Anda di halaman 1dari 34

Chapter 2

Cost Concepts and


the Cost of Accumulation System

Kodirin, Ak., M.A.


Cost
• Cost adalah harga yang dibayar (pengorbanan) untuk
mendapatkan manfaat.
• Harga yang dibayar atau pengorbanan yang dilakukan
ditandai dengan berkurangnya aset (misalnya cash) atau
bertambahnya liability (misalnya account payable).
Expense.
• Jumlah penurunan asset / kenaikan liabilities berkaitan
dengan penyediaan barang/jasa.
• Arus keluar barang/jasa yang ditandingkan dengan revenue .
• Semua cost yang terpakai yang akan dikurangkan dari
revenue.
Expense.
Membeli 2 Cost: 2 x Rp 1.000 = Assets tidak
buah buku Rp 2.000 berkurang hanya
@ Rp 1.000 Expense = 0 berubah kas
menjadi buku
1 buah buku Revenue: Rp 1.500
dijual Expense: Rp 1.000 Assets --
seharga Rp Income : Rp 500 Revenue ++
1.500
Cost object
• Cost object (objek biaya) adalah item atau aktivitas di mana
cost diakumulasikan dan diukur.
• Objek biaya menjawab pertanyaan biaya apa?
• Contoh objek biaya antara lain produk, batch, pesanan
pelanggan, kontrak, proyek, proses, divisi, departemen,
tujuan strategis.
Cost object
Jenis Objek Biaya Objek Biaya Biaya
Produk Meja o kayu
o paku
o lem
o cat
o upah tukang
o listrik
o depresiasi peralatan
o depresiasi gedung
Cost object
Proses Perakitan o upah pekerja
o listrik
o depresiasi peralatan
o depresiasi gedung
Divisi Divisi Pemasaran o gaji pegawai
o gaji supervisor
o gaji kepala divisi
o alat tulis kantor
o depresiasi peralatan
o depresiasi kendaraan
o depresiasi gedung
Pengertian direct cost dan indirect cost
• Setelah objek biaya ditetapkan, pengukuran biaya tergantung
pada traceability biaya ke objek biaya.
• Traceability ini menentukan tingkat objektivitas dan
reliabilitas pengukuran cost atas suatu cost object.
• Tingkat traceablility suatu cost ke cost object bervariasi.
• Pada umumnya cost dikelompokkan menjadi direct cost dan
indirect cost.
Pengertian direct cost dan indirect cost
• Direct cost adalah cost yang bisa ditelusuri secara langsung
ke suatu cost object.
• Indirect cost adalah cost yang tidak dapat ditelusuri secara
langsung ke cost object.
Cost Traceability
Cost object: baju
Traceability Cost
Fisik Kain, kancing
Empiris Tenaga kerja, benang
Arbitrer Desain, supervisor, kepala divisi
produksi, depresiasi peralatan,
depresiasi gedung
Cost traceability pada industri jasa
• Contoh, pada layanan makan di hotel terdapat tambahan
ongkos jasa pengantaran apabila makanan diantar ke kamar,
misalnya sebesar Rp5.000,00.
• Cost objectnya apa?
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya terkait dengan produk.
• Manufacturing cost yang disebut juga production cost adalah
cost yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang.
• Manufacturing cost terdiri atas
• direct material (DM),
• direct labour (DL), dan
• factory overhead (FOH).
• DM + DL = prime cost
• DL + FOH = conversion cost
Direct material.
• Direct material adalah seluruh material yang membentuk
finished product dan disebutkan secara eksplisit dalam
penghitungan cost suatu produk.
• Tingkat kesulitan menelusuri material dan cost material yang
menjadi bagian dari finished product menjadi pertimbangan
apakah suatu material termasuk direct material atau bukan.
• Contoh, untuk cost object berupa meja kayu, direct material-nya
adalah kayu.
• Selain kayu terdapat beberapa material yang menjadi bagian dari
meja di antaranya paku, namun nilainya terlalu kecil
dibandingkan dengan cost total sehingga paku tidak
kelompokkan sebagai direct material.
Direct labor
• Direct labor adalah tenaga kerja yang secara langsung
terlibat dalam proses pengolahan direct material menjadi
finished product.
• Apabila seorang pekerja menangani beberapa proses
pengolahan dan sulit untuk mengidentifikasi berapa alokasi
waktu pekerja untuk tiap-tiap finished product yang
dihasilkan, maka upah pekerja tersebut tidak dikelompokkan
sebagai direct labor.
• Demikian juga apabila upah pekerja tersebut terlalu kecil
dibandingkan dengan total cost finished product maka tidak
dikelompokkan sebagai direct labor.
Factory overhead
• Factory overhead adalah semua biaya produksi yang tidak
bisa ditelusuri secara langsung, meliputi semua biaya
produksi selain direct material dan direct labor.
• Factory overhead terdiri atas
• indirect material,
• indirect labor dan
• other indirect costs.
Indirect material
• material yang diperlukan dalam proses pembuatan finished
product namun tidak menjadi bagian dari finished product
tersebut.
• Contoh ampelas yang digunakan untuk menghaluskan
permukaan kayu pada proses pembuatan meja.
• Contoh lain adalah kertas pola yang digunakan oleh penjahit
dalam proses pembuatan pakaian.
Indirect material
• Indirect material juga meliputi material yang menjadi bagian
dari finished product namun nilainya kecil atau sulit
ditelusuri.
• Contoh: paku, lem, dan sekrup
• Factory supplies yang meliputi minyak pelumas, kain
pembersih, dan sikat untuk membersihkan mesin dan area
pabrik termasuk dalam kategori indirect material.
Indirect labor
• tenaga kerja yang tidak terlibat secara langsung dalam proses
produksi.
• meliputi supervisor, pemelihara mesin, dan petugas yang
menangani material.
• Pada departemen jasa misalnya petugas resepsionis.
Klasifikasi biaya terkait dengan volume produksi.

• Variable cost.
• Fixed cost.
• Semivariable cost
Variable cost.
• Total variable cost bertambah seiring dengan kenaikan
volume produksi dalam rentang yang relevan.
• Dengan kata lain, variable cost per unit konstan ketika
volume produksi berubah dalam rentang yang relevan.
• Terdapat pembatasan dalam “rentang yang relevan”,
mengapa?
• Dalam pembelian material biasanya terdapat diskon apabila
jumlah yang dibeli melebihi batas tertentu.
• Hal ini membuat cost per unit material menjadi lebih kecil.
Variable cost.

• Variable cost meliputi


• direct material,
• direct labor dan
• factory overhead seperti supplies dan bahan bakar.
• Variable cost menjadi tanggung jawab supervisor karena
efisiensi dan efektivitas variable cost di bawah kendali
supervisor.
Fixed cost
• Fixed cost jumlahnya tetap meskipun ada perubahan volume
produksi dalam rentang yang relevan.
• Fixed cost per unit menjadi semakin kecil seiring dengan
kenaikan volume produksi dalam rentang yang relevan.
• Ketika volume produksi melebihi kapasitas mesin maka
diperlukan penambahan mesin baru sehingga biaya totalnya
menjadi tidak tetap lagi. Karena itulah diperlukan
pembatasan dalam rentang yang relevan.
• Fixed cost menjadi tanggung jawab middle management
atau executive management.
Fixed cost
Factory overhead yang termasuk fixed cost meliputi
• gaji manajer produksi,
• gaji supervisor,
• upah petugas petugas sekuriti,
• upah mandor,
• depresiasi,
• pajak properti,
• amortisasi paten,
• pemeliharaan pabrik,
• sewa.
Semivariable cost
• Semivariable cost: cost yang mengandung unsur fixed dan
variable.
• Contoh, biaya listrik.
• Biaya listrik yang terpakai untuk penerangan cenderung
tetap; sedangkan biaya listrik yang digunakan untuk
menyalakan mesin cenderung mengikuti tingkat produksi.
• Untuk keperluan analisis, cost biasanya dikelompokkan
menjadi fixed cost dan variable cost sehingga semivariable
cost perlu dipisahkan menjadi fixed cost dan variable cost
Klasifikasi biaya terkait dengan departemen
• Departemen produksi vs departemen jasa
• Direct departemental cost vs Indirect departemental cost
• Common cost dan joint cost
Klasifikasi biaya terkait dengan departemen
• Departemen produksi: melakukan proses produksi, berupa
proses pembentukan, pemotongan, atau perakitan.
• Departemen jasa: memberikan jasa kepada departemen lain
baik departemen produksi maupun departemen jasa lainnya.

• Cost departemen jasa merupakan bagian dari factory


overhead.
• Departemen jasa meliputi departemen pemeliharaan,
penggajian, akuntansi biaya, pemrosesan data, dan layanan
makan.
Klasifikasi biaya terkait dengan departemen
• Direct departemental cost: bisa ditelusuri secara langsung ke
suatu departemen, misalnya gaji pegawai.
• Indirect departemental cost: tidak bisa ditelusuri secara
langsung ke suatu departemen, misalnya listrik dan
depresiasi gedung.
Klasifikasi biaya terkait dengan departemen
• Common cost adalah biaya fasilitas atau layanan yang
dinikmati oleh lebih dari satu kegiatan.
• Joint cost adalah biaya suatu kegiatan yang menghasilkan
lebih dari satu produk.
• Common cost dan joint cost akan dibahas lebih dalam pada
Bab 8 Buku Carter.
Klasifikasi biaya terkait dengan periode
akuntansi.
• Capital expenditure adalah pengeluaran yang memberi
manfaat lebih dari satu periode, contohnya biaya
pembangungan gedung dan biaya pembelian peralatan.
• Revenue expenditure adalah pengeluaran yang memberikan
manfaat hanya untuk satu periode, misalnya gaji pegawai
dan beban listrik.
• Pengelompokkan ini terkait dengan prinsip matching cost
against revenue.
Klasifikasi biaya terkait dengan pengambilan
keputusan
• Cost yang relevan dengan pilihan yang tersedia disebut
sebagai relevant cost atau differential cost.
• Revenue atau keuntungan lain yang tidak dapat diperoleh
atau hilang akibat memilih alternatif lain disebut sebagai
opportunity cost alternatif terpilih.
• Cost yang sudah terjadi sehingga tidak relevan lagi dengan
sebuah keputusan disebut sebagi sunk cost.
Ikhtisar Klasifikasi Biaya
Klasifikasi
Dasar Klasifikasi
o Direct material
o Direct labor
o Factory overhead
 Indirect material
Produk  Indirect labor
 Other indirect cost
o Variable costs
Volume produksi o Fixed costs
o Semivariable costs
Ikhtisar Klasifikasi Biaya

o Direct departemantal cost


Departemen o Indirect departemental cost
o Common cost

Periode akuntansi o Capital expenditure


o Revenue expenditure
o Relevant cost
Pengambilan keputusan o Opportunity cost
o Sunk cost
Saatnya bersenang-senang ...

Anda mungkin juga menyukai