Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI DAN METODE PENILAIAN

SAHAM, OBLIGASI DAN RAGAM


JENIS INVESTASI LAINNYA
Oleh :
Ananda Dewi Pratiwi Syam (2261201138)
Nur Hikmah (2261201150)
Fahmi Amirullah (2261201207)
Nurul Hiqmah Annisya Al (2261201134)
Agil Muammar (2261201163)
Nia Fadhillah (2261201149)

Dosen Pengampu : Swandani, S.Pd., M.Pd


1. SAHAM

Saham merupakan bukti dari kepemilikan atas suatu perusahaan yang


berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Pemilik saham suatu perusahaan, disebut
sebagai pemegang saham, merupakan pemilik perusahaan. Tanggung jawab
pemilik perusahaan yang berbentuk PT terbatas pada modal yang disetorkan.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
1. SAHAM 11 01 21

Saham berdasarkan kepemilikannya dapat di bagi Di tinjau dari manfaatnya, saham di bagi menjadi
menjadi dua yaitu : dua, yaitu :

1. Saham Atas Nama 1. Saham Biasa

Apabila saham ini hilang, maka pemiliknya dapat meminta Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan
penggantian karena namanya sudah ada didalam buku memperoleh laba, Pemegang saham memiliki hak
perusahaan yang khususnya memuat daftar nama suara, Hak memperoleh pembagian kekayaan
pemegang saham tersebut. perusahaan apabila perusahaan bangkrut.

2. Saham Atas Tunjuk 2. Saham Preferen

Yaitu kepemilikan saham tidak tertera diatas saham, tetapi Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen dan
pemilik saham adalah yang memegang saham tersebut. tidak memiliki hak suara
Seluruh hak-hak pemegang saham akan diberikan pada
penyimpan saham tersebut.
2. PENILAIAN SAHAM

Terdapat Dua Pendekatan Untuk Menentukan Nilai Saham , yaitu :

1. Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan analisis untuk menetukan nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan
perusahaan. Analisis fundamental dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan nilai sekarang dan pendekatan
price earning ratio.

2. Analisis Teknikal
Pendekatan ini didasarkan pada data perubahan harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga
saham di masa mendatang. Dengan analisis ini para analis memperkirakan pergeseran penawaran dan permintaan dalam
jangka pendek, serta mereka cendrung mengabaikan risiko dan pertumbuhan laba dalam menentukan bermoneter dari
penawaran dan permintaan.
3. OBLIGASI
Definisi Jenis-jenis Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka  Obligasi Pemerintah, yaitu  Obligasi Ritel, yang
menengah maupun jangka panjang
obligasi dalam bentuk Surat diterbitkan oleh Pemerintah
yang dapat diperjualbelikan.
Obligasi berisi janji dari pihak yang Utang Negara yang diterbitkan yang dijual kepada individu
menerbitkan Efek untuk membayar oleh Pemerintah RI. atau perseorangan melalui
imbalan berupa bunga (kupon) pada agen penjual yang ditunjuk
 Obligasi Korporasi, yaitu
periode tertentu dan melunasi
pokok utang pada akhir waktu yang obligasi berupa surat utang oleh Pemerintah.
telah ditentukan, kepada pihak yang diterbitkan oleh Korporasi
pembeli obligasi tersebut. Indonesia baik BUMN maupun
korporasi lainnya.
4. INVESTASI

Kata kunci utama dari investasi adalah “jangka waktu panjang”.


Umumnya, orang yang berinvestasi mengharapkan dana yang diinvestasikan
kembali dan mendapatkan keuntungan setelah jangka waktu kira-kira 3-5 tahun.
Mengapa demikian? Jika dilihat dari tren, contohnya berinvestasi di pasar modal,
naik turun-nya harga memang tidak dapat benar-benar diprediksi. Namun, dalam
jangka waktu tahunan, nilai saham, obligasi, dan reksa dana cenderung meningkat.
Berinvestasi tidak hanya dapat dilakukan melalui berbagai produk dari pasar
modal. Anda juga dapat berinvestasi pada kepemilikan emas, atau bahkan properti
yang marjin keuntungannya baru terakumulasi cukup besar jika telah dimiliki
bertahun-tahun.
4. JENIS INVESTASI

 Investasi Jangka Pendek


Investasi jangka pendek berlangsung antara kurang dari satu tahun hingga tiga tahun saja. Sebagai
contohnya, seorang pemuda berusia 25 tahun berniat untuk menikah tiga tahun ke depan. Maka
dia membutuhkan dana segar untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang tidak murah.

 Investasi Jangka Menengah


Ketika seseorang memiliki tujuan finansial antara 3 hingga 10 tahun, maka hal ini bisa disebut
dengan investasi jangka menengah.

 Investasi Jangka Panjang


Ketika tujuan investasinya di atas 10 tahun, maka investasi ini sudah masuk dalam kategori
investasi jangka panjang. Semakin panjang periode investasi, makin fleksibel seseorang memilih
instrumennya. Mereka bisa memilih instrumen dengan risiko rendah, moderat, tinggi, maupun
instrumen yang tidak dapat dikonversi dengan cepat. Beberapa instrumen yang bisa dipilih untuk
investasi jangka panjang antara lain logam mulia, reksadana saham, saham, hingga properti.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai