ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ِتَب َع َلْيُك ُم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم
١
َتَّتُقْو َۙن
”Referensi : https://tafsirweb.com/687-surat-al-baqarah-ayat-183.html
EPIDEMIOLOGI SYARIAH PUASA
Substansi syariat Islam tentang puasa yang telah diatur di
dalam Al Qur’an dan Hadist mengajarkan kedisiplinan
dalam hal makan dan minum,penghargaan kepada waktu
serta sikap kejujuran kepada diri sendiri dapat memberi
pengaruh yang luar biasa terhadap Kesehatan seseorang
baik spiritual maupun Kesehatan fisik yang mana akan
meningkatkan derajat Kesehatan seseorang,jika puasa
dilakukan dengan baik dan benar.
KEUTAMAAN BERPUASA
DAN HIKMAHNYA
1. Upaya seorang mukmin guna
mendekatkan diri pada pengawasan Allah
SWT (muraqabatullah)
Burhanuddin Yusuf. Misteri Bulan Ramadhan. Cetakan II,Qultum Media. Jakarta; 2007
KEUTAMAAN BERPUASA
DAN HIKMAHNYA
6. Mengakui kelemahan diri yang tidak bisa
hidup tanpa makan dan minum, sehingga
seseorang tidak bersikap angkuh dan sombong
terhadap orang lain.
7. Puasa bisa menjernihkan hati dan pikiran.
Kosongnya perut bisa menjadikan seseorang lebih
tabah menahan rasa sakit dan jernih dalam berfikir
Burhanuddin Yusuf. Misteri Bulan Ramadhan. Cetakan II,Qultum Media. Jakarta; 2007
KEUTAMAAN BERPUASA
DAN HIKMAHNYA
8. Menjaga Kesehatan dan stamina tubuh.
Semua penyakit rata-rata disebabkan aneka
makanan yang kita komsumsi.
dengan berpuasa maka kita akan dapat membatasi
makanan yang masuk kedalam tubuh sehingga kita
terhindar dari ragam penyakit
Sesuai dengan hadis :
“perut adalah rumah penyakit, dan pengaturan makanan adalah
obatnya “(Sahih Muslim)
Burhanuddin Yusuf. K3 Puasa. Cetakan II,Qultum Media. Jogjakarta; 2023
Keistimewaan puasa
Ibadah puasa memiliki keistimewaan di mana Allah
mengkhususkan puasa untuk diri-Nya dan Allah sendiri yang
َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َل: عن َأبي ُهَر ْيَر َة َر ِض َي ُهَّللا َع ْنُه قال
َقاَل ُهَّللا: ْيِه َو َس َّلَمpahalanya
akan: membalas
ُك ُّل َع َم ِل اْبِن آَد َم َلُه ِإال الِّص َياَم َفِإَّنُه ِلي َو َأَنا َأْج ِز ي ِبِه
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku
yang akan membalasnya.’” (HR. Bukhari no. 1761 dan Muslim no. 1946)
Hadits qudsi tersebut menyatakan bahwa ibadah puasa memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah
swt. Kata “untuk-Ku” adalah bentuk penyandaran ibadah puasa kepada Allah swt yang
menunjukkan betapa puasa merupakan ibadah yang memiliki kedudukan lebih dibanding ibadah
lainnya
Puasa merupakan ibadah yang bersifat abstrak. Ibadah puasa tidak memiliki
gerakan yang bisa membedakan antara orang yang sedang berpuasa dengan yang
tidak. Karena itu saat berpuasa maka kita harus melatih diri agar tidak memiliki
sifat riya agar pahala puasa tidak berkurang.
2. puasa mampu melumpuhkan setan. Saat sedang berpuasa, maka kita akan
menahan diri untuk tidak makan dan minum sampai waktu maghrib tiba. Ketika
makanan dan minuman tidak masuk dalam tubuh, maka nafsu (syahwat) dalam diri
akan terkendali. Sementara nafsu (syahwat) merupakan pintu masuk utama bagi
setan untuk menjerumuskan manusia dalam lembah maksiat.
َفَض ِّيُقوا َم َج اِر َيُه ِباْلُجوِع، ِإَّن الَّش ْيَطاَن َيْج ِر ي ِم َن اْبِن آَد َم َم ْج َر ى الَّد ِم
Artinya : Sesungguhnya setan itu menyusup dalam aliran darah anak Adam, maka persempitlah
jalan masuknya dengan lapar (puasa).
3. pahala puasa lebih besar dibanding ibadah lainnya. Menurut Al-Qurtubi, setiap
amal ibadah sudah ditentukan besar pahala yang diperoleh, mulai dari dilipatkan 10
kali, 700 kali, dan sampai yang Allah kehendaki. Lain halnya dengan puasa,
pahalanya tidak memiliki ketentuan khusus, hanya Allah yang tahu.
ُك ُّل َع َم ِل اْبِن آَد َم ُيَض اَع ُف اْلَحَس َنُة َع ْش ُر َأْم َثاِلَها ِإَلى َس ْبِعِم اَئِة ِض ْع ٍف َقاَل ُهَّللا َع َّز
َو َج َّل ِإَّال الَّص ْو َم َفِإَّنُه ِلى َو َأَنا َأْج ِز ى ِبِه
Tentunya kita semua sangat menginginkan ini, karena melihat Allah swt di akhirat
merupakan kenikmatan yang paling tinggi, lebih nikmat dari mendapat surga
seisinya.