Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN ETNOGRAFI KESENIAN SUNDA: ?

BENJANG, SENI BELA DIRI ASAL UJUNGBERUNG

Kelompok 10:
Septian Rizkika Akbara (180210190016)

Rizki Isnan Hidayatullah (180210190027)

Annisa Eka Damayanti (180210190049)

Brian Jevon Tanuwijaya (180210190051)

Frisha Maia Gania (180210190056)


latar belakang
Benjang dikenal oleh masyarakat Ujungberung
sejak akhir abad ke-19 dan berdasarkan unsur
historisnya Benjang berasal dari singkatan
“Sasamben Budak Bujang” yang berarti arena
pada pemuda. Dalam pelaksanaannya, kesenian
Benjang mirip dengan kesenian arak-arakan
yang diiringi oleh musik tradisional.
SEJARAH BENJANG
a k a n d i s e b ua h
l a n y a dilaksan
B e nj a ng p
a da m u
n a m u n seiring
Dahulu, Benjang harus dilakukan pada malam hari karena pada a h k e r i n g b e r a l a skan jera m i ,
j a n g b i a sa n y a
s a w ki n i B e n
w a k t u , t a up u n
siang harinya warga akan melaksanakan Wawaran atau be r j a l a n n y a
d i s e b u a h t a na h l a p a n g a
an
d i l a k sa n a k n g l u a s.
pemberitahuan kepada warga lainnya disekitar lokasi pelaksanaan p e l a t a ra n r u m a h y a

Benjang. Wawaran dilakukan dengan cara berkeliling kampung


dengan iringan kuda lumping atau arak-arakan lainnya dan BENJAN
G SEMPA
memakai topeng kertas yang menyerupai kakek-kakek dan nenek- P E LA K S
AN AAN N
YA OLEH
T ME N G
A L A MI P
PEMERIN
ELARAN
GAN
MU L A K TAH KOL
ONI A L P
nenek. Pelaranga
EH A D I R
ANNYA AD A
n ini berla
ditahun 1 ngsung sa
970-an ka mpai dua
rena Benj dekade le
kisruh pa ang diangg bih, teruta
da masya ap sebagai ma
rakat di K penyebab
ecamatan
Ujungber
ung.
BENJANG PADA MASA KINI
Pada masa kini, keberadaan Benjang sedikit demi sedikit mulai
tersingkirkan karena masuknya budaya asing. Masyarakat pada masa
kini cenderung lebih menyukai budaya barat, oleh karena itu banyak
budaya kesenian di daerah kelahirannya yang mulai tersingkirkan.
Untuk mempertahankan ketenarannya, seniman Benjang
memperkenalkan kembali budayanya kepada masyarakat dengan cara
menggelar pertunjukan seni Benjang.
Benjang gelut
Pada mulanya Benjang merupakan sebuah kesenian tradisional yang digelar seperti penggabungan antara kesenian dan bela diri
yang disebut sebagai Benjang Gelut. Bedanya Benjang gelut dengan seni bela diri lainnya adalah adanya prosesi Ngibing pada
awalan pertunjukan. Prosesi Ngibing ini sendiri terbagi menjadi empat jenis tahapan, yakni golempang, puyuhngungkuk, beureum
panon, dan julang ngapak. Benjang gelut memiliki perbedaan dengan bela diri gulat lainnya, hal tersebut didasari oleh teknik-teknik
yang dimiliki oleh Benjang. Teknik-teknik tersebut yakni teknik dengkek yakni teknik untuk menjepit leher lawan, teknik ngangkat
yakni teknik untuk mengangkat lawan, dan teknik beulit yaitu teknik untuk membelit kaki lawan dengan kaki pelaku Benjang.

Benjang helaran
Benjang helaran adalah kesenian Benjang yang merupakan turunan dari Benjang gelut, namun bedanya Benjang helaran
dilaksanakan pada siang hari sebelum pelaksanaan Benjang gelut pada malam harinya, Benjang helaran biasanya diperuntukkan
untuk helaran sunatan, upacara adat atau helaran rasa syukur atas panen yang melimpah. Benjang helaran memiliki kesamaan
dengan arak-arakan lain seperti sisingaan, memeniran, kuda lumping dan seni heleran lainnya yang melibatkan kostum-kostum
unik yang terkadang menyerupai hewan
NILAI YANG TERKANDUNG DALAM BENJANG

Heulang Puyuh
Golempang Saling Naksir
Ngapak Ngungkug
Gerakan yang menyimbolkan Gerakan yang menisyaratkan sebuah
tantangan kepada lawan maka harus Gerakan yang dimaknai
penghormatan terhadap Puyuh Ngungkug yang
saling berwaspada dan dapat untuk tidak terlihat lemah
penonton yang hadir. bermakna agar lebih teliti
mengukur kemampuan kita dan lawan. dihadapan lawan
terhadap keadaan

Panon Peureum Ibingan


Gerakan yang dimaknai
Gerakan yang dimaknai sebagai harmonisasi dalam
sebagai penghayatan pertunjukannya.
Masyarakat menjadi elemen penting dalam menjaga, merevitalisasi,
serta melestarikan kesenian Benjang. Terlebih, saat ini masyarakat
Ujungberung mengalami penurunan minat terhadap kesenian Benjang
akibat superioritas budaya asing yang menyebar luas.
Terlebih di masyarakat kini era globalisasi semakin mencuat, maka
dengan adanya perkembangan zaman penggunaan media sosial menjadi
peran masa kini sebagai media penyampaian kesenian kepada
masyarakat umum.
SUMBER REFERENSI
Ayu Negari, A., & Hidayat, D. (n.d.). KEBERADAAN SENI TRADISI BELA DIRI BENJANG DI TENGAH MASYARAKAT MODERN.

ditwdb. (2019, September 16). Benjang. Indonesiana Platform Kebudayaan. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/benjang

Elzawan, M., & Yuningsih, A. (2016). Pola Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam Seni Benjang. PROSIDING HUBUNGAN MASYARAKAT,
2(1), 243–250.

Wahyuni, A. P., Lahpan, N. Y. K., & Yuningsih, Y. (2021). SENI BENJANG GULAT SEBAGAI SIMBOL IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT
UJUNG BERUNG BENJANG GULAT AS A SYMBOL OF THE IDENTITY OF UJUNG BERUNG COMMUNITY.

YAYA MULYA MANTRI. (2014). PERAN PEMUDA DALAM PELESTARIAN SENI TRADISIONAL BENJANG GUNA MENINGKATKAN
KETAHANAN BUDAYA DAERAH (STUDI DI KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT). JURNAL
KETAHANAN NASIONAL, 135–140.

Yuga Hassani. (2022, August 11). Mengenal Seni Tradisional Benjang yang Eksis Hingga Kini. DetikJabar. https://www.detik.com/jabar/budaya/d-
6227377/mengenal-seni-tradisional-benjang-yang-eksis-hingga-kini

Anda mungkin juga menyukai