Tentang
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan
berkat-Nya yang melimpah, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah kami
ini dengan judul, “ Manajemen pengembangan dan perubahan Rumah Sakit”.
Makalah ini juga tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan dan arahan
dari semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak / Ibu :
1. Dr. Drs. Pantas H. Silaban, MBA, selaku Ketua Yayasan yang telah
menyediakan sarana dan prasarana di STIKes Kesehatan Baru.
2. Adelima CR Simamora, SST,S.Kep,Ns,M.Kes , selaku koordinator
pendidikanSTIKes Kesehatan Baru
3. Nova Sontry N Siregar, SKM, M.Kes, selaku Ketua STIKes Kesehatan
Baru,
4. Helprida Sihite, SST, MKM, selaku Ka. Prodi S-1 Administrasi Rumah
Sakit, sekaligus dosen mata kuliah dasar keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Sukaria Nababan, SKM,MKM, selaku Sekretaris Prodi S-1 Administrasi
Rumah Sakit
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, baik dari teknik penulisan maupun bahasa. Dengan
segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik, saran dan masukan lain dari
semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
3. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan dari makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Statistik Kecelakaan
Kerja
2. Untuk mengetahui manfaat dari Statistik Kecelakaan Kerja
3. Untuk mengetahui dan memahami Frequensi Rate
4. Untuk mengetahui dan memahami Severity Rate
5. Untuk mengetahui dan memahami Incidence Rate
6. Untuk mengetahui dan memahami Average Time-Lost Rate
7. Untuk mengetahui dan memahami Safe-T Rate
BAB II
PEMBAHASAN
CONTOH KASUS:
FR = 60 x 1.000.000 = 31,58
1.900.000
Interpretasi : Dalam setahun terjadi kira –kira 32 kecelakaan pada setiap
1.000.000 jam manusia.
Contoh kasus :
Sebuah tempat kerja telah bekerja 400.000 jam orang, selama setahun
telah terjadi 10 kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan 210 hari kerja
hilang. Tentukan rate waktu kerja hilang akibat kecelakaan kerja tersebut.
Pembahasan:
4. Incidence Rate
Incidence rate digunakan untuk menginformasikan kita mengenai
presentase jumlah kecelakaan yang terjadi di tempat kerja
Rumus :
contoh kasus :
1. Masih melanjutkan kasus di atas (nomor 1)
Incidence Rate = 46 x 100 = 9,2 %
500
5. Safe-T Score
Safe-T score adalah nilai indikator untuk menilai tingkat perbedaan antara
dua kelompok yang dibandingkan. Apakah perbedaan pada dua kelompok
tersebut bermakna atau tidak. Dalam statistik biasanya disebut sebagai t-test.
Perebedaan ini dinilai untuk membandingkan kinerja suatu kelompok dengan
kinerja sebelumnya. Hasil perbedaan ini dapat dijadikan apakah terjadi
perbedaan yang mencolok atau tidak.Selanjutnya dapat dipake untuk menilai
kinerja yang telah kita lakukan.
Rumus :
Interpretasi : Safe-T Score pada tahun 2010 lebih kecil dari -2,00 hal ini
menunjukan membaiknya performance/kinerja K3, atau ada sesuatu yang baik dan
perlu dipertahankan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
1. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung
dengan hubungan kerja. Hubungan kerja disini dapat berarti,
bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada
waktu melaksakan pekerjaan.
2. Statistik Kecelakaan Kerja merupakan suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasikan dan mempresentasikan data
yang mencakup peristiwa yang merugikan pekerja serta merusak
harta benda ataupun proses pekerjaan.
3. Manfaat statistik dalam penerapan K3 yaitu digunakan untuk
menilai “OHS Performance Programs”. Dengan menggunakan
statistik dapat memberikan masukan ke manajemen mengenai
tingkat kecelakaan kerja serta berbagai faktor yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk mencegah menurunnya kinerja K3.
4. Frequensy rate digunakan untuk mengidentifikasi jumlah cidera
yang menyebabkan tidak bisa bekerja per sejuta orang pekerja.
5. Resiko Keparahan Cidera (Severity Rate) yaitu Indikator hilangnya
hari kerja akibat kecelakaan kerja untuk persejuta jam kerja orang.
6. Rata-rata Hilangnya Waktu Kerja (Average Time Lost Rate/ALTR)
Ukuran indikator ini sering disebut juga Duration Rate digunakan
untuk mengidikasikan tingkat keparahan suatu kecelakaan
7. Incidence rate digunakan untuk menginformasikan kita mengenai
presentase jumlah kecelakaan yang terjadi di tempat kerja
8. Safe-T score adalah nilai indikator untuk menilai tingkat perbedaan
antara dua kelompok yang dibandingkan.
3.2 Saran
Untuk mengurangi bertambahnya jumlah statistic kecelakaan kerja di
Indonesia, semua pekerja harus lebih berhati-hati dalam berkerja. Memang
kecelakaan kerja tidak dapat diduga kapan akan terjadi. Tetapi untuk
mengantisipasi hal tersebut kita sebagai pekerja harus menuruti setiap SOP yang
ada. Serta selalu berhati-hati dan menggunakan alat pelindung diri yang
dibutuhkan saat bekerja.