Pancasila Tanpa Video
Pancasila Tanpa Video
UNDANGPANCASILA
UNDANG DASAR 1945
M. Afdel Solihin
Fajar Priandoko
la
X
Pancasi PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
la
Pembukaan UUD 1945
Sumber dari motivasi dan aspirasi
perjuangan serta tekad bangsa Indonesia
untuk mencapai tujuannya
Undang-Undang Dasar
Sumber hukum tertinggi dari hukum
yang berlaku di Indonesia
Secara yuridis, Pancasila terletak dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini
dibuktikan dengan kata-kata “dengan berdasar kepada” yang terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat.
la
ALINEA I Pernyataan hak segala bangsa akan kemerdekaan
1 Makna Objektif
(Universal)
Kemerdekaan adalah hak segala bangsa
la
ALINEA I
Yang mempunyai
hak kodrat dan
hak moril akan
kemerdekaan
adalah segala
bangsa
la
ALINEA II
Cita-cita bangsa Indonesia adalah:
Setelah pihak penjajah tidak
MERDEKA
memenuhi kewajiban , bangsa
kodratIndonesia bebas melakukan
sesuatu dan
dan morilnya, tidak terikat oleh siapapun
bangsa
Indonesia berjuang agar
BERSATU
merdeka, yang , bangsa Indonesia harus merupakan satu
dinyatakan
negara
telah kesatuan,
berhasil. bukan negara federasi
Berhasilnya
perjuangan ini perlu
BERDAULAT , berkuasa dan kekuasaan
dipelihara karena menyusun
negara Indonesia itu nampak keluar maupun
negara atas kekuatan sendiri
ke dalam
adalah suatu kewibawaan
bagi ADIL
bangsa, Indonesia.
memberikan segala sesuatu yang
menjadi hak orang lain dan hak diri sendiri
la
ALINEA III Pernyataan kemerdekaan rakyat Indonesia
Alinea ketiga menyatakan:
la
ALINEA IV Alinea keempat menyatakan:
Berisi pokok kaidah negara yang fundamental, yang berisi hal-hal yang sangat
mendasar bagi keberadaan negara Indonesia yang meliputi:
Ikut melaksanakan
Bersifat ketertiban dunia yang berdasarkan
internasional
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
(ekstern)
BENTUK NEGARA
Bentuk negara Indonesia adalah republik yang
berkedaulatan rakyat. Dari negara, oleh dan
untuk rakyat. Kekuasaan berada di tangan
rakyat.
DASAR FILSAFAT NEGARA
Terdapat dalam kata-kata “Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
Rakyat Indonesia.”
Teknik Sipil Universitas Riau 2016
X
Pancasi PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Untuk mempertanggungjawabkan
bahwa pernyataan kemerdekaan sudah
selayaknya. Karena berdasarkan atas hak Untuk menetapkan cita-cita
mutlak, hak kodrat dan hak moril bangsa bangsa Indonesia yang ingin dicapai dengan
Indonesia kemerdekaannya, yaitu terpeliharanya secara
sungguh-sungguh kemerdekaan atas keadilan
hukum dan moral serta kemakmuran bersama
yang berkeadilan
Untuk menegaskan
bahwa proklamasi kemerdekaan menjadi
permulaan dan dasar hidup kebangsaan dan
hidup seluruh orang Indonesia yang luhur dan
suci dalam lindungan Tuhan dan hukum Tuhan
Untuk melaksanakan
segala sesuatu itu dalam perwujudan dasar-dasar
tertentu, sebagai ketentuan pedoman dan pegangan yang
tetap dan praktis yaitu dalam realisasi hidup bersama
dalam suatu negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila
Teknik Sipil Universitas Riau 2016
X
Pancasi PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
la
Rangkaian isi, arti makna yang terkandung dalam masing-masing alinea, melukiskan adanya
rangkaian peristiwa yang berkaitan dengan berdirinya negara Indonesia melalui pernyataan
Kemerdekaan Indonesia.
la
Hakekat dan Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 menurut hakekatnya merupakan
pokok Kaidah Negara yang Fundamentil atau
Staatsfundamentalnorm, dan berkedudukan dua terhadap
tertib hukum Indonesia, yaitu:
Sebagai dasar tertib hukum Indonesia
la
Ditinjau dari Segi Formal Syarat-syarat tertib hukum adalah:
Adanya kesatuan subjek, yaitu penguasa
yang mengadakan peraturan hukum. Yang
terpenuhi dengan adanya suatu
Pemerintahan Negara Republik Indonesia
(Pembukaan UUD 1945 alinea IV).
la
Pembukaan UUD 1945 adalah tertib hukum, sebab memenuhi empat syarat:
Dengan adanya suatu Pemerintah
Republik Indonesia, berarti ada kesatuan
subyek atau penguasa.
la
Dasar-dasar pokok UUD itu menurut hakekatnya terpisah dari UUD, dan
dinamakan Pokok Kaidah Negara yang Fundamental atau
Staatsfundamentalnorm jika memenuhi syarat-syarat berikut:
laDengan demikian, Pembukaan UUD 1945 telah memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara
yang fundamental. Dalam hubungannya dengan pasal-pasal UUD 1945 (batang tubuh UUD
1945), Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan sebagai berikut:
Pokok kaidah negara yang menentukan adanya
UUD 1945 serta Pancasila sebagai dasar dari
Pembukaan UUD 1945.
Pernyataan kemerdekaan Indonesia yang
PEMBUKAAN
menyatakan tindakan yang harus dilaksanakan
UUD 1945pernyataan kemerdekaan, yaitu
dengan
SEBAGAI:
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
la
Ditinjau dari Segi Material
la
Sifat hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi adalah:
Pertama : Memberikan penjelasan terhadap dilaksanakannya Proklamasi, yaitu menegakkan hak
kodrat dan hak moril setiap bangsa akan kemerdekaan, dan demi inilah bangsa Indonesia
berjuang terus sampai akhirnya sampai ke depan pintu gerbang kemerdekaannya (bagian III dan
IV Pembukaan UUD 1945)
la
Penyusunan UUD adalah dasar-dasar pembentukan Pemerintah Negara Indonesia dalam
mencapai tujuan-tujuan negara
Pancasila mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dalam kelangsungan negara Proklamasi 17
Agustus 1945. Pancasila merupakan visi bagi bangsa dan negara Indonesia, karena merupakan
kristalisasi dan perumusan nilai-nilai dasar bangsa Indonesia.
la
X
Pancasi DINAMIKA UNDANG-UNDANG DASAR 1945
la
Isi Materi UUD 1945
UUD 1945 merupakan hukum tertulis negara RI yang
bersifat mengikat seluruh warga negara Indonesia,
serta seluruh praktek penyelenggaraan negara. Naskah
UUD ditetapkan dalam sidang PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945
laBatang tubuh dan penjelasan sebagai isi materi UUD 1945 dikelompokan menjadi empat:
Pengaturan tentang Sistem Ketentuan fungsi dan
Pemerintahan Negara kedudukan lembaga negara
la
Pelaksanaan UUD 1945
A AWAL KEMERDEKAAN
(17 AGUSTUS 1945 – 27 DESEMBER 1949)
la
Maklumat dikeluarkan sebagai strategi
untuk menunjukkan pada dunia
internasional bahwa Indonesia adalah Kekuasaan eksekutif dipegang oleh
negara merdeka yang demokratis. Perdana Mentri dan kabinet
bertanggungjawab kepada KNIP yang
berfungsi sebagai DPR, dan tidak
bertanggung jawab kepada presiden
sebagaimana yang dikehendaki oleh
UUD 1945
Pada tanggal 27 Desember 1949: perundingan
dengan Belanda dan sekutu mengakui
Indonesia sebagai negara yang merdeka dan
berdaulat.
ngakuan tersebut melalui beberapa syarat: Negara RI dipecah-pecah
menjadi negara bagian (RIS)
UUD 1945 diganti menjadi UUD
Konstitusi RIS
Sejak itu Indonesia menjadi
negara serikat
Teknik Sipil Universitas Riau 2016
X
Pancasi DINAMIKA UNDANG-UNDANG DASAR 1945
la
ASA UUDS 1950
(17 AGUSTUS 1950 – 5 JULI 1959)
Pada tanggal 15 Agustus 1950 ditetapkanlah Undang-Undang Federal No.7 tahun 1950 tentang
Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950, yang berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1950.
UUDS 1950 bersifat sementara. Sifat
kesementaraan ini nampak dalam rumusan
pasal 134 yang menyatakan bahwa
”Konstituante (Lembaga Pembuat UUD)
bersama-sama dengan pemerintah selekas - Konstituante gagal membuat UUD, Pada
lekasnya menetapkan UUD Republik tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno
Indonesia yang akan menggantikan UUDS mengeluarkan Dekrit Presiden
ini”. Isi dekrit presiden:
Menetapkan pembubaran konstituante
Menetapkan berlaku kembali UUD 1945 dan
tidak berlakunya lagi UUDS 1950
Pembentukan MPRS dan DPAS
la
ASA ORDE LAMA
(5 JULI 1959 – 11 MARET 1966)
Banyak terjadi penyimpangan, sistem pemerintahan
tidak dijalankan sesuai dengan UUD 1945
Sejak itu mulai berkuasa kekuasaan Orde Lama yang
secara ideologis banyak dipengaruhi oleh paham
komunisme. Hal ini nampak adanya berbagai
macam penyimpangan ideologis yang dituangkan
dalam berbagai bidang kebijaksanaan dalam negara.
la
Penyimpangan-penyimpangan lain ORLA:
Presiden mengeluarkan Peraturan setingkat UU tanpa persetujuan DPR
Presiden membubarkan DPR hasil Pemilu karena tidak menyetujui RAPBN
Pemimpin lembaga tertinggi negara dan lembaga tinggi negara dijadikan menteri negara
la
ASA ORDE BARU
(11 MARET 1966 – 22 MEI 1998)
Tekad ORBA ialah melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
la
Februari 1967 DPR-GR meminta MPRS mengadakan
sidang Istimewa pada bulan Maret 1967 untuk
meminta pertanggungjawaban Presiden Soekarno.
la
ASA REFORMASI
(22 MEI 1998 - SEKARANG)
Setelah Soeharto turun, B.J Habibie naik
menjadi Presiden
Desember 1998 dilaksanakan sidang istimewa
menghasilkan keputusan memberikan mandat
kepada presiden untuk menyelenggarakan
Pemilu pada 1999
Pemilu 1999 diikuti oleh 48 partai
dimenangkan oleh PDIP dengan 34% suara
Sidang MPR pasca Pemilu memilih K.H
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden
dan Megawati Soekarno Putri sebagai Wapres
Sidang MPR 1999 juga menyepakati untuk
mengamandemen UUD 1945 secara bertahap
agar lebih lengkap , lebih jelas, dan sesuai
dengan perkembangan zaman
Teknik Sipil Universitas Riau 2016
Pancasi AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
la
X
Pancasi PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
la
Sistematika UUD 1945 sebelum amandemen
Pembukaan 4 alinea
Batang tubuh :
16 BAB
37 Pasal
49 Ayat
4 Pasal Aturan Peralihan
2 Ayat Aturan Tambahan
Penjelasan
la
Sistematika UUD 1945 sesudah amandemen
Pembukaan 4 alinea
Batang tubuh :
21 BAB
73 Pasal
170 Ayat
3 Pasal Aturan Peralihan
2 Pasal Aturan Tambahan
Tanpa Penjelasan
la
Pada sidang MPR
Amandemen tahun 1999 seluruh Amandemen
tidak anggota dan tetap
merubah pimpinan MPR telah mempertaha
Negara sepakat bulat untuk nkan sistem
kesatuan RI mengamandemen presidensial
UUD 1945 dengan
catatan:
Penjelasan
Amandemen
UUD 1945
tidak
yang bernilai
merubah Amandemen positif ditarik
Pembukaan dilakukan dengan ke dalam
UUD 1945 adendum Batang Tubuh
la
PERUBAHAN PERTAMA
Perubahan pertama dilakukan terhadap 9 pasal UUD 1945, yaitu pasal 5, pasal 7, pasal 9,
pasal 13, pasal 14, pasal 15, pasal 17, pasal 20 dan pasal 21
la
PERUBAHAN KEDUA
Ada 26 pasal yang diubah dan ditambah, yaitu pasal 18, 18A, 18B, pasal 19, 20 ayat 5, 20A,
pasal 22A, 22B, pasal 25E, pasal 26 ayat 2 dan 3, pasal 27 ayat 3, pasal 28, 28A, 28B,28C, 28D,
28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J, pasal 30, pasal 36A, 36B, 36C
la
PERUBAHAN KETIGA
Perubahan ketiga ditetapkan oleh MPR pada tanggal 9 November 2001 adalah pasal 1 ayat 2 dan
3, pasal 3 (ayat 1,3 dan 4), pasal 6 ayat 1 dan 2, pasal 6A (ayat 1,2,3 dan 5), pasal 7A, pasal 7B
ayat 1-7, pasal7C, pasal 8 ayat 1 dan 2, pasal 11 ayat 2 dan 3, pasal 17 ayat 4, pasal 22C ayat 1-4,
pasal 22D ayat 1-4, pasal 22E ayat 1-6, pasal 23 ayat 1-3, pasal 23A, pasal 23C, pasal 23E ayat 1-
3, pasal 23F ayat 1 dan 2, pasal 23G ayat 1 dan 2, pasal 24 ayat 1 dan 2, pasal 24A ayat 1-5, pasal
24B ayat 1-4, pasal 24C ayat 1-6
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa
perubahan yang dilakukan mengenai hal-hal sebagai
berikut:
Kedaulatan berada ditangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD (pasal 1 ayat 2)
Negara Indonesia adalah Negara hukum (pasal
1 ayat 3)
Tugas MPR mengubah dan menetapkan UUD
(pasal 2 ayat 1)
MPR melantik Presiden dan/atau Wakil
Presiden (pasal 3 ayat 2)
Teknik Sipil Universitas Riau 2016
X
Pancasi AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
la
PERUBAHAN KEEMPAT
Perubahan keempat dilakukan pada sidang tahunan MPR bulan Agustus 2002
Pemberhentian anggota DPD diatur dalam Macam dan harga mata uang ditetapkan
undang-undang (pasal 22D ayat 4) dengan UU (pasal 23 B)
Warga Negara berhak mendapat pendidikan Pemerintah wajib membiayai pendidikan dasar
(pasal 31 ayat 1) (pasal 31 ayat 2)
la
la
X
Pertanya Maharani Miranda kelompok 3
an
Apakah UUD 1945 sudah teraplikasi dengan baik? Jika iya apa
contohnya dan jika tidak apa contohnya?
an
Apa latar belakang perubahan UUD 1945 dan apa bukti nyata dari
perubahan tersebut?
1. Karena UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang dijadikan landasan dalam
penyelenggaraan negara maka harus sesuai dengan aspirasi tuntutan kehidupan masyarakat
Indonesia. Mengingat kehidupan masyarakat Indonesia yang selalu tumbuh dan berkembang
sesuai dengan peradaban manusia pada umumnya maka UUD 1945 diamandemen oleh
MPR. Perubahan UUD 1945 memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
2. Karena menghilangkan pandangan adanya keyakinan bahwa UUD 1945 merupakan hal yang
sacral, tidak bisa diubah, diganti, dikaji mendalam tentang kebenaran seperti doktrin yang
diterapkan pada masa orde baru.
3. Karena perubahan UUD 1945 memberikan peluang kepada bangsa Indonesia
untuk membangun dirinya atau melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan kondisi
dan aspirasi masyarakat.
Bukti nyata dari perubahan UUD 1945 salah satunya dapat kita lihat dari pendidikan.
Walaupun belum sepenuhnya berjalan dengan baik tetapi setidaknya pendidikan di
Indonesia sudah mulai maju dengan mewajibkan belajar 12 tahun.
Pembukaan UUD 1945 tidak boleh diubah karena didalamnya terdapat cita-cita (alenia 2) dan
tujuan (alenia 4) Bangsa Indonesia yang sudah ada sejak jaman dahulu kala sebelum Indonesia
merdeka. Di dalamnya juga terdapat pengakuan dari Bangsa Indonesia bahwa dirinya sudah
merdeka atas usaha sendiri tanpa bantuan pihak lain dan juga atas rahmat Allah (alenia 3).
Sedangkan batang tubuh berisi peraturan-peraturan pokok yang "tidak selalu" cocok dengan
realita kehidupan rakyat Indonesia. Karena semakin maju jaman semakin kompleks pula
kehidupan masyarakat. Jadi untuk mengantisipasinya batang tubuh boleh diubah sesuai dengan
keadaan masyarakat saat itu tetapi tetap mempertimbangkan norma,ideologi dan terjaminnya
keutuhan negara. Maka perubahan itu tidak dilakukan sembarangan.
Berlakunya UUDS 1950 bukan karena faktor dari UUD 1945 itu sendiri. UUDS 1950 ditetapkan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara
Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, dalam
Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.
Konstitusi ini dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara, menunggu terpilihnya
Konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru. Pemilihan Umum 1955
berhasil memilih Konstituante secara demokratis, namun Konstituante gagal membentuk
konstitusi baru hingga berlarut-larut. Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan
Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang antara lain berisi kembali berlakunya UUD 1945.