan cahaya untuk identifikasi bentuk, warna dan
pemahaman terhadap benda sekeliling
PSIKOLOGIS :
Pertimbangan emosi dan intelektual pekerja yang
dipengaruhi oleh kecukupan cahaya dan peralatan sumber
cahaya
Efek psikologis warna
--------------------------------------------------------------------------------
Warna Efek jarak Efek suhu Efek psikis
--------------------------------------------------------------------------------
Biru jauh sejuk menenangkan
Hijau jauh sangat sejuk sgt menenangkan
sampai netral
Merah dekat panas sgt mengusik dan
mempesona
Orange sgt dekat sgt panas merangsang
Kuning dekat sgt panas merangsang
Coklat sgt dekat netral merangsang
Lembayung sgt dekat sejuk agresif,
mempesona, lesu
-------------------------------------------------------------------------------
PERMASALAHAN CAHAYA KERJA
- Silau (GLARE)
- Timbul bayangan
- Perubahan warna
Panduan kadar cahaya
--------------------------------------------------------------------------------
Jenis pekerjaan contoh Kebutuhan kadar
cahaya (lx)
--------------------------------------------------------------------------------
Tidak cermat menumpuk barang 80 – 170
Agak cermat memasang (tdk persis) 170 – 350
Cermat membaca, menggambar 350 – 700
Sangat cermat memasang 700 – 1000
-------------------------------------------------------------------------------
PERMASALAHAN CAHAYA KERJA
- Silau (GLARE)
- Timbul bayangan
- Perubahan warna
Standar intensitas cahaya (PMP 7/64)
Pasal 10, 11, 12, 13,14
--------------------------------------------------------------------------------
Tempat/ Jenis pekerjaan contoh Kebutuhan
kadar
cahaya (lx)
--------------------------------------------------------------------------------
Penerangan darurat min 5
Penerangan halaman dan jalan min 20
Membedakan barang kasar min 50 (80 – 170)
Membedakan barang kecil sepintas lalu min 100 (170 – 350 )
Membedakan barang kecil agak teliti min 200
Membedakan barang kecil teliti min 300
Membedakan barng contrast dlm waktu lama 500-1000
Membedakan bahang halus dlm waktu lama min 1000
-------------------------------------------------------------------------------
STANDAR TINGKAT PENCAHAYAAN
(American Illuminating Engineering Society
(IES)
Ergonomi :
- ERGOS berarti kerja
- NOMOS berarti hukum
Metode kerja
Arus material
Ruang kerja
Survey keluhan sakit punggung dan lamanya
menderita sesuai jenis kerja
--------------------------------------------------------------------------------
Presentase yang Lamanya menderita
terkena penyakit (dalam persentase)
selama bekerja 1 hr 3 mg 6 bln
--------------------------------------------------------------------------------
Kerja ringan 52,7 25,5 12,1 2,3
Kerja berat 64,6 45,5 25,3 6,4
Seluruhnya 60 36 20 4
-------------------------------------------------------------------------------
Beban maksimum kerja fisik
--------------------------------------------------------------------------------
Intensitas DEWASA REMAJA
kerja Pria Wanita Pria Wanita
--------------------------------------------------------------------------------
Jarang 50 20 20 15
-------------------------------------------------------------------------------
B. Pengendalian Administratif
1. Pengurangan waktu kerja
2. Rotasi, Mutasi
Latar belakang
bencana industri ( major accident) telah menimbulkan
kerugian yang tidak sedikit baik tenaga kerja, moril
dan material.
Guna mengantisipasi terulangnya kembali bencana
industri tersebut dipandang perlu mengambil langkah-
langkah segera dan sistimatis untuk mengendalikan
potensi bahaya industri kimia baik potensi bahaya
berskala kecil, sedang maupun potensi bahaya besar
( major hazard installation ).
Melaksanakan secara utuh ketentuan dalam
Kepmenaker No. Kep. 186/Men/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja meliputi
– Pengendalian setiap bentuk energi;
– Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam
kebakaran dan sarana evakuasi;
– Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
– Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di
tempat kerja;
– Menyelenggarakan latihan dan gladi penanggulangan
kebakaran secara berkala.;
– Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan
darurat kebakaran;
– Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit
penanggulangan kebakaran dan petugas peran
kebakaran;
2. Melaksanakan secara utuh ketentuan dalam
Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat
Kerja, meliputi :
Latar belakang:
Kegiatan industri yang mengolah, menyimpan,
mengedarkan, mengangkut dan
mempergunakan bahan-bahan kimia berbahaya
akan terus meningkat sejalan dengan
perkembangan pembangunan sehingga
berpotensi untuk menimbulkan bahaya besar
bagi industri, tenaga kerja, lingkungan maupun
sumberdaya lainnya.
Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau
campuran yang berdasarkan sifat kimia;
fisika atau toksikologi berbahaya terhadap
tenaga kerja, instalasi dan lingkungan
a. Bahan beracun
b. Bahan sangat beracun
c. Bahan reaktif
d. Bahan mudah meledak
e. Bahan oksidator
f. Cairan mudah terbakar
g. Cairan sangat mudah terbakar
h. Gas mudah terbakar
Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat bahaya
1. Daya racun
2. Cara bahan kimia masuk kedalam tubuh
3. Konsentrasi macam dan lama paparan
bahan kimia
4. Efek kombinasi bahan kimia
5. Kerentanan
Sanitasi Lingkungan
Sanitasi adalah usaha kesehatan yang menitikberatkan pada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat
kesehatan manusia.
Bangunan ( pasal 2)
Halaman, saluran air dan sampah (psl 3)
Perlengkapan gedung ( psl 4)
Pengaturan tempat kerja ( psl 5)
Kakus ( psl 6)
Tempat mandi, cuci muka & tangan, pakaian
kerja ( psl 7)
Syarat kantin dan catering ( psl 8)
Sistem pembuangan limbah
• Inceneration
• Sanitary landfill
• Composting
• Dumping
• Dumping in water
• Landfill
• Individual incineration
• Recycling
POLUSI DI LINGKUNGAN KERJA
Sangat mempengaruhi kesehatan dan
kenyamanan kerja
Perlu memperhatikan aliran udara :
- ventilasi pasif : jendela / bukaan
- ventilasi aktif : exhaust van, AC
Manajemen APD
Powered filter type Non powered filter type Self contained respirator Air mask
Mutual For For Mutual For gas For Circulation Semi Semi Open
use for gas aeros use for and vapor aero type enclo Open respi
gas, and ols gas, sols respirator sed respi rator
(chemi
vapor and vapor vapor respi rator
cal cartri ( dust
aerosols and rator
dge)
aerosol (1)
respir
ator)
Alat Pelindung Tangan
Cotton Very common
Cotton Synthetic fiber Often used for work in the winter Gloves
Hazard Examples
Chemical Dermal toxins
Systemic toxins
Corrosives
Allergens
Physical Thermal hazards (hot/cold)
Vibration
Radiation
Trauma producing
Biological Human pathogens
Animal pathogens
Enviromental pathogens
Safety Belt