Anda di halaman 1dari 35

LINGKUNGAN FISIK

DEFINISI
Lingkungan kerja adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil kerja manusia. Lingkungan kerja yang tidak
baik akan menimbulkan gangguan terhadap suasana kerja dan
bahkan berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Pemahaman yang baik dalam lingkungan kerja yang optimal
diharapkan akan meningkatkan kenyamanan dan meminimalisir
gangguan yang dapat diterima seorang pekerja dalam pekerjaannya
JENIS BAHAYA UTAMA POTENSIAL

I. POTENSI BAHAYA FISIK

4 3 2

3
I. BAHAYA FISIK POTENSIAL
Setiap benda atau proses yang secara langsung atau per-
lahan bisa mencederai fisik orang ataupun bagiannya.

Bising / suara di atas NAB Vibrasi / getaran

Alat / mesin tanpa pelindung Permukaan yg licin

Benda-2 / obyek penghalang Permukaan panas/dingin

Penerangan tidak memadai Radiasi ionisasi

4
Suara di atas NAB
Sumbernya
Sumbernya::
--Kompressor, ACGIH :
Kompressor,
--Mesin-mesin, 85 dBA -----> 8 hrs
Mesin-mesin,
--Helikopter, 90 dBA -----> 4 hrs
Helikopter,
--Fogging 95 dBA -----> 2 hrs
Foggingmachine.
machine.
--Mesin etc
Mesingergaji
gergajikayu.
kayu.

PPE :
- Ear muff
- Ear plug ( corded/ Safety equipment/ tool :
uncorded ) - Noise meter
- Decibel meter.

6
KEBISINGAN
Kebisingan adalah bunyi yang tidak
dikehendaki yang dihasilkan oleh suatu objek
(dari luar maupun dari dalam sistem kerja). Ada
tiga aspek yang menentukan kualitas suatu
bunyi yang bisa menentukan tingkat gangguan
terhadap manusia :
» Lama bunyi
» Intensitas bunyi
» Frekuensi bunyi
Contoh ukuran Kebisingan
Desibel Batas dengantertinggi
120 Halilintar
Menulikan 110 Meriam
100 Mesin uap
90 Perusahaan sangat gaduh
Sangat hiruk
80 Peluit polisi

70 Kantor gaduh
Kuat
60 Radio

50 Rumah gaduh
Sedang
40 Kantor umumnya

30 Rumah tenang
Tenang
20 Percakapan

10 Suara daun-daun
Sangat tenang
0 Batas dengar terendah
 Getaran di atas NAB

--Kompressor,
Kompressor,
--Hand
HandRoad
Roadcutter,
cutter,
--Unclamped
Unclampedpiping.
piping.
--etc
etc

9
GETARAN

Getaran adalah gerakan Gangguan yang


yang teratur dari benda atau disebabkan getaran mekanis :
media dengan arah bolak- • Mempengaruhi
balik dari kedudukan konsentrasi bekerja
keseimbangan. Getaran • Mempercepat datangnya
terjadi saat mesin atau alat kelelahan
dijalankan dengan motor, • Dapat menimbulkan
sehingga pengaruhnya beberapa penyakit
bersifat mekanis. Alat untuk ( gangguan mata, saraf
mengukur getaran peredaran, dan lain-lain )
dinamakan vibrasi meter
Radiasi Ionisasi

•TWA
•TLV

11
TEMPERATUR
Menurut studi yang dilakukan, untuk berbagai
tingkat temperatur akan memberikan pengaruh
yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut
(Sutalaksana, 1979):
• 49 derajat celcius temperatur dapat ditahan sekitar 1
jam, tetapi jauh diatas kemampuan fisik dan mental.
• 30 derajat celcius aktivitas mental dan daya tangkap
mulai menurun dan cenderung untuk membuat
kesalahan dalam pekerjaan dan timbul kelelahan fisik.
• 24 derajat celcius kondisi kerja optimum.
• 10 derajat celcius kelakuan fisik yang ekstrim mulai
muncul.
Cara-cara untuk mengendalikan suhu badan agar tetap
konstan :

1. Pengendalian suplai darah kepada dan dari kulit. Jika kulit


kedinginan, darah akan membawa panas dari dalam badan (suhu
inti) kekulit, sedangkan darah yang dingin dari kulit akan menarik
diri kebagian dalam badan. Disamping itu, kulit akan
menyempitkan pori-pori hingga penurunan suhu akan terhambat.
2. Mengendalikan suhu dengan jalan berkeringat. Jika kulit
kepanasan, darah dari badan bagian dalam akan makin banyak
mengalir kebagian kulit, dan keringat akan mengalir keluar melalui
kulit.
3. Meningkatkan produksi panas. Dengan menggerakkan otot
(menggigil atau olah raga) proses metabolisme akan menjadi lebih
giat sehingga panas akan lebih banyak dihasilkan. Sebaliknya,
apabila produksi panas hendak diturunkan, maka badan harus
didinginkan agar proses katabolisme otot dan organ-organ lain
menjadi lebih besa
SIRKULASI UDARA

Dalam industri besar seperti di pabrik-pabrik, udara yang kita


hirup akan terkontaminasi dengan debu atau kontaminan-kontaminan
lain. Kontaminan tersebut diakibatkan proses produksi dan panas.
Sepertidalam tempat-tempat solder dan pengelasan pada industri
elektronik, tempat-tempat pengerjaan kayu atau penggergajian,
tempat dimana bahan beracun dikerjakan dan lain sebagainya.
Karena itu dalam bekerja diperlukan sirkulasi udara yang baik
untuk suatu kontaminan sampai batas yang tidak membahayakan bagi
keselamatan dan kesehatan kerja. Sirkulasi udara dapat direkayasa
dengan menggunakan sistem pengeluaran udara (exhaust system)
dan pemasukan udara (supply system) dengan menggunakan fan
 Peralatan tak berpagar ( pipa panas, dsb )

 Penerangan kurang

15
CAHAYA
Pencahayaan sangat mempengaruhi kemampuan
manusia untuk melihat objek sangat jelas, cepat, tanpa
menimbulkan kesalahan. Pencahayaan yang suram,
mengakibatkan mata pekerja cepat lelah karena mata
berusaha untuk melihat, dimana lelahnya mata
mengakibatkan kelelahan mental, lebih jauh lagi
keadaan tersebut bisa menimbulkan rusaknya mata,
karena bisa menyilaukan. Kemampuan mata untuk dapat
melihat objek sangat jelas ditentukan oleh: ukuran objek,
derajat kontras diantara objek dan sekelilingnya,
luminansi, dan lamanya melihat.
KELEMBABAN
“Semakin tinggi dan lembap lingkungan
kerja, maka akan semakin banyak juga oksigen
yang diperlukan untuk metabolisme dan akan
semakin cepat juga peredaran darah dalam
tubuh kita, sehingga denyut jantung akan
semakin cepat. Ini berakibat pengurangan
energi yang sangat besar pada tubuh manusia
sehingga pekerja akan cepat lelah”
KETINGGIAN
Bekerja dalam ketinggian memiliki beberapa
efek yang dapat mempengaruhi kinerja dari
operator, yaitu :
GRAVITASI
Dimanapun tempat kita berada selama masih berada di Bumi
pasti memiliki efek dari gravitasi, dimana gaya gravitasi merupakan
gaya menuju pusat Bumi. Dan Bagaimana jika kita bekerja di
suatu tempat yang tidak ada efek gravitasi?

Berikut merupakan efek tidak adanya gravitasi yang


berpengaruh dalam tubuh manusia :
• Penurunan kemampuan motorik
• Lebih lambat dalam melakukan pekerjaan dibandingkan di
Bumi
Namun, biasanya, setlah beberapa saat mereka dalam
keadaan non gravitasi, kesulitan-kesulitan tersebut akan
berkurang.
VI. BAHAYA PSYKOLOGI POTENSIAL

Bila seseorang sedang mempunyai masalah dalam


keluarganya, kemudian ketika dia sedang bekerja,
dia selalu memikirkan masalah tersebut dan tidak
fokus, sehingga ada kemungkinan dia akan
mendapatkan kecelakaan atau kejadian yang tidak
diinginkan.

20
APA
YANG HARUS ANDA
PERBUAT TERHADAP
HAZARDS

?
21
HIRARKHI PENGENDALIAN BAHAYA POTENSIAL

FILOSOFI KESELAMATAN KERJA

a. MENIADAKAN
b. MENGGANTI UNTUK MENURUNKAN TINGKAT BAHAYA
c. PENGENDALIAN SECARA TEKNOLOGI
d. PENGENDALIAN SECARA ADMINISTRASI
e. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI ( APD/PPE )

22
a. MENIADAKAN BAHAYA POTENSIAL
Tindakan pertama yang merupakan PRIORITAS I.

Dengan menghilangkan hazards, maka 99% ke-


mungkinan celaka (oleh potensi bahaya tersebut)
sudah hilang.

Misalnya :
- Menanam/ mengubur pecahan kaca.
- Menumpulkan/ meratakan tonjolan yang tajam.
- Mengencerkan minyak hingga tidak bisa menyala.

23
b. SUBSTITUSI ( MENGURANGI TINGKAT BAHAYA )

Merupakan pilihan kedua


Dengan substitusi, maka level bahaya diturunkan.

Misalnya :
- Mengganti alat berbahan bakar bensin dengan solar.
- Mengganti gelas stiroform dengan plastik tahan panas.
- Mengganti gasket asbes dengan bahan yang lebih aman.

24
c. ENGINEERING CONTROL
Merupakan prioritas ke-tiga
Dengan pengontrolan teknis maka kemungkinan
terjadinya kecelakaan akibat keteledoran/ kelemahan
teknologi bisa dicegah.

Misalnya :
- Memasang barikade, pita kuning-hitam, dsb.
- Menurunkan posisi orifice hingga pekerja tidak perlu
memanjat. Atau membuat anjungan mini untuk orifice.
- Isolasi enersi, pemasangan enclosure, dsb.

25
d. ADMINISTRATIVE CONTROL

Merupakan prioritas ke-empat


Dengan pengontrolan administrasi maka kemungkinan
terjadinya kecelakaan akibat keteledoran administrasi/
urutan kerja bisa dicegah.
Misalnya :
- Mencatat langkah-2 kerja yang akan dilakukan.
- Mencatat orang MASUK/ KELUAR dalam ENTRY JOB.
- SOP, Ijin kerja, JSA, pengaturan kerja shift, dsb .
- PM mesin, generator, kompressor, dsb.

26
e. PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT

Merupakan prioritas ke-lima atau terakhir.


Meskipun merupakan prirotas terakhir, namun untuk
melindungi diri dari akibat kecelakaan karena faktor
manusia ( kecerobohan sendiri atau orang lain ), maka
APD atau PPE tetap sebagai sesuatu yang MUTLAK
harus dikenakan.

27
5. MONITOR
Merupakan keharusan untuk meyakinkan apakah kebi-
jakan-kebijakan manajemen yang demikian bersung-
guh-sungguh dalam upaya mencegah kecelakaan terha-
dap karyawan maupun kontraktor telah dipatuhi sepe-
nuhnya di lapanganatau tidak.
Juga sebagai tahapan mengumpulkan bahan evaluasi
untuk penyempurnaan ke depan.
Merupakan salah satu kesempatan/ tahapan menilai
safety performance karyawan.

28
DEFINISI
HAZARDS ADALAH SUATU KONDISI, BAHAN ATAU
CARA KERJA, YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN
KERUGIAN/ KECELAKAAN.

RISIKO ADALAH SUATU KESEMPATAN TERJADI-


NYA KERUGIAN/ KECELAKAAN.

SAFETY atau KESELAMATAN ADALAH SUATU PE-


NGENDALIAN TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KE-
CELAKAAN.

29
PENGENALAN POTENSI BAHAYA

DIMANA SIH
BAHAYA
ITU ?

30
PENGENDALIAN BAHAYA POTENSIAL ( HAZARDS )

1. Kenali

2. Evaluasi

3. Rencanakan

4. Laksanakan

5. Monitor

31
Hierarki Pengendalian
Pengendalian adalah proses, peraturan,
alat, pelaksanaan atau tindakan yang
berfungsi meminimalisasi efek negatif atau
meningkatkan peluang positif. (AS/NZS
4360:2000)
Hierarki pengendalian merupakan daftar
pilihan pengendalian yang telah diurutkan
sesuai dengan mekanisme pengurangan
paparan, dengan urutan sbb (Tranter, 1999) :
1. Eliminasi
Eliminasi merupakan langkah awal dan
solusi terbaik dalam mengendalikan
paparan, namun juga langkah yang
paling sulit untuk dilaksanakan.
Kecil kemungkinan sebuah perusahaan
mengeliminiasi substansi/ proses tanpa
mengganggu kelangsungan produksi
secara keseluruhan.
Contohnya penghilangan timbal secara
perlahan pada produksi bahan bakar.
2. Substitusi
Jika suatu sumber bahaya tidak dapat
dihilangkan secara keseluruhan maka akan
membutuhkan banyak trial-and error.
contoh : penggunaan minyak daripada merkuri
dalam barometer, penyapuan dengan sistem
basah pada debu timbal dibandingkan
dengan penyapuan kering.
3. Pengendalian Engineering
Memiliki kemampuan untuk merubah jalur
transmisi bahaya atau mengisolasi pekerjaan
dari bahaya.
a. Rotasi dan penempatan kerja untuk mengurangi tingkat
paparan yang diterima pekerja dengan membagi waktu kerja
dengan pekerja lain.
b. Pendidikan dan pelatihan sebagai pendukung pekerja dalam
melakukan pekerjaan secara aman. Dengan pengetahuan dan
pengertian terhadap bahaya pekerjaan, maka akan membantu
pekerja untuk mengambil keputusan.
c. Penataan dan kebersihan mengurangi debu dan kontaminan
lain yang bisa menjadi jalur pemajan.
d. Perawatan secara berkala terhadap peralatan penting untuk
meminimalkan penuruna performance dan memperbaiki
kerusakan lebih dini.
e. Jadwal kerja, menggunakan prinsip waktu kerja, pekerjaan
dengan risiko tinggi dapat dilakukan saat jumlah pekerja yang
terpapar paling sedikit
f. Monitoring dan surveilan kesehatan untuk menilai risiko dan
memonitor efektivitas pengendalian yang sudah dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai