Anda di halaman 1dari 140

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

(PROBLEM SOLVING STRATEGIES)

EDDY HERMANTO
Strategi Penyelesaian Masalah
Beberapa Strategi Penyelesaian Masalah :
1. Membuat daftar Yang Teratur
2. Memisalkan Dengan Suatu Variabel
3. Membagi Kasus
4. Memperhatikan Pola
5. Memperhatikan Paritas
6. Bekerja Mundur
7. Memanfaatkan Kesimetrian
8. Menyusun Kondisi Ekstrim
9. Memperhatikan/Membuat Batasan Masalah
10. Menggambar dengan benar dan mengukur
11. Menyusun relasi rekurensi
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Contoh 1 :
(OSP 2009) Tiga dadu berwarna hitam, merah, dan
putih dilempar bersama-sama. Macam hasil
lemparan sehingga jumlah ketiga mata dadu adalah
8 sebanyak 
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Solusi :
Misalkan (a, b, c) menyatakan mata dadu hitam
adalah a, mata dadu merah adalah b dan mata dadu
c adalah c.
Semua kemungkinan yang muncul adalah (1,1,6),
(1,2,5), (1,3,4), (1,4,3), (1,5,2), (1,6,1), (2,1,5), (2,2,4),
(2,3,3), (2,4,2), (2,5,1), (3,1,4), (3,2,3), (3,3,2), (3,4,1),
(4,1,3), (4,2,2), (4,3,1), (5,1,2,), (5,2,1), (6,1,1).
Macam lemparan ada sebanyak 21.
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Contoh 2 :
(OSP 2006) Sebuah himpunan tiga bilangan asli
disebut himpunan aritmatika jika salah satu unsurnya
merupakan rata-rata dari dua unsur lainnya.
Banyaknya subhimpunan aritmatika dari {1,2,3,,8}
adalah 
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Solusi :
Dengan mendaftar akan didapat
(1,2,3), (1,3,5), (1,4,7), (2,3,4), (2,4,6), (2,5,8), (3,4,5),
(3,5,7), (4,5,6), (4,6,8), (5,6,7), (6,7,8).
sebanyak 12 subhimpunan yang memenuhi.
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Contoh 3 :
(OSP 2011) Banyak bilangan tiga digit yang semua
digit-digitnya berbeda dan digit terakhirnya
merupakan hasil penjumlahan dari dua digit yang
lainnya adalah 
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Solusi :
(1,2,3), (1,3,4), (1,4,5), (1,5,6), (1,6,7), (1,7,8), (1,8,9),
(2,1,3), (2,3,5), (2,4,6), (2,5,7), (2,6,8), (2,7,9), (3,1,4),
(3,2,5), (3,4,7), (3,5,8), (3,6,9), (4,1,5), (4,2,6), (4,3,7),
(4,5,9), (5,1,6), (5,2,7), (5,3,8), (5,4,9), (6,1,7), (6,2,8),
(6,3,9), (7,1,8), (7,2,9), (8,1,9).
Banyaknya bilangan ada sebanyak 32.
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Contoh 4 :
(OSK 2016) Misalkan adalah sebarang pengurutan
dari (1,2,3,4,5,6). Banyaknya pengurutan sehingga
adalah 
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Solusi :
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 = 21
Maka a + c + e > 11
Maka tripel (a, c, e) yang memenuhi adalah (1,4,6), (1,5,6),
(2,3,6), (2,4,5), (2,4,6), (2,5,6), (3,4,5), (3,4,6), (3,5,6), (4,5,6)
ada sebanyak 10.
(a,c,e) dan (b,d,f) dapat dipermutasikan.
Banyaknya pengurutan sehingga = 10 3!  3! = 360.
Jadi, banyak pengurutan sehingga adalah 360.
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Contoh 5 :
(OSP 2003) Berapakah banyaknya cara memilih tiga
bilangan berbeda sehingga tidak ada dua bilangan
yang berurutan, jika bilangan-bilangan tersebut
dipilih dari himpunan {1, 2, 3, , 9, 10 } ?
1. Membuat Daftar Yang Teratur
Solusi :
Dengan cara mendaftar kita dapatkan 3 bilangan
yang dipilih adalah :
(1,3,5), (1,3,6), (1,3,7), (1,3,8), (1,3,9), (1,3,10), (1,4,6),
(1,4,7), (1,4,8), (1,4,9), (1,4,10), (1,5,7), (1,5,8), (1,5,9),
(1,5,10), (1,6,8), (1,6,9), (1,6,10), (1,7,9), (1,7,10),
(1,8,10), (2,4,6), (2,4,7), (2,4,8), (2,4,9), (2,4,10), (2,5,7),
(2,5,8), (2,5,9), (2,5,10), (2,6,8), (2,6,9), (2,6,10), (2,7,9),
(2,7,10), (2,8,10), (3,5,7), (3,5,8), (3,5,9), (3,5,10), (3,6,8),
(3,6,9), (3,6,10), (3,7,9), (3,7,10), (3,8,10), (4,6,8), (4,6,9),
(4,6,10), (4,7,9), (4,7,10), (4,8,10), (5,7,9), (5,7,10),
(5,8,10), (6,8,10).
Banyaknya cara = 56.
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Contoh 6 :
(OSP 2005) Di dalam sebuah kotak terdapat 4 bola
yang masing-masing bernomor 1, 2, 3 dan 4. Anggi
mengambil bola secara acak, mencatat nomornya,
dan mengembalikannya ke dalam kotak. Hal yang
sama ia lakukan sebanyak 4 kali. Misalkan jumlah
dari keempat nomor bola yang terambil adalah 12.
Berapakah peluang bola yang terambil selalu
bernomor 3 ?
1. Membuat Daftar Yang Teratur
Solusi :
Setelah didaftar didapat
(1,3,4,4), (1,4,3,4), (1,4,4,3), (2,2,4,4), (2,3,3,4), (2,3,4,3),
(2,4,2,4), (2,4,3,3), (2,4,4,2), (3,1,4,4), (3,2,3,4), (3,2,4,3),
(3,3,2,4), (3,3,3,3), (3,3,4,2), (3,4,1,4), (3,4,2,3), (3,4,3,2),
(3,4,4,1), (4,1,3,4), (4,1,4,3), (4,2,2,4), (4,2,3,3), (4,2,4,2),
(4,3,1,4), (4,3,2,3), (4,3,3,2), (4,3,4,1), (4,4,1,3), (4,4,2,2),
(4,4,3,1)
Banyaknya kemungkinan jumlah mata dadu adalah
31 dengan munculnya bola yang terambil selalu tiga
sebanyak 1 kali.
Peluang kejadian = 1/31.
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Contoh 7 :
(OSP 2013) Bilangan asli n dikatakan “cantik” jika n
terdiri dari 3 digit berbeda atau lebih dan digit-digit
penyusunnya tersebut membentuk barisan aritmatika
atau barisan geometri. Sebagai contoh 123 bilangan
cantik karena 1, 2, 3 membentuk barisan aritmatika.
Banyak bilangan cantik adalah ……
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Solusi :
Jika abc adalah bilangan cantik maka cba juga
bilangan cantik kecuali a atau c sama dengan 0.
Maka cukup dengan membuat daftar bilangan cantik
dengan a < b.
Bilangan-bilangan cantik dengan a < b adalah 123,
1234, 12345, 123456, 1234567, 12345678, 123456789,
124, 1248, 135, 1357, 13579, 139, 147, 159, 234, 2345,
23456, 234567, 2345678, 23456789, 246, 2468, 248, 258,
345, 3456, 34567, 345678, 3456789, 357, 3579, 369, 456,
4567, 45678, 456789, 468, 469, 567, 5678, 56789, 579,
678, 6789, 789 yang banyaknya ada 46.
1. Membuat Daftar Yang Teratur

Jika angka terakhir bilangan cantik sama dengan 0 maka


bilangan-bilangan cantik tersebut adalah 210, 3210, 43210,
543210, 6543210, 76543210, 876543210, 9876543210, 420,
6420, 86420, 630, 9630, 840 yang banyaknya ada 14.
Maka banyaknya bilangan cantik = 46  2 + 14 = 106.
 Jadi, banyaknya bilangan cantik ada 106.
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Contoh 8 :
(OSK 2003) Hari ini usiaku 1/3 kali usia ayahku.
Lima tahun yang lalu, usiaku 1/4 kali usia ayahku
pada waktu itu. Berapakah usiaku sekarang ?
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Solusi :
Misal usiaku saat ini = X dan usia ayahku saat ini =
Y, maka : X = Y/3 dan X  5 = (Y  5)/4.
X  5 = (3X  5)/4
4X  20 = 3X  5
X = 15
Usiaku saat ini 15 tahun
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Contoh 9 :
(OSK 2003) Misalkan bahwa
f(x) = x5 + ax4 + bx3 + cx2 + dx + c
dan bahwa f(1) = f(2) = f(3) = f(4) = f(5).
Berapakah nilai a ?
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel
Solusi :
Misal f(1) = f(2) = f(3) = f(4) = f(5) = k
Dibentuk persamaan polinomial :
g(x) = x5 + ax4 + bx3 + cx2 + dx + c  k
g(x) = f(x)  k
Jelas bahwa g(1) = g(2) = g(3) = g(4) = g(5) = 0
Berarti bahwa 1; 2; 3; 4 dan 5 adalah akar-akar
persamaan polinomial g(x) = 0.
x5 + ax4 + bx3 + cx2 + dx + c  k = 0
x1 + x2 + x3 + x4 + x5 = a
Karena akar-akarnya adalah 1; 2; 3; 4 dan 5 maka :
1+2+3+4+5=a
a =  15
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Contoh 10 :
Dua lilin yang sama panjang dinyalakan pada jam
sama. Lilin pertama akan habis seluruhnya 4 jam
kemudian sedangkan lilin kedua akan habis
seluruhnya 40 menit setelah lilin pertama habis
seluruhnya. Jika kedua lilin dinyalakan pada pukul
20.16, pada jam berapakah panjang salah satu lilin
tiga kali lilin yang lain ?
Anggap pelelahan lilin terjadi secara linier.
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel
Solusi :
4 jam = 240 menit
Misal panjang masing-masing lilin = h, maka ;

t = 224 menit = 3 jam 44 menit.


 Panjang salah satu lilin sama dengan 3 kali
panjang lilin yang lainnya terjadi pada 24.00
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Contoh 11 :
(OSK 2011) Ada berapa banyak bilangan bulat positif
berlambang “abcde” dengan a < b  c < d < e ?
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Solusi :
Jelas bahwa syarat yang harus dipenuhi adalah
1a<bc<d<e9
Misalkan k = c + 1 dan m = d + 1 serta n = e + 1
maka ketaksamaan akan berlaku
1  a < b < k < m < n  10
Maka persoalannya akan menjadi setara dengan
memilih 5 kemungkinan dari 10 kemungkinan yang
ada.
Banyanya cara = 10C5 = 252.
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Contoh 12 :
(OSP 2002) Ada berapa banyakkah bilangan 4-angka
berbentuk dengan a  b  c  d ?
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Solusi :
Misalkan k = b + 1 dan m = c + 2 serta n = d + 3
maka
a<k<m<n
dengan syarat a  1 dan n  12.
Banyaknya bilangan 4-angka yang terbentuk = 12C4 =
495.
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Contoh 13 :
(OSP 2010) Bilangan enam digit dengan a>
b > c  d > e > f ada sebanyak 
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Solusi :
Misalkan k = d  1 dan m = e  1 serta n = f  1
maka
a>b>c>k>m>n
dengan syarat n  1 dan a  9.
Banyaknya bilangan 4-angka yang terbentuk = 11C6 =
462.
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Contoh 14 :
(OSP 2003) Berapakah banyaknya cara memilih tiga
bilangan berbeda sehingga tidak ada dua bilangan
yang berurutan, jika bilangan-bilangan tersebut
dipilih dari himpunan {1, 2, 3, , 9, 10 } ?
2. Memisalkan dengan Suatu Variabel

Solusi :
Misalkan bilangan yang memenuhi tersebut adalah
a, b, c dengan a < b < c dengan syarat selisih dua
bilangan berurutan minimal 2.
Misalkan juga k = b  1 dan m = c  2 maka
a < k < m dengan syarat a  1 dan m  8.
Banyaknya cara memilih 3 bilangan adalah 8C3 = 56.
3. Membagi Kasus

Contoh 15 :
(OSK 2004) Delegasi Indonesia ke suatu pertemuan
pemuda internasional terdiri dari 5 orang. Ada 7
orang pria dan 5 orang wanita yang mencalonkan
diri untuk menjadi anggota delegasi. Jika
dipersyaratkan bahwa paling sedikit seorang
anggota itu harus wanita, banyaknya cara memilih
anggota delegasi adalah 
3. Membagi Kasus

Solusi :
Susunan delegasi yang mungkin adalah 4 pria dan 1
wanita atau 3 pria dan 2 wanita atau 2 pria dan 3
wanita atau 1 pria dan 4 wanita atau 5 wanita .
Banyaknya cara memilih anggota delegasi = 7C4  5C1
+ 7C 3  5C 2 + 7C 2  5C 3 + 7C 1  5C 4 + 7C 0  5C 5
Banyaknya cara memilih anggota delegasi = 35  5 +
35  10 + 21  10 + 7  5 + 1  1
Banyaknya cara memilih anggota delegasi = 175 +
350 + 210 + 35 + 1 = 771 cara.
Banyaknya cara memilih anggota delegasi ada 771.
3. Membagi Kasus

Contoh 16 :
(OSK 2013) Suatu dadu ditos enam kali. Banyak cara
memperoleh jumlah mata yang muncul 28 dengan
tepat satu dadu muncul 6 adalah 
3. Membagi Kasus
Solusi :
Semua kemungkinan susunan jumlah mata dadu 28 dengan
angka 6 muncul tepat sekali adalah :
• Susunan dadu (6,5,5,5,5,2)
Banyaknya susunan = = 30
• Susunan dadu (6,5,5,5,4,3)
Banyaknya susunan = = 120
• Susunan dadu (6,5,5,4,4,4)
Banyaknya susunan = = 60
Maka banyaknya semua kemungkinan = 30 + 120 + 60 = 210
 Jadi, banyak cara memperoleh jumlah mata 28 dengan
tepat satu dadu muncul 6 = 210.
3. Membagi Kasus

Contoh 17 :
(OSK 2013) Enam orang siswa akan duduk pada tiga
meja bundar, dimana setiap meja akan diduduki oleh
minimal satu siswa. Banyaknya cara untuk
melakukan hal tersebut adalah 
3. Membagi Kasus
Solusi :
Kemungkinan susunan keenam siswa adalah :
• Susunannya adalah 4, 1, 1.

Terdapat perhitungan ganda pada perhitungan di atas.


Contoh : A, B, C. D berada di meja I, E di meja II dan F di
meja III dianggap berbeda dengan A, B, C. D berada di meja
I, F di meja II dan E di meja III padahal seharusnya sama.
Maka perhitungan tersebut harus dibagi 2!.
Jadi, banyaknya susunan =
• Susunannya adalah 3, 2, 1.

• Susunannya adalah 2, 2, 2.

Jadi, banyaknya susunan seluruhnya = 90 + 120 + 15 = 225.


3. Membagi Kasus

Contoh 18 :
(OSP 2013) Ada dua gelas, gelas A berisi 5 bola
merah, dan gelas B berisi 4 bola merah dan satu bola
putih. Satu gelas dipilih secara acak dan kemudian
satu bola diambil secara acak dari gelas tersebut. Hal
ini dilakukan berulang kali sampai salah satu gelas
kosong. Tentukan probabilitas bahwa bola putih
tidak terambil.
3. Membagi Kasus
Solusi :
Akan ada 5 kasus :
• Kasus 1, jika salah satu gelas kosong setelah pengambilan ke-5.
Peluang = = .
• Kasus 2, jika salah satu gelas kosong setelah pengambilan ke-6.
Pengambilan bola ke-6 harus dari gelas A.
Banyaknya urutan pengambilan bola dari gelas B = = 5.
Peluang terambilnya satu bola merah dari gelas B =
Peluang = =
• Kasus 3, jika salah satu gelas kosong setelah pengambilan ke-7.
Pengambilan bola ke-7 harus dari gelas A.
Banyaknya urutan pengambilan 2 bola dari gelas B = = 15.
3. Membagi Kasus
Peluang terambilnya dua bola merah dari gelas B = =
Peluang = =
• Kasus 4, jika salah satu gelas kosong setelah pengambilan ke-8.
Pengambilan bola ke-8 harus dari gelas A.
Banyaknya urutan pengambilan 3 bola dari gelas B = = 35.
Peluang terambilnya dua bola merah dari gelas B = =
Peluang = =
• Kasus 5, jika salah satu gelas kosong setelah pengambilan ke-9.
Pengambilan bola ke-9 harus dari gelas A.
Banyaknya urutan pengambilan 4 bola dari gelas B = = 70.
Peluang terambilnya dua bola merah dari gelas B = =
3. Membagi Kasus
Peluang = =
Maka probabilitas bahwa bola putih tidak terambil =
 Jadi, probabilitas bahwa bola putih tidak terambil =
4. Memperhatikan Pola

Contoh 19 :
(OSK 2012) Tentukan angka satuan pada (2012)2012
4. Memperhatikan Pola
Solusi :
Angka satuan (2012)2012 sama dengan angka satuan
22012.
Angka satuan 21 sama dengan 2
Angka satuan 22 sama dengan 4
Angka satuan 23 sama dengan 8
Angka satuan 24 sama dengan 6
Angka satuan 25 sama dengan 2
Angka satuan 2n berulang dengan periode 4.
Karena 2012 habis dibagi 4 maka angka satuan 22012
sama dengan angka satuan 24 yaitu 6.
Jadi, angka satuan (2012)2012 adalah 6.
4. Memperhatikan Pola

Contoh 20 :
Tentukan dua angka terakhir dari 432014.
4. Memperhatikan Pola

Solusi :
Dua angka terakhir 431 sama dengan 43
Dua angka terakhir 432 sama dengan 49
Dua angka terakhir 433 sama dengan 07
Dua angka terakhir 434 sama dengan 01
Dua angka terakhir 435 sama dengan 43
Dua angka terakhir 43n berulang dengan periode 4.
Karena 2014 dibagi 4 bersisa 2 maka dua angka
terakhir 432014 sama dengan dua angka terakhir 432
yaitu 49.
4. Memperhatikan Pola

Contoh 21 :
(OSP 2009) Suatu fungsi f : Z  Q mempunyai sifat

f(x+1) = untuk setiap x  Z. Jika f(2) = 2,

maka nilai fungsi f(2009) adalah 


4. Memperhatikan Pola

Solusi :
f(2) = 2
f(3) = 3
f(4) =
f(5) =
f(6) = 2
Jadi,nilai dari f(x) akan berulang dengan periode 4.
f(2009) = f(501x4+5) = f(5) =
4. Memperhatikan Pola

Contoh 22 :
(OSP 2011) Diberikan barisan bilangan rasional
{ak}kN yang didefinisikan dengan a1 = 2 dan

,nN

Nilai a2011 adalah 


4. Memperhatikan Pola

Solusi :

Nilai berulang dengan periode 4.


4. Memperhatikan Pola

Contoh 23 :
(AIME 2001) Barisan a1, a2, a3, a4,  memenuhi a1 = 211,
a2 = 375, a3 = 420 dan a4 = 523 serta
an = an1  an2 + an3  an4.
Tentukan nilai dari a531 + a753 + a975.
4. Memperhatikan Pola

Solusi :
a1 = 211, a2 = 375, a3 = 420 dan a4 = 523
an = an1  an2 + an3  an4.
a5 = a4  a3 + a2  a1 = 523  420 + 375  211 = 267
a6 = a1, a7 = a2, a8 = a3, a9 = a4, a10 = a5,
a11 = a1, a12 = a2, a13 = a3, a14 = a4 dan seterusnya yang
merupakan pengulangan dengan periode 10.
a531 + a753 + a975 = a1 + a3 + a5 = 211 + 420 + 267
 a531 + a753 + a975 = 898.
4. Memperhatikan Pola

Contoh 24 :
Suatu barisan memenuhi dan serta

untuk .
Nilai dari adalah ……
4. Memperhatikan Pola
Solusi :
dan serta
untuk .

; ; ;
;
Maka berulang dengan periode 6.
2018 dibagi 6 akan bersisa 2.

 Nilai dari adalah 2018.


5. Memperhatikan Paritas

Contoh 25 :
Misalkan x + y = 31 dengan x dan y adalah bilangan
prima serta x > y.Nilai dari x  y = 
5. Memperhatikan Paritas

Solusi :
Karena 31 adalah bilangan ganjil maka salah satu
dari x atau y genap dan satunya ganjil.
Bilangan prima genap hanya ada satu yaitu 2.
Karena x + y = 31 maka bilangan prima lainnya
adalah 29.
Jadi, x = 29 dan y = 2
Maka x  y = 27.
5. Memperhatikan Paritas

Contoh 26 :
(OSP 2011) Jika kedua akar persamaan x2  2013x + k = 0
adalah bilangan prima, maka nilai k yang mungkin
adalah 
5. Memperhatikan Paritas

Solusi :
x2  2013x + k = 0 memiliki akar-akar p dan q dengan
p dan q keduanya bilangan prima.
p + q = 2013
Karena p dan q prima maka salah satunya genap dan
satunya ganjil sehingga nilai p dan q yang
memenuhi adalah 2 dan 2011.
k = pq = 2  2011 = 4022
Jadi, nilai k yang memenuhi adalah k = 4022.
5. Memperhatikan Paritas

Contoh 27 :
(OSK 2012) Banyaknya bilangan bulat n yang
memenuhi
(n  1)(n  3)(n  5)  (n  2013) = n(n + 2)(n + 4)  (n + 2012)
adalah 
5. Memperhatikan Paritas
Solusi :
(n  1)(n  3)(n  5)(n  2013) = n(n + 2)(n + 4)(n + 2012)
n  1, n  3, n  5, , n  2013 adalah bilangan bulat
dengan paritas yang sama.
n, n + 2, n + 4, , n + 2012 adalah bilangan bulat
dengan paritas yang sama.
Sedangkan n dan n  1 adalah bilangan bulat dengan
paritas yang berbeda.
Maka ruas kiri dan kanan dari persamaan awal
memiliki paritas yang berbeda sehingga tidak
mungkin kesamaan akan terjadi.
Jadi, banyaknya bilangan bulat n yang memenuhi
adalah 0.
5. Memperhatikan Paritas

Contoh 28 :
(OSP 2012) Misalkan ; ; dan adalah bilangan-
bilangan prima yang memenuhi persamaan

Nilai dari adalah 


5. Memperhatikan Paritas

Solusi :
34x  51y = 2012z dengan x, y, z adalah bil prima.
Karena 34 dan 2012 habis dibagi 2 maka y habis
dibagi 2. Karena y prima maka y = 2.
Karena 34 dan 51 habis dibagi 17 maka z habis dibagi
17. Karena z prima maka z = 17.
34x  51(2) = 2012(17)
x = 1009 yg memenuhi bahwa x adalah bil prima.
x + y + z = 1009 + 2 + 17 = 1028
 Jadi, nilai dari x + y + z adalah 1028.
5. Memperhatikan Paritas

Contoh 29 :
(OSP 2010) Diketahui suatu papan catur seperti pada
gambar. Dapatkah suatu biji catur kuda berangkat
dari suatu petak melewati setiap petak yang lain
hanya satu kali dan kembali ke tempat semula ?
Jelaskan jawab anda !
5. Memperhatikan Paritas
Pada gambar di atas akan didapat jumlah petak warna
hitam dan putih berselisih satu.
Langkah kuda dari petak putih ke petak hitam atau
sebaliknya.
Karena kuda tersebut harus kembali ke petaknya semula
maka petak terakhir sebelum kembali ke petak semula
haruslah berbeda warna dengan petak semula tersebut.
Jadi, haruslah jumlah petak warna hitam sama dengan
jumlah petak warna putih.
Tetapi ternyata jumlah petak warna hitam dan putih
berselisih satu. Kontradiksi. Maka biji catur kuda tidak
dapat kembali ke petaknya semula.
Biji catur kuda tidak dapat kembali ke petaknya semula.
5. Memperhatikan Paritas
Contoh 30 :
(OSP 2002) Bangun datar pada gambar disebut
tetromino-T. Misalkan setiap petak tetromino
menutupi tepat satu petak pada papan catur. Kita
ingin menutup papan catur dengan tetromino-
tetromino sehingga setiap petak tetromino
menutup satu petak catur tanpa tumpang tindih.
a. Tunjukkan bahwa kita dapat menutup papan
catur biasa, yaitu papan catur dengan 8 X 8
petak, dengan menggunakan 16 tetromino-T.
b. Tunjukkan bahwa kita tidak dapat menutup
papan ‘catur’ 10 X 10 petak dengan 25 tetromino-
T.
5. Memperhatikan Paritas
Solusi :
Bagian a.

Karena petak 4 x 4 dapat ditutupi oleh 4 buah Tetromino-T, maka


tentunya kita dapat menutup petak catur 8 x 8 dengan 16 buah
Tetromino-T.
5. Memperhatikan Paritas
Bagian b.
Andaikan 25 tetronimo tersebut dapat menutup papan ‘catur’ 10 x 10
petak.
Sebuah tetromino-T akan menutupi 1 buah petak hitam dan 3 buah petak
putih atau 1 buah petak putih dan 3 buah petak hitam pada papan catur.

Karena 1 dan 3 bilangan ganjil serta banyaknya Tetromino-T ada 25 yang


juga merupakan bilangan ganjil maka ke-25 Tetromino-T tersebut akan
menutupi sejumlah ganjil petak hitam dan sejumlah ganjil petak putih
pada papan catur. Hal ini kontradiksi dengan kenyataan bahwa pada
papan catur 10 x 10 terdapat 50 petak hitam dan 50 petak putih.
Terbukti bahwa kita tidak dapat menutup papan ‘catur’ 10 X 10 petak
dengan 25 tetromino-T.
5. Memperhatikan Paritas
Contoh 31 :
Masing-masing petak papan catur ukuran 8 x 8
diberi nomor dari 1 sampai 64. Penomoran dimulai
dari baris paling atas dan dimulai dari kiri ke kanan.
Jika satu bilangan di antara 64 bilangan tersebut
dihapus maka 21 buah persegi panjang dengan
ukuran 3 x 1 tepat dapat menutup 63 petak sisanya.
Tentukan semua kemungkinan bilangan yang
dihapus tersebut.
5. Memperhatikan Paritas

Solusi :
Misalkan persegi panjang ukuran 3 x 1 dipetakkan pada
petak dengan salah satu petaknya adalah k.
Dua bilangan di sebelah kanan k adalah k + 1 dan k + 2,
maka (k) + (k + 1) + (k + 2) = 3(k + 1)
Dua bilangan di bawah k adalah k + 8 dan k + 16, maka (k) +
(k + 8) + (k + 16) = 3(k + 8)
Maka semua persegi panjang dengan ukuran 3 x 1 akan
dipetakan pada bilangan dengan penjumlahan ketiganya
habis dibagi 3.
1 + 2 + 3 +  + 64  1 (mod 3).
Maka bilangan yang dihapus tersebut haruslah bersisa 1 jika
dibagi 3.
5. Memperhatikan Paritas

Jika petak p adalah petak yang dihapus dan 63 sisa


petaknya dapat ditutupi oleh 21 persegi panjang dengan
ukuran 3 x 1 maka karena kesimetrisan, bayangan petak p
tersebut juga harus dapat memenuhi jika petak tersebut
dihapus maka 63 petak sisanya harus dapat ditutupi oleh
21 buah persegi panjang dengan ukuran 3 x 1. Akibatnya
bayangan petak p tersebut juga harus bersisa 1 jika dibagi 3.
5. Memperhatikan Paritas

Perhatikan petak-petak yang merupakan irisan antara 4


kolom pertama dengan 4 baris pertama.
Bilangan-bilangan yang bersisa 1 jika dibagi 3 adalah 1, 4,
11, 19, 25, 28.
Bayangan 1 adalah 8, 57 dan 64. Tetapi 8  2 (mod 3) tidak
memenuhi.
Bayangan 4 adalah 5, 60 dan 61. Tetapi 60  0 (mod 3)
tidak memenuhi.
Bayangan 10 adalah 15, 50 dan 55. Tetapi 15  0 (mod 3)
tidak memenuhi.
Bayangan 25 adalah 32, 33 dan 40. Tetapi 32  2 (mod 3)
tidak memenuhi.
Bayangan 28 adalah 29, 36 dan 37. Tetapi 29  2 (mod 3)
tidak memenuhi.
5. Memperhatikan Paritas

Bayangan 19 adalah 22, 43 dan 46 yang memenuhi


semuanya bersisa 1 jika dibagi 3.
 Maka kemungkinan bilangan-bilangan yang
dihapus adalah 19, 22, 43 atau 46.
6. Bekerja Mundur
Contoh 32 :
Pada sebuah meja diletakkan 100 buah koin. A dan B
bergantian memindahkan koin yang ada di atas meja
tersebut ke tempat lain sampai koin yang ada di atas
meja habis. Untuk sekali memindahkan mereka
hanya boleh memindahkan maksimum 10 koin.
Orang yang memindahkan koin yang ke-100 adalah
sebagai pemenang. Jika A memindahkan koin
terlebih dahulu, tentukan siapakah yang akan
memenangkan permainan.
6. Bekerja Mundur

Solusi :
Kita akan melihat kondisi akhir saat A akan
memenangkan permainan.
Jika kancing tinggal 11, maka yang mengambil kancing
duluan pada saat tersebut akan kalah sebab berapa pun
kancing yang diambil maka lawan akan mengambil
kancing sisanya.
Jika kancing tinggal 22, maka yang mengambil kancing
duluan pada saat tersebut akan kalah sebab berapa pun
kancing yang diambil maka lawan akan bias membuat
sisa kancing tinggal 11 dan ia harus mengambil kancing
duluan.
6. Bekerja Mundur

Jika kancing tinggal 11k dengan k  N, maka yang


mengambil kancing duluan pada saat tersebut akan kalah
sebab berapa pun kancing yang diambil maka lawan akan
bisa membuat sisa kancing tetap kelipatan 11 sampai
akhirnya kancing tinggal 11 dan ia harus mengambil
kancing duluan.
Karena jumlah kancing ada 100 dan bukan kelipatan 11
maka A yang mengambil kancing duluan akan menang
sebab dengan mengambil kancing sebanyak 1 buah maka
jumlah kancing tersisa merupakan kelipatan 11 dan B harus
mengambil duluan.
6. Bekerja Mundur
Contoh 33 :
(OSN 2006) Misalkan n > 2 sebuah bilangan asli tetap.
Sebuah bidak hitam ditempatkan pada petak pertama
dan sebuah bidak putih ditempatkan pada petak terakhir
sebuah papan ‘catur’ berukuran 1 x n. Wiwit dan Siti lalu
melangkah bergantian. Wiwit memulai permainan
dengan bidak putih. Pada setiap langkah, pemain
memindahkan bidaknya sendiri satu atau dua petak ke
kanan atau ke kiri tanpa melompati bidak lawan. Pemain
yang tidak bisa melangkah dinyatakan kalah. Pemain
manakah yang memiliki cara (strategi) untuk selalu
memenangkan permainan, apa pun yang dilakukan
lawannya ? Jelaskan strategi pemain tersebut ?
6. Bekerja Mundur
Solusi :
Misalkan kejadian (a) adlh kejadian dengan posisi sbb berikut :

Pemain yang melangkah terlebih dahulu setelah kejadian (a)


terjadi akan kalah sebab pemain pertama tersebut hanya bisa
melangkah mundur. Jika pemain pertama mundur dua
langkah maka pemain kedua akan melangkah maju dua
langkah sedangkan jika pemain pertama mundur satu langkah
maka pemain kedua akan melangkah maju satu langkah
sehingga kejadian (a) akan selalu terjaga sampai suatu saat
pemain pertama tersebut tidak dapat melangkah lagi.
6. Bekerja Mundur
Misalkan kejadian (b) adalah kejadian dengan jarak antara dua
bidak sama dengan 3 petak sebagaimana posisi sbb berikut :

Jika pemain pertama setelah posisi (b) terjadi, melangkah


mundur satu langkah maka pemain kedua akan maju satu
langkah sedangkan jika pemain pertama mundur dua langkah
maka pemain kedua akan maju dua langkah sehingga posisi
(b) akan terjaga sampai pemain pertama maju atau ia tidak
dapat lagi mundur sehingga harus maju. Jika pemain pertama
maju satu langkah maka pemain kedua akan maju dua
langkah sedangkan jika pemain pertama maju dua langkah
maka pemain kedua akan maju satu langkah sehingga posisi
akan menjadi posisi (a) sehingga sesuai dengan penjelasan
sebelumnya maka pemain pertama akan kalah.
6. Bekerja Mundur
Misalkan kejadian (c) adalah kejadian dengan banyaknya petak
di antara dua bidak sama dengan 3k petak dengan k bilangan asli
:

Jika pemain pertama setelah posisi (c) terjadi melangkah mundur


satu langkah maka pemain kedua akan maju satu langkah
sedangkan jika pemain pertama mundur dua langkah maka
pemain kedua akan maju dua langkah sehingga posisi (c) akan
terjaga sampai pemain pertama maju atau ia tidak dapat lagi
mundur sehingga harus maju. Jika pemain pertama maju satu
langkah maka pemain kedua akan maju dua langkah sedangkan
jika pemain pertama maju dua langkah maka pemain kedua akan
maju satu langkah sehingga banyaknya petak diantara kedua
bidak kedua pemain akan menjadi 3(k  1) petak.
6. Bekerja Mundur

Demikian seterusnya sehingga nilai k akan semakin kecil


sampai suatu saat nilai k akan menjadi 1 dan sebagaimana
penjelasan pada posisi (b) pemain pertama akan kalah.
Jika banyaknya petak di antara kedua bidak tidak habis dibagi
3 maka pemain pertama akan memenangkan permainan sebab
ia punya kesempatan untuk membuat banyaknya petak di
antara kedua bidak akan habis dibagi 3.
Maka dapat disimpulkan bahwa :
Jika n dibagi 3 bersisa 2 maka pemain kedua (Siti) akan
memenangkan permainan sedangkan jika n dibagi 3 bersisa 0
atau 1 maka pemain pertama (Wiwit) akan memenangkan
permainan.
6. Bekerja Mundur
Contoh 34 :
(OSP 2016) Diberikan tripel bilangan asli berbeda yang memenuhi .
Setiap jam ke-i, dengan i  1, dibentuk tripel baru

Tentukan bilangan asli terkecil sehingga pada jam ke- pasti


ditemukan minimal satu di antara atau merupakan bilangan
negatif.
6. Bekerja Mundur
Solusi :
dengan x0, y0, z0  N.
xi = yi-1 + zi-1  xi-1
yi = zi-1 + xi-1  yi-1
zi = xi-1 + yi-1  zi-1
Jumlahkan ketiga persamaan di atas akan didapat
xi + yi + zi = xi-1 + yi-1 + zi-1
Maka dapat disimpulkan bahwa xi + yi + zi dengan i = 0, 1, 2, 
bernilai konstan, yaitu 2016.
xi + yi + zi = xi-1 + yi-1 + zi-1 = x0 + y0 + z0 = 2016
xi = 2016  2xi-1
yi = 2016  2yi-1
zi = 2016  2zi-1
6. Bekerja Mundur
 (1)
 (2)
 (3)
Tujuannya adalah menentukan nilai bilangan asli n sehingga
tidak semua xn, yn, zn bernilai  0.
Persoalan ini bisa diselesaikan dengan strategi bekerja
mundur.
Jelas bawa

Maka agar terpenuhi haruslah .


6. Bekerja Mundur
Mengingat maka

Maka agar terpenuhi haruslah


Mengingat maka

Maka agar terpenuhi haruslah


Mengingat maka

Maka agar terpenuhi haruslah


6. Bekerja Mundur
Mengingat maka

Maka agar terpenuhi haruslah


Mengingat maka

Maka agar terpenuhi haruslah


Mengingat maka

Maka agar terpenuhi haruslah


6. Bekerja Mundur
Mengingat maka

Maka agar terpenuhi haruslah


Mengingat maka

Maka agar terpenuhi haruslah


Mengingat maka

Maka agar terpenuhi haruslah


6. Bekerja Mundur
Karena , , semuanya berbeda maka tidak mungkin , dan .
Jadi, , dan .
Karena maka dan permutasinya memenuhi syarat yang akan
dipenuhi dengan .
 Jadi, bilangan asli terkecil yang memenuhi adalah 10.
7. Memanfaatkan Kesimetrian

Contoh 35:
Tentukan tripel bilangan asli (a, b, c) yang memenuhi a
+ b + c = abc.
7. Memanfaatkan Kesimetrian
Solusi :
Tanpa mengurangi keumuman misalkan c  b  a maka
abc = a + b + c  3a
bc  3
Maka c = 1 sehingga b = 1 atau 2.
• Jika b = 1
Maka a + 2 = a sehingga tidak ada a asli yang memenuhi.
• Jika b = 2
Maka a + 3 = 2a sehingga a = 3 yang memenuhi kesamaan.
Jadi, tripel bilangan asli (a, b, c) yang memenuhi (1, 2, 3) dan
permutasinya.
7. Memanfaatkan Kesimetrian

Contoh 36 :
Banyaknya tripel bilangan asli (a, b, c) yang tidak
harus berbeda dan memenuhi
(a + 1)(b + 1)(c + 1) = 3abc
ada sebanyak ...
7. Memanfaatkan Kesimetrian
Solusi :

Persoalan setara dengan

Tanpa mengurangi keumuman misalkan .

Jika maka .
Jadi, .
7. Memanfaatkan Kesimetrian
• Jika c = 1
2(a + 1)(b + 1) = 3ab
(a – 2)(b – 2) = 6
Pasangan (a, b) yang memenuhi adalah (8, 3) dan (5, 4)
Jadi, tripel bilangan asli (a, b, c) yang memenuhi adalah
(8,3,1), (5,4,1) beserta permutasinya sebanyak 2  3! = 12.
• Jika c = 2
(a + 1)(b + 1) = 2ab
(a – 1)(b – 1) = 2
Pasangan (a, b) yang memenuhi adalah (3, 2).
Jadi, tripel bilangan asli (a, b, c) yang memenuhi adalah
(3,2,2) beserta permutasinya sebanyak 3..
Banyaknya tripel (a, b, c) yang memenuhi = 12 + 3 = 15
 Jadi, banyaknya tripel (a, b, c) yang memenuhi ada
sebanyak 15.
7. Memanfaatkan Kesimetrian

Contoh 37 :
(OSP 2014) Misalkan dan . Banyaknya tripel bilangan
bulat positif sehingga , , dan adalah 
7. Memanfaatkan Kesimetrian
Solusi :
dengan .
Jelas bahwa .

 (1)
Karena simetri, tanpa mengurangi keumuman misalkan .
sehingga

Maka
7. Memanfaatkan Kesimetrian
• Kasus 1, jika

Pasangan bil asli yang memenuhi adalah .


Maka tripel bilangan asli yg memenuhi adalah dan
permutasinya yang ada sebanyak 3.
• Kasus 2, jika

Pasangan bil asli yg memenuhi adalah dan


Maka tripel bil asli yang memenuhi adalah dan beserta
permutasinya yg masing-masing ada 6.
Banyak tripel bil asli yang memenuhi = 2  6 + 3 = 15.
 Jadi, banyak tripel bil asli(, , ) yg memenuhi ada 15.
8. Menyusun Kondisi Ekstrim

Latihan 38 :
Tandai satu buah kartu dengan angka 1, dua buah kartu
dengan angka 2, tiga buah kartu dengan angka 3 hingga
lima puluh buah kartu dengan angka 50. Semua kartu
tersebut dimasukkan ke dalam kotak. Berapa buah kartu
minimal yang harus diambil agar dapat dipastikan
terdapat sekurang-kurangnya 10 buah kartu dengan
tanda angka yang sama ?
8. Menyusun Kondisi Ekstrim
Solusi :
Jika semua kartu yang bertanda angka 1 sampai 9 serta
masing-masing 9 kartu yang bertanda angka 10 sampai 50
diambil maka tidak ada 10 buah kartu yang bertanda
sama. Tetapi jika satu buah kartu ditambahkan maka
pasti ada sekurang-kurangnya 10 buah kartu dengan
tanda yang sama.
Jadi, agar dapat dipastikan terdapat sekurang-kurangnya
10 buah kartu dengan tanda yang sama maka jumlah
kartu yang diambil minimal = (1 + 2 + 3 +  + 9) + (9  41)
+ 1 = 415.
 Jumlah minimal kartu yang harus diambil adalah 415.
8. Menyusun Kondisi Ekstrim

Latihan 39 :
(OSK 2016) Anak laki-laki dan anak perempuan yang
berjumlah 48 orang duduk melingkar secara acak. Banyak
minimum anak perempuan sehingga pasti ada enam anak
perempuan yang duduk berdekatan tanpa diselingi anak
laki-laki adalah 
8. Menyusun Kondisi Ekstrim
Solusi :
Atur sebagai berikut : Kelompok 1 terdiri dari 5 anak perempuan di
sebelah ada 1 orang anak laki-laki. Di sebelah anak laki-laki tersebut ada
kelompok 2 yang terdiri dari 5 anak perempuan. Di sebelah kelompok 2
ada 1 orang anak laki-laki. Di sebelah anak laki-laki ada kelompok 3 yang
terdiri dari 5 anak perempuan. Di sebelah kelompok 3 ada 1 orang anak
laki-laki. Demikian seterusnya sehingga ada kelompok 8 yang terdiri dari
5 anak perempuan. Di sebelah kelompok 8 ada 1 orang anak laki-laki.
Anak laki-laki tersebut juga akan bersebelahan dengan kelompok 1. Maka
akan ada 8 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 anak perempuan
dan duduk di selingi 1 anak laki-laki.
Banyak anak seluruh = 8  5 + 8  1 = 48 yang terdiri dari 40 anak
perempuan dan 8 anak laki-laki. Pada kondisi ini tidak ada 6 anak
perempuan duduk berdekatan tanpa diselingi anak laki-laki.
Jika satu anak laki-laki secara acak diganti dengan anak perempuan maka
pasti ada 6 anak perempuan duduk berdekatan tanpa diselingi anak laki-
laki.
 Jadi, banyak minimum anak perempuan yang memenuhi adalah 41.
8. Menyusun Kondisi Ekstrim

Latihan 40 :
Diambil n buah bilangan dari himpunan 2016 bilangan
{1, 2, 3, …, 2016}. Tentukan nilai n minimal sehingga
pasti akan didapat dua bilangan asli berbeda di
antaranya yang memenuhi penjumlahan kedua bilangan
tersebut habis dibagi 8.
8. Menyusun Kondisi Ekstrim
Solusi :
Bagi 2016 bilangan tersebut menjadi 8 kelompok dengan
bentuk 8k, 8k + 1, 8k + 2, , 8k + 7. Banyaknya masing-masing
kelompok adalah 2016 : 8 = 252 bilangan.
Jika 3 kelompok berbentuk 8k + 7 atau 8k + 1, 8k + 2 atau 8k +
6 dan 8k + 3 atau 8k + 5 maka pada 252 x 3 = 756 bilangan
tersebut tidak akan terdapat dua di antaranya yang berjumlah
habis dibagi 8.
Jika ke-756 bilangan tersebut ditambahkan 2 bilangan
berbentuk 8k dan 8k + 4 maka 758 bilangan tersebut juga
tidak akan terdapat dua di antaranya yang berjumlah habis
dibagi 8. Tetapi jika ditambahkan satu bilangan lagi maka
akan terdapat dua di antaranya berjumlah habis dibagi 8.
 Maka n minimal = 759.
8. Menyusun Kondisi Ekstrim

Latihan 41 :
Sebuah sekolah memiliki 341 murid. Mereka akan dibagi
menjadi 11 kelas, dengan setiap kelas berisikan
sebanyak murid yang sama. Tentukan banyak minimum
siswa laki-laki di sekolah tersebut agar dapat dijamin
bagaimanapun pembagian kelas, banyak kelas yang
siswa laki-lakinya lebih banyak dari siswa wanitanya
selalu lebih banyak dari banyak kelas yang siswa
wanitanya lebih banyak dari siswa laki-lakinya.
8. Menyusun Kondisi Ekstrim
Solusi :
Setiap kelas akan berisi 31 siswa.
Perhatikan kondisi ekstrim berikut.
Ada 6 kelas yang masing-masing berisi 15 siswa laki-laki dan
16 siswa wanita dan 5 kelas yang berisi 31 siswa laki-laki.
Pada kondisi ini banyak kelas yang siswa laki-lakinya lebih
banyak dari siswa wanitanya lebih sedikit dari banyak kelas
yang siswa wanitanya lebih banyak dari siswa laki-lakinya.
Tetapi apabila siswa wanita diganti dengan siswa laki-laki
maka akan terpenuhi banyak kelas yang siswa laki-lakinya
lebih banyak dari siswa wanitanya lebih banyak dari banyak
kelas yang siswa wanitanya lebih banyak dari siswa laki-
lakinya.
Jumlah siswa laki-laki minimum = 31x5 + 15x6 + 1 = 246.
Jadi, jumlah siswa laki-laki minimum adalah 246.
8. Menyusun Kondisi Ekstrim

Latihan 42 :
(OSK 2013) Nilai k terkecil, sehingga jika sembarang k
bilangan dipilih dari {1, 2, , 30}, selalu dapat ditemukan
2 bilangan yang hasil kalinya merupakan bilangan
kuadrat sempurna adalah 
8. Menyusun Kondisi Ekstrim
Solusi :
Misalkan A = {10, 11, 13, 14, 15, 17, 19, 21, 22, 23, 26, 29, 30}
B = {1, 4, 9, 16, 25}
C = {2, 8, 18}
D = {3, 12, 27}
E = {5, 20}
F = {6, 24}
G = {7, 28}
A adalah himpunan yang jika dikalikan salah satu
anggotanya dengan anggota himpunan A maupun anggota
himpunan lainnya maka tidak akan menghasilkan bilangan
kuadrat.
Himpunan B, C, D, E, F, G dan H adalah himpunan yang jika
salah satu anggotanya dikalikan dengan anggota dari
himpunannya sendiri akan menghasilkan bilangan kuadrat
sempurna.
8. Menyusun Kondisi Ekstrim
Maka jika seluruh anggota A, digabungkan dengan masing-
masing satu anggota dari himpunan B, C, D, E, F, G dan H
maka tidak akan ada 2 anggota yang jika dikalikan akan
menghasilkan bilangan kuadrat. Banyaknya anggota
himpunan ini ada 13 + 6(1) = 19.
Tetapi jika satu anggota lagi dipilih dari himpunan manapun
maka akan ada 2 anggota dari himpunan tersebut yang jika
dikalikan akan menghasilkan bilangan kuadrat sempurna.
 Jadi, nilai k terkecil yang memenuhi adalah 20.
9. Memperhatikan/Membuat Batasan Masalah

Contoh 43 :
(OSP 2012) Carilah semua pasangan bilangan real (x, y, z)
yang memenuhi sistem persamaan
9. Memperhatikan/Membuat Batasan Masalah

Solusi :
Jelas bahwa x, y, z  1.
Karena x, y, z  1 maka x2  x ; y2  y dan z2  z
Karena x real maka y  z2  z  x2  x  y2
Karena y  y2 dan y2  y maka haruslah y = y2 yang dipenuhi
oleh y = 1.
Dengan cara yang sama didapat x = z = 1.
Jadi, tripel bilangan real (x,y,z) yang memenuhi x = y = z = 1.
9. Memperhatikan/Membuat Batasan Masalah

Alternatif Lain :
Jelas bahwa x, y, z  1.
Karena x real maka y  z2 ; z  x2 ; x  y2 .
Kalikan ketiga ketaksamaan didapat
xyz  (xyz)2
Karena x, y, z positif maka
1  xyz
Karena x, y, z  1 maka ketaksamaan hanya dipenuhi jika
x = y = z = 1.
Jadi, tripel bilangan real (x,y,z) yang memenuhi x = y = z = 1.
9. Memperhatikan/Membuat Batasan Masalah

Contoh 44 :
(Baltic Way 1993 Mathematical Team Contest) Tentukan semua
bilangan bulat n yang memenuhi

adalah bilangan bulat


9. Memperhatikan/Membuat Batasan Masalah

Solusi :
Misal. Jelas bahwa m  0
Dari persamaan di atas didapat 625  4n sehingga n  156

n0
Maka 0  n  156

Karena 0  n  156 maka


9. Memperhatikan/Membuat Batasan Masalah

Karena m2  25 bulat maka :


0  m2  25  24
5m7
• Jika m = 5
25 + 2n = 52 sehingga n = 0
• Jika m = 6
25 + 2n = 62
4n = 121. Tidak ada n bulat yang memenuhi.
• Jika m = 7
25 + 2n = 72 sehingga n = 144
Nilai n yang memenuhi adalah n = 0 atau n = 144.
10. Menggambar dengan Benar dan Mengukur

Contoh 45 :
(Pra OSP LOPI 2015) Pada segitiga ABC diketahui BAC = 50o
dan ABC = 25o. Titik P terletak pada perpanjangan AC.
Garis bagi BAC memotong tegak lurus sisi BP di titik E. Jika
garis bagi BAC memotong sisi BC di titik D maka besar
BDP adalah 
10. Menggambar dengan Benar dan Mengukur

Jawaban :
10. Menggambar dengan Benar dan Mengukur

Contoh 46 :
(OSP 2014) Di dalam segitiga , digambar titik , , dengan
aturan

Besar sudut adalah 


10. Menggambar dengan Benar dan Mengukur

Jawaban :
10. Menggambar dengan Benar dan Mengukur

Contoh 47 :
(OSK 2016/OSP 2013) Diberikan segitiga ABC; AB = 20, AC =
21 dan BC = 29. Titik D dan E terletak pada segmen BC,
sehingga BD = 8 dan EC = 9. Besarnya DAE sama dengan

10. Menggambar dengan Benar dan Mengukur

Jawaban :
10. Menggambar dengan Benar dan Mengukur

Contoh 48 :
(OSP 2013) Misalkan M adalah titik tengah sisi BC pada
segitiga ABC dan CAB = 45o, ABC = 30o, maka tan
AMC adalah 
10. Menggambar dengan Benar dan Mengukur

Jawaban : tan AMC = 1


11. Menyusun Relasi Rekursi

Contoh 49 :
Budi akan menaiki 14 buah anak tangga. Ia dapat melewati 1
atau 2 anak tangga sekaligus. Ada berapa banyak cara Budi
melewati 14 anak tangga tersebut ?
11. Menyusun Relasi Rekursi

Solusi :
Misalkan f(x) adalah banyaknya cara sampai ke anak tangga
ke-n.
Sebelum sampai di anak tangga ke-n, maka Budi akan terlebih
dulu sampai di anak tangga ke-(n-1) atau anak tangga ke-(n-
2)yang banyaknya cara sampai berturut-turut adalah f(n-1)
dan f(n-2).
Maka relasi rekursinya adalah

Jelas bahwa f(1) =1 dan f(2) = 2. Maka

; dan seterusnya hingga


11. Menyusun Relasi Rekursi

Contoh 50 :
Perhatikan gambar.

Jika seseorang akan berjalan dari titik A ke titik B melalui titik


koordinat yang ada. Ada berapa banyak cara jalan terpendek
yang dapat dipilihnya ?
11. Menyusun Relasi Rekursi
Solusi :
Untuk sampai ke titik koordinat (i,j) maka seseorang tersebut hanya dapat
berasal dari 2 kemungkinan yaitu titk (i1,j) atau titik (i,j1). Maka
banyaknya cara sampai ke titik (i,j) sama dengan jumlah dari banyaknya
cara sampai ke titik (i1,j) dan banyaknya cara sampai ke titik (i,j1).
Kalau dihitung banyaknya cara melangkah dengan langkah terpendek
setiap titik dapat digambarkan sebagai berikut :

Maka banyaknya cara dari titik A ke titik B yang merupakan jalan


terpendek adalah 330.
11. Menyusun Relasi Rekursi

Contoh 51 :
(OGN 2018) Dalam sebuah Film Petualangan, diceritakan
bahwa seseorang harus melompati 20 batu yang diberi nomor
1 sampai dengan 20 untuk menyeberangi sungai. Ternyata
batu dengan nomor bilangan prima adalah jebakan, sehingga
dia akan tercebur ke sungai. Jika sekali lompat, dia mampu
melompati batu 1, 2 atau 3 batu. Maka banyaknya
kemungkinan cara dia menyeberangi sungai tanpa tercebur
adalah …...
11. Menyusun Relasi Rekursi
Solusi :
Misalkan f(n) adalah banyaknya cara sampai ke batu ke-n.
Sebelum sampai di batu ke-n, maka ia akan terlebih dulu sampai di
batu ke-(n-1) atau batu ke-(n-2) atau batu ke-(n-3) yang banyaknya
cara sampai berturut-turut adalah f(n-1), f(n-2) dan f(n-3)
Maka relasi rekursinya adalah

Dengan untuk setiap bilangan prima


Jelas bahwa f(1) =1 dan f(2) = f(3) = 0. Maka

3 ; dan seterusnya hingga


11. Menyusun Relasi Rekursi

Contoh 52 :
Seseorang akan melangkah dari P ke Q melalui titik koordinat
seperti pada gambar. Jika diinginkan banyaknya langkah
adalah minimal maka banyaknya cara orang tersebut
melangkah dari P ke Q adalah 
11. Menyusun Relasi Rekursi
Solusi :
Untuk sampai ke titik koordinat (i,j) maka seseorang tersebut hanya dapat
berasal dari 2 kemungkinan yaitu titk (i1,j) atau titik (i,j+1). Maka
banyaknya cara sampai ke titik (i,j) sama dengan jumlah dari banyaknya
cara sampai ke titik (i1,j) dan banyaknya cara sampai ke titik (i,j+1).
Kalau dihitung banyaknya cara melangkah dengan langkah terpendek
setiap titik dapat digambarkan sebagai berikut :

 Maka banyaknya cara dari titik A ke titik B yang merupakan jalan


terpendek adalah 87.
11. Menyusun Relasi Rekursi

Contoh 53 :
(OSP 2017) Sepuluh siswa mempunyai tinggi badan yang
berbeda. Guru olahraga menginginkan mereka berbaris
menyamping, dengan syarat tidak ada siswa diapit oleh dua
siswa lain yang lebih tinggi dari dirinya. Banyaknya cara
membuat barisan seperti itu adalah ……
11. Menyusun Relasi Rekursi
Solusi :
Misalkan f(n) adalah banyaknya cara menyusun n siswa sehingga
memenuhi maksud soal.
Perhatikan siswa terpendek di antara n siswa tersebut. Siswa
tersebut dapat berada di paling kiri atau paling kanan dari susunan
yang ada.
Sisanya adalah (n  1) siswa yang akan disusun dengan banyaknya
susunan adalah f(n  1).
Maka f(n) = 2  f(n  1).
Jelas bahwa f(1) = 1 ; f(2) = 2 dan f(3) = 4.
f(10) = 2  f(9) = 22 f(8) =  = 29 f(1) = 29 = 512.
 Jadi, banyaknya cara membuat barisan tersebut adalah 512.
11. Menyusun Relasi Rekursi

Contoh 54 :
String biner adalah deretan karakter yang setiap karakternya
adalah '0' atau '1'. Substring dari suatu string adalah potongan
dari string itu atau string itu sendiri. Berapa banyak string
biner dengan panjang 9 yang tidak berisi substring '100' ?
11. Menyusun Relasi Rekursi
Solusi :
Alternatif 1 :
Misalkan f(n) adalah banyaknya string biner dengan panjang
n yang memenuhi.
Kasus 1, jika angka pertama 1 maka sisanya adalah f(n-1)
Kasus 2, jika angka pertama 0 maka sisanya adalah f(n-1)
Maka f(n) = 2*f(n-1)
Dengan f(n-1) adalah string dengan panjang (n-1) yang tidak
mengandung substring '100'
Sampai sini kalau dicek kembali maka masih ada masalah.
Untuk kasus 1, bagaimana jika f(n-1) berisi 2 angka pertama
00 dan n-3 angka berikutnya memenuhi tidak ada substring
'100'. Ini juga memenuhi f(n-1) ?
Maka harus ada kasus angka pertama 100 dan n-3 angka
berikutnya memenuhi tidak ada substring '100
11. Menyusun Relasi Rekursi
Maka relasi rekursinya adalah

Jelas bahwa ; dan

43
Jadi, banyak string biner dengan panjang 9 yang tidak berisi
substring '100‘ ada 143.
11. Menyusun Relasi Rekursi
Solusi :
Alternatif 2 :
Misalkan f(n) adalah banyaknya string biner dengan panjang
n yang memenuhi.
Kasus 1, jika angka pertama adalah 0
Maka sisanya adalah (n-1) bilangan yang jika memenuhi
syarat maka Bersama dengan angka prtama 0 tadi juga akan
memenuhi syarat. Jelas bahwa banyaknya cara Menyusun
adalah f(n-1)
Kasus 2, jika angka pertama 1
Jelas bahwa jawabannya bukan f(n-1) karena jika dua angka
berikutnya adalah 00 meskipun memenuhi syarat tetapi
Bersama angka 1 sebagai angka awalnya hal ini tidak
memenuhi syarat.
Kita coba bagi kasus.
11. Menyusun Relasi Rekursi
Kasus 2a, adalah jika dua angka pertamanya adalah 10 maka
angka berikutnya tidak boleh 0, harus 1. Maka 3 angka
awalnya haruslah 101. Apakah bisa kita klaim sisanya adalah
f(n-3) ? Tidak karena jika dua angka berikutnya adalah 00
meskipun memenuhi syarat tetapi Bersama angka 1 sebagai
angka awalnya hal ini tidak memenuhi syarat.
Inilah kesulitannya.
Kita coba buat definisi lainnya adalah untuk memudahkan
menghitung. Misalkan g(n) adalah banyaknya cara menyusun
n angka dengan angka pertama 1 sehingga memenuhi tidak
ada string ‘100’ di dalamnya.
Kita akan dapat hubungan f(n) = f(n-1) + g(n)
Kita akan coba analisi hubungan g(n) dengan g(n-1), g(n-2)
dan seterusnya.
11. Menyusun Relasi Rekursi
Ada 2 kasus untuk g(n).
Kasus 1, jika dua angka pertamanya 11 maka banyaknya cara
adalah g(n-1)
Kasus 2, jika dua angka pertamanya adalah 10 maka angka
ketiga tidak boleh 0 sehingga tiga angka pertamanya adalah
101 dan banyaknya cara Menyusun adalah g(n-2)
Maka g(n) = g(n-1) + g(n-2)
g(1) = 1 yaitu 1 dan g(2) = 2 yaitu 10 dan 11, g(3) = 2 + 1 = 3
g(4) = 5 ; g(5) = 8 ; g(6) = 13 ; g(7) = 21 ; g(8) = 34 dan g(9) =
55
Jelas bahwa f(1) = 2 yaitu 0 dan 1 dan f(2) = 4 yaitu 00, 01, 10,
11.
11. Menyusun Relasi Rekursi
f(3) = f(2) + g(3) = 4 + 3 = 7
f(4) = f(3) + g(4) = 7 + 5 = 12
f(5) = f(4) + g(5) = 12 + 8 = 20
f(6) = f(5) + g(6) = 20 + 13 = 33
f(7) = f(6) + g(7) = 33 + 21 = 54
f(8) = f(7) + g(8) = 54 + 34 = 88
f(9) = f(8) + g(9) = 88 + 55 = 143
Jadi, banyak string biner dengan panjang 9 yang tidak berisi
substring '100‘ ada 143.
11. Menyusun Relasi Rekursi

Contoh 55 :
Berapa banyak kata sepanjang N-karakter yang dapat
dibentuk dari angka-angka {0, 1, 2}, sedemikian sehingga
angka-angka yang saling bersebelahan hanya berselisih
maksimum 1.
Contoh : Untuk N=2 terdapat 7 kata yang dapat dibentuk
yaitu : <0 0>, <0 1>, <1 0>, <1 1>, <1 2>, <2 1>, <2 2>. Notasi
< > menyatakan bentukan satu kata. Jika N = 10, berapa
banyak kata yang dapat dibentuk ?
11. Menyusun Relasi Rekursi
Solusi :
Sebelum angka 0 adalah angka 0 atau 1.
Sebelum angka 1 adalah angka 0, 1 atau 2.
Sebelum angka 2 adalah angka 1 atau 2.
Misalkan ai adalah banyaknya bilangan berakhiran dengan
angka 0 dan banyaknya angka i, bi adalah banyaknya
bilangan berakhiran dengan angka 1 dan banyaknya angka i
serta ci adalah banyaknya bilangan berakhiran dengan angka
2 dan banyaknya angka i.
Jelas bahwa a1 = b1 = c1 = 1.
ai+1 = ai + bi
bi+1 = ai + bi + ci
ci+1 = bi + ci
11. Menyusun Relasi Rekursi
Karena a1 = c1 maka ai = ci untuk setiap i  N.
ai+1 = ci+1 = ai + bi
bi+1 = 2ai + bi
a1 = 1 ; b1 = 1 ; a2 = 2 ‘ b2 = 3 ; a3 = 5 ; b3 = 7 ;  ; a10 = 2378
dan b10 = 3363
Maka banyaknya kemungkinan seluruh susunan yang
memenuhi = 2  2378 + 3363 = 8119.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai