Anda di halaman 1dari 58

PART 01

LIKUIDITAS RATIO
APAKAH PERNAH MENDENGAR??

 Perusahaan tidak sanggup untuk


membayar kewajibannya tepat
waktu
 Perusahaan tidak memiliki dana
yang cukup untuk menutupi utang
yang jatuh tempo
MENGAPA HAL TERSEBUT TERJADI??

 PERUSAHAAN SEDANG TIDAK MEMILIKI DANA SAMA SEKALI


 KEMUNGKINAN PERUSAHAAN MEMILIKI DANA (TIDAK CUKUP) SECARA TUNAI
SEHINGGA HARUS MENUNGGU DALAM WAKTU TERTENTU UNTUK MENCAIRKAN
AKTIVA LAINNYA SEPERTI MENAGIH PIUTANG MENJUAL SURAT-SURAT BERHARGA
ATAU MENJUAL PERSEDIAAN ATAU AKTIVA LAINNYA.
 DALAM PRAKTIKNYA, TIDAK JARANG PULA PERUSAHAAN MENGALAMI HAL
SEBALIKNYA YAITU KELEBIHAN DANA
 KELALAIAN MANAJEMEN DALAM MENJALANKAN USAHANYA
 PERUSAHAAN TIDAK MENGHITUNG RASIO KEUANGAN YANG DIBERIKAN ,
SEHINGGA TIDAK MENGETAHUI SEBENARNYA PERUSAHAAN DALAM KONDISI
SUDAH DALAM KEADAAN TIDAK MAMPU LAGI
PENGERTIAN LIKUIDITAS RASIO
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang)jangka pendek
artinya apabila perusahaan ditagih , perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama
utang yang sudah jatuh tempo
Fungsinya :
 Mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih
 Mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva
lancar secara keseluruhan
 Mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva
lancar tanpa memperhitungkan persediaan atau piutang
 Mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang
 Melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan
membandingkannya untuk beberapa periode.
 Bagi pihak luar perusahaan, bermanfaat untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban kepada pihak ketiga yang tergambar dari rasio yang dimilikinya.
RASIO LIKUIDITAS
RASIO RUMUS KETERANGAN

CURRENT RATIO Rasio Lancar (xy) : Aktiva Lancar (x)/ Kewajiban Lancar (y) Jumlah aktiva lancar sebanyak (xy) kali utang lancar atau
(RASIO LANCAR) setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh Rp (xy) aktiva
lancar.
Kemampuan perusahaan dalam Rasio lancar tinggi (diatas rata2 industri ) artinya
membayar kewajiban jangka perusahaan dalam kondisi baik, namun apabila rasio
pendek/utang yang segera jatuh terlalu tinggi akan terjadi kemungkinan perusahaan
tempo (mengukur tingkat keamanan kurang mempergunakan aktiva/utang lancarnya secara
perusahaan) efisien. Rasio lancar rendah artinya perusahaan kurang
modal untuk membayar utang

QUICK RATIO Rasio Cepat (xy) : Aktiva Lancar-Persediaan (x)/ Kewajiban Lancar (y) Jumlah aktiva lancar sebanyak (xy) kali utang lancar atau
(RASIO CEPAT) Atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh Rp (xy) aktiva
Kas + Bank + Efek + Piutang / Kewajiban Lancar lancar.
Kemampuan perusahaan dalam Rasio cepat tinggi (diatas rata-rata industri ) artinya
membayar kewajiban jangka pendek untuk melunasi kewajiban lancar, entitas dapat
dengan mengurangi menggunakan dari aset lancar. Pada kondisi rasio
persediaan(persediaan dianggap seperti ini dapat dikatakan bahwa entitas memiliki
finansial sehat. Rasio cepat rendah artinya perusahaan
memerlukan waktu relative lama
kemungkinan tidak bisa melunasi kewajiban lancar
untuk diuangkan) menggunakan aset lancar yang dimiliki. Kondisi seperti
ini dikatakan entitas tersebut dalam keadaan finansial
yang tidak sehat
CASH RATIO Rasio Kas (xy) : Kas atau setara Kas (x)/Kewajiban Lancar (y) Jumlah Kas atau setara kas sebanyak (xy) kali utang
(RASIO KAS) lancar atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh
Rp (xy) Kas atau setara kas.
mengukur seberapa besar uang kas Rasio kas tinggi artinya keadaan perusahaan lebih baik
yang tersedia untuk membayar dari perusahaan lain, namun terlalu tinggi kurang baik
utang (tidak perlu menunggu , kemungkinan ada dana yang belum digunakan secara
/menjual utang lancar) optimal.Rasio kas rendah artinya keadaan perusahaan
lebih buruk dari perusahaan lain karena untuk
membayar kewajiban masih memerlukan waktu untuk
menjual sebagian dari aktiva lancar.
RASIO LIKUIDITAS (2)
RASIO RUMUS KETERANGAN

CASH TURN OVER Rasio Perputaran Kas (xy) : Penjualan Bersih (x)/Modal Kerja Bersih (y) Jumlah Penjualan sebanyak (xy) kali modal kerja atau
(RASIO PERPUTARAN KAS) setiap 1 rupiah modal kerja membiayai Rp (xy)
penjualan
mengukur tingkat kecukupan modal
kerja perusahaan yang dibutuhkan Semakin tinggi tingkat perputaran kas semakin
untuk membayar tagihan dan cepat kas masuk kembali ke perusahaan, dengan
membiayai penjualan demikian kas dapat digunakan kembali untuk
operasional tanpa mengganggu keuangan
perusahaan. Begitu sebaliknya

INVENTORY TO NET WORKING INWC (xy) : Persediaan/Aset Lancar-Kewajiban Lancar Jumlah Persediaan sebanyak (xy) kali modal kerja atau
CAPITAL setiap 1 rupiah modal kerja membiayai Rp (xy)
persediaan
mengukur atau membandingkan
antara jumlah persediaan yang ada Rasio yang tinggi merupakan indikator bahwa
dengan modal kerja perusahaan. perusahaan merasa kesulitan untuk mengubah
Rasio ini mengukur dengan tepat modal kerja menjadi uang tunai. Semakin rendah
berapa porsi modal kerja bersih rasio, maka semakin tinggi likuiditas sebuah
perusahaan yang didanai oleh perusahaan. (perusahaan dapat melikuidasi
persediaannya persediaannya dengan sangat cepat dan dapat
melakukan pembayaran kewajiban lancarnya)
CURREN RATIO (2 KALI)

QUICK RATIO (1,5 KALI)

STANDAR CASH RATIO (50%)


INDUSTRI
CASH TURN OVER (10%)

INVENTORY TO NET WORKING CAPITAL (12%)


ANALISIS RASIO
LIKUIDITAS
PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK
yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
ANALISIS
CURRENT
R AT I O

Jumlah aktiva lancar pada tahun 2018 sebanyak


2018 2019 Standar Industri
01 6,49 kali utang lancar atau setiap 1 rupiah utang
lancar dijamin oleh 6,49 rupiah aktiva lancar, atau
Current Ratio 6,49 8,08 2 kali 6,49 : 1 antara aktiva lancar dengan utang lancar

Quick Ratio 2,50 3,40 1.5 kali Jumlah aktiva lancar pada tahun 2019 sebanyak
8,08 kali utang lancar atau setiap 1 rupiah utang
Cash Ratio 127 %/1,27 221 %/2,21 50 %/0,5 02 lancar dijamin oleh 8,08 rupiah aktiva lancar, atau
8,08 : 1 antara aktiva lancar dengan utang lancar
Cash Turn 2 2 0,1
Over
Perbandingan Rata-rata industri
Inventory to 73 %/0,73 66 %/0,66 12 %/0,12
Networking 03 Rasio lancar pada tahun 2018 dan 2019 berada diatas
Capital rata2 industri artinya perusahaan dalam kondisi baik,
perusahaan tidak harus menjual persediaan untuk
melunasi utang lancarnya
ANALISIS
Q U I C K R AT I O

Jumlah aktiva lancar pada tahun 2018 sebanyak


2018 2019 Standar Industri
01 2,50 kali utang lancar atau setiap 1 rupiah utang
lancar dijamin oleh 2,50 rupiah aktiva lancar, atau
Current Ratio 6,49 8,08 2 kali 2,50 : 1 antara aktiva lancar dengan utang lancar

Quick Ratio 2,50 3,40 1.5 kali Jumlah aktiva lancar pada tahun 2019 sebanyak
3,40 kali utang lancar atau setiap 1 rupiah utang
Cash Ratio 127%/1,27 221 %/2,21 50 %/0,5 02 lancar dijamin oleh 3,40 rupiah aktiva lancar, atau
3,40 : 1 antara aktiva lancar dengan utang lancar
Cash Turn 2 2 0,1
Over
Perbandingan Rata-rata industri
Inventory to 73 %/0,73 66 %/0,66 12 %/0,12
Networking 03 Rasio cepat pada tahun 2018 dan 2019 berada
Capital diatas rata2 industri artinya perusahaan dalam
kondisi baik
ANALISIS
C A S H R AT I O

Jumlah Kas atau setara kas pada tahun 2018


2018 2019 Standar Industri
01 sebanyak 1,27 kali utang lancar atau setiap 1
rupiah utang lancar dijamin oleh 1,27 rupiah kas
Current Ratio 6,49 8,08 2 kali atau setara kas atau 1,27 : 1 antara kas dengan
utang lancar
Quick Ratio 2,50 3,40 1.5 kali Jumlah Kas atau setara kas pada tahun 2019
sebanyak 2,21 kali utang lancar atau setiap 1
Cash Ratio 127 %/1,27 221 %/2,21 50 %/0,5 02 rupiah utang lancar dijamin oleh 2,21 rupiah kas
atau setara kas 2,21 : 1 antara kas dengan utang
lancar
Cash Turn 2 2 0,1
Over
Perbandingan Rata-rata industri
Inventory to 73 %/0,73 66 %/0,66 12 %/0,12
Networking 03 Rasio kas pada tahun 2018 dan 2019 berada diatas
Capital rata2 industri artinya perusahaan dalam kondisi
baik
ANALISIS
CASH TURN
OVER

Jumlah Penjualan tahun 2018 sebanyak 2 kali


2018 2019 Standar Industri
01 modal kerja atau setiap 1 rupiah modal kerja
membiayai 2 rupiah penjualan
Current Ratio 6,49 8,08 2 kali atau 2 : 1 antara penjualan dengan modal kerja

Quick Ratio 2,50 3,40 1.5 kali Jumlah Penjualan tahun 2019 sebanyak 2 kali
modal kerja atau setiap 1 rupiah modal kerja
Cash Ratio 127 %/1,27 221 %/2,21 50 %/0,5 02 membiayai 2 rupiah penjualan
atau 2 : 1 antara penjualan dengan modal kerja
Cash Turn 2 2 0,1
Over
Perbandingan Rata-rata industri
Inventory to 73 %/0,73 66 %/0,66 12 %/0,12
Networking 03 Rasio perputaran kas pada tahun 2018 dan 2019 berada
Capital diatas rata2 industri artinya perusahaan dalam kondisi
baik dan kas semakin cepat kas masuk kembali ke
perusahaan, dengan demikian kas dapat digunakan
kembali untuk operasional tanpa mengganggu keuangan
perusahaan
ANALISIS
INVENTORY TO
NETWORKING
C A P I TA L

Jumlah Persediaan tahun 2018 sebanyak 0,73 kali


2018 2019 Standar Industri
01 modal kerja atau setiap 1 rupiah modal kerja
membiayai 0,73 rupiah persediaan
Current Ratio 6,49 8,08 2 kali atau 0,73 : 1 antara persediaan dengan modal kerja

Quick Ratio 2,50 3,40 1.5 kali Jumlah Persediaan tahun 2019 sebanyak 0,66 kali
modal kerja atau setiap 1 rupiah modal kerja
Cash Ratio 127 %/1,27 221 %/2,21 50 %/0,5 02 membiayai 0,66 rupiah persediaan
atau 0,66 : 1 antara persediaan dengan modal kerja
Cash Turn 2 2 0,1
Over
Perbandingan Rata-rata industri
Inventory to 73 %/0,73 66 %/0,66 12 %/0,12
Networking 03 Rasio perputaran persediaan pada tahun 2018 dan 2019
Capital berada diatas rata2 industri artinya perusahaan dalam
kondisi tidak baik dan perusahaan merasa kesulitan untuk
mengubah modal kerja menjadi uang tunai karena
persediaan dianggap memerlukan waktu relative lama
untuk diuangkan
PART 02
SOLVABILITAS/LEVERAGE
RATIO
PENGERTIAN SOLVABILITAS RASIO
Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang artinya
berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Fungsinya :
 Mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya (kreditor)
 Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap
 Menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal
 Menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang
 Menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva
 Menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan utang jangka panjang
 Menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki
RASIO RUMUS KETERANGAN
RASIO SOLVABILITAS/
DEBT TO ASSET RATIO LEVERAGE
DAR (xy) : Total Hutang (x)/Total Aktiva (y) Interpretasi : Setiap Rp 100,00 pendanaan perusahaan, Rp
(xy) dibiayai dengan utang dan (Rp 100 – xy) disediakan
Mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh oleh pemegang saham
utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh • Apabila rasio tinggi artinya jumlah aset yang dibiayai
terhadap pengelolaan aktiva oleh utang semakin besar, jumlah aset yang dibiayai
oleh modal semakin kecil, risiko perusahaan untuk
menyelesaikan kewajiban jangka panjang berarti
semakin tinggi, beban bunga hutang yang ditanggung
perusahaan berarti semakin tinggi (dibutuhkan
pinjaman)
• Apabila rasio rendah artinya semakin kecil
perusahaan dibiayai oleh utang (kinerja keuangan
semakin baik)
DEBT TO EQUITY RATIO DER (xy) : Total Hutang (x)/Ekuitas (y) Interpretasi : Setiap Rp 100,00 modal perusahaan, Rp
(xy) dibiayai dengan utang dan (Rp 100 – xy) disediakan
Mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) oleh pemegang saham.
dengan pemilik perusahaan (mengetahui setiap rupiah modal • Apabila rasio tinggi artinya semakin tinggi pula
sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang) jumlah hutang atau kewajiban perusahaan untuk
melunasi hutang yang harus dibayar baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.
• Apabila rasio rendah artinya perusahaan tersebut
memiliki kewajiban hutang yang kecil juga. Sehingga
bisa menguntungkan para investor yang akan
memberikan pinjaman.

Long term debt to equity ratio LTDtER (xy) : Total Hutang Jangka Panjang (x) /Ekuitas (y) Interpretasi : : Setiap Rp 100,00 modal perusahaan, Rp
(xy) dibiayai dengan utang jangka panjang dan (Rp 100 –
Mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang xy) disediakan oleh pemegang saham.
dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara • Apabila rasio tinggi artinya maka semakin tinggi pula
membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal resiko kerugian yang harus ditanggung perusahaan
sendiri. tersebut.
• Apabila rasio rendah artinya maka semakin rendah
pula resiko kerugian yang harus ditanggung
perusahaan tersebut (Solvabilitas baik, perusahaan
memiliki utang jangka panjang yang relative lebih
kecil dari pendanaannya)
RASIO SOLVABILITAS/ LEVERAGE (2)
RASIO RUMUS KETERANGAN
Tangible assets debt coverage Tangible assets debt coverage (xy) : Interpretasi : Hutang Jangka panjang dapat dijamin (xy)
Aktiva Tetap Berwujud (x)/ Hutang Jangka Panjang(y) kali dari aktiva tetap berwujud

mengetahui perbandingan antara hutang jangka panjang • rasio tinggi, maka semakin membuka peluang bagi
yang ditanggung oleh sebuah perusahaan dengan aktiva perusahaan untuk mencari pinjaman baru.
tetap berwujud. • rasio rendah, maka menunjukkan bahwa aktiva yang
dimiliki perusahaan tidak cukup untuk menjamin
semua hutang jangka panjang.
• Umumnya hasil perbandingan adalah 1 : 1

Current liabilities to net worth Interpretasi : Hutang Jangka pendek dapat dijamin (xy)
Current liabilities to net worth (xy) :Hutang Jangka pendek (X) / Modal Kerja Bersih (y) kali dari modal kerja bersih
Mengetahui perbandingan antara utang jangka pendek • Semakin tinggi rasio artinya semakin besar risiko
dengan modal yang dimiliki oleh perusahaan ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban kreditur
• Semakin rendah rasio artinya perusahaan mampu
dalam memenuhi kewajiban kreditur

Times interest earned Interpretasi : Biaya bunga dapat ditutup (xy) kali dari laba
Times interest earned (xy) : EBIT (Earning Before Interes and Tax) sebelum bunga dan pajak
(x)/Biaya Bunga (y) (metode langsung) : • Apabila rasio tinggi artinya semakin besar
menunjukkan sudut pandang kegiatan kemungkinan perusahaan dapat membayar bunga
Kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga pinjaman dan dapat menjadi ukuran untuk
operasional awal perusahaan
memperoleh tambahan pinjaman baru dari kreditor
(xy) : EBT (Earning before tax) + biaya (semakin baik dan menguntungkan)
• Apabila rasio rendah artinya semakin rendah pula
bunga/biaya bunga (y) :menunjukkan sudut kemampuan perusahaan untuk membayar bunga atau
pandang dari profitabilitas akhir tahun biaya lainnya.
RASIO SOLVABILITAS/ LEVERAGE (3)
RASIO RUMUS KETERANGAN

Fixed charge coverage FCC (xy) :


• Menyerupai Times Interest EBT + Biaya bunga + Kewajiban sewa • Rasio tinggi artinya bisnis lebih
(x) /Biaya bunga + Kewajiban Sewa
Earned Ratio (versi sehat dan minim risiko
pengembangan dari times interest (perusahaan mempunyai
earned) pendapatan lebih untuk melunasi
• Perbedaannya, rasio ini dilakukan biaya-biaya tetapnya)
apabila perusahaan memperoleh • Rasio rendah artinya perusahaan
utang jangka panjang atau belum mampu menutupi biaya-
menyewa aktiva berdasarkan biaya tetapnya
kontrak sewa
DEBT TO ASSET RATIO (35%)

DEBT TO EQUITY RATIO (90%)

STANDAR LONG TERM DEBT TO EQUITY RATIO (10 KALI)


INDUSTRI
TIMES INTEREST EARNED (10 KALI)

FIX CHARGE COVERAGE (10 KALI)


ANALISIS RASIO
SOLVABILITAS
PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK
yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
ANALISIS
DEBT TO
A S S E T R AT I O

2018 2019 Standar Industri


Pada tahun 2018 sekitar 20 % dibiayai dengan
Debt to Asset Ratio
0.204035502 0.198925971 35%/0,35
01 utang . Artinya Setiap Rp 100,00 pendanaan
perusahaan, Rp 20,00 dibiayai dengan utang dan
Rp 80,00 disediakan oleh pemegang saham
Debt to Equity
Ratio
0.256337441 0.24832408 90%/0,9
Long term debt to Pada tahun 2019 sekitar 19 % dibiayai dengan
equity ratio Ratio utang . Artinya Setiap Rp 100,00 pendanaan
Times Interest
0.10734446 0.128636327 10 kali
02 perusahaan, Rp 19,00 dibiayai dengan utang dan
Rp 81,00 disediakan oleh pemegang saham
Earned
69.33727519 62.61361259 10 kali

Perbandingan Rata-rata industri


03 Rasio lancar pada tahun 2018 dan 2019 berada dibawah
rata2 industri artinya perusahaan dalam kondisi baik,
semakin kecil perusahaan dibiayai oleh utang (kinerja
keuangan semakin baik)
ANALISIS
DEBT TO
EQUITY
R AT I O

Pada tahun 2018 setiap Rp 100,00 modal


2018 2019 Standar Industri 01 perusahaan, Rp 26,00 dibiayai dengan utang dan
Rp 74,00 disediakan oleh pemegang saham.

Debt to Asset Ratio


0.204035502 0.198925971 35%/0,35
Debt to Equity Pada tahun 2019 setiap Rp 100,00 modal
Ratio perusahaan, Rp 25,00 dibiayai dengan utang dan

Long term debt to


0.256337441 0.24832408 90%/0,9 02 Rp 75,00 disediakan oleh pemegang saham.
equity ratio Ratio
0.10734446 0.128636327 10 kali
Times Interest
Earned
69.33727519 62.61361259 10 kali Perbandingan Rata-rata industri
03 Rasio lancar pada tahun 2018 dan 2019 berada dibawah
rata2 industri artinya perusahaan dalam kondisi baik,
perusahaan tersebut memiliki kewajiban hutang yang
kecil juga. Sehingga bisa menguntungkan para investor
yang akan memberikan pinjaman.
ANALISIS
LONG TERM
DEBT TO
E Q U I T Y R AT I O

Pada tahun 2018 setiap Rp 100,00 modal

2018 2019 Standar Industri 01 perusahaan, Rp 10,00 dibiayai dengan utang


jangka panjang dan Rp 90,00 disediakan oleh
pemegang saham.
Debt to Asset Ratio
0.204035502 0.198925971 35%/0,35
Pada tahun 2019 setiap Rp 100,00 modal
Debt to Equity perusahaan, Rp 12,00 dibiayai dengan utang
Ratio
0.256337441 0.24832408 90%/0,9 02 jangka panjang dan Rp 88,00 disediakan oleh
pemegang saham.
Long term debt to
equity ratio Ratio
0.10734446 0.128636327 10 kali
Times Interest
Earned
69.33727519 62.61361259 10 kali Perbandingan Rata-rata industri
03 Rasio lancar pada tahun 2018 dan 2019 berada dibawah
rata2 industri artinya perusahaan dalam kondisi baik,
perusahaan tersebut memiliki kewajiban hutang jangka
panjang yang kecil juga. Sehingga bisa menguntungkan
para investor yang akan memberikan pinjaman.
ANALISIS TIMES
INTEREST EARNED
R AT IO

Pada tahun 2018 setiap Rp 1 biaya bunga ditutupi


2018 2019 Standar Industri
01 oleh Rp 68 hasil operasional perusahaan

Debt to Asset Ratio


0.204035502 0.198925971 35%/0,35
Debt to Equity
Ratio Pada tahun 2019 setiap Rp 1 biaya bunga ditutupi
0.256337441 0.24832408 90%/0,9 oleh Rp 61 hasil operasional perusahaan
Long term debt to
equity ratio Ratio
02
0.10734446 0.128636327 10 kali
Times Interest
Earned
69.33727519 62.61361259 10 kali
Perbandingan Rata-rata industri
03 Rasio lancar pada tahun 2018 dan 2019 berada diatas
rata2 industri artinya semakin besar kemungkinan
perusahaan dapat membayar bunga pinjaman dan dapat
menjadi ukuran untuk memperoleh tambahan pinjaman
baru dari kreditor (semakin baik dan menguntungkan)
PART 03
AKTIVITAS RATIO
RASIO RUMUS KETERANGAN
RECEIVABLE TURN OVER (perputaran piutang) Receivable Turn Over (xy): Penjualan Interpretasi : perusahaan ini menagih piutangnya
bersih (x)/Rata-rata piutang (y)
Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa sekitar (xy)kali per tahun, atau setiap x hari sekali (365
lama penagihan piutang selama satu periode Rata-rata piutang : piutang akhir tahun dalam setahun / x)
atau berapa kali dana yang ditanam dalam +piutang awal tahun/2 • Semakin tinggi rasio, artinya modal kerja yang
piutang ini berputar dalam satu periode ditanamkan dalam piutang semakin rendah dan
Days Of Receivable (xy) : 365/ tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik.
DAYS OF RECEIVABLE Perputaran piutang (perusahaan berhasil menagih piutang di sepanjang
tahun yang bersangkutan)
• Semakin rendah rasio, artinya, ada over investment
dalam piutang

INVENTORY TURN OVER Inventory Turn Over (xy) : Harga Pokok Interpretasi : Perusahaan mengganti persediaan sekitar
Penjualan (x)/Rata-Rata Persediaan (y)
Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa > (pendekatan biaya) (xy) kali per tahun atau setiap (xy) hari sekali
kali dana yang ditanam dalam persediaan • Semakin tinggi rasio, artinya perusahaan bekerja
(inventory) ini berputar dalam satu periode. secara efisien dan likuid persediaan semakin baik.
Penjualan Bersih (x)/rata-rata
persediaan (y)> (pendekatan pasar) • Semakin rendah rasio, artinya, perusahaan bekerja
DAYS IN INVENTORY secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak
Rata-rata persediaan : persediaan akhir persediaan barang yang menumpuk
tahun +persediaan awal tahun/2

Days In Inventory (xy) : 365/Perputaran


persediaan
RASIO RUMUS KETERANGAN

Perputaran Modal Kerja (xy) : Penjualan bersih/Aktiva Interpretasi : Setiap Rp 1,00 modal kerja dapat
PERPUTARAN MODAL KERJA lancar-Hutang lancar menghasilkan Rp (xy), di penjualan
(Working Capital Turn Over) • Semakin tinggi rasio, artinya perusahaan
menggunakan modal kerjanya dengan cara yang
paling efisien. setiap pon (atau dolar) modal kerja
Rasio yang digunakan untuk mengukur yang dikeluarkan memberikan pengembalian yang
atau menilai keefektifan modal kerja lebih baik dalam penjualan bersih. Begitu
perusahaan selama periode tertentu sebaliknya.

Fixed Assets Turn Over (xy) : Penjualan Bersih (x)/Total


FIXED ASSETS TURN OVER Aktiva Tetap
Interpretasi : Setiap Rp 1,00 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp (xy), di penjualan
• Rasio tinggi artinya, fixed assets atau aktiva tetap
Rasio yang digunakan untuk mengukur digunakan secara efisien dan jumlah penjualan yang
berapa kali dana yang ditanamkan dalam dihasilkan hanya dengan menggunakan jumlah aset
aktiva tetap berputar dalam satu yang kecil.
periode(mengukur apakah perusahaan • Rasio rendah artinya perusahaan tidak menggunakan
sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap asetnya secara efisien dan efektif.
sepenuhnya atau belum)

Total Assets Turn Over : Penjualan bersih (x)/Total aktiva Interpretasi : Setiap Rp 1,00 total aktiva dapat
TOTAL ASSETS TURN OVER (y) menghasilkan Rp (xy), di penjualan
• Semakin tinggi total asset turnover, maka semakin
Rasio yang digunakan untuk mengukur cepat perputaran aktiva serta perolehan laba. Dalam
perputaran semua aktiva yang dimiliki hal ini, perusahaan tersebut bisa dianggap efisien
perusahaan dan mengukur berapa jumlah dalam menggunakan keseluruhan aktiva dalam
penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva menghasilkan penjualan.
RECEIVABLE TURN OVER (15 KALI)

DAYS OF RECEIVABLE (60 HARI)

INVENTORY TURN OVER (20 KALI)

STANDAR DAYS OF INVENTORY (19 HARI)

INDUSTRI
WORKING CAPITAL TURN OVER (6 KALI)

FIXXED ASSET TURN OVER (5 KALI)

TOTAL ASSET TURN OVER (2 KALI)


ANALISIS
R E C E I VA B L E
TURN OVER

2018 2019 Standar Industri

Receivable Turn
Over
129
15 kali 01
Days Of Receivable
2.82 60 hari
Inventory Turn Pada tahun 2019 PT Ace Hradware Indonesia Tbk
Over memiliki 129 kali perputaran piutang dalam kurun
Days Of Inventory
3.15 20 kali
01 waktu setahun dan diperlukan 2.82 hari untuk
mengubah piutang menjadi kas.
116 19 hari
Working Capital
1.80 2.03
Turn Over
Fixxed Asset Turn
6 kali
Perbandingan Rata-rata industri
Over
16.31 16.22 5 kali 02 Rasio receivable turn over pada tahun 2019 berada diatas
Total Asset Turn rata2 industri artinya perusahaan dalam kondisi baik,
Over perusahaan berhasil menagih piutang di sepanjang tahun
1.36 1.38 2 kali yang bersangkutan
ANALISIS
INVENTORY
TURN OVER

2018 2019 Standar Industri

Receivable Turn
Over
129
15 kali 01
Days Of Receivable
2.82 60 hari
Inventory Turn Pada tahun 2019 PT Ace Hardware Indonesia Tbk
Over memiliki 3,15 kali perputaran persediaan dalam
Days Of Inventory
3.15 20 kali
01 kurun waktu setahun dan diperlukan 116 hari
untuk mengubah persediaan menjadi kas.
116 19 hari
Working Capital
1.80 2.03
Turn Over
Fixxed Asset Turn
6 kali
Perbandingan Rata-rata industri
Over
16.31 16.22 5 kali 03 Rasio inventory turn over pada tahun 2019 berada
Total Asset Turn dibawah rata2 industri artinya perusahaan bekerja secara
Over tidak efisien atau tidak produktif dan banyak persediaan
1.36 1.38 2 kali barang yang menumpuk
ANALISIS
WORKING
C A P I TA L
TURN OVER
2018 2019 Standar Industri
Pada tahun 2018 Setiap Rp 1 modal kerja dapat
Receivable Turn
Over 15 kali 01 menghasilkan Rp 1.80 di penjualan

129
Days Of Receivable
2.82 60 hari
Pada tahun 2019 Setiap Rp 1 modal kerja dapat
Inventory Turn
menghasilkan Rp 2.03 di penjualan
Over
Days Of Inventory
3.15 20 kali 02
116 19 hari
Working Capital
1.80 2.03
Turn Over
6 kali Perbandingan Rata-rata industri
Fixxed Asset Turn
Over
16.31 16.22 5 kali
03 Rasio working capital turn over pada tahun 2018 dan
2019 berada dibawah rata2 industri artinya perusahaan
Total Asset Turn bekerja secara tidak efisien setiap pon (atau dolar) modal
Over kerja yang dikeluarkan belum memberikan pengembalian
1.36 1.38 2 kali
yang lebih baik dalam penjualan bersih.
ANALISIS
Fixed Asset
Tu r n o v e r

2018 2019 Standar Industri


Pada tahun 2018 PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.
Receivable Turn
Over 15 kali 01 Mampu menghasilkan penjualan 16.31 kali dari
aktiva tetap yang dimilikinya.
129
Days Of Receivable
2.82 60 hari
Inventory Turn Pada tahun 2019 PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.
Over Mampu menghasilkan penjualan 16.22 kali dari

Days Of Inventory
3.15 20 kali 02 aktiva tetap yang dimilikinya.

116 19 hari
Working Capital
1.80 2.03
Turn Over
6 kali Perbandingan Rata-rata industri
Fixxed Asset Turn
Over
16.31 16.22 5 kali
03 Rasio fixed asset turn over pada tahun 2018 dan 2019
berada diatas rata2 industri artinya perusahaan bekerja
Total Asset Turn secara efisien atau aktiva tetap digunakan secara efisien
Over
1.36 1.38 2 kali dan jumlah penjualan yang dihasilkan hanya dengan
menggunakan jumlah aset yang kecil.
ANALISIS
To t a l A s s e t
Tu r n o v e r

2018 2019 Standar Industri


Pada tahun 2018 PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.
Receivable Turn
Over
129
15 kali 01 Mampu menghasilkan penjualan 1.36 kali dari
seluruh aktiva yang dimilikinya.
Days Of Receivable
2.82 60 hari
Inventory Turn Pada tahun 2019 PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.
Over Mampu menghasilkan penjualan 1.38 kali dari
Days Of Inventory
3.15 20 kali
02 seluruh aktiva yang dimilikinya.

116 19 hari
Working Capital
1.80 2.03
Turn Over
Fixxed Asset Turn
6 kali
Perbandingan Rata-rata industri
Over
16.31 16.22 5 kali 03 Rasio total asset turn over pada tahun 2018 dan 2019
Total Asset Turn berada dibawah rata2 industri artinya perusahaan bekerja
Over secara tidak efisien dalam menggunakan keseluruhan
1.36 1.38 2 kali aktiva dalam menghasilkan penjualan
PART 04
PROFITABILITAS RATIO
RASIO RUMUS KETERANGAN

Gross Profit Margin Gross Profit Margin (xy) : Interpretasi : Ini berarti 100 %- (xy) % dari keuntungan
(Margin Laba kotor ) Laba Kotor/Penjualan perusahaan digunakan untuk harga pokok penjualan. Atau
untuk memproduksi produk yang diproduksi perusahaan,
rasio ini menjadi tolak ukur mengenai tingkat efisiensi Atau dan (xy)% untuk biaya lain-lain dan laba bersih
perusahaan dalam memproduksi dan menghasilkan laba perusahaan.
yang bersih dan sehat. Penjualan bersih-HPP/Penjualan
• Semakin besar gross profit margin semakin baik
2018 : 52 % dari keuntungan perusahaan digunakan keadaan operasi perusahaan, karena hal ini
untuk harga pokok penjualan. Atau untuk memproduksi menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif
produk yang diproduksi perusahaan, dan 48 % untuk lebih rendah dibandingkan dengan sales.
biaya lain-lain dan laba bersih perusahaan. • Sebaliknya, gross profit margin yang rendah
mengindikasikan bahwa perusahaan kurang mampu
mengendalikan biaya produksi dan harga pokok
penjualannya, sehingga semakin keadaan operasi
perusahaan akan semakin menurun.
Net Profit Margin Net Profit Margin (xy) : Interpretasi : dengan penjualan bersih senilai % akan
(Margin Laba Bersih) EAIT(x)/Penjualan bersih (y) menghasilkan laba bersih senilai %
• Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi
rasio untuk mengukur besaran persentase sisa pendapatan. suatu perusahaan. Margin laba bersih dengan nilai
Pengukuran ini akan menghasilkan jumlah keuntungan tinggi menunjukkan bahwa penetapan harga produk
bersih yang diperoleh dari total pendapatan dikurangi dan pengendalian biaya suatu usaha sudah dilakukan
seluruh biaya terkait. Fungsi dari margin laba bersih sendiri secara benar (marjin laba bersih lebih dari sepuluh
adalah sebagai tolak ukur kesuksesan suatu usaha secara persen dinilai sangat baik)
menyeluruh.
Operating Profit Margin Margin Laba Operasi (xy) : Laba Operasi (x)/ Penjualan Interpretasi : rasio xy% berarti bahwa setiap 1 rupiah dari
(Margin Laba Operasi) (y) Penjualan dapat menghasilkan (xy) rupiah dari laba operasi
.
Rasio yang mengukur persentase keuntungan yang Note : • Margin yang lebih tinggi adalah lebih disukai karena
dihasilkan perusahaan dari bisnis intinya. Laba operasi = Laba kotor – Beban operasi lebih banyak uang tersisa untuk membayar beban non-
Rasio ini memberitahu berapa banyak laba yang dihasilkan Laba operasi = Pendapatan – Harga pokok penjualan – operasional. Itu menunjukkan perusahaan efisien
perusahaan setelah membayar biaya operasional, tetapi Beban penjualan – Beban umum dan administrasi dalam mengelola bisnis inti, sehingga, membukukan
sebelum membayar bunga, pajak dan beban non- biaya yang lebih rendah untuk menghasilkan
operasional lainnya. Atau Operating Profit Margin : EBIT/Penjualan pendapatan. Sebaliknya, margin yang rendah kurang
disukai.
RASIO RUMUS KETERANGAN
Return On Asset (ROA) 1. Gross Yield on Total Assets(xy) : Interpretasi : ROA dengan rasio (xy)% berarti bahwa
Laba Operasi(x)/Total Asset(y) setiap 1 rupiah dari total asset dapat menghasilkan (xy)
(untuk mengukur kemampuan manajemen menghasilkan rupiah dari laba bersih .
indikator dalam mengukur tingkat profitabilitas income dari pengelolaan aset)
• semakin tinggi nilai return on asset (ROA) suatu
perusahaan dengan membandingkannya berdasarkan perusahaan, maka semakin baik pula kinerjanya dalam
total aset keseluruhan. Selain itu, perhitungan ROA 2. Net Income Total Assets (xy) :
Net income (x)/ total aset (y) menghasilkan laba bersih. Laba bersih yang dimaksud
juga berfungsi menilai sejauh mana efektivitas di sini yaitu laba yang dihitung setelah pajak (earnings
(untuk mengukur kemampuan manajemen dalam
perusahaan. memperoleh profitabilitas dan manajerial efisiensi secara after tax) atau di dalam laporan keuangan sering
overall) disebut sebagai laba tahun berjalan (Profit for the
Period).

Return On Equity (ROE) Return On Equity (xy): EAIT (Earning After Interest and Tax) Interpretasi : ROE dengan rasio (xy)% berarti bahwa setiap
(x)/Ekuitas (y) 1 rupiah dari ekuitas pemegang saham dapat menghasilkan
memperlihatkan sejauh manakah perusahaan (xy) rupiah dari laba bersih .
mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif,
mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang • Semakin tinggi rasio ini, maka akan semakin baik,
telah dilakukan pemilik modal sendiri atau artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, maka
pemegang saham perusahaan. reputasi perusahaan pun meningkat di mata pelaku
ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau pasar modal. Sebab, usaha tersebut terbukti mampu
yang sering disebut rentabilitas usaha. rasio ini memanfaatkan bantuan modal dengan sebaik-baiknya.
menghitung berapa banyak uang yang dapat dihasil Dengan kata lain perusahaan menggunakan dana
oleh perusahaan bersangkutan berdasarkan uang investor secara efektif. Pada umumnya, semakin tinggi
yang diinvestasikan pemegang saham, bukan rasio Return on Equity (ROE) ini, semakin baik.
investasi perusahaan dalam bentuk aset atau sesuatu Namun perlu diketahui bahwa rasio ROE ini akan
yang lainnya. berbeda diantara satu jenis industri dengan jenis
industri lainnya.
RASIO RUMUS KETERANGAN

Return On Investasi Return On Investasi (xy) : Laba setelah Interpretasi : rasio (xy)% berarti bahwa
(Laba atas Investasi) bunga dan pajak (x) x total aktiva (y) setiap 1 rupiah dari total asset dapat
menghasilkan (xy) rupiah dari laba
sejauh mana investasi yang telah bersih .
ditanamkan perusahaan, di mana • Tingginya nilai ROI artinya
apakah asset yang telah digunakan keputusan investasi kita terhadap
mampu memberikan pengembalian suatu instrumen berhasil mencapai
keuntungan sesuai dengan yang profit maksimal. Sebaliknya,
diharapkan. Dalam hal ini, investasi rendahnya tingkat ROI artinya
mengacu pada pembelian aset, strategi investasi kurang tepat,
modal, dan anggaran yang sehingga kita harus menyusun
diperlukan sebagai biaya investasi. strategi baru demi tercapainya profit
maksimum.
NET PROFIT MARGIN (20 %)

STANDAR RETURN ON INVESTMENT (30 %)

INDUSTRI
RETURN ON EQUITY (40 %)
ANALISIS
GROSS PROFIT
MARGIN

2018 2019 Standar Industri


Pada tahun 2018, 53 % % dari keuntungan

Gross Profit Margin 0.4756 0.4773


01 perusahaan digunakan untuk harga pokok
penjualan. Atau untuk memproduksi produk yang
diproduksi perusahaan, dan 47% untuk biaya lain-
lain dan laba bersih perusahaan
Net Profit Margin 0.1348 0.1273 20 %/0.2
Operating Profit Pada tahun 2019 53 % % dari keuntungan
0.17 0.16 perusahaan digunakan untuk harga pokok
Margin
0.1834 0.1750 02 penjualan. Atau untuk memproduksi produk yang
diproduksi perusahaan, dan 47% untuk biaya lain-
ROA lain dan laba bersih perusahaan
0.2304 0.2185
ROE
0.1834 0.1750
40 %/0.4
Analisis
ROI 30 %/0.3 03 perusahaan kurang mampu mengendalikan biaya produksi
dan harga pokok penjualannya, sehingga keadaan operasi
perusahaan akan semakin menurun (jika menggunakan
standar industry 20%)
ANALISIS NET
PROFIT
MARGIN

2018 2019 Standar Industri

Pada tahun 2018, PT. Ace hardware Indonesia

Gross Profit Margin 0.4756 0.4773


01 memiliki kemampuan untuk menghasilkan 13%
laba bersih dari hasil penjualan

Net Profit Margin 0.1348 0.1273 20 %/0.2


Operating Profit Pada tahun 2019, PT. Ace hardware Indonesia
0.17 0.16 memiliki kemampuan untuk menghasilkan 12%
Margin
0.1834 0.1750 02 laba bersih dari hasil penjualan

ROA
0.2304 0.2185
ROE
0.1834 0.1750
40 %/0.4
Perbandingan Rata-rata industri
ROI 30 %/0.3 03 Pada tahun 2019, dapat dikatakan perusahaan mengalami penurunan
laba sebesar 3%. Hal ini juga menunjukkan penurunan keefisienan
manajemen. Rasio net profit margin pada tahun 2018 dan 2019
berada dibawah rata2 industri , artinya dalam kondisi tidak baik,
namun penetapan harga produk dan pengendalian biaya suatu usaha
sudah dilakukan secara benar (marjin laba bersih lebih dari sepuluh
persen dinilai sangat baik)
ANALISIS
O P E R AT I N G
PROFIT
MARGIN
2018 2019 Standar Industri

Pada tahun 2018, setiap 1 rupiah dari Penjualan

Gross Profit Margin 0.4756 0.4773


01 dapat menghasilkan 0.17 rupiah dari laba operasi .

Net Profit Margin 0.1348 0.1273 20 %/0.2


Operating Profit Pada tahun 2019, setiap 1 rupiah dari Penjualan
0.17 0.16 dapat menghasilkan 0.16 rupiah dari laba operasi .
Margin
0.1834 0.1750 02
ROA
0.2304 0.2185
ROE
0.1834 0.1750
40 %/0.4
Analisis
ROI 30 %/0.3 03 Terjadinya penurunan rasio dr tahun 2018 sampai 2019
sebesar 1 % , hal ini menunjukkan perusahaan kurang
efisien dalam mengelola bisnis inti
ANALISIS
RETURN ON
ASSET

2018 2019 Standar Industri

Pada tahun 2018, PT. Ace Hardware Indonesia

Gross Profit Margin 0.4756 0.4773


01 Tbk. Memiliki kemampuan untuk menghasilkan
18.34 % laba bersih dari hasil total aset yang
dimiliki perusahaan

Net Profit Margin 0.1348 0.1273 20 %/0.2


Operating Profit Pada tahun 2019, PT. Ace Hardware Indonesia
0.17 0.16 Tbk. Memiliki kemampuan untuk menghasilkan
Margin
0.1834 0.1750 02 17.50 % laba bersih dari hasil total aset yang
dimiliki perusahaan
ROA
0.2304 0.2185
ROE
0.1834 0.1750
40 %/0.4
Perbandingan Rata-rata industri
ROI 30 %/0.3 03 ada tahun 2019, perusahaan mengalami penurunan
kemampuan untuk menghasilkan laba bersih sebesar
3%. Hal ini juga menunjukkan bahwa terjadi
penurunan efisiensi dan evektivitas perusahaan dalam
mengelola asetnya
ANALISIS
RETURN ON
EQUITY

2018 2019 Standar Industri

Pada tahun 2018, PT. Ace Hardware Indonesia

Gross Profit Margin 0.4756 0.4773


01 Tbk. Memiliki kemampuan untuk menghasilkan
23.04 % laba bersih dari hasil total modal saham
yang dimiliki perusahaan

Net Profit Margin 0.1348 0.1273 20 %/0.2


Operating Profit Pada tahun 2019, PT. Ace Hardware Indonesia
0.17 0.16 Tbk. Memiliki kemampuan untuk menghasilkan
Margin
0.1834 0.1750 02 21.85 % laba bersih dari hasil total modal saham
yang dimiliki perusahaan
ROA
0.2304 0.2185
ROE
0.1834 0.1750
40 %/0.4
Perbandingan Rata-rata industri
ROI 30 %/0.3 03 pada tahun 2019, perusahaan mengalami penurunan
profitabilitas sebesar 4% dari tahun sebelumnya. Rasio
return on equity pada tahun 2018 dan 2019 berada
dibawah rata2 industri , artinya belum terbukti mampu
memanfaatkan bantuan modal dengan sebaik-baiknya.
ANALISIS
RETURN ON
INVESTMENT

2018 2019 Standar Industri Pada tahun 2018, PT. Ace Hardware Indonesia
01 Tbk. Memiliki kemampuan untuk menghasilkan
18.34 % laba bersih dari hasil total aset yang
dimiliki perusahaan
Gross Profit Margin 0.4756 0.4773

Net Profit Margin 0.1348 0.1273 20 %/0.2 Pada tahun 2019, PT. Ace Hardware Indonesia
Tbk. Memiliki kemampuan untuk menghasilkan
Operating Profit
Margin
0.17 0.16 02 17.50% laba bersih dari hasil total aset yang
dimiliki perusahaan
0.1834 0.1750
ROA
0.2304 0.2185
Perbandingan Rata-rata industri
ROE
0.1834 0.1750
40 %/0.4
03 pada tahun 2019, perusahaan mengalami penurunan
profitabilitas sebesar 1% dari tahun sebelumnya. Rasio
ROI 30 %/0.3 net return on investment pada tahun 2018 dan 2019 berada
dibawah rata2 industri , artinya strategi investasi kurang
tepat, sehingga harus menyusun strategi baru demi
tercapainya profit maksimum.
PART 05
RASIO PASAR
RASIO RUMUS KETERANGAN
(PER ) (xy) : Harga Pasar per lembar Interpretasi :
PRICE EARNING RASIO saham (x) (closing price) / Laba per Setiap investor bisa membayar Rp (xy) laba untuk setiap Rp
( RASIO HARGA LABA) lembar saham 1 dari omzet atau pendapatan yang diperoleh perusahaan

 Mengetahui harga wajar • PER tinggi artinya semakin optimis pula pasar
saham perusahaan/ menilai memandang prospek masa depan perekonomian atau
mahal atau murahnya saham dengan kata lain pasar bersedia membayar lebih
berdasarkan kemampuan terhadap pendapatan atau laba suatu perusahaan serta
perusahaan menghasilkan laba memiliki harapan yang tinggi terhadaap masa depan
bersih perusahaan sebut dan menghargainya dengan harga
 Mengindikasikan harga saham yang lebih tinggi
saat ini setara dengan berapa
kali pendapatan bersih selama PER tinggi tidak selalu menjadi indikator positif karena
setahun rasio PER yang tinggi bisa diakibatkan overpricing pada
 PER merupakan variable yang saham tersebut.
menggambarkan psikologis
pasar yaitu berupa ekspektasi • PER rendah artinya pasar semakin merasa cemas dan
serta persepsi pasar terhadap pesimis mengenai masa depan perekonomian atau
suatu saham. dengan kata lain pasar tidak memiliki kepercayaan yang
cukup terhadap masa depan perusahaan yang
bersangkutan
PER rendah belum tentu merupakan indikator negatif,
bisa jadi saham tersebut sedang diabaikan oleh pasar atau
belum aktif diperdagangkan
RASIO RUMUS KETERANGAN
DIVIDEND YIELD RATIO (DYR) (xy) : Dividen perlembar saham (x)/ harga Interpretasi :
( RASIO PENDAPATAN DIVIDEN) pasar per lembar saham (y) (harga beli saham) x Setiap investor bisa membayar Rp (xy) harga saham untuk setiap Rp 1 dari
100 % dividen yang diperoleh perusahaan
Mengetahui persentase harga saham • DYR tinggi artinya baik, perusahaan bertumbuh lebih cepat .Namun, terlalu
perusahaan yang dibayarkan dalam dividen Rumus : Dividen per lembar saham : total tinggi bisa mengorbankan potensi pertumbuhan perusahaan.
setiap tahun dividen/jumlah saham beredar • DYR rendah artinya perusahan baru sedang bertumbuh
• Standar DYR 5 %

DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) (xy) : Total Dividen(x)/Laba Bersih yang Interpretasi : Sebesar (xy) % laba bersih perusahaan dibagikan kepada
(RASIO PEMBAYARAN DIVIDEN ) dihasilkan (y) x 100% pemegang saham dalam bentuk dividen, sisanya masuk sebagai saldo laba.
• DPR tinggi menunjukkan dividend payout ratio yang ditetapkan oleh suatu
Seberapa besar persentase laba bersih yang perusahaan akan menguntungkan para investor. Sementara itu, dari pihak
dibagikan menjadi dividen perusahaan akan semakin kecil sumber pendanaan intern yang tersedia.
Hal ini tentunya dapat menghambat pertumbuhan perusahaan. Namun,
dengan perusahaan lebih memilih membagikan labanya sebagai dividen
tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan para investor, sehingga para
investor akan terus menanamkan sahamnya untuk perusahaan yang
bersangkutan.

• DPR rendah menunjukkan menggambarkan laba perusahaan yang


didapatkan mengalami penurunan. Ini tentunya berakibat pada persepsi
publik yang akan muncul karena mengindikasikan bahwa perusahaan
mengalami permasalahan dana. Kondisi tersebut menyebabkan preferensi
investor akan suatu saham berkurang karena tujuan dari investor
menanamkan modalnya adalah untuk mendapatkan pembayaran dividen
dari perusahaan.
ANALISIS
R A S I O PA S A R

2018 2019 Standar Industri

Price Earning Ratio 26,38


01
24,78 -

Dividend Yield Ratio 1,51 1,47 -

40,37 46,94

Dividend Payout Ratio


02 -

03
Kelemahan analisis rasio keuangan
1. Data keuangan disusun dari data akuntansi. Kemudian, data tersebut ditafsirkan dengan berbagai macam cara, misalnya
masing-masing perusahaan menggunakan: Metode penyusutan yang berbeda untuk menentukan nilai penyusutan terhadap
aktivanya, sehingga menghasilkan nilai penyusutan setiap periode juga berbeda,
2. Adanya manipulasi data artinya dalam menyusun data, pihak penyususn tidak jujur dalam memasukan angka-angka ke
laporan keuangan yang mereka buat. Akibatnya hasil perhitungan rasio keuangan tidak menunjukan hasil sesungguhnya.
3. Perlakuan pengeluaran untuk biaya-biaya antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda.
4. Penggunaan tahun fiskal yang berbeda, juga dapat menghasilkan perbedaan.
5. Pengaruh musiman mengakibatkan rasio komparatif akan ikut berpengaruh. Kesamaan rasio keuangan yang telah dibuat
dengan standart industri belum menjamin perusahaan berjalan normal dan telah dikelola dengan baik.
6. Analisis rasio yang dilakukan merupakan indikasi awal dalam melihat bagaimana kondisi suatu perusahaan dalam suatu
periode penelitian tertentu. Hasil dari perhitungan analisis rasio ini juga bersifat relative dimana setiap orang akan memiliki
pertimbangan yang berbeda-beda.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan tidak dapat dijadikan satu-satunya analisis yang
dilakukan investor dalam kegiatan investasi. Hendaknya analisis rasio keuangan hanya dijadikan landasan dalam menganalisis.
PART 06
ANALISIS KEBANGKRUTAN
USAHA (ALTMAN Z-SCORE)
aL
Bangkrut
• Kata lain :
Pailit digunakan pada UU kepailitan
Default
Bankrupt
• Pengertian umum : ketidakmampuan melunasi kewajiban (jumlah
pinjaman)
• Dengan mengetahui kebangkrutan suatu perusahaan , akan lebih
mengetahui kondisi risiko keuangan pada perusahaan tersebut.
• Pembahasan hanya dilakukan dalam konteks pengukuran dan prediksi
bukan masalah legalitas
Sampai batas mana perusahaan dikatakan
bangkrut ?
• Model yang dinamakan Z-Score ini pada dasarnya adalah mencari nilai Z, yaitu nilai
yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan, apakah dalam keadaan sehat atau
tidak dan menunjukkan kinerja perusahaan yang sekaligus merefleksikan prospek
perusahaan dimasa mendatang.
• Model Altman Z-score memungkinkan untuk memperkirakan kebangkrutan sampai
dua tahun sebelum kebangkrutan terjadi.
• Altman menggunakan model statistik yang disebut dengan analisis diskriminan,
tepatnya yaitu multiple discriminat analysis (MDA). MDA mulai digunakan pada
penelitian biologi pada tahun 1930-an. Pada MDA sampel dibagi kedalam dua
kelompok, dalam hal ini adalah perusahaan yang bangkrut dan perusahaan tidak
bangkrut.
Z-score Z’-score Z’’-score
• Dibuat tahun 1960 an • Z’score untuk perusahaan nonpublik • Didisain lebih serbaguna untuk :
• Model statistic yang digunakan • Rasio awal market value of • Emerging market
adalah discriminant equity/book value of debt • Perusahaan manufaktur dan non
• Sampel : perusahaan amerika, • Rasio pengganti menjadi book value manufaktur
manufaktur dan public of equity/ book value of debt • Perusahaan publik maupun
• Kelemahan : • Penggantian tersebut menjadikan tertutup
• Model awal sudah terlalu lama model Z’score dapat digunakan pada • Tidak terdapat rasio sales/total asset
• Tidak bisa dipakai pada perusahaan non-public maupun dianggap kurang cocok bagi
perusahaan non-publik publik perusahaan jasa
Macam Model Z score
Z-score Z’-score Z’’-score
(Z) Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 (Z) Z’-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + (Z) Z’’-Score = 6,56 X1 + 3,26 X2 +
X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5 6,72 X3 + 1,05 X4
Dimana: • Dimana: Dimana:
• Z = Z-Score • Z = Z’-Score • Z = Z’’-Score
• X1 = Working Capital / Total • X1 = Working Capital / Total • X1 = Working Capital / Total
Asset Asset Asset
• X2 = Retained Earning / Total • X2 = Retained Earning / Total • X2 = Retained Earning / Total
Asset Asset Asset
• X3 = EBIT / Total Asset • X3 = EBIT / Total Asset • X3 = EBIT / Total Asset
• X4 = Market Value of Equity / • X4 = Book Value of Equity / Book • X4 = Book Value of Equity (total
Book Value of Debt Value of Debt ekuitas) / Book Value of Debt
• X5 = Sales / Total Asset • X5 = Sales / Total Asset (total hutang)

Note :
• Pengguna atau analis seharusnya :
- mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap model
- Z” score paling praktis digunakan
Setiap model akan menggunakan Batasan yang berbeda (Batasan muncul dari model statistik yang berbeda )

Model Nonbankrupt Gray Area Bankrupt

Z-score >2,99 1,81 – 2,99 < 1,81

Z’-score > 2,90 1,23 – 2,90 < 1,23

Z’’-score > 2,60 1,10 – 2,60 < 1,10

Note :
• Nonbankrupt : mengindikasikan perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang sehat sehingga resiko
kebangkrutan dimasa yang akan dating relative kecil
• Gray Area :mengindikasikan perusahaan berada di daerah kelabu. Dalam posisi ini perusahaan akan
mengalami masalah yang harus segera ditangani oleh manajemen agar tidak mengalami kebangkrutan.
• Bankrupt : Mengindikasikan perusahaan akan mengalami kebangkrutan
Kesalahan Prediksi
• Tidak pernah ada alat prediksi yang sempurna, selalu terdapat
kemungkinan salah
• Jenis Kesalahan :
• Waktu prediksi tidak bangkrut, ternyata di kemudian hari bangkrut
• Waktu prediksi bangkrut , ternyata dikemudian hari tidak bangkrut
ANALISIS
A LT M A N
Tahun 2018 : Z”SCORE
Z”score :4.271960815 +1.981366961+1.541100509 +4.096163228 = 11.89059151

Analisis :
01
Berdasarkan hasil hitungan Z”score untuk perusahaan PT Ace Hardware dapat diketahui
bahwa keadaan keuangan pada tahun 2018 berada dalam kategori zona “nonbankrupt”
karena nilai Z” sebesar 11.89/ 12 (dibulatkan) yang berarti >2.60 ) sehingga dapat
diartikan bahwa perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang sehat, sehingga resiko
kebangkrutan dimasa yang akan datang relative kecil.
Tahun 2019 : 02
Z”score :4.450821623 +2.030353966 +1.476522253 +4.228345476 = 12.18604332

Analisis :
Berdasarkan hasil hitungan Z”score untuk perusahaan PT Ace Hardware dapat diketahui
03
bahwa keadaan keuangan pada tahun 2019 berada dalam kategori zona “nonbankrupt”
karena nilai Z” sebesar 12.18 yang berarti >2.60 ) sehingga dapat diartikan bahwa
perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang sehat, sehingga resiko kebangkrutan
dimasa yang akan datang relative kecil.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai