Instrumentasi Sistem Kendali
Instrumentasi Sistem Kendali
Pokok Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Complete System
Power Supply
• Memberikan energi yang dibutuhkan oleh komponen-
komponen aktif.
• Power suply dapat berupa tegangan AC/DC
• Sumber-Sumber tenaga listrik :
1. Tenaga Surya
Tenaga surya menghasilkan tenaga listrik dari cahaya
matahari. Biasanya tenaga surya digunakan sebagai
sumber tenaga untuk baterai isi ulang (recharging),
tetapi sekarang ini sudah ada yang disebut dengan
“solar engine” (mesin surya). Komponen utama dari
“solar engine” adalah tenaga surya itu sendiri, kapasitor
dan sirkuit pemicu.
cara kerja : ketika terkena cahaya, tenaga surya mulai
terisi pada kapasitor, sehingga kapasitor akan
menyediakan tenaga listrik, setelah veltase dari
kapasitor bertambah, otomatis sikuit pemicu (trigger
circuit) akan bergetar. Ketika tenaga pada kapasitor
sudah terpenuhi, sirkuit pemicu akan memicu SCR
(Silicon Controlled Rectifier) untuk mengeluarkan
tenaga yang sudah tersimpan tadi ke kapasitor untuk
menggerakan / memfungsikan.
Power Supply
2. Baterai
Ada banyak sekali jenis baterai yang dapat
digunakan sebagai sumber tegangan, tetapi
beberapa jenis baterai yang sangat umum
digunakan adalah carbon-zinc, alkalin, nikel-
cadmium, lead-acid dan lithium. Jika kita
menggunakan IC TTL atau komponen lainnya
yang menggunakan tegangan 5 V, rangkaian di
bawah ini dapat digunakan dengan sumber dari
baterai 9 V atau gabungan baterai dengan total
tegangan yang memadai sebagai sumber
regulator 7805 yang dapat mensuplai arus hingga
90 mA.
Power Supply
3. Catu Daya
Saat ini sebagai regulator tegangan,
telah digunakan IC yang khusus seperti
7812 untuk regulator tegangan positif 12
V dan 7912 untuk regulator tegangan
negatif -12 V. Gambar dibawah ini
menampilakan contoh rangkaian catu
daya yang mampu mengeluarkan
tegangan sangat stabil. CT ialah
singkatan dari Center Tap yang berfungsi
sebagai ground/ 0 Volt.
Transducer
• Peralatan analog yang merubah besaran
fisis menjadi besaran elektris.
• Contohnya: Pada Strain gage perubahan
besaran strain (Δε) dikonversikan
menjadi perubahan resistansi (ΔR) yang
akhirnya dikonversikan menjadi
perubahan tegangan (Δv)
• Maka perubahan tegangan (Δv)
sebanding dengan perubahan strain (Δε)
Signal Conditioner
• Merubah, memanipulasi, dan
mengkompensasi besaran output
transducer menjadi besaran elektrik yang
dapat diproses lebih lanjut.
• Pada Strain Gage, besaran output
transducer (ΔR) dirubah menjadi
tegangan (ΔV).
• Sistemnya terdiri dari: filter,
compensator, modulator, demodulator,
integrator, differensiator
Amplifier
• Menaikkan besar sinyal tegangan
keluaran Signal Conditioner.
• Bila keluaran Signal Conditioner hanya
berkisar milivolt atau kurang, maka
amplifier akan meningkatkannya 100-
1000 kali menjadi 1-10 volt.
Recorder
• Alat ukur tegangan (voltmeter) yang
dapat langsung menampilkannya atau
merekamnya.
• Recorder dapat berupa analog atau
digital.
• Keluaran Amplifier adalah sinyal analog
yang dapat ditampilkan oleh Analog
recorder seperti: Osciloscope,
Oscilograp.
• Digital recorder merubah dahulu sinyal
analog menjadi sinyal digital untuk
kemudian ditampilkan atau disimpan.
Sistem Instrumentasi
Data Processor
• Merubah sinyal analog menjadi
sinyal digital untuk diproses lebih
lanjut oleh perangkat digital, seperi
microcomputer (PC) dan
microprocessor.
• Outputnya digunakan lebih lanjut
untuk Engineering Analysis.
Command Generator
• Peralatan yang menghasilkan
signal analog sebagai referensi
dalam sistem kontrol tertutup
• Sinyal Error adalah perbandingan
antara Sinyal Command Generator
dan Sinyal Output transducer-
recorder
Controller
• Perangkat yang men-drive proses
untuk menjaga suatu kuantitas
terjaga dalam suatu sistem kontrol
tertutup
Pengukuran
• untuk analisa data
Zero Offset
• deviasi Response line (pada
sumbu vertikal)
• garis lurus dengan kemiringan
yang menunjukkan sensitivitas alat
Experimental Error
Range
• Daerah kerja
• Response curve masih linier /
masih dalam batas toleransi
Fotoresistor
Fotoresistor atau LDR (light dependent resistor)
umumnya terbuat dari CdS (Cadmium Sulfida) yang
memiliki hambatan besar (~ 10 MΩ) bila tak terkena
cahaya, sebaliknya jika ada cahaya yang mengenai CdS
hambatannya akan berkurang (~30 - 300 Ω). Pada saat
bahan itu tidak terkena cahaya, konsentrasi pembawa
muatan bebas redah, sehingga hambatannya tinggi,
sebaliknya jika ada cahaya mengenai bahan tsb maka
akan terbentuk pembawa muatan bebas (efek
fotoresistivitas) dan konsentrasinya bertambah sehingga
hambatannya berkurang sesuai dengan intensitas
cahaya. Sensitivitas cahaya bergantung pada panjang
gelombang, sensitivitas maksimum sekitar 680 nm
(cahaya merah). Rentang panjang gelombang yang
dapat mengubah hambatan fotoresistor sekitar 400 nm
hingga 800 nm. Di luar rentang ini fotoresitor(LDR) tak
dapat berfungsi. Umumnya fotoresistor dihubungkan seri
dengan hambatan sehingga membentuk rangkaian
pembagi tegangan, seperti ditunjukkan pada gambar
berikut.
Gambar 5, Ilustrasi penggunaan fotocel CdS
Fotodioda