Anda di halaman 1dari 8

b i N uh

Kisah

Na
A W
SIX-F
The teamProject manager

Deandra Mauliana R Dafa Triansyah


Dwyza Anaya Riyanto Faido Ni’am Haqiqi
Khaira Raihanza Nur Fadillah
Nabi Nuh
NabiNuh mendapatkan gelar ulul azmi
karena kesabarannya dalam berdakwah
kepada kaumnya. Nabi Nuh tanpa
menyerah terus menyebarkan dakwah
kepada keluarga dan masyarakat. Di
usianya yang hampir 100 tahun, jumlah
umat Nabi Nuh tidak lebih dari 200
orang.
Ulul Azmi adalah gelar kenabian
istimewa yang Allah berikan kepada para
rasul dengan kedudukan khusus, ini
disebabkan karena mereka memiliki
keteguhan hati, ketabahan, dan
kesabaran luar biasa dalam menghadapi
segala ujian seperti dijelaskan oleh
Khalid Muhammad Khalid dalam Hadza
Al-Rasul.
Bani Rasib memperlakukan Nabi Nuh dengan hina, mereka bahkan menyekutukan Allah.
Mereka sangat kaya, materialis dan suka meremehkan orang lain. Menurutnya harta
benda dan materi adalah satu-satunya tolak ukur untuk mengangkat martabat dan
harga diri manusia. Sayangnya, meski berdakwah sangat lama, pengikut Nabi Nuh hanya
sedikit.

Sampai suatu ketika, Nabi Nuh memperingatkan kaumnya akan azab dan bencana yang
akan melanda. Peringatan itu justru ditantang oleh kaum Nabi Nuh, mereka menganggap
beliau pembual.

Akhirnya, Nabi Nuh berdoa dan memohon kepada Allah agar kaumnya diberi pelajaran.
Saking zalimnya, tak jarang mereka mengusir Nabi Nuh dan para pengikutnya, bahkan
mengancam akan membunuh atau mencelakakannya.
Peringatan banjir yang dahsyat tidak dihiraukan. Nabi Nuh bersama pengikutnya lantas
membuat perahu besar dengan cara bergotong-royong.
Kaum Nabi Nuh mengolok-olok mereka dan merasa heran, "Hai Nuh, kalian
memang sudah gila. Buat apa membuat perahu, sementara air laut saja tidak
ada!"

Setelah Nabi Nuh dan pengikutnya berhasil membuat perahu besar, penghinaan
yang dilontarkan oleh kaum Nuh makin menjadi-jadi. Mereka bahkan melakukan
penghinaan dengan cara membuang hajat di atas perahu Nuh, menjadikannya
sebagai tempat buang air.

Walau begitu, Nabi Nuh kerap memperingatkan mereka akan azab banjir besar
yang Allah hendak jatuhkan. Sayangnya, mereka makin semena-mena dan kerap
menyebut Nabi Nuh pembohong.
p e ra h u d a r i
em b e rs ih k a n
e n g ik ut n ya m t a s iz in
i N u h da n p e rb e ka la n . A
Setelah N a b m e m b a w a p
i a p s a m b il n y a n g ik u t.
k a b e r si a p- s e w a n - he w a
tinja, mer e a d a j u g a h ji r
u itu b a h k a n s ya t n y a b a n
m p e ra h k in g d a h
Allah, dala a n d a n g m e n e r p a . Sa
e la m a tk a n
a ja , b a n jir b u n tu k m en y
Bena r s a n N a b i N u h d i
m e n g a n ju rk en u m p a n g
b ut , A l la h a n y a n g m
terse bi n a ta n g p ia ra
e w a n d a n
sejumlah h perahunya.
lu n g a n a ir
a n se p e r ti gu
t, d ia n a lo g ik n g .
n jir te rs e b u b e n tu k g u n u
r n ya b a a m e m
Saking besa a n a i k k e a t a s s eh in gg
g g e la m k a n
r ta b r a k a n jug y a n g m e n e n
yang be b i n g o le h air
ro m b a n g - a m
e
Perahu itu t orang- o ra n g k a fi r .
etika Nabi Nuh memandangi banjir tersebut, beliau melihat anaknya, Kan'aan dan berkata,
"Wahai anakku, berimanlah kepada Allah. Naiklah ke atas perahu ini sebelum kamu ditelan oleh
gelombang air itu, dan ikut binasa bersama orang-orang kafir itu."

Kan'aan menjawab seperti dalam Surah Hud ayat 43, "Aku akan mencari perlindungan ke
gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!"

Nuh berkata lagi sesuai dalam Surah Hud ayat 43, "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab
Allah selain Allah (saja) yang Maha Penyayang."

Setelah semua penghuni Bumi dan orang kafir tenggelam, kecuali orang-orang yang berada di
atas perahu, Allah memerintahkan Bumi untuk menghisap air yang memenuhi daratan, dan langit
untuk segera berhenti menurunkan hujan. Atas kuasa Allah, perahu tersebut berlabuh di Gunung
al-Juudi, satu-satunya gunung yang tidak tenggelam.
kesimpulan
Nabi Nuh AS selalu bersyukur dengan keadaan,
dihina dan diolok-olok oleh orang-orang kafir.
Dari kisah Nabi Nuh AS, kita dapat belajar
bahwa hidup harus penuh dengan rasa syukur
agar hidup menjadi lebih tentram dan lebih
tertarik untuk melakukan hal-hal yang
diperintahkan Allah.

Anda mungkin juga menyukai