DAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI BIDANG
KESEHATAN MASYARAKAT
Pasal 23
(1) Penyelenggaraan upaya Kesehatan dilaksanakan
secara bertanggung jawab, aman, bermutu, merata,
nondiskriminatif, dan berkeadilan.
(2) Penyelenggaraan upaya kesehatan harus
memperhatikan fungsi sosial, nilai sosial budaya,
moral, dan etika.
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Pasal 26
Upaya kesehatan dalam bentuk pelayanan diselenggarakan melalui :
a. Pelayanan kesehatan primer
b. Pelayanan kesehatan lanjutan.
Pasal 27
Pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan lanjutan
diselenggarakan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat dengan memperhatikan masukan dari Pemerintah Daerah dan/
atau masyarakat.
Kegiatan Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
a. Kesehatan ibu, bayi dan anak, remaja, dewasa, dan n. Kesehatan lingkungan
lanjut usia o. Kesehatan matra
b. Kesehatan penyandang disabilitas p. Kesehatan bencana
c. Kesehatan reproduksi q. Pelayanan darah
d. Keluarga berencana r. Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh,
e. Gizi terapi berbasis sel dan/atau sel punca, serta
f. Kesehatan gigi dan mulut bedah plastik rekonstruksi dan estetika
g. Kesehatan penglihatan dan pendengaran s. Pengamanan dan penggunaan sediaan farmasi
h. Kesehatan jiwa dan alat kesehatan
i. Penanggulangan penyakit menular dan penanggu- t. Pengamanan makanan dan minuman
langan penyakit tidak menular u. Pengamanan zat adiktif
j. Kesehatan keluarga v. Pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum
k. Kesehatan sekolah w. Pelayanan kesehatan tradisional
l. Kesehatan kerja x. Upaya kesehatan lainnya
m. Kesehatan olahraga
UU No. 17 Tahun
2023 mengatur :
Peran Pe-
merintah
dan
Masyarakat
Standar Mutu Pelayanan Kesehatan
A. Perlindungan Pasien
Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan
pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami
informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap. Akan tetapi menerima atau
menolak ini tidak berlaku pada :
1) Penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke dalam
masyarakat yang lebih luas;
2) Keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri; atau
3) Gangguan mental.
B. Hak-hak Pasien
Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah
dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan. Ketentuan mengenai
hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi ini tidak berlaku dalam hal: perintah UU,
pengadilan, kepentingan masyarakat.
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Pasal 147
(1) Setiap orang yang memproduksi makanan dan minuman dilarang
memberikan infromasi atau pernyataan yang tidak benar dan/atau
menyesatkan pada informasi produk.
(2) Setiap orang dilarang mempromosikan produk makanan dan minuman
yang tidak sesuai dengan informasi produk.
(3) Setiap orang yang melanggar ketentuan larangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif dan/atau pidana
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengamanan Makanan dan Minuman
(Lanjutan)
Pasal 148
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
bertanggung jawab mengatur dan mengawasi
produksi, pengolahan, dan pendistribusian makanan
dan minuman sebagaimana dimaksud pada Pasal 146
dan Pasal 147.
PENGATURAN SARANA KESEHATAN
Pasal 165
(1) Fasilitas pelayanan kesehatan memberikan pelayanan kesehatan
berupa pelayanan kesehatan berupa pelayanan kesehatan perseoran-
gan
dan/atau pelayanan kesehatan masyarakat.
(2) Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi :
a.Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
b.Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut
c. Fasilitas pelayanan kesehatan penunjang
PENGATURAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN
Pasal 322
(1) Sumber sediaan farmasi yang berasal dari alam semesta dan sudah terbukti berkhasiat,
memenuhi ketentuan jaminan produk halal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, dan aman digunakan dalam pencegahan, pengobatan, dan/atau perawatan,
serta pemeliharaan kesehatan tetap harus dijaga kelestariannya.
(2) Masyarakat diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk meneliti, mengembangkan,
memproduksi, mengedarkan, meningkatkan, dan menggunakan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya.
(3) Penelitian, pengembangan, produksi, peredaran, peningkatan, serta penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diselenggarakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menjamin pelaksanaan penelitian dan
pengembangan sediaan farmasi dan bahan baku alat kesehatan yang berasal dari alam
dengan tetap menjaga kelestariannya.
PENGATURAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN
Pasal 323
(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mendorong dan
mengarahkan penelitian dan pengembangan sediaan farmasi dan alat
kesehatan dengan memanfaatkan potensi nasional yang tersedia.
(2) Penelitian dan pengembangan sediaan farmasi dan alat kesehatan
dilakukan dengan memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan
hidup, sumber daya alam, norma agama, dan sosial budaya.
(3) Penelitian dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan oleh industri sediaan farmasi, industri alat kesehatan,
lembaga penelitian, dan lembaga pendidikan.
SISTEM MANAJEMEN MUTU RS
PERMENKES NO. 34/2017 TENTANG AKREDITASI RS
Pasal 2
Pengaturan Akreditasi bertujuan untuk :
a. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan melindungi
keselamatan pasien Rumah Sakit;
b. Meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya
manusia di Rumah Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi;
c. Mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan; dan
d. Meningkatkan profesionalisme Rumah Sakit Indonesia di
mata Internasional.
Section Break
Peraturan/Perundang-Undangan tentang Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan dalam UU No. 17/2023
Pasal 197
Sumber daya manusia Kesehatan terdiri atas :
a. Tenaga medis
b. Tenaga kesehatan
c. Tenaga pendukung atau penunjang kesehatan
TENAGA KESEHATAN