Anda di halaman 1dari 100

PERATURAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI


No : PER.04/MEN/1980
TENTANG
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN
ALAT PEMADAM API RINGAN.

Cakupan :
•Klasifikasi Kebakaran
•Jenis media dan aplikasinya
•Cara Pemasangan,
•Cara Pemeriksaan
•Cara Pengujian
•Pemeliharaan
8
ADALAH ALAT YANG RINGAN SERTA MUDAH DILAYANI
OLEH SATU ORANG
UNTUK MEMADAMKAN API PADA
MULA TERJADI KEBAKARAN

(Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi RI No. Per-04.MEN/1980)
1. RINGAN
2. BERISI MEDIA
PEMADAM
3. MEMPUNYAI TENAGA
DORONG
4. DIGUNAKAN UNTUK
PEMADAMAN
KEBAKARAN AWAL
5. DAPAT DILAYANI OLEH
1 (SATU) ORANG
Pengadaan Petugas Kompeten/Sertifikat

Penempatan Tepat
Fire risk Assessment

Pemeliharaan Teratur

Perencanaan (Jenis, Jumlah,


Kapasitas, lokasi penempatan) • Aman
• Efektif
• Tidak merusak
Bagian-Bagian APAR pada Umumnya

• Pin Pengaman
• Handle / Pegangan
• Pressure gauge
• Label :
– Tipe (Air, C02, Dry Chemical)
– Klasifikasi (A, B, C)
– Rating Apar
– Petunjuk Penggunaan
• Nozzle
1. AIR (WATER)

● COCOK UTK KEBAKARAN KELAS A & B


● MUDAH DIDAPAT DALAM JUMLAH BANYAK
● MURAH
● MUDAH DISIMPAN, DIANGKUT DAN DIALIRKAN
● DAPAT DIPANCARKAN DALAM BERBAGAI BENTUK
● DAPAT MENYERAP PANAS BESAR (1 LBS DINAIKAN
MENJADI 1 DERAJAT F DIBTUHKAN 1 BTU)
● DAYA MENGEMBANG UAP TINGGI (1700 KALI)
● PRINSIP PEMADAMAN : COOLING & SMOTHERING

KELEMAHAN
● CONDUCTOR
● BERBAHAYA TERHADAP BAHAN KIMIA YANG LARUT
KEDALAM AIR
● DAPAT TERJADI SLOP OVER (API MEMBESAR TIBA2)
2. DRY CHEMICAL
MEDIA : > SODIUM BICARBONAT (Na2CO3)
> POTASIUM BICARBONAT (K2CO3)
> POTASIUM CHLORIDA (KCl)
> UREA PUTASIUM BICARBONAT
> MONO AMONIUM PHOSPHATE (NH4)3PO4

PRINSIP PEMADAMAN : ► SMOTHERING


► CHAIN BREAKING REACTION
Merupakan media pemadam api serbaguna,
aman dan luas pemakaiannya karena dapat
mematikan api kelas A, B, dan C.

Dapat menahan radiasi panas dengan kabut


partikelnya.

Tidak menghantarkan listrik (Non Konduktif).


Serbuk kimia kering tidak beracun (Non
Toxic).
Tepung Kimia Serbaguna (Multipurpose)
Untuk Pemadaman Kebakaran Kelas ABC
Contoh : Mono Amonium Phosphate (MAP)
1. Turunkan Alat dari tempatnya
2. Lepas Selang dari Jepitannya
3. Pegang Nozzle dengan tangan kiri. Tangan kanan menekan tuas
4. Lakukan pengetesan ditempat
5. Bila alat keadaan baik, maju kearah api searah angin
6. Kibaskan alat kekiri dan kekanan dg jarak sekitar 2 meter
7. Perhatikan dengan benar, apakah sudah benar benar padam.
kemudian mundur perlahan-lahan dengan tidak membelakangi
api untuk mengantisipasi terjadinya flash back,
JENIS BUSA (FOAM)
1. Chemical Foam (Busa Kimia)
2. Mechanical Foam (Busa Mekanik)

Extinguishing Properties
1. Aktif Memindahkan Udara dari permukaan
liquid yang terbakar
2. Cooling (Pendinginan)
3. Menyebar dan Menjalar keseluruh permukaan
dan blanketing
4. Membentuk lapisan air (mencegah penyalaan
kembali)
Adalah busa yang dibuat
melalui proses mekanis,
dengan alat-alat pembuat
busa
Foam dapat dapat dikembambangkan dengan
expansi sebagai berikut :

1. Low Expansion Foam


Ratio Expansion 1 : 4 s/d 1 : 20
2. Medium Expansion
Ratio Expansion 1 : 21 s/d 1 : 200
3. High Expansion Foam
Ratio Expansion 1 : 201 s/d 1 : 1000
3. CHEMICAL FOAM (BUSA)
3.1. Turunkan alat dari tempatnya
3.2. Bawa ke tempat kebakaran
3.3. Lepaskan selang dan nozzle dari tempatnya
(bila ada)
3.4. Untuk Jenis Balik
Balik alat tersebut, sambil mengarahkan nozzle
3.5. Untuk Jenis Keran
Bukan keran penuh-penuh, kemudian balik
3.6. Untuk Jenis Seal
Pecahkan seal, kemudian balik
3. Tepung Khusus untuk Pemadaman Logam
(D)
Contoh : Met-L-X, TEC, Lith X Pocuder, Dll.
2. CARBON DIOKSIDA (CO2)

2.1. Turunkan Apar dari tempatnya


2.2. Buka selang dari jepitannya
2.3. Putuskan Lead Seal
2.4. Cabut split pen (pen penahan)
2.5. Pegang Nozzle kearah atas (utk jenis CO2 harus
diperhatikan cara memegangnya)
2.6. Coba Apar ditempat dengan menekan katup
2.7. Bawa Apar ke tempat kebakaran
2.8. Semprotkan kearah kebakaran dengan
gerakan menyapu sebaik mungkin
HALON ( HALOGENETED HYDRO CARBON)
HALOGEN (Fluoro, Cloro,Broomo,Iodine)
Atom H dari Hydro Carbon disubtitusi dengan
halogen F,Cl,Br,I
HALON ( HALOGENETED HYDRO CARBON)
HALOGEN (Fluoro, Cloro,Broomo,Iodine)
Atom H dari Hydro Carbon disubtitusi dengan halogen F,Cl,Br,I
H H
F H
F H
Cl
H C H Cl C H
F C Cl
H C
H
Br H
B H
Cl
H H
F H
F r H
Cl

NOMOR
C F Cl Br
HALON 1 2 1 1 C F2 Cl Br
HALON 1 3 0 1 C F3 Br
HALON 1 0 4 C Cl4
1. Alat Pemadam jenis Hallon dapat digunakan untuk
memadamkan kebakaran Kelas A, B dan C. Alat
Pemadam ini bila dikeluarkan isinya berbentuk gas,
tapi tidak bercampur dengan oksigen dan akan
keatas, sehingga bida merusak lapisan ozon.
2. Potensi merusak lapisan ozon dari Halon 1211 (BCF)
adalah 6 kali, dan Halon 1301 (BTM) adalah 10 kali
lebih besar dibandingkan dengan CFC.

3. Halon bila terkena api akan menimbulkan racun


yang bernama bromofosgene dan berbahaya
bagi manusia.
4. Halon 1211(BCF) untuk Alat Pemadam Api Ringan
(APAR), Halon 1301 (BTM) untuk special
extinguishing system untuk melindungi ruangan
Komputer, arsip, radar dan lainnya.
5. Pelarangan penggunaan halon tersebut dilakukan oleh
seluruh dunia dan penghentian produksinya sejak tahun
1996. Di Indonesia larangan penggunaan halon ini berlaku
Januari 2005 oleh Badan Lingkungan Hidup Indonesia dan
sesuai keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
No.110 tahun 1998 tentang : larangan memproduksi dan
memperdagangkan HALON serta memproduksi dan
memperdagangkan barang baru yang mengunakan bahan
perusak lapisan ozon (Ozone Depleting Substances).
6. Pelarangan Halon tersebut diperkuat dengan peraturan
terbaru yaitu Peraturan Menperindag RI No:33/M-
IND/PER/4/2007 tentang Larangan Memproduksi dan
menggunakan Bahan perusak lapisan ozon.
Dalam pasal 9 menyebutkan “Perusahaan Industri yang
melanggar ketentuan Peraturan Menteri ini dikenakan
sanksi administrasi berupa pencabutan Izin Usaha Industri (IUI)
atau Tanda Daftar Industri dan atau saksi lain sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku”.
Adalah media pemadam api pengganti Halon yang
berwawasan lingkungan dan non CFC dan non Halon
(Halon Free).
APAR ini tidak beracun, tidak menyebabkan iritasi
pada kulit, bersih dan aman dipakai, tidak
meninggalkan noda dan cocok melindungi peralatan
listrik / elektronik.
Halotron adalah pemadam kebakaran yang bebas
residu dan bebas polusi. Standar pemadam api
internasional mengharuskan alat pemadam
memiliki karakteristik tidak menghantarkan listrik,
mudah menguap, dan tidak meninggalkan residu
pada penguapan.
Halotron sangat ramah lingkungan,
Tidak mengandung CFC sebagai bahan perusak lapisan ozon.
Aman jika terhirup manusia .
Tingkat pemadaman api yang sangat efektif dan efisien.
Memiliki toksisitas rendah dan harus relatif bersih.
NAF telah dikembangkan sebagai pengganti untuk Halon.
Sistem Supresi Api NAF dirancang untuk melindungi industri
sensitif dan fasilitas komersial, efektif untuk jenis kebakaran
Kelas A, B dan C, seperti :
Fasilitas Pengolahan Data, Fasilitas Telekomunikasi,
Microwave Relay Stasiun, Bangunan Transmitter Seluler,
Control Room, Laboratorium Penelitian, Pertokoan, Galeri &
Museum Seni, Kantor, Komputer dan Peralatan Kamar,
Penyimpanan Data, Tempat Penyimpanan Cairan Mudah
Terbakar, Fasilitas Airport, Sekolah, Hotel, dan Lainnya
Keunggulan NAF :
Cepat memadamkan kebakaran.
Tidak meninggalkan residu.
Biaya efektif lebih hemat dalam penggunaan alat pemadam.
Mempertimbangkan masalah lingkungan. Pemanasan Global,
Pengikisan Atmosfer, dan Penipisan Ozon.
• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN APAR

1. Kelas Kebakaran. Apar harus dipilih sesuai dengan


Kelas Kebakaran yang akan dipadamkan
2. Bentuk Kebakaran. Bentuk kebakaran potensial, terutama
Kelas Kebakaran B
3. Potensi kebakaran (ukuran, intensitas, dan kecepatan
rambat dari kebakaran tersebut)
4. Orang yang akan menggunakan APAR
5. Keadaan dimana APAR dilokasikan
6. Pengaruh APAR terhadap kesehatan dan keselamatan
pemakai.
Penggolongan atau
pengelompokan jenis
kebakaran menurut jenis
bahan yang terbakar.
Adalah agar dapat menggunakan dengan
tepat jenis media pemadam terhadap
berbagai kelas kebakaran. Dengan klasifikasi
ini diharapkan pemilihan media pemadam
dapat sesuai dengan jenis kebakaran
sehingga pemadaman dapat berlangsung
secara efektif, dengan tidak mengabaikan
prosedur pemadaman yang benar.
(a). Makin intensifnya penemuan dan pemakaian jenis
bahan bakar yang sifatnya berbeda dengan bahan
bakar lainnya.

(b). Dikembangkan jenis-jenis media pemadam baru


yang lebih tepat (efektif) bagi suatu jenis bahan
bakar tertentu.
SESUAI PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA
DAN TRANSMIGRASI No : PER.04/MEN/1980
TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API
RINGAN

PASAL 2 AYAT 1 TENTANG KLASIFIKASI


KEBAKARAN, YAITU :
1. KLAS A
2. KLAS B
3. KLAS C
4. KLAS D
KLASIFIKASI KEBAKARAN
PERMENAKER No. 04/MEN/1980 (NFPA)
(Pasal 2)

KLAS “A”
Kebakaran bahan padat kecuali logam

KLAS “B”
Kebakaran bahan cair dan gas

KLAS “C”
Kebakaran pada aparat listrik yang bertegangan

KLAS “D”
Kebakaran logam
03/25/23 46
KELAS KEBAKARAN PEMADAM

Kertas, Kain, Plastik, Kayu


Air, Uap Air, Pasir, Busa, CO2, Serbuk
Padat Non Logam Kimia Kering, Cairan Kimia

Metana, Amoniak, Solar


Gas/Uap/Cairan CO2, Serbuk Kimia Kering, Busa

Arus Pendek
CO2, Serbuk Kimia Kering, Uap Air
Listrik

Aluminium, Tembaga, Besi, Baja


Serbuk Kimia sodium Klorida, Grafit
Logam

Bahan-Bahan Radioaktif Belum Diketahui Secara Spesifik


Radioaktif
Fires involving commercial cooking
appliances with vegetable oils, animal oils,
or fats at high temperatures. A wet
potassium acetate, low pH-based agent is
Lemak dan Minyak Masakan
Bahan Masakan used for this class of fire.
JENIS ALAT MEKANISME KERJA
PEMADAM API RINGAN
1. Dry Chemical, Stored Pressure, Cartridge/Cylinder
Dry Powder Stored Pressure, Cartridge/Cylinder
Self Expelling (Memancar dengan
2. CO2
Teknan mediaa itu sendiri)
3. Busa (Foam) Self Generating (Tenaga dorong dari
hasil reaksi kedua media itu sendiri
4. Halon Stored Pressure
3.1. STORED PRESSURE ( N2 )
CO2
JENIS CO2

(Tenaga berasal
dari tekanan
media itu sendiri)
CO2
Aluminium Sulfate (Al2SO4)
Natrium Bicarbanat (NaHCO3)

Reaksi

Al2(SO4)3 + 6NaHCO3

2Al (OH)3 + 3Na2SO4 + 6CO2


Busa Kima Busa Kimia
Jenis Breakable Seal Jenis Balik
APAR BUSA KIMIA
(JENIS KERANGAN)

Keterangan
1. Tutup
2. Keran
3. Tabung Luar
4. Selang Kel;uar Busa
5. Tabung Dalam
6. Nozzle
7. Klep Karet
MEDIA
Bromo Chloro Diflouro Methane
(BCF – 1211)
HALON
KEGAGALAN APAR

WATER
HALON
POWDER
2

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas

• tidak trampil
WATER
HALON
POWDER
FOAM
OX
LE

Y
GE
FU

N
HEAT
03/25/23 61
(PE COO
ND LIN
ING G
INA
N)

HE
AT
( PA
NA
S)

N)
GE
X Y
( O
O2
FUEL (BAHAN BAKAR
G
R IN
HE
OT
SM
EN
YG
OX

HEAT
EL
FU
Suatu kebakaran dibatasi dengan
memutus hubungan bahan bakar
dengan oksigen atau udara yang
diperlukan bagi terjadinya proses
pembakaran. Menyelimuti suatu
kebakaran dengan CO2 atau busa
akan menghentikan supply udara
untuk kebakaran.
ST
AR
VA
TI
ON

FU
EL
HEAT
OX
YG
EN
4. MEMUTUS REAKSI RANTAI KIMIA

Terjadinya proses pembakaran dari gabungan


ketiga unsur menghasilkan gas-gas lainnya
seperti H2S, NH3, HCN (sesuai dengan benda
yang terbakar). Hasil reaksi yang penting adalah
atom bebas O dan H yang dikenal sebagai atom
atom radikal yang membentuk OH dan pecah
menjadi H2 dan O. Atom radikal O dapat
membentuk api lebih besar. Maka cara
pemadaman ini adalah dengan memutus rantai
reaksi pembakaran dengan media pemadam api
yang bekerja secara kimia.
H2 O C O2
H
H OH
CO
CH CH

O2 O2
O2 O2
C x Hz
03/25/23 72
Posisi saat pemadaman di ruangan
TEKNIK PEMADAMAN
Jarak API/KEBAKARAN
terlalu
dekat
ikuti arah
angin

Melawan arah angin


Sudut + 30O – 60O

Ke lidah api
Sumber dasar api
P ull : Tarik atau cabut pin
pengaman APAR

A im : Arahkan nozzle atau


selang ke api
S
S queeze : Tekan handle dari APAR
kibas-kibas arah

S WEEP : Semprotan ke api DENGAN


GERAKAN MENYAPU
P ull : tarik atau cabut pin
pengaman APAR

A im : arahkan nozzle atau


selang ke api

S queeze : tekan handle dari APAR


kibas-kibas arah

S WEEP : semprotan ke api


P ull : tarik atau cabut pin
pengaman APAR

A im : arahkan nozzle atau


selang ke api

S queeze : tekan handle dari APAR


kibas-kibas arah

S WEEP : semprotan ke api


P ull : tarik atau cabut pin
pengaman APAR

A im : arahkan nozzle atau


selang ke api

S queeze : tekan handle dari APAR


kibas-kibas arah

S WEEP : semprotan ke api DENGAN


GERAKAN MENYAPU
Bagaimana Cara
Pemakaian APAR ?
• Anda telah TERLATIH dalam penggunaannya
• JANGAN melawan arah angin (jika diluar)
• HANYA padamkan api yang KECIL dan masih
terlokalisir (pada tahap awal kebakaran)
• Lokasi api BUKAN pada daerah BERBAHAYA
(gudang api, ruang tertutup,dll)
• INGAT jaga pintu EXIT selalu dibelakang anda
• SELALU test dulu sebelum menuju ke lokasi
Ok, lalu
bagaimana?

• PERHATIKAN area kebakaran


– Jika nyala api terjadi ulangi lagi pemadaman
– Jika Anda tidak dapat mengontrol kebakaran , TINGGALKAN
SEGERA! Menuju pintu EXIT
• Setiap selesai pemadaman : yakinkan api telah padam, baru mundur
sampai jarak aman dan jangan langsung balik badan.
• Selesai pemadaman sewaktu membalik kembali, pancaran nozzle
harus selalu diarahkan kebawah.
Refilling & Testing
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per 04/Men/1980

Jenis Refilling Testing


Water 5 th 5 th

Mechanical Foam 3 th 5 th

Chemical Foam 1 th 5 th

Dry powder 5 th 5 th
Halogen 3 th 5 th

CO2 5-10 th 10-5-5 th

03/25/23 83
APAB juga termasuk
Alat Pemadam Api
jinjing dengan media
pendorong adalah Gas
N2 dengan berat sekitar
20 sampai 40 kg untuk
klasifikasi kebakaran
klas A,B, dan C
1. Dipasang di dinding, Tihang,
Didalam Lemari Khusus.
2. Mudah dilhat
3. Cepat diambil dan digunakan
4. Hindarkan si pemakai terjebak,
bila kebakaran meluas
5. Bebas dari kemungkinan
kerusakan
6. Penyebaran merata, sedapat
mungkin pada tempat yang homogen
1. SETIAP SATU ATAU KELOMPOK ALAT PEMADAM
API RINGAN HARUS DITEMPATKAN PADA POSISI
YANG MUDAH DILIHAT DENGAN JELAS, MUDAH
DICAPAI DAN DIAMBIL SERTA DILENGKAPI
DENGAN PEMBERIAN TANDA PEMASANGAN

2. TINGGI PEMBERIAN TANDA PEMASANGAN


TERSEBUT ADALAH 125 CM DARI DASAR LANTAI
TEPAT DIATAS SATU ATAU KELOMPOK APAR YANG
BERSANGKUTAN

3. PEMASANGAN DAN PENEMPATAN APAR HARUS


SESUAI DENGAN JENIS DAN PENGGOLONGAN
KEBAKARAN
CO2 & Dry Chemical

15 CM

1,20 M
TEMP - 440 C s/d 490C

1,25 m
4. PENEMPATAN TERSEBUT ANTARA
APAR YANG SATU DENGAN
LAINNYA ATAU KELOMPOK SATU
DENGAN LAINNYA TIDAK MELEBIHI
15 METER, KECUALI DITETAPKAN
LAIN OLEH PEGAWAI PENGAWAS
ATAU AKHLI K3

5. SETIAP APAR HARUS DIPASANG


MENGGANTUNG PADA DINDING
DENGAN PENGUATAN SENGKANG
ATAU DENGAN KONSTRUKSI
PENGUAT LAINNYA ATAU
DITEMPATKAN DIDALAM LEMARI
ATAU PETI YANG TIDAK TERKUNCI
6. LEMARI ATAU PETI SEPERTI
TERSEBUT DAPAT DIKUNCI
DENGAN SYARAT BAGIAN
DEPANNYA HARUS DIBERI KACA
AMAN (SAFETY GLASS) DENGAN
TEBAL MAXIMUM 2 MM

7. UKURAN PANJANG DAN LEBAR


BINGKAI KACA AMAN HARUS
DISESUAIKAN DENGAN BESARNYA
APAR YANG ADA DIDALAM
LEMARI ATAU PETI SEHINGGA
MUDAH DIKELUARKAN
8. PEMASANGAN APAR HARUS SEDEMIKIAN RUPA
SEHINGGA BAGIAN PALING ATAS BERADA
PADA KETINGGIAN 1,20 M DARI PERMUKAAN
LANTAI, KECUALI JENIS CO2 DAN TEPUNG
KERING DAPAT DITEMPATKAN LEBIH RENDAH
DENGAN SYARAT ANTARA DASAR APAR TIDAK
KURANG 15 CM DARI PERMUKAAN LANTAI

9. APAR TIDAK BOLEH DIPASANG DALAM


RUANGAN ATAU TEMPAT DIMANA SUHU
MELEBIHI 49 DERAJAT C ATAU TURUN SAMPAI
MIN 44 DERAJAT C KECUALI BILA APAR TSB
DIBUAT KHUSUS UNTUK SUHU DILUAR BATAS
TYERSEBUT
10. APAR YANG DITEMPATKAN DI ALAM
TERBUKA HARUS DILINDUNGI DENGAN
TUTUP PENGAMAN
PEMASANGAN
APAR
DIDALAM
LEMARI KHUSUS
PEMASANGAN
APAR
DI TIHANGB
1.20 M
1.Dilakukan pengecekan berkala per-6 bulan.
2.Untuk menghindari pembekuan media pada tabung
pemadam api, harap dilakukan 1 kali pembolak-balikan
tabung per-bulan.
3.Dilakukan pengecekan tekanan dalam tabung dengan
mengecek pressure/indikator yang berada pada tabung
pemadam api.
4.Dilakukan pengecekan selang pada tabung pemadam
api
5.Dilakukan pembersihan tabung untuk menghindari
karat/korosi
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA

Jenis media pemadam

si
ka Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
if i
as

Clean
Air Busa Powder
Kl

Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA

• JENIS DAN UKURANNYA SESUAI


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR,
TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA.
Slide Paling Penting
JANGAN PERNAH memadamkan api jika kondisi berikut terjadi:

• Tidak mempunyai peralatan pemadam


yang memadahi
• Api telah menjalar melampaui titik aslinya
• Naluri Anda mengatakan kepada anda
untuk KELUAR
100

Anda mungkin juga menyukai