Anda di halaman 1dari 103

ALAT

PEMADAM API RINGAN

Disajikan Oleh
OUNUR ROFIQ, ST

BEKASI, 26 FEBRUARI 2024


1
ALAT PEMADAM KEBAKARAN
BERDASARKAN BENTUK
DAN INSTALASINYA, TERDIRI
DARI 3 JENIS
1. PORTABLE FIRE EXTINGUISHER (APAR)
2. MOVEABLE (ALAT PEMADAM BERGERAK)
3. ALAT PEMADAM DIPASANG TETAP
(FIXED FIRE FIGHTING INSTALLATION)
1. PORTABLE
FIRE EXTINGUISHER
(ALAT PEMAAM API RINGAN
(APAR)
2. MOVEABLE
(ALAT PEMADAM BERGERAK)
1. FIXED FIRE FIGHTING INSTALLATION
(ALAT PEMADAM YANG DIPASANG
SECARA TETAP)
PEMBAHASAN
PORTABLE
FIRE EXTINGUISHER
(ALAT PEMAAM API RINGAN / APAR)
PERATURAN
PERATURAN
MENTERI
MENTERITENAGA
TENAGAKERJA
KERJADAN
DANTRANSMIGRASI
TRANSMIGRASI
No
No::PER.04/MEN/1980
PER.04/MEN/1980
TENTANG
TENTANG
SYARAT-SYARAT
SYARAT-SYARATPEMASANGAN
PEMASANGANDAN DANPEMELIHARAN
PEMELIHARAN
ALAT
ALATPEMADAM
PEMADAMAPIAPIRINGAN.
RINGAN.

Cakupan :
• Klasifikasi Kebakaran
• Jenis media dan aplikasinya
• Cara Pemasangan,
• Cara Pemeriksaan
• Cara Pengujian
• Pemeliharaan
7
Tujuan
Pembelajaran
1. Mengetahui Jenis APAR
2. Memilih APAR yang sesuai
dengan klasifikasi kebakaran
3. Mengoperasikan APAR
dengan baik dan benar
ADALAH ALAT YANG RINGAN SERTA
MUDAH DILAYANI OLEH SATU ORANG
UNTUK MEMADAMKAN API PADA
MULA TERJADI KEBAKARAN

(Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi RI No. Per-04.MEN/1980 )
1. RINGAN
2. BERISI MEDIA
PEMADAM
3. MEMPUNYAI TENAGA
DORONG
4. DIGUNAKAN UNTUK
PEMADAMAN
KEBAKARAN AWAL
5. DAPAT DILAYANI
OLEH
1 (SATU) ORANG
Pengadaan Petugas Kompeten/Sertifikat
Penempatan Tepat

Fire risk Assessment

Pemeliharaan Teratur

• Aman
Perencanaan (Jenis, Jumlah, • Efektif
Kapasitas, lokasi penempatan) • Tidak
merusak
BAGIAN-BAGIAN
ALAT PEMADAM API RINGAN
(APAR)
BAHAN/JENIS MEDIA PEMADAM

Air, Cairan yang mudah menguap


BAHAN CAIR (BCF, BTM), Soda Acid, Busa

BAHAN PADAT Dry Chemical, Dry Powder, Fire


Blanket, Pasir, tanah, dll

CO2 (Carbon dioxyda), N2 (Nitrogen)


BAHAN GAS Argon (Ar)
JENIS APAR
1. BAHAN CAIR
1.1. Air (Water)
1.2. Cairan yang Mudah Menguap
(BCF, BTM, Busa, Soda
Acid)
2. BAHAN PADAT
Dry Chemical, Dry Powder, Fire

Blanket, Pasir, Tanah, dll.


3. BAHAN GAS
CO2 (Carbon dioxyda), N2 (Nitrogen,
Argon (Ar)
1 AIR (WATER)

● COCOK UTK KEBAKARAN KELAS A & B


● MUDAH DIDAPAT DALAM JUMLAH BANYAK
● MURAH
● MUDAH DISIMPAN, DIANGKUT DAN DIALIRKAN
● DAPAT DIPANCARKAN DALAM BERBAGAI BENTUK
● DAPAT MENYERAP PANAS BESAR (1 LBS DINAIKAN
MENJADI 1 DERAJAT F DIBTUHKAN 1 BTU)
● DAYA MENGEMBANG UAP TINGGI (1700 KALI)
● PRINSIP PEMADAMAN : COOLING & SMOTHERING

KELEMAHAN
● CONDUCTOR
● BERBAHAYA TERHADAP BAHAN KIMIA YANG LARUT
KEDALAM AIR
● DAPAT TERJADI SLOP OVER (API MEMBESAR TIBA2)
APAR JENIS HALON
(Cairan Yang Mudah Menguap)
HALON ( HALOGENETED HYDRO CARBON)
HALOGEN (Fluoro, Cloro,Broomo,Iodine)
Atom H dari Hydro Carbon disubtitusi dengan
halogen F,Cl,Br,I
1. HALON 104
CARBON TETRA CHLORIDA
2. HALON 1001
METHYL BROMIDA
3. HALON 1211
BROMO CHLORO DIFLOURO
METHANE
4. HALON 1301
BROMO TRI CHLORO METHANE
CAIRAN YANG MUDAH MENGUAP
HALON ( HALOGENETED HYDRO CARBON)
HALOGEN (Fluoro, Cloro,Broomo,Iodine)
Atom H dari Hydro Carbon disubtitusi dengan halogen F,Cl,Br,I

H F F Cl
C Cl C
Br
Br
C
H H F Br
Cl C Cl
H F H
F Cl

NOMOR
C F Cl Br
HALON 1 2 1 1 C F2 Cl Br
HALON 1 3 0 1 C F3 Br
HALON 1 0 4 C Cl4
APAR JENIS HALON
1. Alat Pemadam jenis Hallon dapat digunakan untuk
memadamkan kebakaran Kelas A, B dan C. Alat
Pemadam ini bila dikeluarkan isinya berbentuk gas,
tapi tidak bercampur dengan oksigen dan akan
keatas, sehingga bida merusak lapisan ozon.
2. Potensi merusak lapisan ozon dari Halon 1211 (BCF)
adalah 6 kali, dan Halon 1301 (BTM) adalah 10 kali
lebih besar dibandingkan dengan CFC.

3. Halon bila terkena api akan menimbulkan racun


yang bernama bromofosgene dan berbahaya
bagi manusia.
4. Halon 1211(BCF) untuk Alat Pemadam Api Ringan
(APAR), Halon 1301 (BTM) untuk special
extinguishing system untuk melindungi ruangan
Komputer, arsip, radar dan lainnya.
APAR JENIS HALON
5. Pelarangan penggunaan halon tersebut dilakukan oleh
seluruh dunia dan penghentian produksinya sejak tahun
1996. Di Indonesia larangan penggunaan halon ini berlaku
Januari 2005 oleh Badan Lingkungan Hidup Indonesia dan
sesuai keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
No.110 tahun 1998 tentang : larangan memproduksi dan
memperdagangkan HALON serta memproduksi dan
memperdagangkan barang baru yang mengunakan bahan
perusak lapisan ozon (Ozone Depleting Substances).
6. Pelarangan Halon tersebut diperkuat dengan peraturan
terbaru yaitu Peraturan Menperindag RI No:33/M-
IND/PER/4/2007 tentang Larangan Memproduksi dan
menggunakan Bahan perusak lapisan ozon.
Dalam pasal 9 menyebutkan “Perusahaan Industri yang
melanggar ketentuan Peraturan Menteri ini dikenakan
sanksi administrasi berupa pencabutan Izin Usaha Industri (IUI)
atau Tanda Daftar Industri dan atau saksi lain sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku”.
2. DRY CHEMICAL
MEDIA : > SODIUM BICARBONAT (Na2CO3)
> POTASIUM BICARBONAT (K2CO3)
> POTASIUM CHLORIDA (KCl)
> UREA POTASIUM BICARBONAT
> MONO AMONIUM PHOSPHATE (NH4)3PO4

PRINSIP PEMADAMAN : ► SMOTHERING


► CHAIN BREAKING REACTION
DRY CHEMICAL
DRY POWDER

Merupakan media pemadam api serbaguna,


aman dan luas pemakaiannya karena dapat
mematikan api kelas A, B, dan C.

Dapat menahan radiasi panas dengan kabut


partikelnya.

Tidak menghantarkan listrik (Non Konduktif).


Serbuk kimia kering tidak beracun (Non Toxic).

Tepung Kimia Serbaguna (Multipurpose)


Untuk Pemadaman Kebakaran Kelas ABC
Contoh : Mono Amonium Phosphate (MAP)
1. DRY CHEMICAL
1. Turunkan Alat dari tempatnya
2. Lepas Selang dari Jepitannya
3. Pegang Nozzle dengan tangan kiri. Tangan kanan menekan tuas
4. Lakukan pengetesan ditempat
5. Bila alat keadaan baik, maju kearah api searah angin
6. Kibaskan alat kekiri dan kekanan dg jarak sekitar 2 meter
7. Perhatikan dengan benar, apakah sudah benar benar padam.
kemudian mundur perlahan-lahan dengan tidak membelakangi
api untuk mengantisipasi terjadinya flash back,
JENIS BUSA (FOAM)
1. Chemical Foam (Busa Kimia)
2. Mechanical Foam (Busa Mekanik)

Extinguishing Properties
1. Aktif Memindahkan Udara dari permukaan
liquid yang terbakar
2. Cooling (Pendinginan)
3. Menyebar dan Menjalar keseluruh permukaan
dan blanketing
4. Membentuk lapisan air (mencegah penyalaan
kembali)
KONSTRUKSI
APAR JENIS BUSA

1. JENIS BALIK (OVERTURING)


2. JENIS KERANGAN (VALVE)
3. JENIS SEKAT PECAH (BREAKABLEL SEAL)

KELEMAHAN APAR BUSA

1. DAYA PEMADAMAN LEBIH RENDAH


2. SEKALI DIGUANAKAN, TIDAK BISA
DIHENTIKAN
3. BERSIFAT KOROSIVE
APAR JENIS BUSA

1. MEDIA : BUSA (FOAM), REAKSI DARI 2


LARUTAN : AL2SO4 DAN NAHCO3
2. HASIL REKASI MENGHASILKAN CO2
(UNTUK MENDORONG BUSA KELUAR)
3. PEMADAMAN : MELALUI 3 AKSI
PEMADAMAN, YAITU MNUTUPI,
MELEMAHKAN DAN MENDINGINKAN
(COOLING DAN SMOTHERING)
BUSA MECHANIC
(MECHANICAL FOAM)
FOAM COMPOUND

Adalah busa yang dibuat


melalui proses mekanis,
dengan alat-alat pembuat
busa
Bahan Busa Mekanik
- Flouro Protein
- Flouro Carbon Surfactan
BUSA MEKANIK - Detergent
PENGEMBANGAN
BUSA
Foam dapat dapat dikembambangkan dengan
expansi sebagai berikut :

1. Low Expansion Foam


Ratio Expansion 1 : 4 s/d 1 : 20
2. Medium Expansion
Ratio Expansion 1 : 21 s/d 1 : 200
3. High Expansion Foam
Ratio Expansion 1 : 201 s/d 1 : 1000
3. CHEMICAL FOAM (BUSA)

3.1. Turunkan alat dari tempatnya


3.2. Bawa ke tempat kebakaran
3.3. Lepaskan selang dan nozzle dari tempatnya (bila ada)
3.4. Untuk Jenis Balik
Balik alat tersebut, sambil mengarahkan nozzle
3.5. Untuk Jenis Keran
Bukan keran penuh-penuh, kemudian balik
3.6. Untuk Jenis Seal
Pecahkan seal, kemudian balik
3. Tepung Khusus untuk Pemadaman
Logam (D)
Contoh : Met-L-X, TEC, Lith X
Pocuder, Dll.

UNTUK PEMADAMAN
KEBAKARAN LOGAM
4. APAR JENIS GAS
4.1. CO2 (Carbon Dioxyda)

1. TIDAK BERWARNA, TIDAK BERBAU,


LEBIH BERAT DARI UDARA, NON
CONDUCTOR, BERSIH
2. TEKANAN : 1000 – 1200 PSI.
3. COCOK UNTUK KELAS KEBAKARAN
KELAS B DAN C (PERCETAKAN,
LABORATORIUM DAN PABRIK MAKANAN
4. PEMADAMAN : MENYERAP PANAS DAN
MENDORONG O2 KELUAR.
2. CARBON DIOKSIDA (CO2)

2.1. Turunkan Apar dari tempatnya


2.2. Buka selang dari jepitannya
2.3. Putuskan Lead Seal
2.4. Cabut split pen (pen penahan)
2.5. Pegang Nozzle kearah atas (utk jenis CO2 harus
diperhatikan cara memegangnya)
2.6. Coba Apar ditempat dengan menekan katup
2.7. Bawa Apar ke tempat kebakaran
2.8. Semprotkan kearah kebakaran dengan
gerakan menyapu sebaik mungkin
5. APAR
JENIS CLEAN AGENT
(PENGGANTI HALON)

5.1. AF-11
Adalah media pemadam api pengganti Halon yang
berwawasan lingkungan dan non CFC dan non Halon
(Halon Free).
APAR ini tidak beracun, tidak menyebabkan iritasi
pada kulit, bersih dan aman dipakai, tidak
meninggalkan noda dan cocok melindungi peralatan
listrik / elektronik.
5.2. HALOTRON
Halotron adalah pemadam kebakaran
yang bebas residu dan bebas polusi.
Standar pemadam api internasional
mengharuskan alat pemadam memiliki
karakteristik tidak menghantarkan listrik,
mudah menguap, dan tidak meninggalkan
residu pada penguapan.
Halotron sangat ramah lingkungan, Tidak mengandung CFC
sebagai bahan perusak lapisan ozon. Aman jika terhirup
manusia .Tingkat pemadaman api yang sangat efektif dan
efisien. Memiliki toksisitas rendah dan harus relatif
bersih.
5.3. NAF
NAF telah dikembangkan sebagai pengganti Halon.
Sistem Supresi Api NAF dirancang untuk melindungi industri
sensitif dan fasilitas komersial, efektif untuk jenis kebakaran
Kelas A, B dan C, seperti :
Fasilitas Pengolahan Data, Fasilitas Telekomunikasi, Microwave
Relay Stasiun, Bangunan Transmitter Seluler, Control Room,
Laboratorium Penelitian, Pertokoan, Galeri & Museum Seni, Kantor,
Komputer dan Peralatan Kamar, Penyimpanan Data, Tempat
Penyimpanan Cairan Mudah Terbakar, Fasilitas Airport, Sekolah,
Hotel, dan Lainnya
Keunggulan NAF :
Cepat memadamkan kebakaran.
Tidak meninggalkan residu.
Biaya efektif lebih hemat dalam penggunaan alat pemadam.
Mempertimbangkan masalah lingkungan. Pemanasan Global,
Pengikisan Atmosfer, dan Penipisan Ozon.
APAR JENIS KIMIA BASAH
WET CHEMICAL
DIRANCANG UNTUK KEBAKARAN
COOKING OIL (MINYAK UNTUK
MEMASAK ATAU KEBAKARAN
KELAS K

1. JENIS POTASIUM
ASETATE
2. WET CHEMICAL
ALAT PEMADAM API
UNTUK PEMADAMAN KEBAKARAN
COOKING OIL
SPESIFIKASI TEKNIS APAR
WET CHEMICAL

Media - Air dan Garam Alkali


Tekanan Kerja - 10 Bar
Berat - 7.2 Kg
Waktu pancar - 30 – 35 detik
Jarak Pancar - 1 Meter
Kapasitas - 3 – 6 liters
Cara Kerja - Stored Pressure
APAR JENIS
WET
CHEMICAL
EFEKTITIVITAS
APAR JENIS WET CHEMICAL
1. MENCEGAH PENYALAAN KEMBALI

2. MEMBENTUK SELIMUT BUSA SEPERTI


SABUN PADA PERMUKAAN YANG
TERBAKAR

3. MENDINGINKAN MINYAK SAMPAI


DIBAWAH SUHU PENGAPIAN (FLASH
POINT)
SYARAT TEKNIS APAR
SYARAT TEKNIS APAR
KLASIFIKASI
KEBAKARAN
A B C D
Pengertian
KLASIFIKASI KEBAKARAN
(Berdasarkan Permenaker No.4/MEN/80 )

Penggolongan atau
pengelompokan jenis
kebakaran menurut jenis bahan
yang terbakar.
KLASIFIKASI KEBAKARAN
Tujuan :
Adalah agar dapat menggunakan dengan
tepat jenis media pemadam terhadap
berbagai kelas kebakaran. Dengan klasifikasi
ini diharapkan pemilihan media pemadam
dapat sesuai dengan jenis kebakaran
sehingga pemadaman dapat berlangsung
secara efektif, dengan tidak mengabaikan
prosedur pemadaman yang benar.
PENGERTIAN

KLASIFIKASI
KEBAKARAN
PENGGOLONGAN KEBAKARAN
BERDASARKAN JENIS BAHAN
BAKARNYA
MERUPAKAN PEDOMAN DALAM
PENANGANAN BAHAYA KEBAKARAN

AGAR MEMUDAHKAN DALAM USAHA


PEMADAMAN KEBAKARAN DENGAN
EFEKTIF
PERKEMBANGAN
KLASIFIKASI KEBAKARAN

(a). Makin intensifnya penemuan dan pemakaian jenis


bahan bakar yang sifatnya berbeda dengan bahan
bakar lainnya.

(b). Dikembangkan jenis-jenis media pemadam baru


yang lebih tepat (efektif) bagi suatu jenis bahan
bakar tertentu.
KLASIFIKASI KEBAKARAN
DI INDONESIA
SESUAI PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA
DAN TRANSMIGRASI No : PER.04/MEN/1980
TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN
PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API RINGAN

PASAL 2 AYAT 1 TENTANG KLASIFIKASI


KEBAKARAN, YAITU :
1. KLAS A
2. KLAS B
3. KLAS C
4. KLAS D
KLASIFIKASI KEBAKARAN
PERMENAKER No. 04/MEN/1980 (NFPA)
(Pasal 2)

KLAS “A”
Kebakaran bahan padat kecuali logam

KLAS “B”
Kebakaran bahan cair dan gas

KLAS “C”
Kebakaran pada aparat listrik yang bertegangan

KLAS “D”
Kebakaran logam
03/17/2024 47
KLASIFIKASI KEBAKARAN MENURUT NFPA
KELAS KEBAKARAN PEMADAM

Kertas, Kain, Plastik, Kayu


Air, Uap Air, Pasir, Busa, CO2, Serbuk
Padat Non Logam Kimia Kering, Cairan Kimia

Metana, Amoniak, Solar


Gas/Uap/Cairan CO2, Serbuk Kimia Kering, Busa

Arus Pendek
CO2, Serbuk Kimia Kering, Uap Air
Listrik

Aluminium, Tembaga, Besi, Baja


Serbuk Kimia sodium Klorida, Grafit
Logam

Bahan-Bahan Radioaktif Belum Diketahui Secara Spesifik


Radioaktif
Fires involving commercial cooking
appliances with vegetable oils, animal oils,
or fats at high temperatures. A wet
potassium acetate, low pH-based agent is
Lemak dan Minyak Masakan
Bahan Masakan used for this class of fire.
PENGERTIAN
KLASIFIKASIKEBAKARAN

PENGGOLONGAN KEBAKARAN
BERDASARKAN JENIS BAHAN BAKARNYA

MERUPAKAN PEDOMAN DALAM


PENANGANAN BAHAYA KEBAKARAN

AGAR MEMUDAHKAN DALAM USAHA


PEMADAMAN KEBAKARAN DENGAN
EFEKTIF
JENIS ALAT MEKANISME KERJA
PEMADAM API RINGAN
1. Dry Chemical, Stored Pressure, Cartridge/Cylinder
Dry Powder Stored Pressure, Cartridge/Cylinder
Self Expelling (Memancar dengan
2. CO2 Teknan mediaa itu sendiri)
3. Busa (Foam) Self Generating (Tenaga dorong dari
hasil reaksi kedua media itu sendiri
4. Halon Stored Pressure
3.1. STORED PRESSURE ( N2 )
CARTRIDGE
CO2
JENIS CO2
SELF EXPELLING
(Tenaga berasal dari
tekanan
media itu sendiri)
CO2
JENIS BUSA
SELF GENERATING
Aluminium Sulfate (Al2SO4)
Natrium Bicarbanat (NaHCO3)

Reaksi

Al2(SO4)3 + 6NaHCO3

2Al (OH)3 + 3Na2SO4 + 6CO2


Busa Kima Busa Kimia
Jenis Breakable Seal Jenis Balik
APAR BUSA KIMIA
(JENIS KERANGAN)

Keterangan
1. Tutup
2. Keran
3. Tabung Luar
4. Selang Kel;uar Busa
5. Tabung Dalam
6. Nozzle
7. Klep Karet
JENIS HALON
STORED PRESSURE
DENGAN N2
MEDIA
Bromo Chloro Diflouro Methane
(BCF – 1211)
HALON
KEGAGALAN APAR

WATER
HALON
POWDER
2

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas

• tidak trampil
PRINSIP
PEMADAMAN
API/KEBAKARAN
SEGITIGA API

OX
EL

YG
FU

EN
HEAT
DALAM PERBANDINGAN YANG
03/17/2024
PROPOSIONAL 63
PRINSIP-PRINSIP
PEMADAMAN
API

1. COOLING
(Menurunkan suhu bahan bahan sampai dibawah titik nyala)

2. SMOTHERING
(Menghilangkan kebutuhan O2 pada proses pembakaran

3. STARVATION
(Memisahan/mengambil bahan bakar pada proses pembakaran)

4. BREAKING CHAIN REACTION


(Memutus Rantai Reaksi kebakaran)
PRINSIP-PRINSIP
PEMADAMAN API
/KEBAKARAN
1. Pendinginan (Cooling)
Yaitu menurunkan temperatur
bahan bakar sampai dibawah
titik nyala

N )
GE
N)

)
AS
ING G
INA
ND LIN

Y
N

X
PA
(PE COO

O (
(

2
AT

O
HE

FUEL (BAHAN BAKAR


PRINSIP-PRINSI PEMADAMAN
API/KEBAKARAN

2. Smothering
Yaitu memisahkan bahan bakar dengan
udaran (Oxygen)

SM
OX

O
TH
YG
EL

ER
FU

EN

IN
G
HEAT
SMOTHERING
(PENYELIMUTAN)
Suatu kebakaran dibatasi dengan
memutus hubungan bahan bakar
dengan oksigen atau udara yang
diperlukan bagi terjadinya proses
pembakaran. Menyelimuti suatu
kebakaran dengan CO2 atau busa
akan menghentikan supply udara
untuk kebakaran.
SMOTHERING
DRY CHEMICAL MEMPUNYAI 2 FUNGSI
PRINSIP PEMADAMAN
SMOTHERING
BREAKING CHAIN RECTION
PEMADAMAN
DENGAN BUSA

SMOTHERING
PRINSIP-PRINSIP
PEMADAMAN API/KEBAKARAN
3. STARVATION
YAITU MENGHILANGKAN/MEMBATASI
BAHAN BAKAR (FUEL)
N
IO

OX
AT

EL

YG
V

FU
AR

EN
ST

HEAT
TRANSFE FUEL KE TEMPA LAIN
4. MEMUTUS REAKSI RANTAI KIMIA

Terjadinya proses pembakaran dari gabungan


ketiga unsur menghasilkan gas-gas lainnya
seperti H2S, NH3, HCN (sesuai dengan benda
yang terbakar). Hasil reaksi yang penting adalah
atom bebas O dan H yang dikenal sebagai atom
atom radikal yang membentuk OH dan pecah
menjadi H2 dan O. Atom radikal O dapat
membentuk api lebih besar. Maka cara
pemadaman ini adalah dengan memutus rantai
reaksi pembakaran dengan media pemadam api
yang bekerja secara kimia.
BREAKING
CHAIN REACTION
H2 O C O2
H
OH H OH OH
CO
CH CH

O2 O2
O2 O2
Cx Hz
03/17/2024 75
Posisi saat pemadaman di ruangan
TEKNIK PEMADAMAN
Jarak API/KEBAKARAN
terlalu
dekat
ikuti arah
angin

Melawan arah angin


Sudut + 30O – 60O

Ke lidah api
Sumber dasar api
PRINSIP
PENGOPERASIAN APAR
(PASS – PULL, AIM, SQUEEZE, SWEEP)

P ull : Tarik atau cabut pin


pengaman APAR

A im : Arahkan nozzle atau


selang ke api
S
S queeze : Tekan handle dari APAR
kibas-kibas arah

S WEEP : Semprotan ke api DENGAN

PULL
GERAKAN MENYAPU
PRINSIP
PENGOPERASIAN APAR

P ull : tarik atau cabut pin


pengaman APAR

A im : arahkan nozzle atau


selang ke api

S queeze : tekan handle dari APAR


kibas-kibas arah

S WEEP : semprotan ke api

AIM
PRINSIP
PENGOPERASIAN APAR

P ull : tarik atau cabut pin


pengaman APAR

A im : arahkan nozzle atau


selang ke api

S queeze : tekan handle dari APAR


kibas-kibas arah

S WEEP : semprotan ke api

SQUEEZE
PRINSIP
PENGOPERASIAN APAR

P ull : tarik atau cabut pin


pengaman APAR

A im : arahkan nozzle atau


selang ke api

S queeze : tekan handle dari APAR


kibas-kibas arah

S WEEP : semprotan ke api DENGAN


GERAKAN MENYAPU
SWEEP
Bagaimana Cara
Pemakaian APAR ?
• Anda telah TERLATIH dalam penggunaannya
• JANGAN melawan arah angin (jika diluar)
• HANYA padamkan api yang KECIL dan masih
terlokalisir (pada tahap awal kebakaran)
• Lokasi api BUKAN pada daerah BERBAHAYA
(gudang api, ruang tertutup,dll)
• INGAT jaga pintu EXIT selalu dibelakang anda
• SELALU test dulu sebelum menuju ke lokasi
Ok, lalu
bagaimana?

• PERHATIKAN area kebakaran


– Jika nyala api terjadi ulangi lagi pemadaman
– Jika Anda tidak dapat mengontrol kebakaran , TINGGALKAN
SEGERA! Menuju pintu EXIT
• Setiap selesai pemadaman : yakinkan api telah padam, baru mundur
sampai jarak aman dan jangan langsung balik badan.
• Selesai pemadaman sewaktu membalik kembali, pancaran nozzle
harus selalu diarahkan kebawah.
Refilling & Testing
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per 04/Men/1980

Jenis Refilling Testing


Water 5 th 5 th

Mechanical Foam 3 th 5 th

Chemical Foam 1 th 5 th

Dry powder 5 th 5 th
Halogen 3 th 5 th

CO2 5-10 th 10-5-5 th

03/17/2024 85
ALAT PEMADAM API (BERODA)

APAB juga termasuk


Alat Pemadam Api
jinjing dengan media
pendorong adalah Gas
N2 dengan berat sekitar
20 sampai 40 kg untuk
klasifikasi kebakaran
klas A,B, dan C
PEMASANGAN APAR
Pemasangan Alat Pemadan Api Ringan
(APAR) di atur dalam :
Keputusan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi
No. PER.04/MEN1980
Pasal 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10

Tentang Syarat-Syarat
pemasangan dan
Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan
PEMASANGAN
ALAT PEMADAM API RINGAN

1. Dipasang di dinding, Tihang,


Didalam Lemari Khusus.
2. Mudah dilhat
3. Cepat diambil dan digunakan
4. Hindarkan si pemakai terjebak,
bila kebakaran meluas
5. Bebas dari kemungkinan
kerusakan
6. Penyebaran merata, sedapat
mungkin pada tempat yang homogen
PEMASANGAN APAR
YANG SALAH
PEMASANGAN
ALAT PEDAMADAM API RINGAN
(APAR)

1. SETIAP SATU ATAU KELOMPOK ALAT PEMADAM


API RINGAN HARUS DITEMPATKAN PADA POSISI
YANG MUDAH DILIHAT DENGAN JELAS, MUDAH
DICAPAI DAN DIAMBIL SERTA DILENGKAPI
DENGAN PEMBERIAN TANDA PEMASANGAN

2. TINGGI PEMBERIAN TANDA PEMASANGAN


TERSEBUT ADALAH 125 CM DARI DASAR LANTAI
TEPAT DIATAS SATU ATAU KELOMPOK APAR YANG
BERSANGKUTAN

3. PEMASANGAN DAN PENEMPATAN APAR HARUS


SESUAI DENGAN JENIS DAN PENGGOLONGAN
KEBAKARAN
CO2 & Dry Chemical

15 CM

1,20 M
TEMP - 440 C s/d 490C

1,25 m
PEMASANGAN
ALAT PEDAMADAM API RINGAN
(APAR)

4. PENEMPATAN TERSEBUT ANTARA


APAR YANG SATU DENGAN
LAINNYA ATAU KELOMPOK SATU
DENGAN LAINNYA TIDAK MELEBIHI
15 METER, KECUALI DITETAPKAN
LAIN OLEH PEGAWAI PENGAWAS
ATAU AKHLI K3

5. SETIAP APAR HARUS DIPASANG


MENGGANTUNG PADA DINDING
DENGAN PENGUATAN SENGKANG
ATAU DENGAN KONSTRUKSI
PENGUAT LAINNYA ATAU
DITEMPATKAN DIDALAM LEMARI
ATAU PETI YANG TIDAK TERKUNCI
PEMASANGAN
ALAT PEDAMADAM API RINGAN
(APAR)

6. LEMARI ATAU PETI SEPERTI


TERSEBUT DAPAT DIKUNCI
DENGAN SYARAT BAGIAN
DEPANNYA HARUS DIBERI KACA
AMAN (SAFETY GLASS) DENGAN
TEBAL MAXIMUM 2 MM.

7. UKURAN PANJANG DAN LEBAR


BINGKAI KACA AMAN HARUS
DISESUAIKAN DENGAN BESARNYA
APAR YANG ADA DIDALAM
LEMARI ATAU PETI SEHINGGA
MUDAH DIKELUARKAN.
PEMASANGAN
ALAT PEDAMADAM API RINGAN
(APAR)

8. PEMASANGAN APAR HARUS SEDEMIKIAN RUPA


SEHINGGA BAGIAN PALING ATAS BERADA PADA
KETINGGIAN 1,20 M DARI PERMUKAAN LANTAI,
KECUALI JENIS CO2 DAN TEPUNG KERING
DAPAT DITEMPATKAN LEBIH RENDAH DENGAN
SYARAT ANTARA DASAR APAR TIDAK KURANG
15 CM DARI PERMUKAAN LANTAI.

9. APAR TIDAK BOLEH DIPASANG DALAM


RUANGAN ATAU TEMPAT DIMANA SUHU
MELEBIHI 49 DERAJAT C ATAU TURUN SAMPAI
MIN 44 DERAJAT C KECUALI BILA APAR TSB
DIBUAT KHUSUS UNTUK SUHU DILUAR BATAS
TERSEBUT.
PEMASANGAN
ALAT PEDAMADAM API RINGAN
(APAR)

10. APAR YANG DITEMPATKAN DI ALAM


TERBUKA HARUS DILINDUNGI DENGAN
TUTUP PENGAMAN
APAR
PEMASANGAN
APAR
DIDALAM
LEMARI KHUSUS
1,25 M
LANTAI
PEMASANGAN
APAR
DI TIANG
1.20 M
PERAWATAN TABUNG
1. Dilakukan pengecekan berkala per 6 bulan.
2. Untuk menghindari pembekuan media pada tabung
pemadam api, harap dilakukan 1 kali pembolak-
balikan tabung perbulan.
3. Dilakukan pengecekan tekanan dalam tabung
dengan mengecek pressure/indikator yang berada
pada tabung pemadam api.
4. Dilakukan pengecekan selang pada tabung
pemadam api.
5. Dilakukan pembersihan tabung untuk menghindari
karat/korosi.
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA

Jenis media pemadam

i
kas Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
ifi
as

Clean
Air Busa Powder
Kl

Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA

• JENIS DAN UKURANNYA SESUAI


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR,
TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA.
Slide Paling Penting
JANGAN PERNAH memadamkan api jika
kondisi berikut terjadi:
• Tidak mempunyai peralatan pemadam
yang memadai.
• Api telah menjalar melampaui titik aslinya.
• Naluri Anda mengatakan kepada anda
untuk KELUAR.
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai