Anda di halaman 1dari 2

1.

Menurut Carter & Usry (2002), aliran kos produksi yaitu:

 Bahan langsung (Direct Material) yang mungkin muncul di PT Computer


Scifindo sebagai berikut: semua bahan yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari produk akhir dan yang dapat langsung dimasukkan ke
dalam biaya produk. Pertimbangan utama dalam pengelompokan bahan
menjadi bahan langsung adalah ketertelusuran yang mudah dari transformasi
bahan tersebut menjadi produk akhir. Contoh : Biaya Prosesor, Biaya
Motherboard, Biaya Kartu Grafis (VGA Card)
 Pekerja atau tenaga kerja langsung (Direct Labor) adalah karyawan yang
bekerja untuk mengubah bahan langsung menjadi produk jadi. Contoh :
Biaya gaji staf administratif, Biaya gaji staf perakitan
 Overhead Pabrik (Factory Overhead) dapat didefinisikan sebagai biaya
overhead material, tenaga kerja non-upah dan biaya produksi lainnya yang
tidak dapat secara langsung dikaitkan dengan produksi. Contoh : Biaya
keamanan, biaya air, biaya listrik, Biaya perlengkapan kantor.
o Bahan tidak langsung (indirect Material) adalah bahan yang
diperlukan untuk melengkapi produk, tetapi penggunaannya sangat
kecil atau sangat rumit sehingga tidak dapat langsung dianggap
sebagai bahan yang tidak berguna atau tidak ekonomis. Contoh : .
meter kubik air
o Pekerja tidak langsung (indirect labor) dapat didefinisikan sebagai
pekerja yang dipekerjakan dan tidak secara langsung berkontribusi
pada pembuatan atau pembentukan produk akhir. Contoh : Biaya
keamanan,

2. Cara yang digunakan untuk menghitung biaya produksi adalah :

Biaya Produksi = Biaya Material Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung +


Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung + Biaya Overhead pabrik

Contoh :

Dalam satu bulan, perusahaan memproduksi 3.000 unit lemari.


Berikut rincian biaya untuk memproduksi 3.000 unit lemari:

• Rp21.500.000 untuk kayu.

• Rp5.000.000 untuk upah tukang kayu dan Rp1.500.000 untuk upah security yang
menjaga selama pengerjaan meja dilaksanakan.

• Rp2.000.000 untuk biaya sewa pabrik dan utilitas lainnya.

Total biayanya adalah: Rp21.500.000 + Rp5.000.000 + Rp1.500.000 +


Rp2.000.000 = Rp30.000.000.

Maka, Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit meja adalah
Rp30.000.000/3.000 unit = Rp10.000.

3. Menurut saya, pesanan tersebut termasuk dalam job order costing dikarenakan
biaya dihitung per pesanan setelah pesanan diselesaikan. Harga satuan dihitung
dengan membagi total harga pesanan dengan jumlah unit produk yang diproduksi
untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang diproduksi untuk pesanan
tersebut. Setiap biaya komponen produksi dapat langsung diidentifikasi untuk
setiap pesanan. Kartu pesanan harus dibuat untuk setiap pesanan yang merinci
semua biaya yang dibebankan untuk pesanan itu. 

Sumber :

-BMP Akuntansi biaya EKMA4315

-Materi inisiasi 3 akuntansi biaya

- https://www.jurnal.id/id/blog/biaya-produksi-cost-of-production-dalam-
pelaporan-keuangan-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai